LBM 1 Bengkak Di Pipi
LBM 1 Bengkak Di Pipi
LBM 1 Bengkak Di Pipi
STEP 1
1. Trismus gangguan motoric nervus trigeminus terutama spasme otot pengunyah disertai
kesulitan membuka mulut.
2. Halitosis bau mulut disebabkan sisa makanan jumlah sukrosa yang dikonsumsi dan
kebersihannya.
3. Kariespenyakit infeksi yang merusak struktur gigi.
STEP 2
1. Anatomi dari rongga mulut
2. Mengapa pasien mengalami keluhan bengkak dan nyeri di pipi kanan?
3. Mengapa pasien mengalami demam tinggi, nyeri telinga, sering meludah dan tidak mau makan ?
4. Mengapa pasien mengalami halitosis dan trismus?
5. Hubungan pemberian obat penurun panas dengan keluhan yang terjadi?
6. Bagaimana hubungan dari scenario dengan teman sepermainannya?
7. Bagaimana gejala klinis dari scenario?
8. Bagaimana interpretasi dari Pemeriksaan fisik dan penunjang?
9. Apa diagnosis dan diagnosis banding?
10. Bagaimana etiologi dari scenario?
11. Hubungan dari kerusakan gigi 54 55 84 85 dengan diagnose?
12. Mekanisme terjadi karies gigi?
13. Bagaimana Penatalaksanaan dari skenario?
STEP 3
1. Anatomi dari rongga mulut
Lidah ada bagian apex, corpus(dorsum lingua,margo lateral,facies inferior) dan radix
3. Mengapa pasien mengalami demam tinggi, nyeri telinga, sering meludah dan tidak mau
makan ?
Demam tinggi
Virus, bakteri inflamasi MO masuk tubuh melawan proses fagositosis dari
leukosit, makrofag dan limfosit
MO masuk mengeluarkan suatu zat toksik pirogen eksogen IL-1 (anti infeksi)
merangsang sel-sel endotel hypothalamus asam arakhidonat (enzim
sikloogsigenasi,Pge2 ) kerja thermostat hypothalamus peningkatan set point respon
menggigil (pergerakan otot rangka) menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak
DEMAM
Nyeri Telinga
Virus, bakteri melalui saluran eustachius infeksi pembengkakan di sekitar saluran
dan sel darah putih sel darah putih membunuh bakteri (lender, nanah) bertambah
bengkak gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung telinga dengan organ
pendengaran di telinga tidak bisa bergerak bebas robeknya gendang telinga, nyeri
telinga, (kehilangan pendengaran) bisikan halus, pada pembicaraan normal.