Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM KOEFISIEN KEKENTALAN ZAT

VISKOSITAS

A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan koefisien kekentalan zat (viskositas)
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Bolak Manik-Manik
b. Pinset
c. Thermometer Digital
d. Mikrometer Sekrup
e. Stopwatch
f. Penggaris
g. Neraca ohauss
2. Bahan
a. Gliserin
C. Prosedur Percobaan
1. Mengukur diameter dari ketiga buah bola dengan mikrometer sekrup
2. Masukan hasil pengukuran diameter pada masing-masing bola di table
3. Masukkan hasil pengukuran diameter pada masing-masing bola di tabel
pengamatan
4. Mengukur massa bola masing-masing dengan neraca ohauss pada skala 0 sampai
1 gram
5. Ukur temperature zat cair pada gliserin dengan temperature digital dan ukur pada
saat sebelum percobaan dan setelah percobaan
6. Ukur masa jenis fluida (Gliserin) dengan aerometer pada saat sebelum dan
sesudah percobaan
7. Masukkan masing –masing massa bola ke dalam gliserin dan hitung waktu
tenggelamnya dari tali pertama ke tali kedua yang telah terikat pada gelas ukur
500 mL.
D. Hasil Praktikum

E. Pembahasan
Pelajari video tersebut dengan menjawab pertanyaan berikut ini
1. Apakah definisi koefisien kekentalan zat secara umum dan satuannya dalam SI?

Jawab :

Suatu benda yang dimasukan ke dalam fluida yang memiliki konsentari larutan
tertentu akan mengalami gaya gesek (hambatan). Gesekan yang ditimbulkan oleh
fluida tersebut disebut dengan viskositas. Besarnya gaya gesekan yang ditimbulkan
tersebut dikatakan sebagai derajat kekentalan zat cair. Kekentalan (viskositas)
merupakan salah satu sifat zat cair yang memiliki koefisien kekentalan berbeda-beda
setiap zat cairnya, contohnya kekentalan oli dan kekentalan gliserin. Kekentalan zat
memiliki satuan SI dalam Pa.s atau Ns/m2 atau Pioste.

2. Bagaimanakah teori hukum Stokes dan Gaya Apung Archimedes? Dan kaitkan
dengan percobaan ini

Jawab :

Hukum Stokes merupakan hukum yang dapat menjelaskan gaya hambat gerak benda
ketika bergerak dalam suatu fluida. Benda yang bergerak dalam suatu fluida tersebut
mengalami hambatan sesuai dengan kaidah stokes. Sementara itu, ketika benda
dijatuhkan ke dalam suatu fluida, akan terjadi tiga kemungkinan yang dapat terjadi
pada benda. Benda dapat mengapung, melayang ataupun tenggelam sesuai dengan
massa jenis benda tersebut dengan massa jenis fluida yang dilaluinya. Sehingga ketika
benda dijatuhkan ke dalam suatu fluida, gaya – gaya yang bekerja dipengaruhi oleh
gaya gravitasi, gaya hambat stokes, dan gaya Archimedes. Dimana hukum stokes dan
gaya apung Archimedes ini dapat menjelaskan fenomena yang terjadi pada pratikum
ini.
3. Buktikan persamaan rumus dengan video tersebut untuk menentukan viskositas
gliserin

Jawab :

Persamaan yang digunakan untuk menentukan viskositas adalah;

9 ηd
t r 2=
2 g(ρ−ρ0 )

Dimana tr2 dapat dianalogikan sebagai persamaan linear y denga variabel bebasnya x


adalah d, sehingga gradien dari m adalah = . Untuk mencari viskositas
2 g( ρ− ρ0)
gliserin dapat menggunakan gradien tersebut, sehingga;

2 g ( ρ−ρ0 ) m
η=
9
Dimana nilai viskositas zat cair dapat diketahui dengan mengalikan gradien m pada
persamaan linear dengan perbedaan massa jenis benda dan massa jenis fluida
dikalikan dengan 2/9 dari gravitasi bumi.

4. Hitunglah tr2 untuk tiap-tiap bola dan tiap tidak d(gunakan excel dan tabel
pengamatan)

Jawab :
Kurva Regresi Bola 1
0.14
0.12
f(x) = 0.01 x − 0.01
0.1 R² = 0.98
0.08
0.06
0.04
0.02
0
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kurva Regresi Bola 2
0.12
0.1
f(x) = 0.01 x − 0
0.08 R² = 0.97
0.06
0.04
0.02
0
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Kurva Regresi Bola 3


1.2
1
f(x) = 0.04 x + 0.26
0.8 R² = 0.99
0.6
0.4
0.2
0
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

5. Hitunglah harga n dari grafik tersebut

Jawab :

Bola 1

2 g(ρ−ρ0 )m
η= = 0,023276 Poise
9

Bola 2

2 g(ρ−ρ0 )m
η= = 0,014331 Poise
9

Bola 3

2 g(ρ−ρ0 )m
η= = 0,033583 Poise
9
6. Bagaimanakah letak gelang karet/ kawat yang melingkar tabung (gelas ukur)
(dipilih pada jarak d) Bagaimanakah pengaruhnya apabila terlalu terlalu tinggi dan
terlalu rendah?

Jawab :

Letak karet pertama diatur dekat dengan permukaan gliserin kurang lebih berada
sedikit di bawah permukaan gliserin, sementara karet kedua di letakan sesuai dengan
tabel pengamatan. Letak karet ini berpengaruh pada waktu jatuh gerak bola. Gerak
bola yang dijatuhkan ke dalam glicerin tentunya dipengaruhi oleh gaya gravitasi
bumi, sehinnga bola mengalami percepatan. Akan tetapi, bola mengalami hambatan
dalam gerak jatuh bebasnya sebagai pengaruh akibat dari larutan glicerin ini.
Sehingga, karet yang digunakan letaknya dapat mempengaruhi waktu pengamatan
gerak jatuh bola tersebut. Apabila jarak karet terlalu dekat, tentu waktu pengamatan
menjadi singkat, dan apabila jarak karet terlalu jauh, tentu waktu pengamatan menjadi
lama

7. Apakah pengaruh suhu terhadap koefisien kekentalan zat cair?

Jawab :

Ada tiga faktor yang mempengaruhi viskositas, yakni suhu, konsentrasi larutan, dan
gaya intermolekular. Faktor suhu tentunya dapat mempengaruhi kekentalan suatu zat
cair. Hal ini karena viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik, maka
viskositas akan turun. Hal tersebut karena adanya partikel yang memuai saat berada di
temperatur yang lebih panas. Dimana pemuaian partikel ini dapat dilihat pada
persamaan massa jenis zat cari yang berbanding lurus dengan massa partikelnya dan
berbanding terbalik dengan volumenya. Ketika temperatur naik, maka akan terjadi
pemuaian volume. Volume yang bertambah, sementara massa yang tetap akan
menyebabkan viskositas menurun.
8. Buktikan pada tr2 mempunyai harga yang tetap pada d yang sama untuk berbagai
ukuran bola

Jawab :

Persamaan ini dapat dianalogikan sebagai persamaan linear y = mx + c, dimana y


dapat dianalogikan sebagai tr2 sementara d dapat dianalogikan sebagai x. sehingga tr 2
merupakan variabel terikat dan d merupakan variabel bebas. Nilai dari tr 2 ini nilainya
tergantung pada variabel d dikalikan dengan konstanta m. Dengan m ini sendiri
nilainya tetap yang tergantung pada massa jenis bola, massa jenis fluida, viskostas dan
gaya gravitasi.

Kesimpulan

1. Kekentalan zat cair suatu fluida dapat dicari nilainya dengan percobaan
menjatuhkan suatu benda pada fluida tersebut. Pergerakan benda ketika melewati
fluida mengalami beberapa gaya, yakni gaya geset stokes (gaya hambat), gaya
apung, dan gaya gravitasi. Dengan menggunakan ketiga gaya tersebut nilai
koefesien gesek dapat dicari melalui kurva regresi linear tr 2 terhadap d, yang mana
gradien dari regresi linear digunakan untuk mencari kekentalan zat cair tersebut.
Kekentalan zat cair dapat dicari dengan nilai gradien regresi linear dikali dengan
perbedaan massa jenis benda dan fluida dikalikan dengan 2/9 gaya gravitasi bumi.

Daftar Pustaka

Budionom Anwar. 2008. Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair dengan
Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes. Jakarta : Erlangga

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.

Halliday, Resnick. 1999. Fisika Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai