Anda di halaman 1dari 5

Gas nitrogen dan oksigen adalah bagian dari sesuatu hal yang tidak pernah kita lihat

tetapi selalu dapat kita rasakan karena manfaatnya yang begitu besar. Kedua gas ini
tersedia melimpah di udara yang memiliki kandungan 78,08% nitrogen, 20,95%
oksigen, 0,93% argon, dan sisanya merupakan CO2 dan uap air. Dalam setiap hela
nafas yang kita lakukan tanpa sadar, seluruh gas-gas ini terlibat di dalamnya.
Selanjutnya, di bagian alveoli pada paru-paru, hanya gas oksigen lah yang diambil.
Sementara itu gas-gas lainnya seperti nitrogen, CO2, dan lainnya dibuang melalui
hembusan nafas. Walaupun tetap ada nitrogen yang terlarut di dalam darah, zat ini
tidak akan bereaksi karena sifat dari gas inert adalah sulit untuk bereaksi.

Dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang industri, aplikasi kedua gas


oksigen dan nitrogen untuk kebutuhan industri pun semakin luas. Oksigen
dipergunakan dalam pembakaran bahan bakar, tabung oksigen untuk olahraga
menyelam, tabung oksigen kesehatan, dan masih banyak lagi. Sementara nitrogen
yang merupakan gas inert merupakan salah satu dari sistem utilitas untuk menunjang
operasi setiap pabrik, baik itu pabrik minyak dan gas maupun pabrik manufaktur
lainnya. Nitrogen tersebut biasa digunakan untuk packaging di industri makanan
sebagai pengisi udara di dalam bungkus makanan agar makanan terhindar dari
pertumbuhan mikroorganisme, melakukan pengosongan di pipa atau vessel di industri
kimia, petrochemical, refinery atau minyak dan gas, menghindari terjadinya api atau
kebakaran, serta untuk breathing di tanki agar tidak terjadi vakum ataupun
overpressure. Nitrogen sendiri adalah senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman,
sehingga nitrogen seringkali dijadikan bahan utama dalam industri pupuk.

Karena kebutuhannya yang cukup besar, maka banyak industri kimia yang memiliki
sistem penghasil nitrogen dengan bahan mentah udara. Kenapa udara? Karena udara
tersedia melimpah dan gratis di sekitar kita. Ada pula pabrik gas modern yang khusus
memproduksi nitrogen, oksigen, dan sebagainya. Lalu bagaimanakah caranya
memisahkan kedua gas ini dari udara bebas? Pernahkah kita membayangkan
bagaimana cara untuk mengambil gas nitrogen dan oksigen yang tidak pernah kita
lihat dari udara yang selalu kita hirup?
Pemisahan udara untuk memperoleh kedua senyawa nitrogen dan oksigen dalam
keadaan mendekati murni dapat dilakukan secara kriogenik dan non-kriogenik.
Dalam hal ini, kita akan membahas terlebih dahulu proses pemisahan secara
kriogenik. Kriogenik diartikan sebagai operasi yang dilangsungkan dalam keadaan
temperatur yang sangat rendah. Secara garis besar, udara dengan komponen-
komponen penyusunnya dicairkan kemudian dilakukan pemisahan dengan metode
distilasi yang memanfaatkan konsep kesetimbangan uap-cair antara nitrogen dan
oksigen. Ada berbagai macam variasi dalam proses pemisahan udara pada industri
gas. Variasi tersebut bergantung pada berbagai hal diantaranya jumlah produk yang
hendak dihasilkan, kemurnian produk, tekanan gas berkaitan dengan transportasi
fluida, dan lain-lain. Namun secara umum, semua proses pemisahan udara secara
kriogenik memiliki tahap-tahap yang sama.

Pemisahan udara secara kriogenik menggunakan perbedaan titik didih antara


nitrogen, oksigen, dan argon untuk memisahkan dan memurnikan produk-produk
tersebut. Tahap pertama adalah filtering dan kompresi udara. Kompresi umumnya
dilakukan hingga tekanan 90 psig atau 6 bar. Udara terkompresi kemudian
didinginkan hingga mendekati temperatur ruangan menggunakan alat penukar kalor
atau alat dengan sistem refrigerasi. Tahap kedua adalah proses penyingkiran uap air
dan karbon dioksida yang masih tertinggal pada udara. Keduanya harus dihilangkan
karena pada temperatur yang sangat rendah dapat membeku dan terdeposit pada
permukaan alat pemroses. Efisiensi proses penyingkiran ini ditambah dari proses
pendinginan sebelumnya yang membuat uap air mengembun saat udara dilewatkan
pada kompresor dan terpisah dari udara itu sendiri.

Ada dua metode yang umum digunakan untuk menyingkirkan uap air dan karbon
dioksida, yaitu reversing exchangers dan molecular sieve units. Pada reversing
exchangers, udara umpan masuk ke dalam alat penukar panas dan didinginkan hingga
air dan karbon dioksida membeku pada permukaan dinding alat penukar kalor.
Setelah udara lewat, fungsi alat penukar kalor dibalikkan dengan dialirkannya waste
gas yang bersifat sangat kering, sehingga menguapkan air dan menyublimkan karbon
dioksida. Sementara untuk menyingkirkan hidrokarbon diperlukan pengadsorb
tambahan. Pada molecular sieve units, molecular sieve akan mengadsorb uap air serta
pengotor lainnya seperti hidrokarbon (untuk desain tertentu) yang terkandung di
dalam udara yang dilewatkan. Molecular sieve umumnya terdiri dari dua bagian yang
bekerja secara bergantian. Jika salah satu sedang bekerja, maka satu yang lain akan
melakukan regenerasi.

Pada tahap berikutnya, udara yang telah bebas pengotor memasuki alat penukar kalor
yang akan membawa udara pada temperatur kriogenik (± -185oC). Proses
pendinginan ini menghasilkan produk dingin dan waste gas. Waste gas ini kemudian
dinaikkan lagi temperaturnya agar kering dan dapat digunakan untuk proses
penyingkiran pengotor. Untuk mencapai temperatur kriogenik sehingga proses
distilasi dapat dilakukan, pendinginan dilakukan dengan proses refrigerasi yang
mencakup proses ekspansi.

Tahap selanjutnya adalah proses distilasi. Banyak pabrik proses pemisahan udara
mendasarkan kepada linde’s double distillation collumn process yang memiliki dua
unit pemisahan. Unit pertama digunakan untuk mendapatkan produk-produk ringan
seperti oksigen dan nitrogen. Unit ini memiliki dua kolom distilasi. Udara yang telah
berada pada temperatur kriogenik memasuki kolom pertama yang bertekanan rendah.
Temperatur kriogenik udara (-185oC) berada pada rentang titik didih nitrogen (-
195,9oC) dan oksigen (-183,0oC) sehingga terjadilah kesetimbangan uap-cair pada
sistem nitrogen-oksigen. Nitrogen yang lebih mudah menguap akan lebih
mendominasi fasa uap dibandingkan oksigen. Fasa uap yang merupakan produk atas
akan diumpankan ke bagian atas kolom kedua, sedangkan produk bawah diumpankan
di tengah kolom. Di kolom kedua ini, umpan dari recycle unit dua untuk kolom
bagian atas juga masuk. Akhirnya pada kolom kedua inilah produk akhir dihasilkan
berupa gas nitrogen dengan kemurnian sekurang-kurangnya 99-99,5% dan oksigen
dengan kemurnian 95-99,5%. Cairan yang kaya akan oksigen selanjutnya dilewatkan
pada penukar panas tidak langsung dengan udara umpan sehingga dihasilkanlah
produk gas oksigen.
Pada unit kedua, terdapat tiga kolom distilasi disertai adanya reaktor pembakar.
Nitrogen yang terbawa ke unit kedua ini akan memasuki kolom pertama yang
memisahkan nitrogen tersebut untuk direcylce ke unit pertama. Produk yang dikirim
ke unit pertama adalah produk atas sementara produk bawah akan dikirim ke kolom
kedua. Pada kolom kedua, produk atas akan dikirim ke reaktor sementara produk
bawah akan dikirim kembali ke unit pertama. Produk atas kolom kedua ini akan
dicampur dengan hidrogen dan dikirim ke reaktor pembakar. Reaktor ini berfungsi
untuk menghilangkan hidrogen dengan reaksi pembakaran hidrogen yang
menghasilkan air. Air yang dihasilkan selanjutnya dipisahkan di kolom reflux yang
kemudian dibuang ke waste water treatment. Sementara gas yang komponen
utamanya adalah nitrogen dan argon akan menjadi umpan kolom ketiga. Di kolom
terakhir ini argon dan gas ringan yang masih bercampur akan dipisahkan. Produk
utamanya berupa gas argon dan trace gas yang dibuang ke udara. Argon akan
dihasilkan sebagai produk bawah sedangkan trace gas lainnya akan dihasilkan
sebagai produk atas kolom distilasi.
UNIT PEMISAHAN UDARA KRIOGENIK

Kriogenik diartikan sebagai operasi yang dilangsungkan dalam keadaan temperatur


yang sangat rendah. Secara garis besar, udara dengan komponen-komponen
penyusunnya dicairkan kemudian dilakukan pemisahan dengan metode distilasi yang
memanfaatkan konsep kesetimbangan uap-cair antara nitrogen dan oksigen. Ada
berbagai macam variasi dalam proses pemisahan udara pada industri gas. Variasi
wwssstersebut bergantung pada berbagai hal diantaranya jumlah produk yang hendak
dihasilkan, kemurnian produk, tekanan gas berkaitan dengan transportasi fluida, dan
lain-lain. Namun secara umum, semua proses pemisahan udara secara kriogenik
memiliki tahap-tahap yang sama.

Anda mungkin juga menyukai