Anda di halaman 1dari 3

 Andi seorang staf pajak yang baru bekerja di sebuah perusahaan yang berorietansi expor dan

yang telah dikukuhkan sebagai PKP. Andi menganalisis bahwa setiap tahun perusahaan
memiliki saldo pajak masukan lebih tinggi dari pajak keluaran. Pemeriksaan pajak selalu
menghasilkan jumlah restitusi yang diperoleh tidak seluruhnya, karena beberapa faktur pajak
tidak lengkap. Andi menganalisis sebenarnya jumlah pajak lebih bayar yang dilaporkan tidak
optimal karena ada beberapa transaksi yang tidak ada faktur pajaknya, faktur pajak yang
diterima tidak lengkap atau rusak. Andi memperoleh tawaran dari rekannya untuk
membuatkan dokumen pajak atas beberapa transaksi yang faktur pajaknya tidak lengkap,
rusak atau faktur pajaknya tidak ada dalam rangka mengoptimalkan pajak yang dapat
direstitusi. Untuk pembuatan dokumen ini Andi cukup membayar fee sebesar 1% dari total
nilai transaksi. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan manfaat sebesar 10%
dari nilai transaksi. Andi juga melihat bahwa akibat selalu lebih bayar dan proses
pemeriksaan yang lama kas perusahaan terganggu. Andi juga memikirkan bagaimana
caranya agar perusahaan dapat memperoleh restitusi lebih cepat.
 Diminta:
Berikan pendapat Anda tentang tawaran yang diajukan kepada Andi tersebut ? Jelaskan
analisis cost benefitt dan risk exposure atas apa yang dilakukan. Berikan saran perbaikan
yang diperlukan dalam rangka meningkatkan efisiensi pembayaran PPN termasuk upaya
untuk memperoleh restitusi lebih cepat!

Faktur pajak merupakan sebuah bukti pungutan pajak pada PKP (Pengusaha Kena Pajak)
yang melakukan aktivitas penyerahan barang kena pajk atau jasa kena pajak (BKP/JKP)
Penyusunan faktur pajak harus mengikuti format yang telah ditetapkan menurut UU PPN
Pasal 13 ayat (5) yang paling sedikitnya terdiri atas identitas PKP; yakni nama, alamat,
NPWP, kemudian Identitas barang yang menjadi objek pajak PKP; yakni jenis barang/ jasa,
harga jual beserta potongan harga. Selain itu harus dicantumkan jumlah pajak pertambahan
nilai yang dipungut, PPnBM yang dipungut, kode dan kelengkapan administrasi faktur pajak
dan nama terang serta tandatangan oleh pejabat PKP.
Sedangkan, bentuk kerusakan pada faktur pajak dapat meliputi
1) Faktur pajak yang tidak diisi dengan benar, lengkap, dan jelas. Tidak terdapat nama
terang atau tanda tangan dari pejabat PKP; 2) PKP terlambat atau bahkan tidak
menyampaikan pemberitahuan penggunaan kode cabang kepada kepala KPP tempat PKP
terdaftar; 3) PKP menerbitkan faktur pajak dengan menggunakan kode cabang yang tidak
sesuai; 4) Terdapat kesalahan dalam pengisian faktur pajak; 5) PKP tidak menerbitkan
faktur pajak yang dimulai dari nomor urut 00000001; 6) PKP dengan kantor cabang
namun tidak melakukan pemusatan pada awal tahun kalender Januari atau PKP yang baru
saja dikukuhkan pada masa pajak PKP dikukuhkan.

Berdasarkan permasalahan pajak pada peruahaan tempat Andi bekerja, yang menjadi
fokus utama adalah bagaimana cara perusahaan untuk mengoptimalkan penerimaan restitusi
dengan kenyataan bahwa perusahaan tersebut tidak melaporkan faktur pajak secara lengkap,
ada beberapa transaksi yang tidak ada faktur pajaknya, faktur pajak yang diterima rusak
sehingga tidak dapat menerima restitusi pajak secara keseluruhan. Adapun salah satu tawaran
solusi yang dimiliki oleh Andi adalah dengan menggunakan jasa temannya untuk
membuatkan faktur pajak untuk mengganti faktur perusahaan yang tidak layak sebelumnya.
Dalam proses itu Andi harus membayar sebesar 1% dari total nilai transaksi.

Analisis Cost Benefit

Cost benefit memiliki arti sebagai biaya manfaat atau biaya yang harus dikorbankan dalam
rangka memperoleh manfaat. Sehingga apabila Andi menerima tawaran rekannya untuk
membuatkan kembali faktur pajak dengan biaya sebesar 1%, maka perusahaan Andi tersebut
akan berpeluang mendapatkan keuntungan sebab nilai restitusi pajak yang akan diterima lebih
besar daripada biaya untuk membuat faktur pajak tersebut. Selain itu, apabila Andi membiarkan
saja penahanan sisa restitusi yang semestinya dapat diterima akibat adanya kesalahan faktur,
maka perusahaan akan rugi sebab kehilangan peluang untuk memperoleh restitusi secara optimal.

Asumsi: Transaksi perusahaan yang mengalami kerusakan faktur bernilai Rp200.000.000

- Apabila Andi mengabaikan kesalahan faktur tersebut dan tidak memperjuangkan keseluruhan
potensi restitusi pajak yang dapat diterima maka perusahaan akan kehilangan sebesar 10%
dari nilai transaksi (Rp200.000.000 x 10%) yakni Rp20.000.000 dari total trestitusi yang
mampu didapatkan.
- Apabila Andi menggunakan jasa rekannya untuk membuatkan ulang faktur yang bermasalah
tersebut maka perusahaan harus membayar 1% dari nilai transaksi (1% x Rp200.000.000)
yakni Rp2.000.000 dan akan memperoleh retribusi sejumlah 10% dari nilai transaksi (10% x
Rp200.000.000) yakni Rp20.000.000 sehingga perusahaan untung sebesar Rp18.000.000
karena mendapat restitusi optimal dengan membayar biaya dengan jumlah kecil.

- Sehingga berdasarkan pertimbangan dan analisis di atas, pilihan terbaik yang harus dipilih Andi
adalah dengan membuat faktur baru dengan jasa pihak ketiga untuk mengoptimalkan potensi
restitusi yang mampu didapatkan oleh perusahaan. . Yang perlu diperhatikan dalam membuat
faktur baru melalui pihak ketiga dalah kompetensi dari pihak ketiga tersebut dan seberapa
besar ia dapat dipercaya untuk menghindari kesalahan faktur kembali karena itu akan
merugikan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai