Anda di halaman 1dari 6

Lalu client akan bisa terhubung dengan menggunakan DHCP pada jaringan server.

Sebelum mensetting DHCP, kita harus mengkonfigurasi VLAN IDnya dulu, karena
jika kita langsung mensetting DHCP maka PC client akan bingung karena kedua
server sama-sama terhubung ke dalam switch dan belum dipisahkan menggunakan
VLAN ID.

C.Alat dan Bahan 


1.Laptop
2.Aplikasi Packet Tracer
3.Jaringan internet

D.Maksud dan Tujuan 

Disini nanti kita akan membuat dua VLAN, yaitu VLAN 100 lab_TKJ dan VLAN 200
lab_BAHASA. Lalu nanti kita akan menambahkan satu router untuk dihubungkan ke
port Switch agar server bisa saling terhubung.

E.Tahap pelaksanaan Kegiatan  

1.Buka aplikasi paket Tracernya ,kita buat topologi seperti yang diatas.pehatikan
Port-portyang kalian sambungkan karena itu sangat berpengaruh pada
konfigurasinya.
  -Port 1-4 kita gunakan utuk Lab TKJ
  -Port 5-8 kita gunakan untuk Lab BAHASA
  -Port 9    kita gunakan untuk Server 0 (pertama )
  -Port 10  kita gunakan untuk server 1 (kedua)
  -Port 11  kita gunakan untuk Router

2.Kemudian kita beri IP dan gateway-nya dengan langkah klik server =>Dekstop =>Ip
Configuration

*Server0 

    Server 0 :IP 192.168.120.1


    Subnet Mask akan otomatis terisi sendiri 
    Gateway 192.168.56.1

* Server1  beri IP dan gateway masih dengan cara yang sama


klik server =>Dekstop =>Ip Configuration

 Server1 Ip Address 192.168.120.2


Subnet Mask akan otomatis
Gateway  192.168.56.2
3.Disitu gatewaynya ada di Router, jadi server bisa saling terhubung.

4.jika kita sudah di konfigurasi dan paham, lalu kita menuju ke konfigurasi 
switchnya. Masuk pada tab CLI dan kalian enablekan
klik  switchnya =>kemudian pilih CLI

5.Lalu ketikan perintah seperti ini:

Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 100 name lab_tkj
Switch(vlan)#vlan 200 name lab_bahasa
Switch(vlan)#exit

6.Fungsi dari perintah tersebut adalah membuat VLAN ID untuk masing-masing


server. Disitu tidak harus 100 atau 200, yg penting kalian isi bebas diantar 1-1005.
Jika ingin lebih tahu terhadap VLAN ID, berikut link untuk menjelaskan lebih detail
tentang VLAN ID.

7.Kembali ke turorial, setelah kalian membuat VLAN, maka akan muncul seperti
dibawah ini VLAN ID yang telah kita buat

8. Jika sudah membuat VLAN ID langkah selanjutnya kita harus memasukka port-
port yang ada pada Lab_tkj dan Lab_Bahasa masing masing kita beri VLAN ID.
Contoh seperti dibawah ini :

Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/4
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/9
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#end

9. Selanjutnya, kita berikan VLAN ID pada LAB Bahasa


Switch(config)#interface fa0/5
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/6
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/7
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/8
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/10
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#end
Switch#sh vlan

10. Setelah itu VLAN ID yang sudah aktif akan muncul seperti ini
 11. Langkah berikutnya, kita tambahkan satu Router untuk menghubungkan kedua
server LAB. Seperti ini misalnya

 12.Lalu kita aktifkan gatewaynya


      Router(config)#interface fa0/0.100
      Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100
      Router(config-subif)#ip address 192.168.120.1 255.255.0.0
      Router(config-subif)#end
      Router(config)#interface fa0/0
      Router(config-if)#no shutdown

13. Selanjutnya untuk yang VLAN 200


      Router(config)#interface fa0/0.200
      Router(config-subif)#encapsulation dot1q 200
      Router(config-subif)#ip address 192.168.120.2 255.255.255.0
      Router(config-subif)#exit
      Router(config)#interface fa0/0
      Router(config-if)#no shutdown

14.Selanjutnya kita lihat hasilnya :

15. Tetapi dalah hal itu,  server masih tidak bisa saling terhubung. Karena pada port
routernya harus kita masukkan ke mode trunk. Caranya yaitu masukkan perintah
seperti ini di Switchnya

Switch(config)#interface fa0/24
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#end

16.Sekarang kita coba ping server  Lab Tkj menuju ke server Lab.Bahasa begitupun
sebaliknya

17.ternyata sudah terhubung

  
F.Hasil dan Kesimpulan 

pada percobaan kali ini Pada topologi seperti ini, kita bisa mengkonfigurasi DHCP
setelah kita memisahkan port-port LAB tkj dan yaitu Lab Bahasa menggunakan
VLAN ID. Karena jika tidak dipisahkan atau istilahnya tidak diberi ID masing-masing
maka setiap PC client yg ada di LABtkj  dan Lab Bahasa akan bingung memilih server
yang akan diminta atau request service DHCP. Kemudian, Server belum bisa
terhubung karena IP mereka berbeda terhadap satu sama lain. Maka digunakanlah
Router untuk merouting IP yg berbeda sehingga kedua server bisa saling terhubung.
Tetapi saat setelah router di konfigurasi, kedua server merasa belum terhubung
dengan router karena pada port Router belum di aktifkan mode Trunk.

Anda mungkin juga menyukai