DOSEN PEMBIMBING
Di susun oleh :
TEKNIK INDUSTRI
JANUARI 2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan ridho-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah “Industrial Fundamental”
dengan judul “Kewirausahaan Di Era Digital (Era Industri)” .
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
mata kuliah Komunikasi Perkantoran kami yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi bagi semua pihak yang membacanya, terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................. i
iii
2.20 Identifikasi Risiko ...................................................................................................... 51
2.21 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Wanita Wirausaha ............................................. 55
2.22 Karakteristik Wirausaha.............................................................................................. 56
2.23 Perbedaan Wanita Wirausaha dan Pria Wirausaha ...................................................... 57
2.24 Pengertisn Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) ............................................. 57
2.25 Peran dan Fungsi UMKM ........................................................................................... 58
2.26 Kelebihan dan Kelemahan Usaha Mikro dan Kecil Menengah .................................... 59
2.27 Pentingnya Membuat Perencanaan Bisnis ................................................................... 61
2.28 Komponen Perencanaan Bisnis ................................................................................... 62
2.29 Analisis SWOT........................................................................................................... 63
2.30 Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT .................................................................. 65
2.31 Aspek Pasar dan Pemasaran ........................................................................................ 67
2.32 Aspek Teknis dan Produk ........................................................................................... 75
2.33 Aspek Sosial dan Ekonomi ......................................................................................... 81
2.34 Aspek Legalisasi......................................................................................................... 82
2.35 Aspek Teknis dan Produksi......................................................................................... 84
2.36 Managemen Kualitas .................................................................................................. 85
2.37 Perencanaan Proses dan Kapasitas .............................................................................. 86
2.38 Penentuan Lokasi Fasilitas dan Pengangkutan Bahan dan Produk ............................... 87
2.39 Lay Out Fasilitas......................................................................................................... 90
2.40 Managemen Rantai Pasokan ....................................................................................... 92
2.41 Managemen Persediaan .............................................................................................. 93
2.42 Penjadwalan ............................................................................................................... 93
2.43 Aspek Keuangan......................................................................................................... 93
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................. 99
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
kegiatan ekonomi dan pendapatan produsen serta efisiensi
konsumen.
2
industri pengolahan daging ayam kampung, dan industri
pemotongan dan pengolahan kayu. Banyak sekali produk- produk
unggulan dari industri kreatif yang terdapat di Kabupaten Malang.
Produkproduk kreatif antara lain adalah kerajinan anyaman kayu
dan rotan, kerajinan topeng malangan, dan produk fesyen seperti
sepatu dan tas. Kerajinan rotan dan kayu di Kecamatan Bantur,
Kecamatan Gedangan, Kecamatan Kepanjen, dan Kecamatan Pujon
memproduksi produk-produk seperti kap lampu. Kerajinan topeng
terdapat di Kecamatan Kromengan dan Kecamatan Kepanjen yang
memproduksi topeng malangan. Selain topeng malangan,
Kecamatan Kepanjen menyediakan seni pertunjukan tari topeng
bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kerajinan fesyen
terdapatdiKecamatanKepanjendanKecamatanNganjumyang
memproduksi tas dan sepatu kulit. Namun, UKM yang
memproduksi kerajinan ini tidak mampu menghasilkan produk
yang berkualitas. Sering kali UKM memiliki kesulitan dalam
memenuhi permintaan para konsumen dan akhirnya kehilangan
kesempatan untuk mendapatkanprofit.Salah satu sektor dari industri
kreatif adalah usaha kerajinan dan fasyen. Kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi produk yang
dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain hingga
proses produksi.
3
permodalan, melainkan sebuah permasalahan daya saing sebuah
produk, dimana para pelaku Industri Kreatif belum dapat
meningkatkan daya saing dalam memproduksi produknya sehingga
bernilai jual tinggi. Daya saing pelaku Industri Kreatif terkendala
dengan kurangnya penguatan pengetahuan dan akses pasar yang
luas untuk dapat bersaing baik di pasar dalam negeri maupun di
pasar global.Hal ini mengakibatkan pelaku Industri Kreatif tidak
dapat berkembang dan meningkatkan produktifitasnya
secaramaksimal.
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada maka makalah ini
dilakukan dengan tujuan :
a. Untuk mengetahui pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap
Pertumbuhan Kewirausahaan UMKM Sektor Industri Kreatif
melaluiInovasi.
b. Untuk mengetahui pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap
Pertumbuhan Kewirausahaan UMKM Sektor Industri Kreatif
melalui CompetitiveAdvantage.
c. Untuk mengetahui pengaruh Adaptabilitas Lingkungan terhadap
Pertumbuhan Kewirausahaan UMKM Sektor Industri Kreatif
melaluiInovasi.
d. Untuk mengetahui pengaruh Adaptabilitas Lingkungan terhadap
Pertumbuhan Kewirausahaan UMKM Sektor Industri Kreatif
melalui CompetitiveAdvantage.
e. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk terhadap
Pertumbuhan Kewirausahaan UMKM Sektor Industri Kreatif
melaluiInovasi.
f. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk terhadap
Pertumbuhan Kewirausahaan UMKM Sektor Industri Kreatif
melalui CompetitiveAdvantage.
5
g. Untuk mengetahui pengaruh Competitive Advantage terhadap
Pertumbuhan Kewirausahaan UMKM Sektor Industri Kreatif
melaluiInovasi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
c) Berorientasi ke masadepan.
Konsep 5D :
13
lingkungan dengan perubahan lingkungan dan teknologi yang
snagat cepat untuk mencapai keunggulan bersaing. Selanjutnya hasil
penelitian (Best, 2000; Sinkovics, 2004; Nurbarokah, 2009).
Menjelaskan bahwa adaptabilitas lingkungan berpengaruh terhadap
keunggulan bersaing.
Revolusi industri atau disebut juga sebagai revolusi industri generasi keempat
merupakan era yang saat ini tengah kita jalani. Dalam era ini, semua proses produksi
ditunjang dengan teknologi dan internet. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan
kemunculan robot pintar, komputer super hingga kendaraan tanpa pengemudi.
15
Kreatifitas adalah kemampuan dan kemauan untuk terus berinovasi. Kreatifitas
merupakan kemampuan untuk menemukan sesuatu yang unik serta bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungan. Kamu juga harus mengembangkan sesuatu hal yang
sudah ada sehingga dapat menjadi lebih baik.
5. Teknik Berkoordinasi
Bekerjasama tim atau bekerja dengan orang lain yang berasal dari luar tim
merupakan kemampuan yang perlu kamu miliki untuk menghadapi revolusi industri
4.0. Koordinasi juga mencakup bagaimana kemampuan kamu dalam mengatur,
memimpin dan memanfaatkan sumber daya manusia secara tepat sasaran dan
tentunya efektif.
6. Teknik Negosiasi
Selain kemampuan berkoordinasi, kemampuan berbicara, bernegosiasi dan
meyakinkan orang juga hal yang diperlukan. Yuk mulai melatih kemampuan
bernegosisasi dari sekarang!
7. Emotion Intelligence
Emotion Intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk
mengatur, menilai, menerima dan mengontrol emosi diri dan orang-orang di
sekitarnya. Mengatur emosi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola
serta memanfaatkan emosi.
8. Fleksibilitas Kognitif
Fleksibilitas kognitif adalah kemampuan untuk menyusun secara spontan suatu
pengetahuan dalam banyak cara. Kemampuan ini adalah cara bagaimana memberi
respon penyesuaian diri untuk mengubah situasi.
9. Berorientasi Membantu
Keinginan untuk membantu dan melayani orang lain dengan baik untuk memenuhi
kebutuhan mereka merupakan hal yang diperlukan untuk menghadapi revolusi
industri 4.0. Yuk, selalu berikan pelayanan atau membantu dengan sebaik mungkin
tanpa mengharapkan penghargaan semata.
10. Membuat Keputusan
Kemampuan membuat keputusan adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan atas
situasi yang dihadapi serta kemampuan untuk mengambil keputusan dalam kondisi
apapun, termasuk saat sedang berada di bawah tekanan.
16
2.5 Peluang dan Tantangan di Era Industri4.0
Industri 4.0 memiliki potensi peluang untuk dapat memenuhi kebutuhan
konsumen secara individual, fleksibilitas produksi, optimalisasi pengambilan
keputusan, efisiensi dan produktivitas sumber daya, perubahan tempat kerja secara
demografik, tenaga kerja dan dunia kerja yang seimbang, dan sekonomi kompetitif
dengan upah yang tinggi.
Pada ssaat pemerintah memutuskan suntuk beradaptasi dengansistem Industri
4.0, maka pemerintah juga sharus smemikirkan keberlangsungannya. sJangan sampai
penerapan ssistem industri digital ini hanya smenjadi sbeban karena stidak dapat
dimanfaatkan secara optimal. Banyakhal yang sharus dipersiapkan seperti :
peran para pengambil keputusan, tata kelola, manajemen risiko implementasi
sistem, akses publik pada teknologi, dan faktor keamanan sistem yang
diimplementasikan.
Selain itu pemerintah juga harus mempersiapkan sistem pendataan yang
berintegritas, menetapkan total harga/biaya kepemilikan sistem, mempersiapkan
payung hukum dan mekanisme perlindungan terhadap data pribadi, menetapkan
standar tingkat pelayanan, menyusun peta jalan strategis yang bersifat
aplikatifdanantisipatif, serta memiliki design thinking untuk menjamin
keberlangsungan industri.
Pemerintah Indonesia harus menyiapkan dukungan dalam skala penuh, dimulai
dari: Percepatan pembangunan infrastruktur fisik (koneksi dan jaringan, sarana
pendukung, kemanan jaringan), penyiapan SDM (Up-skilling & Re-skilling,
penyusunan kurikulum pendidikan, peningkatan literasi digital); dan memberikan
dukungan kebijakan yang sesuai kebutuhan (jaringan pengamanan masyarakat,
perizinan, operasional, kualitas saparatur negara,dsb)Selain mampu smengakselerasi
pertumbuhan ekonomi, industri4.0 sjuga smemiliki dampak snegatif. Industri s4.0 sini
sakan mengacaukan sbisnis konvensional dan mengurangi permintaan terhadap
stenaga kerja. sUntuk situ pemerintah sharus smempersiapkan strategi antisipatif
terhadap berbagai skemungkinan yang akan berdampak negatif terhadap
perekonomian snasional. sTransformasi sindustri 4.0 memberikan dampak positif,
dimana peran dunia usaha dan organisasi sosial dinilai sangat strategis dalam
memperkuat kemandirian ekonomi bangsa, sehingga pertumbuhan ekonomi
mendorong pertumbuhan lebih kuat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5%.
Meningkatnya kemandirian ekonomi mendorong dapat memperkuat orientasi
kewirausahaan guna pertumbuhan lebih baik sehingga dapat mencapai tingkat
17
kesejahteraan masyarakat secara merata.
1. Jujur
Kejujuran merupakan hal utama jika ingin menjadi pengusaha yang sukses. Apalagi jika
Anda menjadi pemimpin dalam usaha tersebut, memiliki karyawan yang jujur akan
membuat usaha berkembang dengan pesat.
2. Disiplin
Kedisiplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai berwirausaha.
Memiliki sifat disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan
pekerjaan usaha dan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
4. Berkomitmen tinggi
Salah satu karakteristik yag harus dimiliki ketika berwirausaha adalah mandiri dan
realistis. Hal ini karena ketika berwirausaha membutuhkan kemampuan untuk
18
mengambil keputusan cepat. Seorang wirausahawan harus menjadi mandiri dan realistis
jika ingin usaha yang digelutinya berkembang dengan pesat.
Ketika terjun berwirausaha, Anda harus memiliki keterampilan personal. Hal ini
dikarenakan Anda harus mampu mencari, memanfaatkan setiap peluang, berkomunikasi,
dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat menguntungkan usaha yang
sedang dijalani.
Ketika membangun suatu usaha, seorang wirausahawan pasti memiliki tujuan. Tujuan
tersebut mencakup tujuan pribadi ataupun untuk kepentingan orang lain. Berikut ini
adalah beberapa tujuan wirausaha.
Saat seseorang mulai menjalani wirausaha dan sukses, maka muncullah kesadaran
masyarakat untuk ikut berwirausaha. Masyarakat akan tergerak untuk mencari tahu tips
dan trik sukses berwiraswasta dan belajar menjadi pribadi yang tangguh dan ulet dalam
membangun usaha.
Salah satu tujuan wirausaha adalah membudayakan perilaku, sikap, dan semangat
berkemampuan dalam berwirausaha. Ketika masyarakat melihat kesuksesan, mereka
akan belajar untuk berperilaku menjadi orang yang sukses. Mereka juga akan
bersemangat dan berjuang dengan gigih agar usaha yang dijalankan berhasil.
Sumber daya manusia menjadi salah satu hal yang dibutuhkan saat menjalankan suatu
usaha. Hal ini akan berimbas pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia sehingga memungkinkan sumber daya manusia tersebut membuka lapangan
pekerjaan sendiri.
7. Usaha Keluarga
Usaha Keluarga banyak dimiliki oleh keluarga wirausaha di Indonesia, dimana
kepemilikan dan pengelolaannya dilakukan oleh anggota keluarga. Usaha keluarga
yang berhasi dikelola dengan baik akan bertahan hingga beberapa generasi bahkan
berkembang menjadi usaha yang besar. Umumnya usaha keluarga memiliki nilai-
nilai kekeluargaan dan asas kejujuran yang tinggi.
8. Wirasutri
Banyak suami istri yang mendirikan usaha bersama dan mengelolanya bersama-
sama. Hal yang mendorong suami istri membangun bisnis ini adalah agar mereka
dapat bekerja bersama-sama seiring dengan membangun keluarga yang di harapkan.
Pada kondisi ini wirasutri dapat diartikan usaha keluarga.
9. Wirausaha Korban PHK Perusahaan dan Karyawan yang Mengundurkan Diri
dariPerusahaan
Bagi mereka yang menjadi korban PHK dan tidak berhasil memperoleh pekerjaan
lain banyak mencoba membangun usaha untuk dapat memperoleh penghasilan
menggunakan keahlian maupun pengalaman yang dimiliki selama bekerja, atau
bahkan usaha yang sama sekali tidak berkaitan dengan pekerjaan masa lalu.
10. Wirausaha Sosial
Wirausaha Sosial adalah mereka yang memiliki jiwa sosial dan menggunakan
keahliannya untuk memulai sebuah usaha sebagai solusi pemecahan masalah-
masalah sosial yang ada di lingkungannya.
21
2.8 Motivasi Wirausaha
Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias
mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2016). G.R. Terry dalam Hasibuan (2016)
mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Menurut
Wahjosumidjo dalam Rusdiana (2014), motivasi itu sendiri merupakan proses
psikologi yang mencerminkan interaksi sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan
yang terjadi pada diri seseorang. Proses psikologi timbul akibat faktor dari dalam diri
seseorang berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, sedangkan dari luar
diri seseorang berbagai faktor lain yang sangat kompleks.
22
Masih menurut Wikanso (2013), dalam konteks entrepreneur, maka motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seorang
entrepreneur yang menimbulkan kegiatan entrepreneur yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan entrepreneur dan yang memberi arah pada kegiatan entrepreneur tersebut
sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi berwirausaha adalah
dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk memulai mengaktualisasi potensi diri
dalam berfikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk baru dan bernilai tambah
guna kepentingan bersama. Wirausaha akan muncul ketika seseorang berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Membuat seseorang menjadi berani
mengembangkan usaha dan idenya melalui motivasi berwirausaha yang kuat. Dua hal
tersebut harus saling berhubungan agar tercipta wirausaha yang kuat dan tangguh serta
berkualitas (Astiti, 2014)
Menurut Siregar dan Nara (2011), motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri
individu tanpa adanya rangsangan dari luar.
2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar
misalnya pemberian hadiah dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki
daya dorong motivasional.
23
3. Dorongan lingkungan.
24
Badan usaha jasa adalah badan usaha yang aktivitasnya usahanya bergerak dalam
bidang pemberian atau pelayanan jasa pada konsumen. Badan usaha ini, hanya
memberikan atau menyewa jasa kepada orang lain atau badan usaha lainnya.
Badan usaha jasa, dapat dipisahakan menjadi badan usaha finansial dan badan
usaha nonfinasial :
1. Badan usaha finansial
Badan usaha finansial selalu bergerak dalam bidang pemberian atau
pelayanan jasa-jasa kredit uang. Contoh badan usaha finansial, antara lain :
bank, koperasi, asuransi dan sebagainya.
2. Badan usaha jasa nonfinansial
Badan usaha jasa nonfinansial, aktivitas memberikan pelayanan jasa-jasa lain
diluar pemberian kredit uang atau permodalan.
Badan usaha ini, diantaranya sebagai berikut :
a) Badan usaha persewaan, misalnya persewaan alat-alat pesta, persewaan
gudang, persewaan kendaraan, dan sebagainya.
b) Badan usaha jasa hiburan, mislanya bioskop, panggung kesenian, dan
sebagainya.
c) Badan usaha profesi, mislanya jasa angkutan public, jasa dokter, jasa arsitek,
dan sebagainya.
Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang dan
ia sendiri yang memimpin, pemiliknya, serta bertanggungjawab atas segala
perkerjaannya. Dengan perkataan lain, badan usaha perseorangan itu merupakan badan
usaha yang dikelola dan diawasi seseorang. Karena modal usaha itu milik seorang,
maka segala keuntungan yang diperoleh miliknya.
e) Tanggungjawab tidak terbatas, karena tidak ada pemisahan yang jelas antara
kekayaan badan usaha dan kekayaan milikn sendiri.
B. Persekutuan firma
Persekutuan firma adalah badan usaha yang didrikan oleh lebih dari satu orang
untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, serta merekalah
pemiliknya.Tanggungjawab sekutu tidak terbatas pada jumlah modal yang
disetorkannya. Jika perusahaan menderita kerugian, maka seluruh kekayaan pribadi
sekutu dapat dijaminkan untuk menutup kerugian perusahaan. Untuk mendirikan
26
persekutuan firma, mereka bersepakat membuat suatu akta resmi atau akata di bawah
tangan. Apabila mereka membuat akta resmi,
v Nama, nama kecil, kerjaan, dan tempat kediaman para anggota persekutuan
27
2.10 Competitive Advantage
1. Pembeli adalah raja. Sehebat dan sepandai apapun seorang wirausaha harus
rela menempatkan pelanggan pada posisi terhormat, penting, lebih pintar,
lebih tahu segalanya dripada kita. Seorang pembeli/pelanggan pada umumnya
minta dihormati dan dipandang penting di hadapanpenjual.
4. Sukses diukur dari luas akses dan pangsa pasar. Seorang wirausaha yang
sukses dalam usahanya adalah dapat dilihat seberapa banyak cabang atau
agen yang di dirikan, seberapa besar pangsa pasar yang dikuasai (% tase)
daripada pesaing, dan seberapa luas akses yang dibangun dan dijalankan
dalam menunjang keberhasilan bisnis yang dikelolanya.
5. Mengejar untung itu seperti membuat bayi. Dalam mengelola usaha banyak
yang mengatakan gampang-gampang susah atau susah-susah gampang. Tidak
sedikit orang yang telah mengalami jatuh bangun dalam mewujudkan impian
menjadi wirausaha sukses, tetapi bukan “untung” yang diperoleh melainkan
“rugi” yang didapatkan. Prinsip ini mengajarkan kepada kita untuk berusaha
sekuat tenaga tanpa kenal lelah diikuti dengan sikap sabar, tawakal, dan doa
niscaya Tuhan akanmeridhoi-Nya.
7. Kuasai apa yang kita jual-siapa yang membeli. Kemudian jika ingin menjadi
wirusaha “sukses”, sebelum menjalankan usaha harus membuat rencana
bisnis walupun secara sederhana yang dapat dipaki sebagai acuan dalam
menentukan langkah- langkah bisnis yang akan dijalankan. Apa jenis
barang/jasa (sebagai dagangan atau komoditas) yang akan dijual harus
dikuasai secara baik, dari mana barang diperoleh, bagaimana cara
memperolehnya, cara membuatnya, cara memasarkannya, dan yang
30
terpenting adalah “siapa” yang akan membeli barang yang kita produksi
tersebut?. Jika beberapa pertanyaan mendasar tersebut belum terjawab dan
dikuasai secara baik, maka sebaiknya untuk menjadi seorang wirusaha yang
sukses segera ditunda lebihdahulu.
32
a. Berpikir deduktif
Berpikir deduktif adaiah proses berpikir yang rnenerapkan kenyataan-
kenyataan yang berlaku umum kepada hal-hai yang bersifat khusus.
Kesimpulan yang dihasilkan dalam berpikir deduktif dimulai dari hal-hal
umum menuju hal halkhusus.
b. Berpikir induktif
Berpikir induktif justru sebaliknya, dimulai dari hal-hal khusus kemudian
ditarik kesimpulan secara umum. Kesimpulan yang dihasilkan dalam
berpikir induktif merupakan generalisasi dari hal- halkhusus.
c. Berpikirevaluatif.
Berpikir evaluatif adalah dengan menilai baik-buruknya atau tepat-
tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif, seseorang tidak
menambah atau mengurangi gagasan, tetapi menilainya berdasarkan
kriteria tertentu.
Untuk melatih kemampuan berpikir siswa, seorang pendidik dapat melatih
siswanya dengan cara menunjukkan cara berpikir melalui semua mata
pelajaran. Memberikan contoh-contoh kasus cara berpikir yang baik,
memberikan masalah yang menuntut siswa berpikir, dan menerapkan
keterampilan untuk mengambil keputusan.
Paling tidak ada tiga tujuan yang Ingin dicapai melalui berpikir, yaitu:
a. Untuk mengambil keputusan (Decision Making) Decision making memiliki
tiga ciri, yaitu : (1) Keputusannya adalah hasil dari suatu usaha intelektual,
(2) Keputusannya melibatkan pilihan dari berbagai alternatif, (3) Melibatkan
tindakannyata.
b. Untuk memecahkan pesoalan (Problem Solving) Problem solving dilakukan
melalui enam tahap, yaitu: identifikasi
masalahmenggaliingatanmemahamisituasi.Mencarijawaban dan kesimpulan.
Mencoba dengan penyelesaian rnekanis (trial&error). Menemukan
pemecahan masalah(insight
33
c. Untuk menciptakan gagasan baru (Create Ideas) Berpikir kreatif memiliki
paling tidak dua sifat, yaitu: melibatkan/menghasilkan respons atau gagasan baru
bersifatorisinal salah satu ciri berpikir kreatif adalah digunakannya pola berpikir
divergen, yaitu dengan menghasilkan sejumlah kemungkinan (alternatif). Pola
berpikir divergen dapat diukur dari ciri-cirInya, yaitu: Fluency,
Flexibility,Originality
Berpikir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala
hal dalam alam pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili
benda yang terdiri dari lembaran- lembaran kertas yang dijilid dan tertulis huruf-
huruf. Disamping kata- kata, bentuk-bentuk simbol antara laibn angka-angka dan
simbol matematika, simbol simbol yang dipergunakan dalam peraturan lalu lintas,
not musik, mata uang, dansebagainya.
sendirinya memiliki kemampuan ini dengan tingkat yang relatif berbeda. Jika
34
demikian, yang perlu diupayakan dalam proses pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan ini, dan bukannya melemahkannya. Para pendidik
yang memiliki kecendrungan untuk memberikan penjelasan yang "selengkapnya"
tentang satu material pembelajaran akan cendrung melemahkan kemampuan
subjek didik untuk berpikir. Sebaliknya, para pendidik yang lebih memusatkan
pembelajarannya pada pemberian pengertian-pengertian atau konsep- konsep
kunci yang fungsional akan mendorong subjek didiknya mengembangkan
kemampuan berfikir mereka. Pembelajaran seperti ini akan menghadirkan
tentangan psikologi bagi subjek didik untuk merumuskan kesimpulan-
kesimpulannya secara mandiri.
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa InggrisTo Create,
yang merupakan singkatan dari : Combine (menggabungkan) penggabungan
suatu hal dengan hal lain Reverse (membalik)–membalikan beberapa bagian atau
proses Eliminate (menghilangkan) menghilangkan beberapa bagian Alternatif
(kemungkinan) menggunakan cara, dengan yang lain.Twist (memutar)
memutarkan sesuatu dengan ikatan. Elaborate (memerinci)–memerinci atau
menambah sesuatu
Menurut Utami Munandar (1999: 20) menerangkan bahwa kreativitas
adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan.
Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi
danvariasi).
Menurut (Sternberg,dalamAfifa,2007) seseorang yang kreatif adalah
seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-
hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis ide- idenya sendiri serta mengevaluasi nilai
ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-hal
yang abstrakke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan
35
orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
Menurut (Drevdahl, dalam Hurlock, 1999: 98) kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi,produk, atau gagasan apa
saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatannya.
Dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan
hanya perangkuman. Ia mungkin mencakup pembentukan pola baru dan
gabungan informasi yangd iperoleh dari pengalaman sebelumnya dan
pencangkokan hubungan lama kesituasi baru mungkin mencakup pembentukan
korelasi baru.Ia harus mempunyai maksud tujuan yang ditentukan, bukan fantasi
semata, walaupun merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin
dapat berbentuk produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin bersifat
prosedural atau metodologis.
37
Kedua kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakanpikiran kreatif yang
bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana
keduannya mendorong anak untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan,
kegiatan) berpikir kreatif. Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif,
dan dengan dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara
kreatif, maka berpikir kreatif yang bermakna dengan sendirinyaa kan timbul.
Hendaknya pendidik menghargai kreativitas anak dan mengkomunikasikannya
kepada yang lain, isalnya dengan mempertunjukan atau memamerkan hasil karya
anak, ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.
Siswa kreatif kebanyakan menggunakan cara berpikir secara analogis karena
mereka mampu melihat berbagai hubungan yang tidak terlihat oleh siswa lain.
Siswa yang biasa juga sering berpikir analogis, tetapi berpikir analogisyang
dilakukan oleh siswa kreatif ditandai oleh sifatnya yang luar biasa, aneh, dan
kadang-kadang tidak rasional.
Berpikir kreatif mempunyai beberapa mekanisme atau proses yang harus dilalui.
Menurut para psikolog, ada lima tahap berpikir kreatif, diantaranya:
38
2.13 Faktor yang Mempengaruhi BerpikirKreatif
Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor internal dan
situasional. Orang-orang kreatif memiliki temperamen yang beraneka ragam.
Wagner sombong dan sok ngatur; Tchaikovsky pemalu, pendiam, dan pasif;
Bryon hyperseksual; Newton tidaktoleran dan pemarah; Einstein rendah hati dan
sederhana. Walaupundemikian,ada tiga aspek yang secara umum menandai
orang-orang kreatif menurut Munandar (1999: 96) :
1. Kemampuan kognitif: termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata,
kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang
berlainan, dan fleksibilitaskognitif.
2. Sikap yang terbuka: orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli
internal maupuneksternal.
3. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri: orang kreatif ingin
menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat olehkonvensi-
kovensi.
Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila.
Selain faktor lingkungan psikososial, beberapa peneliti menunjukan adanya faktor
situasional lainnya. Maltzman menyatakan adanya faktor peneguhan dari
lingkungan. Dutton menyebutkan tersedianya hal-hal istimewa bagi manusia
kreatif, dan Silvano Arieti menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan
kreativitas.
Seseorang dikatakan kreatif tentu ada ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan
ketrampilan, sikap atau perasaan. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan
kreativitas dikemukan oleh (Munandar, 1999: 118 ) sebagai berikut ini ciri-ciri
berpikir kreatif pada seseorangyaitu sebagai berikut :
a) Ketrampilan BerpikirLancar
Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang suka mengajukan banyak
pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan,
mempunyai banyak gagasan mengenai suatumasalah, lancar
mengungkapkangagasan-gagasannya.
b) Ketrampilan Berpikir Luwes(Fleksibel)
39
Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang memberikan aneka ragam
penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu objek, memberikan macam-
macam penafsiran (interpretasi) terhadap suatu gambar; cerita; atau masalah,
memberi pertimbangan terhadap siuasi; yang berbeda dari yang diberikan
orang lain.
c) Ketrampilan Berpikir Orisinal
Dilihat dari bagaimana perilaku seseorang memikirkan masalah-masalah atau
hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.
d) Ketrampilan Memperinci(Mengelaborasi)
Dilihat dari bagaimana perilaku anak mengembangkan atau memperkaya
gagasan orang lain.
e) Ketrampilan Menilai(Mengevaluasi)
Dilihat dari bagaimana perilaku seorang menentukan pendapat sendiri
mengenai suatu hal.
f) Memiliki Rasa InginTahu
Dilihat dari bagaimana perilaku anak mempertanyakan segala sesuatu.
g) BersifatImajinatif
Dilihat dari bagaimana perilaku anak membuat cerita tentang tempat-tempat
yang belum pernah dikunjungi atau tentang kejadian-kejadian yang belum
pernah dialami.
h) Merasa Tertantang OlehKemajemukan
Dilihat dari bagaimana perilaku anak mencari penyelesaian suatu masalah
tanpa bantuan orang lain.
i) Memiliki Sifat Berani MengambilResiko
Dilihat dari bagaimana perilaku seorang yang berani mempertahankan
gagasannya dan bersedia mengakuikesalahannya
j) Memiliki SifatMenghargai
Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang menghargai hak-hak diri sendiri
dan hak-hak orang lain.
2.15 KualitasProduk
40
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atautersirat.
42
berkelanjutan melalui kreativitas, yang mana pembangunan
berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang berdaya
saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Peran
besar yang ditawarkan ekonomi kreatif adalah pemanfaatan
cadangan sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak
terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau talenta, dankreativitas.
Ekonomi kreatif terdiri dari kelompok luas profesional,
terutama mereka yang berada di dalam industri kreatif yang
memberikan sumbangan terhadap garis depan inovasi. Mereka
seringkali mempunyai kemampuan berpikir menyebar dan
mendapatkan pola yang menghasilkan gagasan baru. Claire (2009)
menulis tentang bagaimana menumbuhkan ekonomi kreatif di
Tacoma, USA dengan menggunakan sebuah eksperimen yang
diberi nama “Tacoma Experiment”. Dalam eksperimen ini
direkrut 30 orang dengan latar belakang profesi dari berbagai
bidang, diantaranya adalah dari bidang bisnis, pemerintahan,
pendidikan, pekerja seni, dan bidang non-profit untuk bekerja
selama setahun. Proses proyek eksperimen ini lebih kepada
bagaimana 30 orang tersebut saling menjaga komunikasi antara
satu dengan lainnya sehingga tercipta hubungan yang baik antara
masing-masing orang.
Inti dari penelitian tersebut adalah sharing atau saling bertukar
ide dan informasi antar individu dapat meningkatkan nilai kreativitas
seseoarang. Nilai kreatifitas seseorang diyakini akan meningkat
dengan adanya komunikasi tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan
penelitian tersebut yang ingin menunjukkan bagaimana sebuah
kota dapat menyatukan orang-orang dari berbagai bidang profesi,
pebisnis, pemerintah, serta sektor-sektor non profit dalam
menciptakan ekonomi kreatif yang lebih kuat. Penelitian tersebut
cukup memberikan gambaran mengenai pengembangan
ekonomikreatif.
Togar (2008) menambahkan situasi bisnis yang persaingannya
paling kejam tergambarkan kepada kita dalam ekonomi kreatif.
Apabila ingin terus tumbuh dan berkembang,
kelaskreatifditidakpernahberpuas diridanselalumencarijalan untuk
43
berinovasi. Kepandaian dalam membaca peluang, kecepatan
menghadirkan produk dalam merebut peluang, kecermatan dalam
memperhitungkan tingkat risiko berikut dengan rencana cadangan,
kemampuan berkolaborasi dengan pihak lain, dan siasat yang jitu
dalam menghadapi persaingan merupakan kunci sukses dalam
industri ini. Oleh karena itu, ekonomi kreatif dapat dikatakan
sebagai sistem transaksi penawaran dan permintaan yang
bersumber pada kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh sektor
industri yang disebut Industri Kreatif.
Industri kreatif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
ekonomi kreatif. Istilah industri kreatif sendiri memiliki definisi yang
beragam. Definisi industri kreatif yang saat ini banyak digunakan
oleh pihak yang berkecimpung dalam industri kreatif adalah
definisi berdasarkan UK DCMS Task Force dalam Primorac (2006):
“Creative Industries as those industries which have their origin in individual
creativity, skill and talent, and which have a potential for wealth and job creation
through the generation and exploitation of intellectual property andcontent”.
Departemen Perdagangan (2008) mendefinisikan industri
kreatif sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas,
ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan
daya kreasi dan daya cipta industri tersebut. Klasifikasi industri
kreatif yang ditetapkan oleh tiap negara berbeda-beda. Tidak ada
benar dan salah dalam pengklasifikasian industri kreatif. Hal
tersebut tergantung dari tujuan analitik dan potensi suatu negara.
Industri kreatif terbagimenjadi 14 sektor antara lain periklanan,
arsitektur, pasar
barangseni,kerajinan,desain,busana,video,film,danfotografi,
permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan
percetakan, layanan komputer dan peranti lunak, televisi dan
radio, serta riset dan pengembangannya.
Kathrin Muller, Christian Rammer, dan Johannes Truby (2008)
mengemukakan tiga peran industri kreatif terhadap
inovasiekonomidalampenelitiannyadiEropa.Yangpertama, industri
kreatif adalah sumber utama dari ide-ide inovatif potensial yang
44
berkontribusi terhadap pembangunan/inovasi produk barang dan
jasa. Kedua, industri kreatif menawarkan jasa yang dapat
digunakan sebagai input dari aktivitas inovatif perusahaan dan
organisasi baik yang berada di dalam lingkungan industri kreatif
maupun yang berada diluar industri
kreatif.Terakhir,industrikreatifmenggunakanteknologisecara
intensif sehingga dapat mendorong inovasi dalam bidang
teknologi tersebut. Industri kreatif digambarkan sebagai kegiatan
ekonomi yang berkeyakinan penuh pada kreativitas individu.
Industri kreatif perlu dikembangkan di Indonesia karena
memiliki beberapa alasan. Pertama, dapat memberikan kontribusi
ekonomi yang signifikan seperti peningkatan lapangan pekerjaan,
peningkatan ekspor, dan sumbangannya terhadap PDB. Kedua,
menciptakan iklim bisnis positif yang berdampak pada sektor lain.
Ketiga, membangun citra dan identitas bangsa seperti turisme,
ikon Nasional, membangun budaya, warisan budaya, dan nilai
lokal. Keempat, berbasis kepada sumber daya yang terbarukan
seperti ilmu pengetahuan dan peningkatan kreatifitas. Kelima,
menciptakan inovasi dankreativitas yang merupakan keunggulan
kompetitif suatu
bangsa.Terakhir,dapatmemberikandampaksosialyangpositif
seperti peningkatan kualitas hidup dan toleransisosial.
Setiap orang pada dasarnya memiliki sikap kreatif dan inovatif, akan tetapi
tidak semua orang bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatifnya tersebut secara
maksimal. Untuk bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dibutuhkan usaha
yang sungguh- sungguh, tekun, konsisten, dan penuh dedikasi yang tinggi. Dalam
mengembangkan sikap kreatif dan inovatif harus dibarengi dengan usaha mentoring
dan triggering dari para praktisi dan pelaku bisnis yang lebih dulu sukses dengan
46
pengalaman kegagalan demi kegagalan yang dialami sebelumnya.
Perlu di ingat bahwa walupun dalam implementasi menerapkan ide kreatif dan
inovatif hampir tidak terbatas oleh ruang dan waktu, namun hendaknya ide-ide
tersebut tetap mendasarkan pada kebutuhan pasar yang ada. Sebaik dan sebagus
apapun ide kreatif jika tidak memperhitungkan kebutuhan, maka hanya akan menjadi
mimpi yang tidak pernah akan terwujud. Suatu hasil pemikiran inovasi yang
dibutuhkan adalah kemampuan seorang wirausahawan yang biasa menciptakan
produk baru atau bisa menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu
produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan kebutuhan pasar (market
oriented) sehingga laku dijual. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada
sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen,
karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagikonsumen.
Wirausaha adalah orang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam
berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different)
atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan seseorang yang kreatif dan
inovatif secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk
memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang
baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity),
kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan
kemampuan untuk mengembangkan ide dan mengelola sumber daya
yangdimiliki.Kemauandankemampuan-kemampuantersebutdiperlukanterutamauntuk:
(1) melakukan proses/ teknik baru (the new technik),
(2) menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
(3) menghasilkan nilai tambah baru (the new valueadded),
(4) merintis usaha baru (new businesess), yang berorientasi pasar, dan
(5) mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).
48
keraguan-keraguan seseorang mengenai kemampuan untuk meramalkan kemungkinan
terhadap hasil-hasil yang akan terjadi dimasa
mendatang,dimanakondisiyangtidakpastiitukarenaberbagaisebab,antaralain:
a. Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir/
menghasilkan, dimana makin panjang tenggang waktunya makin besar
pulaketidakpastiannya`
b. Keterbatasan informasi yang tersedia yang di perlukan dalam penyusunan rencana
c. Keterbatasan pengetahuan / kemampuan / teknik pengambilan keputusan dari
perencanaan
Secara garis besar ketidakpastian dapat di klasifikasikan ke dalam
1) Ketidakpastian ekonomi (Ekonomic uncertainly), yaitu kejadian-kejadian yang
timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi misalnya: perubahan
sikap konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan teknologi,
penemuan baru dansebagainya.
2) Ketidakpastian alam (uncertainly of nature) yaitu ketidakpastian yang di sebabkan
oleh alam, misalnya banjir, badai, gempa bumi, kebakaran dan sebagainya.
3) Ketidakpastian manusia(Human uncertanty) yaitu ketidakpastian yang di sebabkan
oleh prilaku manusia, seperti: peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan
dansebagainya
Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena dinamika atau perubahan
keadaanekonomi,misalnyatingkat harga, selera dan teknologi.Risiko dinamis
terdiri dari tiga kategori yaitu risiko manajemen, risiko politik, dan risiko inovasi.
Di dalam Risiko Manajemen meliputi risiko pasar, risiko keuanga ,dan risiko
pasarproduksi:
a) Risikopasar
Risiko pasar timbul dari ketidak pastian apakah produk dapat di jual dengan harga
yang cukup tinggi untuk menghasilkan laba yang wajar atas investasi perusahaan.
Gambaran pasar produk perusahaan selalu berubah.Selera konsumen yang berubah
membuat saingan mengubah strategimereka.
49
b) Risikokeuangan
Risiko keuangan menyangkut kebijakan yang akan diambil, apakah pembiayaan
akan di lakukan dengan kredit jangka panjang atau jangka pendek dan atau
menggunakan modal sendiri atau meminjam/hutang.
c) Risikoproduksi
Risiko politik timbul apabila ada perubahan kebijakan politik yang diambil oleh
pemerintah yang berkuasa, baik perubahan kebijakan politik dalam negeri maupun
luar negeri, atau terhadap negara lain. Misalnya pemerintah mengeluarkan
kebijakan terhadap politik perdagangan luar negeri berupa pengenaan tarif yang
tinggi untuk produk – produk tertentu.
3. Resikoinovasi
Risiko inovasi timbul apabila ada usaha untuk melakukan perubahan terhadap
produk baik dalam bentuk, isi maupun cara – cara dan metode baru dalam teknik
pembuatannya. Misalnya pengusaha memperkenalkan produk baru yang menurut
keyakinannya di butuhkan konsumen, akan tetapi dalam kenyataannya produk
tersebut ternyata tidak laku di pasarkan.
4. Risikostatis
Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis, yang di
bedakan ke dalam beberapa golonga yaitu risiko fundamental dan risiko
khusus.Risiko fundamental adalah risiko yang menyangkut rakyat banyak,
seperiti risiko dinamis, dan risiko statis fenomenal.Risiko khusus adalah risiko
yang mengancam orang perorangan, seperti kebakaran, pencurian dan lain
sebagainya.
5. Risiko murni dan risikospekulatif
Risiko murni (pure risk) adalah risiko kemungkinan terjadinya suatu bersifat murni
risiko dan biasanya sumber risiko itu adalah dari alam. Misalnya kebakaran, ledakan,
gempa bumi, banjir dan lain – lain.
50
2.20 Identifikasi Risiko
Kegiatan pengidentifikasian risiko merupakan hal yang sangat penting bagi seorang
manajer. Adapun langkah yang dilakukan manajer risiko adalah dengan membuat daftar
(check-list) kerugian potensial yang mungkin terjadi menimpa setiap perusahaan atau usaha
dagang dan menentukan kegiatan potensial yang tercantum dalam check list yang dihadapi
perusahaan.Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
pembuatan daftar kerugian potensial diperoleh dari data perusahaan atau usaha dagang
asuransi.Daftar kerugian potensial digunakan oleh manajemen risiko dalam menentukan
cara menanggulangi risiko yang dihadapi perusahaan atau usaha dagang. Selain itu
digunakan dalam rangka me-review dan mengevaluasi dari program yang dapat digunakan
antara lain:
1. Daftar pertanyaan(question)
Untuk menganalisa risiko dari jawaban-jawaban terhadap pertanyaan tersebut
diharapkan dapat memberikan petunjuk-petunjuk tentang dinamika informasi
khusus, yang dapat dirancang secara sistematis tentang risiko yang menyangkut
kekayaan maupun operasi perusahaan atau usaha dagang
2. Menggunakan laporankeuangan
Dengan menganalisa neraca, laporan pengoperasian dan catatan- catatan
pendukung lainnya, akan dapat diketahui semua harta kekayaan, hutang piutang
dan sebagainya. Sehingga dengan merangkaikan laporan- laporan tersebut
berdasarkan ramalan-ramalan anggaran keuangan akan dapat menentukan
penanggulangan risiko di masa mendatang.
3. Dengan inspeksi langsung ditempat
52
a) Menghindari risiko. Salah satu cara dalam mengendalikan suatu risiko murni
adalah menghindari harta, orang, atau kegiatandariexposureterhadap risiko
dengan langkah menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan
walaupun hanya untuk sementara dan menyerahkan kembali risiko yang
terlanjur diterima atau segera menghentikan kegiatan begitu diketahui
mengandung risiko
c) Pemisahan.
Pemisahan adalah memisahkan dari harta yang berisiko sama, pada tempat atau lokasi
yang berbeda. Misalnya, perusahaan taksi menempatkan taksinya tidak hanya satu tempat,
tetapi di beberapa tempat. Inventori atau barang persediaan tidak hanya ditempatkan dalam
satu gudang saja, tetapi dipisahkan menjadi beberapa gudang. Dengan demikian tujuan
pemisahan ini adalah mengurangi jumlah kemungkinan kerugian untuk satu peristiwa yang
sama. Dengan bertambahnya independent exposure unit, maka probabilitas kerugian dapat
diperkecil. Jadi, memperbaiki kemampuan perusahaan atau usaha dagang untuk meramalkan
kerugian yang mungkin akandialami
Kombinasi atau pooling adalah menambah banyaknya exposure unit dalam batas
kendali perusahaan atau usaha dagang yang bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian yang
akan dialami lebih dapat diramalkan sehingga risiko diatasi dengan pengembangan internal.
Misalnya usaha dagang angkutan memperbanyak jumlah truknya antara satu perusahaan
merger dengan perusahaan lain; perusahaan asuransi mengkombinasikan risiko murni
dengan jalan menanggung risiko sejumlah besar orang atau perusahaan usaha dagang.
a) Memindahkan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara: pertama, harta milik atau
kegiatan yang menghadapi risiko dipindahkan kepada pihak lain, baik dinyatakan
dengan tegas maupun dengan berbagai transaksi atau kontrak. Contohnya
perusahaan yang menjual gedungnya, maka dengan sendirinya telah memindahkan
risiko yang berhubungan kepemilikan gedung tersebut kepada pemilik yang baru.
Kedua,memindahkan risiko, contohnya padakasus penyewaan rumah, di mana
pemilik rumah mengalihkan kepada penyewa berkenaan dengan tanggung jawab
kerusakan gedung karena kealpaan penyewa. Ketiga, suatu risk financing transfer
dapat menciptakan suatu loss exposure untuk transferee. Pembatalan perjanjian
53
oleh transferee, dipandang sebagai cara ketiga dalam risk control transfer. Dengan
pembatalan tersebut, transferee tidak bertanggung jawab secara hukum untuk
kerugian yang semula telah disetujui untukdibayar
b) Menanggung risiko sendiri pada dasarnya adalah melakukan asuransi sendiri. Hal
ini dilakukan karena adanya anggapan bahwa kemungkinan risiko tersebut terjadi
adalah sangat kecil kalaupun terjadi maka kerugian finansial yang diderita tidak
berpengaruh pada kegiatan yangdilakukan.
Alasan lain untuk menanggung risiko sendiri adalah untuk menghimpun dana atau
tidak tersedianya cukup dana untuk membayar premi asuransi. Contohnya adalah
jika terjadi kerugian atau bencana yang akan mengakibatkan beban berat bagi
keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki untuk mengelola risiko itu, akan
membentuk dana cadangan (funding) guna menghadapi kerugian yang harus
dihadapi di masa yang akan datang
c) Mengendalikan risiko pada umumnya dilakukan bila usaha menghapuskan atau
menanggung risiko belum menandai. Risiko tersebut dialihkan ke masyarakat
konsumen atau pihak lain. Mengelola risiko dengan mengalihkan pada pihak lain
dijelaskan secara lengkap oleh Mehr yang dikutip oleh Herman Darmawi dalam
bukunya Manajemen Risikoyaitu;
1) Hedging, yaitu menjual dengan menetapkan suatu harga tertentu saat ini untuk
menghindari kerugian di masa datang jika terjadi penurunan
harga.Contohnyaperdagangandi“futuremarket”padabursakomoditi.
2) Subcontracting, misalnya kontraktor gudang memberikan bagian pekerjaan tertentu
(misalnya pembuatan dapur) kepada subkontraktor itu.
3) Hild harmless agreements, yaitu perjanjian yang menyebabkan berpindahnya risiko
menanggung biaya dalam hal ini terjadi kecelakaan kerja, apabila pemilik gedung
bersedia membayar dalam jumlah tertentu.
4) Surety bonding, yaitu perjanjian antara tiga pihak, pihak pertama adalah pihak
perusahaan atau usaha dagang yang diikat (bonding) yang disebut surety. Pihak
kedua adalah perusahaan atau usaha dagang pelaku yang bertanggung jawab
terhadap penyelesaian suatu pekerjaan yang disebut principal. Pihak terakhir adalah
pihak yang menyuruh principal untuk melakukan suatu pekerjaan, yaitu oblige.
Dalam perjanjian ini pihak surety bertanggung jawab terhadap semua kegagalan
atau kelalaian pihak principalakan dibayar oleh pihaksurety.
5) Insurance adalah metode paling umum yaitu memindahkan risiko.
54
Dengan memberi asuransi maka seorang perusahaan atau usaha dagang
(tertanggung) memindahkan konsekuensi financial atas kerugian kepada
perusahaan asuransi (penanggung). Jika terjadi suatu kerugian, tertanggung
mendapatkan penggantian sebatas yang dijaminkan dalam asuransi yang tertuang
dalampolis
56
2.23 Perbedaan Wanita Wirausaha dan Pria Wirausaha
Alma (2006:43) Walaupun antara pengusaha pria dan wanita pada umumnya
sama namun dalam beberapa hal ada perbedaan tingkat motivasinya dalam membuka
bisnis. Perbedaan-perbedaan ini antara lain:
1. Wanita pengusaha dimotivasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan
adanya frustasi dalam pekerjaan sebelumnya. Dia merasa terkekang tidak dapat
menampilkan kebolehannya dan mengembangkan bakat-bakat yang ada
padadirinya.
2. Dalam hal permodalan bisnis pria pengusaha lebih leluasa memperoleh sumber
modal sedangkan wanita pengusaha memperoleh sumber modal dari tabungan,
harta pribadi, dan pinjaman pribadi. Agak sulit wanita pengusaha memperoleh
pinjaman perbankan dibandingkan kaum pria.
3. Mengenai karakteristik kepribadian wanita pengusaha mempunyai sifat toleransi
dan fleksibel, realistik dan kreatif, antusias dan enerjik dan mampu berhubungan
dengan lingkungan masyarakat dan memiliki medium level of self confidence,
kaum pria self confidencenya lebih tinggi dari kebanyakanwanita.
4. Usia memulai usaha pria rata-rata umur 25-35, sedangkan wanita di Amerika
berusia35-45.
5. Kerabat yang menunjang pada pengusaha wanita adalah keluarganya, suami,
organisasi wanita dan kelompok-kelompoksepergaulannya.
Bentuk bisnis yang dibuka pada pria pengusaha lebih banyak ragamnya akan
tetapi pada wanita pengusaha kebanyakan berhubungan dengan bisnis jasa,
pendidikan, konsultan, dan public relations.
57
Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksuddengan:
1) Usaha Kecil (UK) termasuk Usaha Mikro (UMI) adalah entitas usaha yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki
penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyarrupiah).
2) Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara
Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000
(dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar
rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan. (Rahmawati, dkk,2016:74)
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan
jumlah tenaga kerja. (Andi, Bayu, 2007: 8)
1. miskin atau berpendapatan rendah. Namun demikian, banyak juga
UMKM membuat barang-barang nonkonsumsi seperti peralatan
produksi, berbagai macam mesin sederhana atau kompenen-
kompenennyadll.
2. Sebagai bagian dari dinamikanya, banyak juga UMKM yang mampu
meningkatkan produktivitasnya lewat investasi dan perubahanteknologi.
3. Seperti sering dikatakan dalam literatur, satu keunggulan dari UMKM
adalah
tingkat fleksibilitasnya yang tinggi, relatif terhadap pesaingnya (usaha
besar).
58
2.26 Kelebihan dan Kelemahan Usaha MikroKecil
Usaha kecil, mempunyai kelebihan pada kemampuan melakukan fleksibilitas
dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan. Diantara sejumlah
kelebihan yang ada pada usaha kecil adalah, fleksibilitas untuk berkreasi,
kemampuan untuk melakukan inovasi dan kemampuan melakukan tindakan
yang tidak mungkin dilakukan oleh pengusaha besar.
Telah diuraikan diatas bahwa kegiatan usaha yang menurut perhitungan
skala ekonomis tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan besar pada dasarnya
menjadi kelebihan perusahaan kecil Nitisusastro (2012:38).
a. Kelebihan usaha kecil:
1. Mengembangkan Kreativitas Usaha Baru
Kreatifitas tidak selalu menampilkan sesuatu produk secara murni
baru, namun dengan cara meniru produk yang telah beredar di pasar.
Menurut porter (1996) dalam mulyadi (2012:38) dalam five forces
in the competition disebut dengan substitute product. suatu produk
baru dengan fitur lebih luas pada umumnya harus dibeli dengan
harga mahal. Pelaku usaha biasanya melihat ini juga sebagai
peluang usaha. Peluang usaha dimaksud membuat produk tiruan
dengan fitur yang relatif sama atau sedikit berbeda dan tentu saja
dengan harga yang jauh lebihmurah.
2. MelakukanInovasi
Dahulu kita jarang melihat seorang pedagang menjajakan rokok atau
minuman dalam kemasan kepada para supir bus atau angkutan
umum yang sedang menunggu giliran lampu hijau. Kini
pemandangan seperti itu telah menjadi hal yang tidak aneh
keberadaan mereka sudah barang tentu sangat meganggu pengguna
jalan dan kelancaran lalu lintas. Namun kondisi ekonomi
mendorong mereka melakukan inovasi. Inovasi seperti ini hanya
mungkin dilakukan oleh para pelaku usaha kecil dan tidak mungkin
dijalankan oleh perusahaan besar.
3. Ketergantungan Usaha Besar Terhadap UsahaKecil
Pada umumnya produk yang dihasilkan perusahaan besar boleh
dikatakan agak sulit untuk menjangkau para pembeli kecil ditempat
terpencil dan daya beli pembeli di daerah pada umumnya masih
59
rendah. Guna menyiasati kondisi tersebut perusahaan besar
mengemas produknya dalam kemasan sachet. sebagai contoh bisa
dilihat pada produk-produk diterjen, shampo, pasta gigi dan masih
banyak lainnya. Sebagai jalur distribusinya mereka menggunakan
warung atau kios kecil yang banyak dijumpai dan tersebar diseluruh
daerah terpencil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
perusahaan besar memiliki ketergantungan kepada pelaku usaha
kecil.
4. Daya Tahan Usaha Kecil Pasca Krisis Tahun1989
Fakta membuktikkan bahwa krisis ekonomi yang berlanjut kepada
krisis kepercayaan yang terjadi pada tahun 1989, tidak berpengaruh
banyak terhadap eksitensi usaha kecil. Beberapa peneliti bidang
ekonomi bahkan menyatakan tidak lumpuhnya sama sekali
perekonomian Indonesia berkat jasa pelaku usaha kecil. Yang
hancur bahkan pelaku usaha besar.
b. Kelemahan usahakecil
1. Lemah Keterampilan Manajemen
Pelaku usaha kecil seringkali berangkat berwirausaha dengan bekal
sumber daya seadanya. Ketidakpastian tersebut bukan hanya dalam hal
modal dana dan atau peralatan lainnya, tetapi juga ketidaksiapan dalam
penguasaan kompetensi bidang usaha maupun kecilnya ketrampilan
manajemen. Sebagai akibat lemahnya keterampilan manajemen, seringkali
terjadi ketidakseimbangan antara perencanaan, pelaksanaan dan
pengedalian. Adapun ketidak ketrampilan manajemen yaitu pada beberapa
usaha kerajinan sering terjadi persediaan barang melimpah, pada usaha
makanan khusus daerah produk tidak tahan lama, catatan-catatan tentang
pembelian barang- barang (belanja modal) tidak dilakukan, dan
masalahpermodalan.
2. Tingkat Kegagalan dan Penyebabnya
Menurut Siropolis (1994) dalam Mulyadi (2012:41), Faktor internal
penyebab tingkat kegagalan usaha kecil sebesar 44% disebabkan oleh
pertama kurangnya kompetensi dalam dunia usaha. Kegagalan kedua
akibat lemahnya kemampuan manajemen yang menempatin persentase
17%. kegagalan ketiga disebabkan oleh ketidakseimbangan pengalaman.
Dan pada faktor eksternal secara umum bisa disebut berasal dari kondisi
60
lingkungan makro, lingkungan mikro, dan industri itu sendiri.
3. Keterbatasan Sumber Daya
Keterbatasan yang dialami oleh usaha kecil mulai dari keterbatasan hal
dana, peralatan fisik, namun juga keterbatasan informasi. keterbatasan
informasi adalah kurangnya wawasan yang dimiliki guna membekali
gambaran tentang kegiatan usaha yang akan dilakukan. Kegiatan usaha
yang dilakukan terkesan asal jalan dan belum pada tingkat pembeli merasa
puas. Pada beberapa usaha yang menjual produk dan pelayanan seperti
rumah makan kebersihan dan kerapihan masih kurang mendapatperhatian.
61
dan cara mencapai sasa- ran yang diinginkan. Banyak manfaat yang diperoleh ketika
sebelum memulai usaha mem- buat business plan terlebih dahulu, diantaranya:
1. Kejelasan rencana strategi bisnis dalam menentukan poin-poin penting dalamusaha
2. Potensi besar keberhasilan bisnis karena adanya kejelasan arah tujuan serta visi misi
bisnis
3. Persiapan lebih matang dalam menghadapi masalah/resiko yang akanterjadi
4. Kejelasan peluang serta potensipasar
62
dan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan oprasional parusahaan
63
b. Apa yang harus dihindari oleh organisasi?
c. Faktor apa yang menyebabkan kehilangan penjualan?
d. Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelemahan organ-
isasi kita?
e. Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari organisasi
kita?
3. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang di-
luar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi or-
ganisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan
depan atau masa yang akan datang. Analisis Opportunity bisa dilakukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaanseperti:
a. Kesempatan apa yang dapat kita lihat?
b. Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita?
4. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau or- ganisasi
yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan
menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun
masa yang akan datang. Analisis Threats bisa dilakukan dengan menjawab per- tanyaan-
pertanyaanseperti:
a. Hambatan apa yang kita hadapi sekarang?
b. Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi?
c. Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi?
d. Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan
organisasi?
Pada dasarnya analisis SWOT memberikan informasi bagi perusahaan untuk
mengambil langkah bagaimana kekuatan (strengths) bisa dimanfaatkan untuk mengambil
menangkap peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang menghambat peluang (opportunities) yang ada , selanjutnya bagaimana
kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara men- gatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan suatu ancaman baru.
Hasil dari analisa SWOT biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
64
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada,
sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar
, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama
ini.Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam
suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi.
66
d. Threath(ancaman)
1. Pada saat liburan semester/hari libur kampus, jumlah pengunjung akan
berkurang secarasignifikan.
2. Banyaknya kedai kopi /cafe yang ada di mall akan turut memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhanusaha.
3. Banyaknya pesaing yang lebih kreatif daninovatif
Dalam dunia pemasaran terdapat tiga strategi penetapan target pasar yang sering
67
dilakukan para pelaku bisnis, strategi tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Strategi Pemasaran Tanpa Pembeda (Undifferentiated marketing)
Ada beberapa perusahaan yang melihat pasar secara keseluruhan tanpa membedakan
target pasar tertentu. Perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini,hanya
menawarkan satu macam produk dan mencakup seluruh pasar.Tanpa membedak antar
target pasar, perusahaan bertujuan untuk menanamkan image kuat produknya kepada
parakonsumen.
Pemasaran tanpa membedakan target pasar dipilih para pelaku bisnis, karena strategi ini
biayanya lebih kecil dibandingkan pemasaran dengan membedakan target
pasar.Pemasarantanpamembedakantargetpasarlebihmengandalkanproduksi,distri- busi
dan strategi promosi secara masal, sehingga bisa menghematbiaya.
Namun disamping kelebihannya, strategi pemasaran tersebut juga memiliki kekurangan.
Kebanyakan pelaku bisnis yang tidak membedakan konsumen, maka akan memilih
target pasar yang paling luas untuk menawarkan produknya. Jika banyak pelaku bisnis
yang memilih cara tersebut, maka persaingan bisnis pun semakinketat.
b. Strategi Pemasaran Dengan Pembeda (Differentiatedmarketing)
Pemasaran yang kedua dengan membedakan target pasar sesuai kebutuhan konsumen.
Berbagai variasi kebutuhan yang dibutuhkan para konsumen, menjadi faktor pendorong
pelaku bisnis membedakan target pasar mereka. Jika pemasaran tanpa pembedahanya
memproduksi satu macam produk, pemasaran dengan pembeda memproduksi berbagai
macam produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat para konsumen.
Pembedaan produk bisa dilihat berdasarkan letak geografis konsumen, style atau gaya
hidup, umur, jenis kelamin, tingkat pendapatan, bahkan bisajuga dibedakan ber-
dasarkan tingkat pendidikan para konsumen. Upaya pembedaan target pasar ini ber-
tujuan agar loyalitas konsumen terhadap suatu produk lebih kuat, karena perusahaan
Menawarkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Pembedaan target
pasar dapat dicontohkan dari produk mie instan, mereka mengembangkan usahanya
dengan membedakan varian rasa produk berdasarkan selera parakonsumen.
Jika dibandingkan dengan pemasaran tanpa pembeda, strategi pemasaran dengan
pembeda membutuhkan biaya yang lebih besar. Karena dibutuhkan biaya untuk riset
produk baru, proses produksinya yang lebih besar, serta peningkatan biaya untuk riset
pasar. Meskipun demikian, pemasaran dengan pembeda lebih disenangi para pelaku
us aha. Sebab dengan pemasaran pembeda, produk mereka memiliki daya tarik yang
68
lebih kuat dibandingkan produk yang dipasarkan para pesaing.
c. Strategi Pemasaran Terkonsentrasi (Concentratedmarketing)
Berbeda dengan strategi pemasaran yang membedakan konsumen sesuai dengan
kebutuhan,pemasaranterkonsentrasihanyafokusmemasarkanproduknyakepadasatu
atau beberapa kelompok pembeli saja. Sehingga pemasaran produk hanya ditujukan
kepada kelompok pembeli yang paling berpotensi. Seperti produk Tropicana Slim,
gula rendah kalori dan bebas gula ini lebih fokus kepada para konsumen yang ingin
menjaga kesehatannya terutama bagi para penderitadiabetes.
Perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini berusaha menawarkan
produkyangterbaikbagitargetpasarmerekadenganfokuspadakelompoktertentu,se-
hingga spesifikasi image produk yang ditawarkan dapat tertanam pada konsumen
yang menjadi sasaran pasarnya. Selain itu pemasaran terkonsentrasi juga lebih
menghemat
biaya,baikbiayaproduksi,biayadistribusimaupunbiayapromosi,sebabsemuanyahan- ya
fokus pada satu atau dua kelompok konsumensaja.
Ada kelemahan dari pemasaran konsentrasi, bahkan resikonya lebih besar dari
pe- masaran tanpa pembeda maupun pemasaran dengan pembeda. Bila target pasar
yang menjadi fokus pemasaran tiba-tiba beralih ke perusahaan pesaing dengan fokus
yang sama, maka akan kehilangan satu-satunya ladang konsumen yang dimiliki.
Besarnya resiko yang ada, membuat pemilik perusahaan lebih memilih memasarkan
produknya ke beberapa target pasar.
Bagi yang ingin mencoba peluang usaha baru, sebaiknya tentukan terlebih
dahulu target pasar yang diinginkan menentukan strategi pengembangan usaha
tersebut.
2. Melakukan AnalisisPasar
Langkah-langkah yang dalam melakukan analisis pasar:
a. Mengukur permintaan danpenawaran
Pemasaran adalah semua yang kita lakukan untuk mengetahui siapa pelanggan
kita dan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Pemasarana dalah cara
memuaskan mereka dan memperoleh labadengan:
1) Menyediakan barang atau jasa yang mereka butuhkan
2) Menetapkan harga yang bersedia mereka bayarkan
3) Menyampaikan barang atau jasa kita kepada mereka
69
Menginformasikan dan menarik mereka untuk membeli barang dan jasa kita
Pelanggan adalah orang yang paling penting bagi bisnis kita.Jika kita tidak menyedi
akan apa yang mereka bayar, dan tidak memperlakukan mereka dengan hormat,mereka
akan membeli di tempat lain. Tanpa pelanggan tidak akan ada penjualan dan bisnis kita
harusditutup.
Pelanggan yang puas akan datang lagi dan membeli lebih banyak produk dari bis-
nis kita. Mereka akan memberitahukan teman-teman mereka dan orang lain tentang
produk-produk kita dan bisnis kita. Semakin banyak pelanggan yang puas berarti
semakin banyak penjualan dan semakin besar laba yang akandiperoleh.
Kebanyakan bisnis tidak berhasil menjual sebanyak yang seharusnya dapat mereka
jual dan banyak yang tidak mengerti sebabnya. Pengusaha perlu mengetahui sebanyak
mungkin tentang pelanggan mereka dan apa yang mereka inginkan sehingga mereka
dapat melayani pelanggan secara lebih baik. Ini adalah titik awal pemasaran.
Pada saat mengukur permintaan dan penawaran, ada beberapa pertanyaan yang
harus dijawab:
1) Siapakah pelanggankita? Pelanggan kitaadalah:
a) Orang-orang yang membeli dari kitasekarang
b) Orang-orang yang kita harapkan akan membeli dari kita dimasadepan
c) Orang-orang yang berhenti membeli dari kita , tetapi kita mengharapkan
bahwa mereka akankembali.
2) Dimana para pelanggan kitaberada?
Pelanggan-pelanggan kita mungkin berlokasi di banyak tempat yang beda-beda.
Kita perlu mengetahui dimana para pelanggan kita untuk menemukan cara terbaik
untuk menyampaikan barang atau jasa kita kepada mereka. Mengetahui dimana
pelanggan potensial kita juga akan membantu kita memutuskan lokasi yang
terbaik untuk bisnis kita dan membantu kita memutuskan dimana kita dapat
memberitahu orang-orang tentang bisnis kita.
70
4) Dimana para pelanggan berada dan dimana mereka biasanya berbelanja? Kapan
merekaberbelanja
5) Seberapa sering dan berapa banyak merekaberbelanja?
6) Siapa para pesaing yang menjual barang dan jasa yang sama dengan yang kita
jual? Seberapa hebatnyakah parapesaing?
3. MemuaskanPelanggan
Informasi analisis pasar digunakan untuk memuaskan pelanggan yang selanjutnya
akan
meningkatkanpenjualandanlaba.Beberapavariabelyangperludiketahuiuntukmemuaskan
pelangganadalah:
a. Produk atau jasa apa yang diinginkan olehpelanggan
b. Berapa harga yang bersedia dibayarkan olehpelanggan
c. Dimana tempat usaha kita seharusnya berada agar dapat menjangkaupelanggan
d. Promosi apa yang dapat digunakan untuk memberi informasi kepada pelanggan dan
menarik mereka untuk membeli barang dan jasa yang kitajual.
1. Produk(Product)
Keberhasilan suatu bisnis, juga ditentukan oleh produk yang sesuai dengan
71
keinginan dan kebutuhan pelanggan, oleh karena itu perlu memperhatikan beberapa
hal:
a. Mengetahui Apa Kebutuhan Pelanggan
Pelanggan membeli barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
yang berbeda. Jika kita mengerti kebutuhan pelanggan, kita dapat memuaskan
barang atau jasa apa yang akan disediakan. Perlu mendengarkan apa yang pelanggan
suka dan tidak suka. Jika kebutuhan mereka berubah, perlu merubah barang dan jasa
kita untuk me- muaskan kebutuhan mereka. Lakukan lebih banyak analisis pasar.
Jika kita tahu apa yang diinginkan pelanggan, kita dapat menyediakan barang dan
jasa tersebut dan meningkatkan penjualan.
b. Sediakan Apa Yang DibutuhkanPelanggan
Pelanggan ingin melihat produk yang berbeda-beda sehingga mereka dapat
memilih apa yang paling mereka sukai, antara lainjika:
1) Sebagian pelanggan menginginkan desain yangberbeda
1) Sebagian pelanggan menginginkan kualitas yang tinggi dan bersedia membayar lebih.
Jika kita selalu menyediakan barang dan jasa yang berkualiatas tinggi, pelanggan
akan mempercayai kita dan bisnis kita. Pelanggan ada lah orang-orang paling
penting bagi bisnis kita. Bukalah mata dan telinga kita selalu untuk memahami
kebutuhan mereka. Pastikan kita menyediakan barang dan jasa yang diinginkan
pelanggan, bukan yang kita inginkan. Bukan kitapelanggannya.
2) Mencari ide-idebaru
Produk kita mungkin tidak banyak terjual,karena banyak bisnis-bisnis lain yang
menjual produk yang sama, atau pelanggan mungkin tidak menginginkan produk
kita lagi. Jika produk yang kita jual tidak menghasilkan laba yang cukup, perlu
memikir- kan ide-ide produk baru, misalnya: jika kita hanya membuat dan menjual
perabot rumah tangga, maka temukan pelanggan baru seperti sekolah dan kantor
dengan menjual meja sekolah, rak atau perabot kantor; jika kita membuat roti,
maka te- mukan lebih banyak pelanggan seperti restoran, rumah sakit dan sekolah;
jika kita menjual sayur dan buah, maka pikirkan produk baru apa yang dapat
kitabuat.
Pada umumnya pelanggan suka mencoba produk-produk baru. Sebelum kita mulai
produk baru, pastikan bahwa kita melakukan analisis pasar yaitu dengan:
a) Memikirkan ide-ide dan bertanya pada orang lain.Dapatkan ide sebanyak mungkin
72
b) Mencari tahu yang mana dari ide-ide itu yang dapat dijadikan produk yang akan
disukai pelanggan dan bersedia dibayarnya
c) Memastikan bahwa terdapat pelanggan dalam jumlah yang cukup banyak yang
menginginkan produkkita
d) Memastikan bahwa pasar kita menghasilkan laba cukup tinggi untuk bisniskita
2. Harga(Price)
Harga adalah variabel marketing mixyang kedua. Menentukan harga suatu produk
itu penting, walaupun tidak mudah menetapkannya. Untuk menetapkan harga dari se-
buah barang atau jasa, perlu mengetahui unsur-unsur biaya yang terkait dengan proses
produksinya. Terdapat beberapa metode dalam penetapan harga jual, diantaranya ada-
lah sebagaiberikut:
a. Cost Plus PricingMethod
Biaya-Biaya + Marjin (%)= HargaJual
b. Mark-up PricingMethod
Harga Beli + Mark-up = Harga Jual
3. Place(distribusi)
Variabel marketing mix yang ketiga dalam pemasaran adalah place (distribusi).
Bagaimana cara menjangkau pelanggan, kita perlu merancang saluran distribusinya.
Contoh,sebelum memulai usaha restoran perlu memikirkan dimana lokasi
bisnisnya berada, tempat yang terbaik bagi pelanggannya, apakah di wilayah
pemukiman, atau dipusatbisnis.
Tipe saluran distribusi yang dapat digunakan untuk menyampaikan produk ke
pelanggan, diantaranya adalah:
a. Distribusi langsung
Distribusi langsung berarti menjual produk kita secara langsung ke pelanggan
yang menggunakannya. Ketika kita menjual produk secara langsung ke
pelanggan yang menggunakannya, kita dapat berbicara kepada pelanggan dan
73
mencari tahu apa yang disukai, yang diinginkan, dan yang mampu mereka beli.
Jadi, distribusi lang- sung sangat berguna bagi para pengusaha manufaktur.
b. Distribusi tidak langsung
Distribusi tidak langsung, berarti menyalurkan produk dengan menggunakan
pihak atau lembaga perantara. Lembaga perantara yang dapat digunakan
diantaranya adalah, pedagang besar, agen, dan pengecer.
4. Promosi(Promotion)
Promosi adalah variabel marketing mixyangke-4,dan merupakan metode atau
cara menarik pelanggan untuk membeli produk perusahaan.
Bisnis kita mungkin berada ditempat yang tepat, miliki produk yang bagus
dengan harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan, tetapi penjualan kita masih
rendah, mengapa?
Mungkin kita tidak memberitahu orang-orang mengenai bisnis kita dan apa yang
dapat ditawarkan oleh bisnis kita. Hal ini disebut promosi yang berarti memberi
infor- masi dan menarik pelanggan untuk membeli.
Jangan hanya duduk dan menunggu pelanggan mendatangi kita, tetapi lakukan
promosi, jual lebih banyak produk dan tingkatkan laba kita dengancara:
a. Iklan membuat pelanggan tertarik
b. Promosi penjualan–membuat pelanggan membeli lebih banyak
c. Publikasi- mendapatkan promosigratis
b. Meningkatkan kemampuan kita sebagai penjual
74
dijendela, pintu, dinding, atap, sepeda atau mobil pengantar, dan diluar pekerjaan
yang kita lakukan diluar tempat bisniskita.
b. Papan pengumuman, poster danselebaran
Gunakan papan pengumuman, poster dan selebaran untuk memberitahu pelanggan
mengenai penawaran khusus, potongan harga, produk baru danlain-lain.
c. Kartu nama, daftar harga, surat khusus danphoto
Gunakan kartu nama untuk memberi tahu orang-orang siapa kita, nama bisnis kita
dan apa yang kita jual. Gunakan daftar harga untuk memberitahu orang-orang ten-
tang semua produk yang kita jual, dan berapa harganya. Gunakan surat khusus un-
tuk memperomosikan bisnis kita kepada orang-orang yang mungkin akan tertarik
membeli barang atau jasa kita. Simpan sebuah buku foto kecil untuk menunjukkan
produk-produk yang bias kita buat tetapi tidak ada persediaannya kepada pelang-
gan.
d. Koran, radio, televise daninternet
Beriklan dapat dilakukan dengan menggunakan media koran, radio, TV dan
internet.
76
5. ManajemenKualitas
Operasi perlu memutuskan tentang definisi kualitas menurut harapan
pelanggan. Manajemen kualitas dimulai dari kualitas input, proses serta
outputnya. Pengawasan kualitas dilakukan dengan menggunakan alat-alat
kualitas, sehingga input proses dan outputnya selalu dalam pengawasan
perusahaan.
Berbagai dimensi kualitas suatu produk maupun jasa yang diinginkan oleh
kon- sumen perlu diketahui oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan
konsumen.
Dimensi kualitas produk, terdiri dari:
a. Performance: karakteristik dasar suatu produk, yaitu fungsi utama suatu
produk itu diciptakan, misalkan pakaian yang bisa melindungi tubuh dari
panas dan dingin di- katakanberkualitas.
b. Feature:kelengkapan/ tambahan item pada keutamaan dasar suatu produk,
misalkan adanya stereo CD pada interior suatumobil.
c. Reliability: keandalan, suatu produk sesuai dengan yang diharapkan,
misalkan dalam beberapa kali pembelian produk yang sama, kualitasnya
samabagusnya.
d. Conformance: kesesuaian dengan standar, misalkan kamar sebuah hotel
berbintang sesuai dengan standar, yaitu tersedia tempat tidur, almari
pakaian, AC, kulkas, ter- dapat kamar mandi di dalam kamar dan seba
gainya.
e. Durability: keawetan suatu produk, berkaitan dengan jangka waktu
pemakaian.
f. Serviceability: kemampuan suatu produk untuk diperbaiki, misalkan jika
ada suku cadang kendaraan bermotor yang rusak, dapat diperbaiki ataupun
diganti dengan suku cadang yang baru dengan mudah, sehingga kendaraan
bermotor tersebut segera dapat digunakankembali.
g. Aesthetic: bagaimana bau, rasa, suara, maupun penampilan suatu produk,
misalkan rasa gurih pada produk donat, ataupun harumnya parfum, dan
sebagainya.
78
lokasi gudang penyimpanan bahan dengan lokasi produksi bisa menghemat
biaya trans- portasi.
b. Bagi retail dan profesional service untuk maksimisasi revenue. Pemilihan
lokasi re- tail dan professional service yang mudah dijangkau oleh konsumen
memungkinkan terjadinya penjualan dalam jumlah banyak, sehingga
meningkat kan pendapatan perusahaan.
c. Bagi lokasi gudang untuk memaksimumkan speed delivery dan biaya
minimum. Jarak gudang dengan lokasi pabrik yang tepat akan mempercepat
penyerahan barang sekaligus meminimalkanbiaya.
79
dan air kebanyakan menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih
lokasi.
5) Faktor lain
a) Tersedianya tempat untuk ekspansi kemudian
b) Aturanpolusi
c) Iklim
d) Undang-Undang
e) Lain-lain
b. Lokasi PerusahaanJasa
1) Faktor Dominan/Utama
a) Kedekatan dengankonsumen
Beberapa jenis usaha jasa mempertimbangkan lokasi yang
berdekatan dengan konsumen, misalnya pemilihan lokasi usaha
Loundry pakaian disekitar kampus yang terdapat banyak kost-
kostan.
b) BiayaTransportasi
Pertimbangan biaya transportasi berkenaan dengan usaha
untukmemper- cepat penyerahan jasa kepada pelanggan.
Penyerahan yang menuntut ke- cepatan membutuhkan biaya
transportasi yang lebih besar dibandingkan dengan penyerahan yang
lebih lama.
c) KualitasKehidupan
Kualitas kehidupan dipengaruhi oleh tersedian sekolah yang baik,
budaya yang dikaitkan dengan biaya hidup, tingkat keamanan yang
berpengaruh terhadap kelangsunganoperasi.
d) LokasiPesaing
Perusahaan perlu memikirkan apakah meletakkan usahanya
berdeka- tan atau berjauhan dengan pesaing. Jenis usaha tertentu
mengutamakan kedekatan dengan pesaing, karena kecenderungan
konsumen untuk membandingkan harga dan produk antara
perusahaan satu dengan perusahaan lain, misalnya untuk usaha
showroom mobil, elektronik, makanan dan sebagainya. Dewasa ini
banyak kawasan usaha dimana mereka menjual
80
2.33 Aspek Sosial dan Ekonomi
Aspek sosial dan ekonomi merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan
adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat dan bidang sosial
kemasyarakatan.Setiap usaha yang dijalankan akan memberikan dampak positif dan
negatif bagi berbagai pihak. Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek
ekonomi memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan , sedangkan bagi
pemerintah akan memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah
pusat maupun pemerintahdaerah.
Dalam aspek sosial dan ekonomi perlu ditelaah apakah keberadaaan suatu proyek
atau usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai
pihak atau sebaliknya. Aspek sosial dan ekonomi merupakan hal yang penting dalam
studi kelayakan bisnis. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh
berbagai pihak,baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah, ataupun masyarakatluas.
Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari
kemam- puan investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah
melalui pen- ingkatan PDB (produk domestic bruto) dan PAD (pendapatan asli
daerah). Artinya, dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan secara nasioanal dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut
dilakukan. Contoh dampak prositif dari suatu usaha: naiknya income per capita
masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring den-
gantumbuhnyasektorekonomi.Sedangkandampakyangharusdipertimbangkan Berikut
ini dampak ekonomi dari proyek yaitu melalui :
Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligusmengurangi
angkapengangguran.
1. Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan dbisa berguna untuk
masyarakat banyak juga pemerintah berupa : jalan raya, listrik, sekolah,masjid
dan lain-lain.
2. Tersedianya beragam produk barang dan jasa dimasyarakat,sehingga
meningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi
kebutuhanmasyarakat.
a) Penggunaaan lahan yang efisien danefektif
b) Peningkatan nilai tambah sumber dayaalam
c) Membangkitkan lahantidur
Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
81
melaluiMeningkatkan perekonomian pemerintahyaitu:
a) Menambah peluang dan kesempatan kerja bagimasyarakat.
b) Pemerataan pendistribusianpendapatan.
c) Meningkatkan devisanegara.
d) Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh
perusahaan.
e) Pengembanganwilayah
f) Meningkatan pemerataan pembangunan( dengan prioritas daerahtertentu).
g) Membuka isolasi wilayah dan cakrawakala pemikiran masyarakat dengan mas-
uknyapembangunan.
h) Peningkatan PDRB(ProductDomesticRegionalBruto)
i) Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerahtertentu
82
4. Masalah legal yang menyangkutperkreditan
5. Masalah pajak-pajak yang harus dipenuhidll
84
manaje- men operasi ada beberapa keputusan operasi yang perlu dianalisis kelayakannya,
yang akan dijelaskan berikut ini:
1. Disain Produk danJasa
Perusahaan perlu membuat keputusan mengenai produk dan jasa apa yang dita-
warkan kepada konsumen serta bagaimana perusahaan merancang produk tersebut.
Perusahaan harus merencanakan penggunaan teknologi yang bisa menciptakan
produk atau jasa yang akan dipasarkan. Disain produk atau jasa dibuat dengan
menyesuaikan dengan kebutuhan keinginan serta selera konsumen. Disain produk
yang dibuat hen- daknya menarik bagi konsumen dan efektif biaya. Fleksibilitas dan
inovasi secara terus menerus perlu dilakukan oleh fungsi operasi agar dapat
memberikan disain produk yang menarik, dengan harga yang kompetitif karena biaya
yang rendah. Disain Produk dan Jasameliputi:
2. Seleksi Barang DanJasa
Seleksi produk merupakan pemilihan barang atau jasa yang akan diserahkan
kepada pelanggan. Perusahaan perlu melakukan seleksi produknya agar berbeda
dengan pesaing. Meskipun produk yang ditawarkan sama, perusahaan perlu
mendeferen- siasikan produknya terhadap pesaing, agar dapat mencapai keunggulan
kompetitif. Dengan kata lain, strategi produk mendukung keunggulankompetitif.
3. Siklus Kehidupan Produk (Product LifeCycle)
Disain produk berhubungan dengan siklus kehidupan produk. Produk itu dilahirkan,
mereka hidup dan bisa mati. Oleh karena itu mendisain produk perlu dilakukan se- cara
terus-menerus oleh perusahaan mengikuti perubahan selera konsumen, mau- pun
perkembangan jaman serta perubahan teknologi.
85
dingin dikatakan berkualitas.
2. Feature: kelengkapan / tambahan item pada keutamaan dasar suatu produk,misal-
kan adanya stereo CD pada interior suatumobil.
3. Reliability: keandalan, suatu produk sesuai dengan yang diharapkan, misalkan
dalambeberapakalipembelianprodukyangsama,kualitasnyasamabagusnya.
4. Conformance: kesesuaian dengan standar, misalkan kamar sebuah hotel berbintang
sesuai dengan standar, yaitu tersedia tempat tidur, almari pakaian, AC, kulkas, ter-
dapat kamar mandi di dalam kamar dansebagainya.
5. Durability: keawetan suatu produk , berkaitan dengan jangka waktu pemakaian.
6. Serviceability: kemampuan suatu produk untuk diperbaiki, misalkan jika ada suku
cadang kendaraan bermotor yang rusak, dapat diperbaiki ataupun diganti dengan
suku cadang yang baru dengan mudah, sehingga kendaraan bermotor tersebut
segera dapat digunakankembali.
7. Aesthetic:bagaimana bau, rasa, suara, maupun penampilan suatu produk, misalkan
rasa gurih pada produk donat, ataupun harumnya parfum, dan sebagainya.
Dimensi kualitas jasa, yaitu:
f. Reliability: kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan
memuaskan.
g. Responsiveness: kemampuan untuk memberikan jasa dengantanggap.
h. Assurance: kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko dankeragu-raguan.
i. Emphaty: kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan
me- mahami kebutuhanpelanggan.
j. Tangibles: fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan saranakomunikasi.
Berdasarkan pemahaman mengenai dimensi produk dan jasa, maka perusahaan
bisa menciptakan kualitas sesuai tujuan dari dipasarkannya suatu produk.
86
mengantisipasi kebutuhan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka pan-
jang.
Kapasitas merupakan output maksimum sistem operasi dalam periode tertentu.
Kapasitas dapat pula diartikan sebagai tingkat maksimum output dari proses transfor-
masi pada periode tertentu. Rencana bisnis perlu menilai kelayakan dari perencanaan
kapasitas jangka pendek maupun jangka panjang.Perencanaan kapasitas jangka pendek
misalnya kapasitas tenaga kerja(lembur , overshift dan sebagainya).Sedangkan perenca-
naan kapasitas jangka panjang misalnya kelayakan dalam halekspansi.
Pada era globalisasi ini, pemilihan lokasi menjadi permasalahan yang kompleks, ka-
rena alternatif lokasi yang dipertimbangkan bukan hanya dalam batas negara masing-
masing, namun mulai merambah lintas batas negara. Dengan demikian pertimbangan
faktor-faktor pemilihan lokasi dalam rencana bisnis dipengaruhi oleh cakupan usaha yang
akan didirikan, apakah usaha lokal atau usaha global yang tersebar lokasinya di berbagai
negara.
87
diperhatikan dalam menentukanlokasi:
A Faktor Dominan/Utama
1) Tenagakerja
Faktor tenaga kerja ini berkaitan dengan perbedaan upah, kebutuhan, sifat
pekerjaan, produktivitas pekerja, kekuatan serikat pekerja.
1) Pasar
Pertimbangan pasar penting dipikirkan terutama untuk barang-barang yang
menimbulkan biaya transportasi tinggi.
2) Kualitaskehidupan
Kualitas kehidupan dipengaruhi oleh tersedianya sekolah yang baik,
budaya yang dikaitkan dengan biaya hidup, tingkat keamanan yang
berpengaruh terhadap kelangsungan operasi.
3) Kedekatan dengan suplier dansumber
Kedekatan dengan suplier dan sumber ini dikaitkan dengan biaya.
4) Pajak, listrik danair.
Beberapa perusahaan mempertimbangkan pajak atau pun lokasi dimana
pemerintah setempat memberikan insentif pajak. Ketersediaan listrik dan
air kebanyakan menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih lokasi.
5) Faktor lain
e) Tersedianya tempat untuk ekspansi kemudian
f) Aturanpolusi
g) Iklim
h) Undang-Undang
i) Lain-lain
c. Lokasi PerusahaanJasa
1) Faktor Dominan/Utama
a) Kedekatan dengan konsumen
Beberapa jenis usaha jasa mempertimbangkan lokasi yang berdekatan
dengan konsumen, misalnya pemilihan lokasi usaha Loundry pakaian
disekitar kampus yang terdapat banyakkost-kostan.
b) Biaya Transportasi
Pertimbangan biaya transportasi berkenaan dengan usaha
untukmemper- cepat penyerahan jasa kepada pelanggan. Penyerahan
yang menuntut ke- cepatan membutuhkan biaya transportasi yang lebih
88
besar dibandingkan dengan penyerahan yang lebihlama.
c) Kualitas Kehidupan
Kualitas kehidupan dipengaruhi oleh tersedianya sekolah yang
baik,budaya yang dikaitkan dengan biaya hidup, tingkat keamanan
yang berpengaruh terhadap kelangsungan operasi.
d) LokasiPesaing
Perusahaan perlu memikirkan apakah meletakkan usahanya berdeka-
tan atau berjauhan dengan pesaing. Jenis usaha tertentu mengutamakan
kedekatandenganpesaing,karenakecenderungankonsumenuntukmem-
bandingkan harga dan produk antara perusahaan satu dengan
perusahaan lain, misalnya untuk usaha showroom mobil, elektronik,
makanan dan sebagainya. Dewasa ini banyak kawasan usaha dimana
mereka menjual produk yang sama dalam satu kawasan, seperti
kawasan kuliner, kawasan HP, kawasan fashion, kawasan toko bahan
bangunan dan sebagainya.
2) Faktor Spesifik
Pengecer perlu memikirkan lokasinya berkaitan dengan aturan lalu lintas,
ke- layakan, areal parkir, dan sebagainya. Kemudahan akses bagi
konsumen perlu dilengkapi dengan tersedianya fasilitas parkir. Bahkan
beberapa perusahaan dalam rangka memberikan kemudahan bagi
konsumen, menyediakan tempat parkir gratis, sehingga mendorong
konsumen untuk datang berbelanja tanpa ketakutan dibebani biaya parkir
yang tinggi.
89
f) Tingkat pertukaran dan resiko currency
2) Keputusan wilayah dan community, faktor yang dipertimbang kan adalah:
a) Motivasi usaha
b) Daya tarik wilayah (kulitur, pajak, iklim)
c) Ketersediaan tenaga kerja, biaya, sikap thd serikatkerja
d) Biaya dan ketersediaanutilitas
e) Peraturan yang berlaku di kota ataulingkungan
f) Insentifpemerintah
g) Kedekatan dengan bahanmentah
h) Harga tanah dan biayakonstruksi.
3) Keputusan site, dengan mempertimbangkanfaktor:
a) Ukuran site danbiaya
b) Sistemangkutanudara,keretaapi,kendaraandarat,angutanair,jalan,dan
sebagainya.
c) Rambu-rambu pengaturanzona
d) Kedekatan dengan jasa pelayanan danpasokan
e) Isu dampaklingkungan
90
1. Tipe Layout
a. Office Layout/Tata Letak Kantor Layout kantor dapat mempengaruhi produk-
tivitas dan kualitas kehidupan kerja.Penataan layout kantor perlu mempertim-
bangkan kedekatan dan privasi. Kedekatan ini berkaitan dengan kelancaran
komunikasi antar pekerja dengan supervisor, sedangkan privasi dibutuhkan untuk
mengurangi tingkat gangguan dalam menjalankanpekerjaan.
Ada 4 pendekatan penyusunan layout kantor:
1) Layouttradisional
Kantor disusun dengan memperhatikan privasi untuk manajemen yang
membutuhkan privasi, sementara terbuka untuk pekerja lain. Layout ini
memiliki ciri adanya gang yang panjang dengan pintu tertutup, menghasil-
kanisolasidanuntukwilayahterbukadiisidengangarismejayangseragam.
2) Layout landscaping/taman
Kantor ditata sehingga mamungkinkan setiap orang didalam area terbuka
termasuktopmanager,untukmencapaikerjasamadiantarapekerjadalam berbagai
level. Pabrik yang menarik, ruangan tembus pandang dengan pe- nyekat
seperti kaca berfungsi sebagai privasi. Stasiun kerja dan asesoris yang mudah
dipindahkan meningkatkan eksibilitas. Ini diterapkan oleh Pe- rusahaan
Hawlett-Packard diMassachusetts.
3) Setting kegiatan
Pendekatan ini ingin mencakup konsep baru untuk mencapai kedekatan
sekaligus privasi. Pekerja memiliki banyak tempat kerja meliputi perpus-
takaan, fasilitas teleconference, ruang konferensi, terminal server. Peker- ja
bergerak dari tempat satu ke tempat lain dalam sehari. Disamping itu pekerja
juga memiliki kantorpribadi.
4) Electronic cottage
Konsep ini adalah konsep masa depan yang dikenal dengan home office,
dimana pekerjaan kantor dapat diselesaikan di rumah
5) Retail Layout/Tata Letak Ritel
Penataan layout retail sangat penting, karena dapat mempengaruhi volume
penjualan. Konsumen akan mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan,
karena barang disusun menurut kelompok produk. Bahkan barang yang
tidak direncanakan untuk dibeli pun akhirnya akan dibeli konsumen karena
penataan yang tepat akan menarik bagi konsumen. Tentu saja hal ini akan
menguntung- kan juga bagi perusahaan. Penjualan dan keuntungan
91
bervariasi tergantung pada produk yang menarik perhatian pelanggan.
Mengingat pentingnya penataan layout bagi retail, maka kelayakan layout
perlu dipertimbangkan.
6) Layout Gudang/ penyimpanan
Layout gudang lebih spesifik, karena berupa proses penyimpanan, bukan pe-
rubahan bentuk ataupun kimia. Disamping itu, penataan lay out gudang
perlu mempertimbangkan penenmpatan barang digudang. Barang yang
pergerakan- nya lebih sering ditematkan di dekat pintu dan lebih mudah
diakses dibanding- kan dengan yang pergerakannya lebihlambat.
92
bahan dan jasa,transformasi menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi sampai
penyerahan produk kepada pelanggan melalui saluran distribusi termasuk aliran informasi.
Perusahaan juga perlu memutuskan apakah Pasokan bahan baku perlu dinilai
ketersediaannya setiap saat, sehingga nantinya usaha tidak terhambat karena
ketidaktersedianya pasokan bahan baku. Secara lengkap, studi kelayakan perlu
mempertimbangkan kelayakan dalam hal:
a. Transportasi vendor
b. Transfer kredit/kas
c. Pemasok
d. Distributor dan bank
e. Hutang piutang
f. Pergudangan dan persediaan
g. Penerimaan order
h. Sharing pelanggan, peramalan dan informasi produksi
2.42 Penjadwalan
Operasi perlu melakukan penjadwalan/Schedulling, yaitu penyusunan jadwal
ka- pan produksi dimulai dan diakhiri. Selain itu operasi juga perlu menyusun
perencanaan produk yaitu: perencanaan tentang apa, berapa, dan bagaimana
produk bisa diprod- uksikan perusahaan dan menyusun perencanaan produksi yaitu
perencanaan tentang produk apa, berapa yang segera diproduksikan perusahaan
dimasa yang akan datang. Rencana bisnis perlu menilai kelayakan dalam
penjadwalan produksi.
93
2.43 Aspek Keuangan
Beberapa hal yang dibahas pada aspek keuangan dalam Studi Kelayakan bisnis adalah
memproyeksi kebutuhan modal awal untuk investasi dan modal kerja, memproyeksi arus
kas dan pendanaan. Berikut ini pembahasan masing-masing komponen.
1. Modal Awal
Modal awal diperlukan untuk pembayaran tanah dan gedung, perabot dan perala- tan,
iklan dan promosi sebelum memulai bisnis, pembelian mesin, penyediaan barang dan
investaris, biaya mengurus sertifikat dan ijin usaha, honorarium tenaga professional,
serta listrik dan telepon. Pengeluaran-pengeluaran itu dapat dikelompokkam dalam dua
jenis pengeluaran, yaitu modal investasi dan modal kerja.
a. Modal investasi: adalah dana yang digunakan untuk pembelian barang yang
bersifat investasi. Pada umumnya modal investasi adalah berupa barang-barang
yang berharga tinggi dan berdaya tahan lama. Beberapa usaha rangi risiko bisnis.
Namun demikian, tiap bisnis harus mengeluarkan biaya investasi agar dapat
beroperasi.
Investasi merupakan pengeluaran yang dilakukan pada saat ini, namun
manfaatnya baru bisa dinikmati di masa yang akan datang. Investasi
memerlukan modal dan tidak dapat langsung kembali dalam waktu singkat.
Jadi sebelum memulai bisnis, harus membuat perkiraan berapa modal yang
diperlukan untuk investasi. Pada um- umnya investasi dapat dibagi kedalam
dua katagori yaitu investasi berupa gedung tempat usaha dan peralatan.
1) Gedung Tempat Usaha
Gedung tempat usaha dapat berupa seluruh gedung atau hanya ruang kecil
un- tuk tempat kerja. Apabila dapat memulai suatu bisnis dengan bekerja di
rumah maka ini akan mengurangi biaya investasi. Gedung seperti apa yang
diperlukan untuk tempat usaha maka perlu diputuskan: membangun,
membeli, menyewa atau dirumah sendiri.
2) Peralatan
Peralatan adalah semua mesin, alat-alat, peralatann kerja, kendaraan,
perabot kantor dan sebagaimanya yang diperlukan. Pada umumnya
keperluan akan per- alatan adalah yang terbesar untuk perusahaan
manufaktur dan bebrapa pe- rusahaan jasa. Beberapa bisnis memerlukan
biaya investasi yang besar untuk peralatan, dan sangat penting untuk
diketahui apa yang anda perlukan, dan memilih jenis peralatan yang tepat.
94
Bahkan untuk bisnis yang hanya memerlu- kan peralatan yang kecilpun
perlu berberfikir secara seksama tentang apa yang diperlukan dan
dimasukkannya didalam rencana usaha.
d. Modal kerja: adalah dana yang diperlukan untuk pengeluaran biaya sehari-hari
guna menjalankan bisnis
Bisnis harus berjalan untuk beberapa waktu sebelum ada pemasukan uang dari
pen- jualan. Perusahaan manufaktur harus memproduksi barang terlebih dulu
sebelum menjualnya. Beberapa perusahaan jasa membeli bahan sebelum
mereka dapat memulai menjual jasa mereka. Pedagang eceran dan grosir harus
membeli persedi- aan barang sebelum mereka dapat memulai menjualnya.
Semua bisnis harus meng- gunakan waktu dan uang untuk promosi sebelum
mereka mendapat pelanggan. Bisnis akan memerlukan modal kerja untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut:
Beberapa bisnis akan memerlukan modal kerja yang cukup banyak untuk dapat
menutup semua biaya selama 6 bulan, sedangkan yang lain mungkin hanya
hanya 3 bulan. Penting membuat perkiraan berapa lama waktu yang diperlukan
berlang- sung sebelum bisnis dapat menghasilkan uang dari hasil penjualan.
Biasanya hal ini memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelum
bisnis menghasilkan pendapatan. Karena itu, rencanakan untuk mendapat
modal kerja lebih banyak dari kebutuhan yang anda perkirakan
Modal kerja terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut:
1) Kas
Kebutuhan kas berupa kebutuhan untuk upah, sewa, promosi dan
kebutuhan operasional lainnya.
2) Piutang
Besar kecilnya piutang tergantung pada kebijakan kredit perusahaan.
Semakin lama syarat penjualan kreditnya, semakin besar modal kerja yang
diperlukan untuk piutang
3) Persediaan bahan baku dan barang jadi
Perusahaan manufaktur memerlukan bahan baku untuk memproduksi
barang. Perusahaan jasa juga memerlukan bahan untuk mendukung proses
jasa dan pedagang eceran serta grosir memerlukan persediaan barang jadi
untuk dijual. Semakin banyak bahan baku dan barang jadi yang
diperlukan, maka semakin banyak modal kerja yang diperlukan untuk
membeli persediaan tersebut.
95
Setelah menentukan kebutuhan investasi dan modal kerja langkah selanjutnya
adalah :
Penyusutan adalah biaya yang menggunakan perhitungan nilai asset yang susut,
misalnya penyusutan dari nilai peralatan, alat kerja, dan kendaraan. Penyusutan bukan
pengeluran tunai tetapi tetap dianggap sebagai biaya. Dalam menghitung biaya penyu-
sutan, hanya menghitung nilai asset yang susut yang mempunyai masa pakai panjang
dan bernilai tinggi.
96
Semua usaha mempunyai dua macam biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variable.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah, misalnya sewa, asuransi dan ijin usaha.
Biaya variable adalah biaya yang berubah atau naik apabila produksi naik, misalnya
apabila biaya pembelian bahan naik maka biaya produksi naik.
Bagi perusahaan manufaktur atau penyedia jasa, biaya variable adalah biaya pem-
buatan barang dan penyediaan jasa. Misalnya, tukang roti harus membeli bahan baku,
seperti tepung, ragi dan susu untuk membuat roti. Pedangang eceran harus membeli
barang-barang untuk dijual kembali. Pemilik toko harus membeli barang, misalnya be-
ras, biscuit dan sebagainya.
Estimasi biaya harus dilakukan secara hati-hati dalam mengidentifikasikan baik
biaya variable maupun biaya tetap. Biaya bahan baku selalu biaya variable. Biaya
variable adalah biaya yang akan berubah apabila penjualan meningkat.
Biaya produksi dihitung dengan menjumlahkan semua biaya usaha untuk satu bu-
lan, kemudian dibagi dengan jumlah barang yang akan diproduksi dalam satu periode.
Kalkulasi biaya produksi ini kemudian akan digabungkan dengan perhitungan atas biaya
operasional sebelum diputuskan tentang penetapan harga jual yang wajar.
1. Memperkirakan pendapatan dari penjualan
Perkiraan pendapatan dari penjualan yaitu memperkiraan tentang jumlah ba- rang
yang dapat jual kepada pelanggan. Berikut ini langkah membuat perkiraan pen- dapatan
dari penjualan.
a. Mencatat semua barang, jasa atau jenis-jenis produk usaha yang akan terjual
b. Membuat perkiraan jumlah produk atau jenis produk yang akan dijual tiap bu- lannya
pada tahun pertama. Ini akan diperoleh dari riset pasar
c. Membuat kalkulasi nilai penjualan perusahaan per periode untuk tiap produk kemudian
kalikan jumlah tersebut dengan harga jual per produk
Perkiraan penjualan dan pendapatan penjualan adalah bagian yang paling pent- ing
dan paling sulit dalam menyiapkan rencana usaha. Kebanyakan orang cender- ung
membuat perkiraan yang berlebihan tentang penjualan mereka, jangan ter- lalu antusias
ketika membuat perkiraan penjualan. Cobalah sewajar mungkin bila membuat perkiraan
penjualan dan ingat bahwa untuk beberapa periode pertama pendapatan penjualan pasti
rendah.
2. Menyiapkan Rencana Penjualan dan Biaya
Perhitungan keuntungan dapat dihitung dengan pengurangan antara perkiraan
penjualan dikurangi dengan biaya. Pengusaha perlu membuat perkiraan keuntun-
gan/laba.
97
3. Menyusun rencana arus kas/cash flow
Uang tunai ibarat pelumas yang membuat mesin usaha agar dapat terus ber- jalan.
Ada dua aliran kas, yaitu aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Rencana cash flow
menunjukkan berapa banyak uang yang akan keluar dari perusahaan setiap bu- lannya.
Rencana cash flow membantu menjamin agar usaha tidak kehabisan uang. Kebanyakan
usaha, uang tunai diterima dan dikeluarkan setiap hari. Pemilik usaha yang sukses
membuat rencana cash flow dengan baik. Rencana cash flow sering sulit untuk disusun
karena hal-hal sebagai berikut:
a. Beberapa penjualan mungkin mengandalkan kredit sehingga uang tunai dari penjualan itu
baru akan masuk beberapa bulan kemudian. Oleh karena itu, dalam menangani pemasaran
perlu menetapkan kebijakan kredit usaha
b. Beberapa biaya ada dalam bentuk non tunai seperti biaya penyusutan perala- tan. Oleh
karena itu, biaya penyusutan jangan dimasukkan kedalam rencana cash flow.
4. Pendanaan
Terdapat tiga jenis sumber pendanaan bagi sebuah usaha yaitu modal sendiri, pinja- man
dan laba ditahan. Perbankan semakin responsive pada kebutuhan para usaha kecil, tetapi
seringkali diangap risiko peminjam dianggap terlau tinggi. Hal ini akibat usaha yang
dirintis tidak memiliki pengalaman usaha yang memadai dan tidak me- miliki banyak
modal sendiri yang ditanamkan, serta jaminan yang tidak memadai.
Usaha kecil seringkali memerlukan sumber bantuan keuangan lain jika mereka ingin
tumbuh dan berkembang. Bantuan keuangan dan nasehat bagi usaha kecil ter- sedia dari
berbagai sumber. Banyak perusahaan swasta, BUMN melalui CSR menye- diakan hibah
dan pinjaman.
98
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berdasarkan dengan suraian syang telah dibahas, kiranya dapat dikemukakan
99
1. Untuk smasyarakat yang mengembangkan usaha sdi sJalan Pagar
revolusi industri 4.0 atau dengan adanya gerakan khusus yang menangani
sempurna hasilnya, oleh karena itu peneliti menyarankan agar penelitian ini
100
DAFTAR PUSTAKA
Abrams, Rhanda, 2005, diterjemahkan oleh Vivin Andhika Yuwono, Busuness Plan in A Day,
Covin, J., Slevin, D., and Heeley, M. 1999, “Pioneers and followers:
competitive tactics, environment, and firm growth”. Journal of
Business Venturing, Vol. 15 No. 2, pp. 175-210.
Kanisius, Yogyakarta
Arwani, Ahmad, 2010, Delapan Kunci Sukses Berbisnis Ala Rosulullah, Inti Medina,
Jakarta http://khazanah.republika.co.id/berita/ensiklopedia-
islam/hikmah/10/07/18/125244-pent-
ingnya-unsur-spiritual-dalam-berbisnis
http://khazanah.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/07/18/125244-pent-
ingnya-unsur-spiritual-dalam-berbisnis
http://www.ciputraentrepreneurship.com/rencana-bisnis/pentingnya-rencana-bisnis-sebe-
lum-memulai-usaha
http://bp-creator.blogspot.com/2012/08/contoh-ringkasan-eksekutif-toko-kue.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
http://saidsite.blogspot.co.id/2011/05/makalah-tentang-analisa-swot.html
http://azharvokasi.blogspot.co.id/2010/09/aspek-umum-dan-organisasi-
v
perencanaan.html http://www.pusatinvestor.com/2012/12/perbedaan-antara-studi-
kelayakan-bisnis.html http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-analisis-
swot/
Nahiyah JF,dkk. (2010:6). Kewirausahaan SMK (buku 2), Bahan Sertifikasi Guru,
Yogyakarta.
Nahiyah JF,dkk. (2010:6). Kewirausahaan SMK (buku 2), Bahan Sertifikasi Guru,
Yogyakarta.
vi