68-Article Text-888-1-10-20180425
68-Article Text-888-1-10-20180425
Ignatius Forza Yoga Gautama1, Dzil Mulki Heditama2, dan Yudi Aziz Muttaqin2
1
Prodi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
2
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
ignatius.forza@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian dengan menggunakan metode polarisasi terinduksi telah dilakukan di daerah Olat
Tanah Merah - Plampang, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran dan potensi zona urat kuarsa yang diduga
mengandung mineralisasi emas di bawah permukaan. Pengukuran metode polarisasi
terinduksi dilakukan dalam kawasan waktu menggunakan konfigurasi dipol-dipol dengan jarak
antar elektroda 50 m. Data polarisasi terinduksi yang terukur sebanyak 14 lintasan dengan
panjang tiap lintasan 1000 m dan jarak antar lintasan 100 m s.d. 200 m. Pemodelan 2D
dilakukan untuk mendapatkan penampang dengan nilai resistivitas dan chargeability dari tiap
lintasan, sedangkan pemodelan 3D dilakukan untuk mengetahui arah kemenerusan zona
mineralisasi emas dan memperkirakan potensi volume zona urat kuarsa. Berdasarkan hasil
penampang 2D resistivitas dan chargeability, diketahui bahwa zona mineralisasi emas
memiliki nilai resistivitas >250 Ωm dan chargeability >300 ms yang diinterpretasikan sebagai
mineral-mineral sulfida yang berasosiasi dengan bijih emas dan alterasi argilik - silisik pada
batuan tuf dan diorit. Berdasarkan hasil model 3D diketahui adanya kemenerusan zona
mineralisasi emas utama yang memanjang dengan arah utara-selatan dan volume zona urat
kuarsa yang mengandung mineralisasi emas diperkirakan sebesar 519.000 m3.
ABSTRACT
Research using induced polarization method has been carried out at Olat Tanah Merah -
Plampang area, Sumbawa District, West Nusa Tenggara Province. The purpose of this
research is to determine the distribution and potential of quartz vein zone which contains gold
mineralization in subsurface. Induced polarization measurement was taken in time domain
using dipole-dipole configuration and the distance between electrodes was 50 m. The induced
polarization dataset had 14 lines with each line length was 1000 m and the distance between
lines was 100 m - 200 m. 2D modeling was done to obtain section of resistivity and
chargeability of each line, therefore 3D modeling was done to determine the direction of gold
mineralization zone and estimate the volume potential of quartz vein zone. Based on 2D
resistivity and chargeability section results, the gold mineralization zones have resistivity
values >250 Ωm and chargeability values >300 ms interpreted as sulfide minerals associated
with gold ore and argillic - silicic alterations in tuff and diorite rocks. Based on 3D model results,
the main zone of gold mineralization extends north-south direction and the volume of quartz
vein zone which contains gold mineralization is estimated at 519.000 m3.
Morfologi
Potensi Zona Urat Kuarsa Berdasarkan Analisis Geofisika....., Ignatius Forza Gautama, dkk. 3
MAKALAH ILMIAH
b. Batuan intrusi diorit Pada daerah ini terdapat dua zona urat
Diorit merupakan batuan intrusif yang berpasangan, masing - masing zona
berwarna abu-abu kehitaman yang urat memiliki lebar sekitar 10 m dan
mengandung mineral pirit dan berumur panjang 400 m. Zona urat ini memiliki arah
Miosen Tengah. Kehadiran batuan ini umum utara-selatan (N 335o s.d. 350o E).
diduga menjadi penyebab adanya Kedua zona urat tersebut berjarak sekitar
mineralisasi di daerah penelitian. Dari 250 m. Urat kuarsa tersebut memiliki
hasil analisis petrografi, batuan ketebalan 10 cm s.d. 25 cm dengan tekstur
mengandung mineral-mineral antara vuggy dan comb structure, yang diduga
lain, plagioklas, piroksen, klorit, mengandung emas dengan mineral sulfida
karbonat, opak/oksida besi, kuarsa, seperti pirit, kalkopirit, sfalerit, bornit, dan
dan epidot. kovelit.
Potensi Zona Urat Kuarsa Berdasarkan Analisis Geofisika....., Ignatius Forza Gautama, dkk. 5
MAKALAH ILMIAH
s.d. 530 m pada elevasi - 40 m dengan nilai batuan tersebut dijadikan zona target
resistivitas <100 Ωm dan nilai chargeability penelitian.
>300 ms. Kedua zona alterasi tersebut
diinterpretasikan sebagai alterasi argilik Batuan intrusi diorit dan tuf sebagai host
yang ditandai dengan nilai resistivitas rock mineralisasi emas berasosiasi dengan
rendah merupakan batuan vulkanik tua mineral-mineral sulfida lainnya seperti pirit,
yang terlapukkan. sfalerit, kalkopirit, bornit dan kovelit.
Mineral-mineral tersebut menimbulkan
Dari hasil interpretasi pada penampang F respon nilai chargeability yang tinggi yaitu
dapat disimpulkan bahwa batuan intrusi >300 ms. Oleh karena itu nilai >300 ms
diorit memiliki nilai resistivitas >500 Ωm. diklasifikasikan sebagai skala tinggi yang
Nilai resistivitas tersebut diklasifikasikan menjadi zona target penelitian. Nilai
sebagai skala tinggi. Sedangkan batuan tuf resistivitas dan chargeability tersebut dapat
memiliki nilai resistivitas >250 Ωm. Menurut diklasifikasikan dalam bentuk skala tertentu
Moetamar (2013) zona mineralisasi yang ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2
ditemukan pada batuan tuf yang diintrusi di bawah ini.
oleh batuan diorit. Keberadaan kedua jenis
Berdasarkan Tabel 2 maka dapat A hingga Lintasan N). Dari semua hasil
dideskripsikan sebagai berikut : penampang 2D resistivitas dan
a. Lempung dan pasir dengan nilai chargeability tiap lintasan tersebut,
resistivitas rendah (<100 Ωm) dan diketahui bahwa terdapat 11 lintasan yang
nilai chargeability rendah (<100 teridentifikasi mengandung zona
ms). mineralisasi emas. Lintasan tersebut
b. Tuf dengan nilai resistivitas sedang adalah lintasan-lintasan B, C, D, F, G, H, I,
hingga tinggi (>250 Ωm) dan nilai K, L, M, dan N. Hasil interpretasi
chargeability sedang hingga tinggi penampang Lintasan A sampai Lintasan N
(>100 ms). selain Lintasan F ditunjukkan pada Gambar
c. Batuan intrusi diorit dan andesit 7 s.d. Gambar 19.
dengan nilai resistivitas tinggi (>500
Ωm) dan nilai chargeability sedang Dari hasil model 3D (Gambar 4 dan
hingga tinggi (>100 ms). Gambar 5) dapat diketahui terdapat
d. Zona alterasi argilik dicirikan kemenerusan dua zona mineralisasi emas
dengan nilai resistivitas rendah utama yang memanjang arah utara-selatan
(<100 Ωm) dan nilai chargeability ditunjukkan dengan garis putus-putus
tinggi (>300 ms). berwarna hitam. Kemenerusan zona
e. Zona alterasi silisik dicirikan dengan mineralisasi emas tersebut dapat terlihat
nilai resistivitas sedang hingga pada Lintasan B hingga Lintasan D,
tinggi (>100 Ωm) dan nilai Lintasan F hingga Lintasan I, dan Lintasan
chargeability tinggi (>300 ms). K hingga Lintasan N. Interpretasi kedua
f. Zona mineralisasi emas/zona urat zona mineralisasi tersebut sesuai dengan
kuarsa dicirikan dengan nilai adanya keterdapatan di lapangan zona urat
resistivitas sedang hingga tinggi kuarsa yang berpasangan dengan jarak
(>250 Ωm) dan nilai chargeability sekitar 250 m dan panjang 400 m.
tinggi (>300 ms). Kehadiran urat kuarsa yang mengandung
mineralisasi tersebut dikontrol oleh struktur
Pengukuran metode IP yang telah sesar yang berada di daerah penelitian.
dilakukan sebanyak 14 lintasan (Lintasan
Potensi Zona Urat Kuarsa Berdasarkan Analisis Geofisika....., Ignatius Forza Gautama, dkk. 7
MAKALAH ILMIAH
Potensi Zona Urat Kuarsa Berdasarkan Analisis Geofisika....., Ignatius Forza Gautama, dkk. 9
MAKALAH ILMIAH
Potensi Zona Urat Kuarsa Berdasarkan Analisis Geofisika....., Ignatius Forza Gautama, dkk. 11
MAKALAH ILMIAH
Zona mineralisasi emas di daerah Darman, H. dan Sidi, F.H., 2000, An Outline
penelitian ditunjukkan dengan nilai of The Geology of Indonesia, Ikatan
resistivitas >250 Ωm dan nilai chargeability Ahli Geologi Indonesia, Jakarta.
>300 ms. Sebaran zona urat kuarsa yang Hamilton, W., 1973, Tectonics of the
diduga mengandung mineralisasi emas Indonesian Region, Geological
terbagi menjadi dua kemenerusan zona Society of Malaysia, 6 (July), 3–10,
utama yang memanjang arah utara-selatan Kuala Lumpur.
dengan perkiraan potensi volume sebesar Moetamar, 2013, Laporan Eksplorasi
519.000 m3. Umum Logam Mulia di Kabupaten
Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara
UCAPAN TERIMA KASIH Barat, Pusat Sumber Daya Geologi,
Bandung.
Penulis mengucapkan terima kasih Rahmah, S., 2009, Pencitraan Dua
sebesar-besarnya kepada Pusat Sumber Dimensi Data Resistivity dan Induced
Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi Polarization untuk Mendelineasi
yang telah menyediakan waktu, tempat, Deposit Emas Sistem Epithermal di
dan data untuk melakukan penelitan ini. Daerah “X,” Tesis, Departemen Fisika,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Matematika dan Ilmu
Dr. Eddy Hartantyo, M.Si., Dosen Prodi Pengetahuan Alam, Universitas
Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Indonesia, Depok.
Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Reynolds, J.M., 2011, An Introduction to
Mada, yang telah memberikan masukan Applied and Environmental
dan bimbingan dalam penelitian ini. Penulis Geophysics, Willey-Blackwell,
juga berterimakasih kepada semua pihak Chichester.
yang telah membantu sehingga penelitian Sjoekri, A.S., 1980, Application of
ini dapat berjalan dengan lancar. Geographic Information Systems for
Mineral Exploration in Southwest
Sumbawa, Indonesia, Tesis, Colorado
School of Mines, Golden.
Potensi Zona Urat Kuarsa Berdasarkan Analisis Geofisika....., Ignatius Forza Gautama, dkk. 13
MAKALAH ILMIAH
Sudrajat, A., Mangga, S.A. dan Suwarna, Supriyanto, 2007, Analisis Data Geofisika:
N., 1998, Peta Geologi Lembar Memahami Teori Inversi, Departemen
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian Pengetahuan Alam, Universitas
dan Pengembangan Geologi, Indonesia, Depok.
Bandung. Telford, W.M., Geldart, L.P. dan Sheriff,
R.E., 1990, Applied Geophysics,
Cambridge University Press,
Cambridge.