I. Pendahuluan
I. Pendahuluan
PENDAHULUAN
Sulfur Recovery Unit Facilities. Acid Gas Removal Unit (AGRU) digunakan
untuk proses gas treating sebelum diteruskan menuju Fuel Gas System untuk
diproses menjadi fuel gasdan gas asamnya akan dialirkan menuju Acid Gas
Enrichment (AGE) feed gas serta Sulfur Recovery Unit(SRU) untuk diproses
Sulfide(H2S) dan Carbondioxide (CO2) dari gas asam (sour gas) untuk
memenuhi spesifikasi fuel gas. Spesifikasi fuel gas yang dimaksudkan adalah
1
gas dengan kandungan H2S dan CO2yang rendah untuk meningkatkan heat
Kedua, untuk upaya pencegahan korosi. Gas asam (sour gas) sangat
Ketiga, untuk lingkungan dan alasan keamanan. Gas alam H2S bersifat
highly toxic (sangat beracun), tidak berwarna, berbau busuk, lebih berat dari
udara, fast acting gas dan telah banyak menyebabkan kesalahan fatal pada
industri migas. Apabila H2S terhirup dengan kandungan yang tinggi dapat
gas CO2 bersifat tidak berwarna,tidak berbau namun apabila CO2 berada
terdapat haemoglobin yang bersifat lebih reaktif terhadap CO2 daripada O2.
Acid Gas Removal Unit (AGRU) terdiri dari dua komponen utama,
menjadi titik tumpu Acid Gas Removal Unit (AGRU) untuk mengurangi
kandungan zat pengotor H2S dan CO2 yang terikut dalam gas alam yang
2
1.2 Tujuan Penulisan
2016/2017.
Indonesia.
Adapun tujuan lain dari penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah untuk
Dalam penulisan Kertas Kerja Wajib ini penulis membatasi masalah tentang
Indonesia, yaitu :
3
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN,
berisi tentang latar belakang pemilihan judul, maksud dan tujuan, batasan
berisi tentang pengertian gas alam, peralatan pada Acid Gas Removal
BAB IV PEMBAHASAN,
berisi tentang peralatan dan proses kerja, pengoperasian secara umum serta
Indonesia.
BAB V PENUTUP,
4
berisi tentang simpulan dan saran penulis.
5
II. ORIENTASI UMUM
Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar
di dunia, Perusahaan ini dan navigasi nya yang berskala dunia berkomitmen
petrokimia.
minyak bumi, penjualan minyak mentah, gas alam dan produk bahan bakar
Upstream
6
Perusahaan ini melakukan eksplorasi dan produksi minyak mentah dan
gas alam di 38 negara, dan melakukan produksi minyak mentah dan gas
Donwstream
Perusahaan menjalankan operasi kilang dan produksi bahan bakar
kilang, produsen pelumas serta suplier bahan bakar minyak terbesar di dunia.
Chemical
Perusahaan ini adalah pemimpin dunia dalam usaha pengolahan
1 dan 2 dunia.
7
2.3 Daerah Operasi Perusahaan
Bojonegoro Jawa Timur dan Kabupaten Tuban Jawa Timur. Mobil Cepu
Ltd. (MCL), Ampolex Cepu Pte Ltd. PT Pertamina EP Cepu dan empat
Badan Usaha Milik Daerah: PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT
8
ExxonMobil memegang 45 persen dari total saham partisipasi Blok
Pusat (Central Processing Facility/CPF) oleh EPC-1, jalur pipa darat oleh
river water intake) oleh EPC-5. Luas area produksi lapangan Banyu Urip
9
barat daya Bojonegoro di tengah ladang minyak, akan memproses dan
10
Minyak yang telah diolah disalurkan dengan sarana jaringan pipa
bawah tanah hingga pantai Tuban, yang kemudian disalurkan melalui pipa
bawah laut menuju fasilitas tempat penyimpanan Gagak Rimang. Total pipa
Urip telah di mulai pada Desember 2008. Early Production Facility (EPF)
dengan kapasitas produksi hingga 20.000 barrel minyak per hari di mulai
pada bulan Agustus 2009. Pengembangan terbaru terhadap EPF kini telah
untuk saat ini pada April 2016 produksi lapangan Banyu Urip mencapai 160
ribu – 170 ribu barrel perhari dimana minyak berasal dari sumur Wellpad B
penyambungan ke CPF.
resevoir dan mendorong minyak menuju sumur produksi. Injeksi air dipasok
dari air sisa produksi dan juga memanfaatkan air Bengawan Solo yang di
11
reservoir setelah dicampur beberapa chemichal.Gas alam yang dihasilkan
bersama minyak mentah akan dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi CPF.
menjadi dua area, Processing area dan Non processing area. Sedangkan
area.
3. IT, bertanggung jawab atas Processing area dan Non processing area.
area.
area.
1. Laboratorium
12
2. Field Operation
13
Struktur Fungsi di Operation Production EMCL sampai operator
14
III. TINJAUAN PUSTAKA
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa. Gas alam
dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu
bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan
oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia
hewan.
etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10). Senyawa lain yang
hidrogen sulfida (H2S), dan air. Komposisi gas alam sangat bervariasi dari
15
3.1.2 Impurities ( Komponen Pengotor)
a. Karbondioksida (CO2)
b. Nitrogen (N2)
Nitrogen (N2) merupakan gas yang tidak terbakar pada kondisi pembakaran
gas alam (inert gas), namun pada kondisi tertentu sangat berbahaya bagi
lingkungan.
berasosiasi dengan gas alam bersifat asam dan bisa menyebabkan korosi.
gas hidrokarbon dapat dibedakan menjadi gas mengandung H2S atau gas
asam (sour gas) dan gas bebas H2S atau gas bersih (sweetgas).
sour gas menjadi sweet gas untuk memenuhi spesifikasi fuel gas,
menggunakan cara absorpsi gas asam dari sour gas dengan bantuan amine
16
Gambar 3.1Amine System for Gas Sweetening1:163)
Column
column digunakan sebagai tempat kontak antara uap (vapor) dan liquid,
dengan demikian akan memicu perpindahan massa dan panas dari fasa satu
17
ke yang lainnya. Umpan (feed) dalam fasa liquid biasanya masuk lewat
bagian atas dan umpan dalam fasa gas masuk lewat bagian bawah.
pada tiap tray bertambah seiring dengan jatuhnya liquid dari tray ke tray.
Gas panas keatas dan menggelembung melewati liquid pada tray diatasnya,
dalam liquid akan teruapkan. Gas akan semakin bersih (lean) seiring dengan
berjalannya gas menuju atas kolom sedangkan liquid akan semakin kotor
Tray Column
Pada kebanyakan tray, liquid mengalir melewati area aktif pada tray
mengalir ke atas dan melewati area aktif tray untuk kontak dengan aliran
18
Gambar 3.3 Komponen-komponen Tray
Pada Sieve tray, gas mengalir keatas dan mengontak liquid dengan cara
perforasi. Apabila kecepatan gas jauh lebih rendah dari desain, maka liquid
sangat rendah.
Valve Tray
Valve tray adalah modifikasi dari sieve tray. Namun, valve tray
mempunyai lubang yang lebih besar dan dilengkapi dengan valve. Gas naik
keatas mengkontak liquid dengan melewati valve. Valve biasanya ada yang
permanen dan ada yang dapat berpindah. Pada fixed valve, valve permanen
19
terbuka dan dioperasikan sebagai deflector plate pada gas. Sedangkan pada
moving valve, gas melewati tray dengan mengangkat valve keatas dan
mengkontak liquid. Pada laju gas rendah valve akan menutup untuk
Pada bubble cap tray, gasakan mengalir melalui tower dengan melewati
bubble caps. Bubble cap terdiri dari riser dan cap. Gas akan naik melewati
riser pada tray kemudian turun menuju liquid yang mengelilingi cap. Oleh
20
Gambar 3.5Perforated Tray (a), Valve Tray (b), Bubble Cap Tray(c)
Hi-Fi Tray
Hi-Fi tray adalah tray jenis baru milik Shell dengan menggunakan
Chimney Tray
21
Gambar 3.7Chimney Tray
Bed Packing
Liquid distributor
channeling.
22
Gambar 3.9Structured Packing1:474)
menghilangkan H2S dan CO2 dari aliran gas alam.Alkaloamine yang biasa di
Kualitas Solvent5)
solvent loss
Viskositas rendah
23
Stabilitas thermal
Harga terjangkau
Bau : amonia
MDEA dapat digunakan pada konsentrasi yang tinggi yaitu lebih dari
dan tingkat korosifnya rendah. Berikut adalah reaksi absorbsi dan regenerasi
24
a. AGRU Absorber terjadi proses penyerapan (absorbsi)sour gas oleh
ini terjadi :
penyerapan H2S akan terjadi apabila kondisi operasi diatur dengan suhu
tekanan (79,3 kPag dan 123oC) gas akan berpindah dari solvent dan terikut
Partial Pressure5)
25
Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total dari suatu campuran gas,
Ptot = P1 + P2 + P3
Azas Le Chatelier
katalis.
Muatan solvent adalah kuantitas dari gas asam yangmana dapat dimuat
dalam 1 unit solvent.Semakin banyak acid gas (H2S/CO2) yang dapat dimuat
Driving Force5)
Driving force diperlukan untuk absorpsi sour gas kedalam solvent. Driving
force adalah rasio dari actual partial pressure dari gas asam dengan
karena sistem sudah mencapai final stage dari reaksinya. Semakin jauh sistem
Konsep Selektifitas5)
26
membuat solvent tersaturasi dengan CO2dan memaksimalkan driving force
yang mencukupi untuk absorpsi H2S, yang menjadikan hanya sedikit CO2
27
IV. PEMBAHASAN
4.1 Acid Gas Removal Unit disalah satu Lapangan Produksi di Indonesia.
Indonesia.
Gas yang sudah diproses dari separator akan mengalir menuju Wet
AGRU Feed Gas Scrubber sebelum menuju AGRU Inlet Filter Coalescer
di sistem amine.
28
4.1.1.1 Wet Surface Air Cooler Package6:27)
Wet Surface Air Cooler Package terdapat AGRU Inlet Gas Cooler.
mengalir menuju AGRU Inlet Gas Cooler dibawah sistem spray. Spray
pada gas yang akan diproses. Steam yang dihasilkan dibawa keluar oleh
kipas-kipas yang terdapat diatas Cooler. Gas yang keluar dari outlet
kemudian dialirkan menuju AGRU Feed Gas Scrubber. Temperatur sour gas
diturunkan dengan Wet Surface Air Coolerini. Tujuan dari pendinginan sour
terikut dari proses gas dan mengirim liquid menuju Separator. Liquid yang
29
terdapat di Feed Gas Scrubber dikontrol oleh Level Indicating
liquidtinggi. Gas yang sudah diproses kemudian menuju AGRU Inlet Filter
Coalescer.
Gambar 4.3 AGRU Feed Gas Scrubber dan AGRU Inlet Filter
dari gas. Liquid yang dikumpulkan mengalir melewati bagian bawah dari
AGRU Coalescer Unitbersama dengan aliran yang keluar dari Gas Scrubber
30
Gambar 4.4Skema AGRU Filter Coalescer Unit6:16)
kPag dan temperatur 36,90C, kandungannya mencapai 10000 ppm H2S dan
40 % CO2. Setelah mengalami filtrasi dari AGRU Inlet filter Coalescer, sour
gas akan mengalir ke AGRU Absorber. Sour gas masuk kolom absorber
melalui bagian bawah dari absorber. Lean amine masuk melalui bagian atas
dari 20 tray, dengan inlet lean amine pada tray 1,3 dan 5. Sour gas kontak
masuk diatur beberapa derajat lebih tinggi daripada temperatur gas masuk
foaming pada AGRU. Setelah kontak antara lean amine dengan sour gas
31
terjadi, maka lean amine akan berubah menjadi rich amine karena sudah
Pada AGRU Absorber terjadi reaksi penyerapan acid gas oleh solvent
MDEA. Gas yang sudah mendapat treatment akan menjadi keluar dari
outlet sweet gasproduk fuel gas dengan kandungan H2S dan CO2yang
rendah.
Indonesia
32
Gambar 4.6 AGRU Absorberdisalah satu Lapangan Produksi di Indonesia
33
4.1.3 AGRU Regenerator7:35)
begitu juga sebaliknya. Rich amine yang sudah dipanaskan masuk ke dalam
amine yang masuk. Kandungan CO2 dan H2S akan terpisah dari liquid yang
Rich amine yang telah mengalami stripping mengalir turun melewati tray
area contact antara acid gas dari rich amine dan 3 wash trays yang berfungsi
steam dan sebagian akan menjadi uap. Amine yang menjadi uap akan
strippingpada rich amine selanjutnya. Amine yang tidak menjadi uap akan
overhead section, uap yang naik berupa amine, residual hidrokarbon, sour
kembali oleh AGRU Regenerator Reflux Pump kembali pada bagian atas
tray dari AGRU Regenerator. Lean acid gas mengandung H2S dalam jumlah
34
sedikit, sisa gas pada AGRU Regenerator Accumulatorakan mengalir
Produksi di Indonesia
35
Gambar 4.9 AGRU Regenerator disalah satu Lapangan Produksi di
Indonesia
36
amine kemudian ditransfer oleh AGRU Lean Amine Pumpmenuju AGRU
Lean Amine Cooler. Aliran utama, beberapa persen dari total aliran menuju
partikulat dalam lean amine untuk melindungi AGRU Lean Amine Carbon
Filterdari plugging.
active carbon yang mungkin bocor dari AGRU Lean Amine Carbon Filter.
bundle loop tube tertutup, dimana lean amine tidak ada kontak dengan
37
Gambar 4.10Skema AGRU Lean Amine Carbon Filter7:56)
closed drain system menuju AGRU Solvent Sump. Sistem ini memastikan
bahwa tidak ada solvent yang tercecer ataupun hilang. Pada drain
38
Gambar 4.12Amine Storage Tank disalah satu Lapangan Produksi di
Indonesia
Pastikan arah valve, pembersihan pipa, kesediaan utility dan line up.
39
Pembersihan Unit
selama ± 4 jam.
40
Ketika level dalam reflux drum sudah mencapai batas, maka nyalakan
reflux pump.
Naikkan aliran feed gas, ubah kecepatan sirkulasi solvent dan operasi
Sesaat setelah kondisi steady tercapai (laju sirkulasi dan level), mulai
lakukan optimisasi.
Atur level pada regenerator column dan vessel lainnya ke normal level.
Atur solvent circulation rate dan reboiler duty untuk memberi kualitas
diperlukan.
41
Berikan aliran menuju active carbon filter jika diperlukan dan setelah
muatan partikel dari start up sudah tidak ada, untuk menghindari bed
blocking.
Gas treating
selanjutnya.
42
Berhati-hatilah dengan kenaikan tiba-tiba pada aliran steam pada
bagian atas regenerator jika feed dikurangi. Atur kerja reboiler untuk
downstream.
Saring column dan vessel sebelum memberi aliran kembali pada feed
gas.
solvent teregenerasi.
fuel gas atau nitrogen jika perlu untuk mencegah underpressure akibat
pendinginan gas.
43
4.3 Troubleshooting AGRU5)
1. Off-Specification Product
Solvent flow yang terlalu rendah dan konsentrasi amine yang terlalu
alir solvent.
yang terlalu tinggi dan adanya jenis muatan asam lain dalam solvent
desorption.
transfer massa.
44
2. Corrotion/erosion dan fouling
3. Foaming
Foaming adalah formasi dari gas stabil dalam liquid dispersion akibat
surface active agent. Foaming dapat terjadi akibat adanya “foam promoting
pada aliran gas umpan, campuran dari berbagai jenis AFA (Anti Foam
Profile pembacaan profile yang naik turun pada kolom regenator dan
absorber
45
1. Mechanical filter, carbon filter
4. Solvent Looses
46
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
H2S dan CO2 yang lebih rendah. Selanjutnya digunakan sebagai fuel gas
2. Acid Gas Removal Unit terdiri dari dua peralatan utama yaitu, AGRU
peralatan pendukung yaitu, Wet Air Cooler Package, AGRU Feed Gas
Transfer Pump.
47
5.2 Saran
48
DAFTAR PUSTAKA
Oklahoma.
3. Pilling, Mark. 2006. Design Consideration for High Liquid Rate Tray
49