Pada pekan kemaren kamu telah belajar tentang langkah-langkah metode ilmiah dalam
penyelidikan IPA, dengan langkah itu para ilmuan bisa menemukan ilmu yang kita gunakan hingga
sekarang. Selama metode ilmiah ini masih digunakan, maka ilmu akan terus berkembang karena
akan terus muncul inovasi dari ilmu sebelumnya. Jadi kamu juga bisa lo menemukan ilmu dan
mengembangkannya. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan penyelidikan IPA adalah
pengukuran. Kegiatan pengukuran erat kaitannya dalam kegiatan penelitian atau penyelidikan IPA
khususnya pada tahap pengamatan. Mengapa karena dalam penyelidikan membutuhkan data yang
akurat, nah untuk mendapatkannya kamu akan menjumpai berbagai alat ukur untuk
melakukannya. Jadi jangan kaget ya kalau kita akan mempelajari alat ukur, satuan dan besarannya
dengan istilah matematika disini.
Saat seorang ingin mengetahui manakah jenis tanah yang bagus untuk tanaman mangga,
maka ia akan menyelidikinya dengan cara menanam biji mangga di beberapa jenis tanah yang
berbeda dan membandingkan hasil tanamannya untuk melihat hasilnya. Perhatikan gambar
berikut!
Gbr. Tanaman mangga di tanah berpasir Gbr. Tanaman mangga di tanah humus
Untuk membandingkan hasil tanaman tersebut kamu bisa mengukur tinggi tanaman dan lebar
daunya. Untuk melakukannya kamu membutuhkan alat ukur untuk mendapatkan hasilnya, yaitu
penggaris. Untuk mempelajari objek IPA yang begitu luas maka alat ukur yang digunakan sangat
banyak dan bervariasi.
Apa yang dimaksud pengukuran? Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu
besaran dengan besaran lain yang sejenis yang digunakan sebagai patokan atau standar. Besaran
yang dimaksud dalam hal ini yaitu segala sesuatu yang dapat kita ukur dan mempunyai satuan.
Sedangkan satuan ialah pembanding yang digunakan dalam suatu pengukuran.
Misalkan, Hanum hendak mengukur panjang meja belajarnya menggunakan penggaris.
Didapatkan hasil pengukuran panjang meja yaitu 50 cm.
Artinya, Hanum hendak membandingkan besaran panjang yang dimiliki meja dengan
besaran panjang penggaris yang digunakan sebagai standarnya. Besaran yang dikur adalah
panjang alat ukurnya penggaris dan satuannya cm
Contoh lain, Danissa hendak mengukur panjang meja namun dia tidak memiliki alat ukur
penggaris maupun meteran, akhirnya danissa menggunakan jengkal tangannya. Didapatkan hasil
pengukuran panjang meja yaitu tiga jengkal.
Artinya, Danissa hendak membandingkan besaran panjang meja dengan besaran panjang
jengkal tangan sebagai standar/patokannya atau alat ukurnya sedangkan satuannya jengkal.
Pada kedua kegiatan tersebut diperoleh hasil pengukuran 50 cm dan 3 jengkal. Jengkal
dan cm merupakan satuan atau pembanding dalam kegiatan pengukuran. Centimeter (cm) adalah
satuan baku, sedangkan jengkal sebagai satuan tak baku. Satuan baku artinya satuan yang bersifat
tetap, yaitu satuan yang akan menghasilkan nilai yang sama untuk semua orang. Contoh satuan
baku diantaranya centimeter, meter, celcius, detik, jam, dan sebagainya. Sedangkan satuan tak
baku artinya satuan yang bersifat tidak tetap, yaitu satuan yang akan menghasilkan nilai yang
berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Contoh satuan tak baku diantaranya jengkal, depa,
langkah dan sebagainya.
Keterangan
No. Nama Besaran Satuan Tidak Baku
2. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh siapapun/siapa saja, akan
menghasilkan hasil pengukuran yang sama. Satuannya telah disepakati oleh para ilmuwan
secara internasional. Satu meter ini dibuat standarnya yaitu jarak 2 goresan pada sebatang
platinum-iridium. Pembuatannya dilakukan denga sangat teliti, kemudian dibuatlah
salinannya/tiruannya dengan sangat teliti pula. Dengan demikian, apabila kita
menggunakan alat ukur dengan satuan meter tersebut maka akan memberikan hasil
pengukuran yang teliti pula. Bila teman kita juga melakukan pengukuran dengan satuan
yang sama maka akan memberikan hasil pengukuran yang sama juga.
Yang termasuk satuan baku untuk besaran panjang selain meter yaitu: kilometer,
hectometer, dekameter, (meter), desimeter, centimeter dan millimeter. Satuan ini digunakan
sesuai dengan kebutuhan berikut:
- untuk mengukur panjang benda seperti buku, pensil kamu bisa menggunakan satuan
cm.
- untuk mengukur panjang jalan atau jarak suatu daerah kamu bisa menggunakan satuan
Km, Mil
- untuk mengukur panjang benda berukuran kecil seperti bakteri dan virus kamu bisa
menggunakan satuan mikro meter (µm) dan nano meter (nm)
- untuk mengukur panjang jarak bumi dengan planet-planet di sekitar kamu bisa
menggunakan satuan tahun cahaya.
Ada banyak besaran lain yang bisa diukur selain panjang seperti massa, waktu,
suhu, kuat arus listrik, kecepatan, dan masih banyak lagi. Setiap besaran ini memiliki fungsi
dan kegunaan yang berbeda-beda, satuannya masing –masing pun juga berbeda-beda.
Pekan depan kita akan pelajari lebih lanjut ya.