Anda di halaman 1dari 2

Fransiska Deviana

XI IPS 2 / 14

Tugas Agama

1. Orang kudus yang menjadi panutan dalam hidupku adalah Santa Theresia. Saya tertarik dan ingin
meneladaninya, karena kita diajak menjadi orang yang berhati sebagai "anak" ("child") dan tidak
berhati kekanak-kanakan ("childish"). Menjadi anak yang berpola "TTS- Tulus Terbuka &
Sederhana" dengan 3 semangat hati, antara lain:
1) Youth/Semangat kemudaan
2) Faith/Semangat Keberimanan
 Dalam usia muda, St Theresia menghayati kesucian hidup yang luar biasa. St
Theresia tidak hanya memahami dan mengenali Tuhan tapi juga mengalami
Tuhan lewat doa dan hidup rohani yang mendalam. Kesuciannya diraih karena
hatinya bersatu dengan hati Tuhan.
3) Depth/Semangat Kedalaman
 ditegaskan bahwa kesucian hidup dapat dicapai oleh siapa saja, betapa pun
rendah, hina & biasa-biasa saja pribadinya. Caranya ialah melaksanakan aneka
pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan pola "2 k", kasih & ketulusan. Inilah
sebuah pemaknaan iman yang menawarkan kedalaman di tengah kedangkalan
hidup harian.

Santa Theresia itu seorang gadis belia yang menjadi suster Karmelit pada usia muda. Ia tidak
pernah meninggalkan biara dan meninggal muda pada umur 24 tahun. Motivasinya yang menarik
saya adalah untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dan untuk mendoakan para imam. Theresia
menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa bagi orang-orang yang belum mengenal
dan mengasihi Tuhan. Katanya yang menurut saya menarik adalah: "Kekudusan adalah suatu
sikap hati, yang menempatkan kita ke dalam tangan Tuhan, kecil dan rendah hati, menyadari
kelemahan kita dan secara buta mengandalkan kebaikan Ke-Bapaan-Nya."

Yang dilakukan Santa Theresia saat di biara itu semuanya sederhana dan biasa-biasa saja. Tidak
ada yang istimewa. Tetapi, di balik itu semua, ia mempunyai suatu rahasia pokok, yaitu “CINTA”:
“Kamu bertanya kepadaku tentang jalan menuju kesempurnaan? Aku tahu cinta dan hanya cinta.
Hatiku dibuat demi cinta itu. Cinta mengenal bagaimana menarik keuntungan dari segala sesuatu.”
Yah, panggilanku akhirnya kutemukan. Panggilan itu adalah mencintai. Di dalam hati Gereja, di
dalam Ibuku, aku akan menjadi cinta. Hidup karena cinta, inilah surgaku, inilah tujuan hidupku!”
–Santa Theresia- (kalimat ini membuat saya terkagum dan mengerti).Salah satu tips Theresia, ia
selalu berusaha melayani sesamanya seolah-olah ia melayani Yesus. Ia percaya bahwa jika dia
mengasihi sesama, maka dia juga mengasihi Yesus.

 Kiat-kiat yang saya usahakan untuk hidup kudus adalah seperti yang saya hayati dan resapkan
dalam hidup Santa Theresia, yaitu mencintai adalah pekerjaan yang membuat diri sangat
bahagia. Saya akan mencintai dan selalu mengasihi sesama manusia, dalam perbuatan yang
saya lakukan, besar maupun sedikit dengan cinta saya kepada Tuhan dan Allahku. Saya akan
berjuang seperti kata Santa Theresia yaitu jalan kecil. “Jalan kecil” adalah sebuah jalan
kehidupan rohani seorang anak kecil, yakni jalan kepercayaan dan jalan kepasrahan diri secara
total kepada Tuhan.” Dasar dari jalan kecil ini ditemukannya dalam teks Matius 18:3, ketika
Yesus mengatakan: “Jika kamu tidak menjadi seperti anak kecil ini, maka kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Surga”. semangat penyerahan diri itulah yang menjadi pedomanku
satu-satunya. Aku tidak punya pedoman arah yang lain”. Saya sepenuhnya menyerahkan
semua kepada Tuhan, kepercayaan, tidak harus berbuat hal mewah untuk Tuhan, cukup
sederhana, Tuhan pun menerima, dengan syarat menyerahkan dengan sepenuh hati.

2. Tanggapan saya yaitu video yang frater buat sudah bagus dan kreatif dan videonya
mudah dimengerti.Sekian tanggapan dari saya terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai