Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Definisi
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan
dan fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan
1998 tentang kesejahteraan Lanjut Usia pasal 1 ayat 1 adalah seseorang yang
telah mencapai 60 tahun ke atas (Dewi, 2014). Secara garis besar Birren dan
proses biologis yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam tubuh
2015).
2. Klasifikasi Lansia
dalam kategori
8
9
e. Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga
3. Karakteristik Lansia
b. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
kondisi maladaptif
B. Konsep Posyandu
1. Definisi
kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan
pilihan.
2) Keluarga berencana
3) Imunisasi
4) Gizi
b. Kegiatan pengembangan/pilihan
tersebut misalnya:
11
3. Manfaat Posyandu
a. Bagi masyarakat
5) Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah
6) Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe)
anak
8) Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan
b. Bagi Kader
lengkap.
kesehatan ibu
4. Penyelenggaraan Posyandu
a. Pengelola posyandu
memotivasi masyarakat
sebulan. Jika diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu kali
13
masyarakat.
salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus
masyarakat.
5. Pembentukan Posyandu
yang dimiliki
1. Definisi
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat, dan
a. Umur
c. Perkawinan
d. Pendidikan
e. Pekerjaan
f. Jarak ke posyandu
15
g. Pendapatan
h. Pengetahuan
i. Sikap
j. Dukungan sosial
lansia.
a. Sasaran langsung adalah prausia lanjut (45-59 tahun), usia lanjut (60-69),
dan usia lanjut risiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut
b. Sasaran tidak langsung adalah keluarga keluarga di mana usia lanjut berada,
masyarakat luas.
16
Maha esa
dengan kemampuan
alat bantu dengar dan lain-lain agar lansia tetap dapat memberikan karya
lansia
17
Maha Esa
berbagai alat bantu misalnya: kacamata, alat bantu dengar dan lain-lain
agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna
penderita
5) Perawatan fisioterapi
Kegiatan yang terbatas dan tidak rutin setiap bulan dengan frekuensi < 8
kali. Jumlah kader aktif terbatas serta masih memerlukan dukungan dana
dari pemerintah.
18
sedikit 8 kali setahun), jumlah kader aktif lebih dari tiga akan tetapi
cakupan program utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50% serta
dana sendiri.
D. Konsep Kader
1. Definisi
Secara umum istilah kader kesehatan yaitu tenaga yang berasal dari
masyarakat, dipilih oleh masyarakat itu sendiri dan bekerja secara sukarela
masyarakat, serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan
dengan kondisi yang belum tahu apa-apa yang akan dikerjakan tetapi sebagian
posyandu merupakan sumber daya yang penting dan sangat dibutuhkan untuk
mencapai kinerja yang optimal. Dalam hal ini, kader posyandu lansia juga
dikeluarkan baik dan pengguna jasa pelayanan dalam hal ini lansia juga dapat
2. Peran Kader
a. Perencana kegiatan
b. Komunikator
c. Penggerak
lain-lain
d. Pemberi pelayanan
3. Syarat Kader
setempat
21
lansia, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan lansia, membantu
catatan kegiatan posyandu, kunjungan rumah kepada lansia yang tidak hadir di
Sum151 \l 1057 ].
1. Definisi
spontan. Keaktifan lansia dalam kegiatan posyandu lansia tidak lain adalah
untuk mengotrol kesehatan mereka sendiri. Mereka aktif dalam kegiatan fisik
maupun mental dapat dilihat dari usahanya untuk menghadiri dan mengikuti
2. Penggolongan Keaktifan
a. Golongan aktif
Yaitu golongan yang karena alasan yang lemah saja yang tidak dilakukan.
Sifat dari golongan ini antara lain: sibuk, riang gembira, dengan kuat
yang kuat. Sifat-sifat golongan ini antara lain: cepat putus asa, semua
d. Menjalani pengobatan
Keteraturan adalah kegiatan atau proses yang terjadi beberapa kali atau
waktu satu tahun dan dikatakan tidak teratur/tidak aktif jika frekuensi
23
mengikuti kegiatan posyandu kurang dari 8 kali dalam satu tahun (Astuti &
Rifqoh, 2010).
a. Pengetahuan
b. Dukungan keluarga
f. Ekonomi