Anda di halaman 1dari 5

PENULISAN ILMIAH

“FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA


SISWI DI AL FITYAN BOARDING SCHOOL KUBU RAYA”

Doden Pembimbing : Ismael Saleh, M.Sc

Disusun Oleh :
DEWI FITRI SARI (161511036)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2019
“FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA
PADA SISWI DI AL FITYAN BOARDING SCHOOL KUBU RAYA”

A. LATAR BELAKANG
Anemia pada remaja dapat membawa dampak kurang baik bagi remaja,
anemia yang terjadi dapat menyebabkan menurunnya kesehatan reproduksi,
perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar,
tingkat kebugaran menurun, dan tidak tercapainya tinggi badan maksimal (Andriani
M. dan Wirjatmadi B, 2013).

Anemia merupakan masalah kesehatan utama di masyarakat yang sering


dijumpai di seluruh dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Kelainan tersebut merupakan penyebab disabilitas kronik yang berdampak besar
terhadap kondisi kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Penduduk dunia
yang mengalami anemia berjumlah sekitar 30% atau 2,20 miliar orang dengan
sebagian besar diantaranya tinggal di daerah tropis. Prevalensi anemia secara global
sekitar 51% (Suryani, Hafiani, & Junita, 2015).

Prevalensi nasional anemia di Indonesia berdasarkan data Riskesdas (2013),


yaitu mencapai 21,7%. Proporsi kejadian anemia di Indonesia menurut karakteristik
jenis kelamin perempuan lebih mendominasi jika dibandingkan dengan laki-laki,
presentasi pada perempuan 23,9% dan laki-laki 18,4% serta berdasarkan
karakteristik kelompok umur 5-14 tahun lebih tinggi jika dibandingkan dengan
remaja umur 15- 21 tahun, pada umur 5-14 tahun 26,4% kejadian anemia dan umur
15-21 tahun 18,4% kejadian anemia (Kemenkes RI, 2013).

Penelitian Suryani D, dkk (2015) mengemukakan prevalensi anemia pada


remaja putri sangat tinggi yaitu mencapai 43%. Kemenkes RI (2013), menyebutkan
anemia pada remaja putri menjadi masalah kesehatan bila prevalensinya ≥20%,
sehingga perlu untuk melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pokok
permasalahan anemia pada remaja putri.

Penelitian Febrianti, dkk (2013), menemukan hubungan yang bermakna


antara lama haid dengan kejadian anemia pada remaja putri. Remaja putri dengan
lama haid >6 hari dalam 1 siklus memiliki risiko anemia lebih rendah jika
dibandingkan dengan remaja putri yang mengalami haid >6 hari. Dibuktikan dengan
hasil uji statistik dengan p-value=0,28.

Hasil penelitian Listiana (2016) menunjukkan bahwa prevalensi anemia


defisiensi zat besi pada remaja putri di tahun pertama menstruasi sebesar 27,50%,
dengan rata-rata usia pertama kali mengalami menstruasi pada usia 13 tahun.

Penelitian Kalsum U dan Halim R (2016), menyebutkan kebiasaan sarapan


pagi adalah penyebab salah satu faktor risiko anemia karena sarapan pagi
menentukan remaja untuk mendapatkan pola konsumsi yang baik sebagai bekal
aktivitas sehari-hari sehingga terhindar dari anemia.

Penelitian Mairita, Arifin, & Fadilah (2018) menjelaskan bahwa penyebab


anemia dapat dibagi menjadi dua jenis. Penyebab yang pertama menjelaskan bahwa
penyebab utama anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin dalam darah atau
terjadinya gangguan dalam pembentukan sel darah merah dalam tubuh.
Berkurangnya sel darah merah secara signifikan dapat disebabkan oleh terjadinya
perdarahan atau hancurnya sel darah merah yang berlebihan. Dua kondisi yang dapat
memengaruhi pembentukan hemoglobin dalam darah, yaitu efek keganasan yang
tersebar seperti kanker, radiasi, obat-obatan dan zat toksik, serta penyakit menahun
yang melibatkan gangguan pada ginjal dan hati, infeksi, dan defisiensi hormon
endokrin.

Wanita akan kehilangan darah akibat menstruasi sepanjang usia produktif.


Jumlah darah yang hilang selama 1 periode menstruasi antara 20-25 cc. Jumlah ini
menunjukkan adanya kehilangan zat besi sekitar 12,5-15 mg/bulan atau sekitar 0,4-
0,5 mg dalam sehari (Sya’bani & Sumarmi, 2016).

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui Faktor Resiko yang
berhubungan dengan terjadinya kejadian anemia pada Siswi Al-Fityan School Kubu
raya, dikarenakan kegiatan di sekolah ini mempunyai kegiatan lebih padat dari
sekolah-sekolah pada umumnya. Selain itu, beberapa siswi di sekolah tersebut sering
mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur

Beberapa siswi juga sering melalaikan waktu sarapan pagi mereka, dengan
alasan tidak terbiasa sarapan pagi dan saat makan siang banyak siswi yang
meninggalkan makan siang mereka dengan alasan tidak suka dengan lauk yang di
sajikan. Terkadang, sebagian siswi mengaku sering mengantuk pada jam kegiatan
belajar mengajar di sekolah dengan alasan terlalu lelah dengan banyaknya kegiatan

B. Rumusan Masalah
1. Inti Rumusan Masalah
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Faktor Resiko Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di AL-FITYAN Boarding School
Kubu Raya

2. Pertanyaan Peneliti
Apakah ada Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Pada Remaja Putri di AL-FITYAN Boarding School Kubu Raya.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Berdasarkan uraian masalah di atas penelitian ini bertujuan ingin
mengetahui apakah ada Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri di AL-FITYAN Boarding School Kubu Raya.

2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui hubungan antara kejadian Anemia dengan lama haid
remaja putri AL-FITYAN School Kubu Raya.
 Untuk mengetahui hubungan antara kejadian Anemia dengan Kebiasaan
Sarapan pagi remaja putri AL-FITYAN School Kubu Raya
 Untuk mengetahui hubungan antara Kejadian Anemia dengan banyaknya
aktifitas yang di lakukan remaja putri AL-FITYAN School Kubu Raya.

D. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Analitik
Observasional dengan pendekatan Cross sectional study, yang menekankan pada
waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen. Metode
pengukuran dilakukan untuk mengumpulkan data variabel anemia dengan alat ukur
hemoglobinometer digital (Easy Touch GCHb) dengan variabel lama haid dengan
kuesioner, lama kebiasaan sarapan pagi dengan kuesioner, dan banyaknya aktivitas
dengan kuesioner.

Penelitian bermaksud untuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan


dengan kejadian anemia pada Siswi di Al-Fityan School Kubu Raya. Dalam penelitian
ini teknik sampling yang digunakan yaitu dengan purposive sampling yaitu cara
pengambilan sampel dilakukan dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria
penelitian sampai kurung waktu tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai