55 335 1 PB
55 335 1 PB
net/publication/330467437
CITATIONS READS
0 2,676
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Nurbety Tarigan on 18 January 2019.
Artikel Review
Peranan Kalium Hidroksida (KOH) Terhadap Mutu Karaginan
Eucheuma Cottonii Di Indonesia
1) 1)
Firat Meiyasa & Nurbety Tarigan
1)
Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Kristen Wira Wacana
Sumba, Jl. Soeprapto, No 35 Waingapu, Telp (0387) 62392, Email: fmeiyasa@yahoo.com; Email:
nurtarigan74@gmail.com
Abstrak
Karaginan merupakan getah rumput laut yang diekstrak dengan air atau larutan alkali seperti
kalium hidroksida (KOH).Konsentasi KOH berpengaruh terhadap mutu karaginan. Semakin meningkat
konsentrasi KOH mampu meningkatkan jumlah rendemen, mampu menurunkan kadar air dan kadar
sulfat pada karaginan. Selain viskositas dan kekuatan gel yang dipengaruhi oleh KOH, juga
dipengaruhi oleh lama waktu ekstraksi. Semakin lama waktu ekstraksi dengan meningkatnya
konsentrasi KOH mampu meningkatkan kekuatan gel, namun viskositas mengalami penurunan.
Sebaliknya, semakin cepat lama waktu ekstraksi dengan bertambahnya konsentrasi KOH maka
viskositas meningkat dan kekuatan gel menurun pada karaginan
Role of Potassium Hydroxide (KOH) Against Quality of Carrageenan Eucheuma cottonii in Indonesia
Abstract
Carrageenan is a seaweed sap extracted with water or an alkaline solution like potassium
hydroxide (KOH).The concentration of KOH affects against carrageenan quality. When the
concentration of KOH increased it can also increase to carrageenan yield, decrease the moisture and
sulfate contents of the carrageenan.The carrageenan are also affected by viscosity and gel strength
and lastly it depends on during time of extraction. Based on this research, we conclude that in long
time of extraction along with the increasing of KOH concentration it can increase the gel strength thus
it resulting into decreasing of the viscosity. This is opposite case if the time is faster for extraction time
it will increase the concentration of KOH thus the viscosity and gel strength increase and decrease,
respectively
(pengikat). Sedangkan industri non pangan (0.1–0.9 N) rendemen yang dihasilkan adalah
seperti tekstil, kertas, cat air, transportasi sekitar 17–28%.
minyak mentah, penyegar udara, pelapisan Meningkatnya rendemen karaginan
keramik, kertas printer atau mesin pencetak disebabkan karena KOH memiliki
serta karpet (Ega et al. 2016). kemampuan dalam mengekstrak polisakarida
Kebutuhan dunia akan karaginan sekitar yang lebih sempurna. Selain itu, KOH juga
15.000–20.000 ton/tahun dan akan terus dapat mempercepat terbentuknya 3,6 anhidro
meningkat sejalan dengan pertambahan galaktosa selama proses ekstraksi
penduduk di dunia. Upaya dalam berlangsung sehingga rendemen dapat
peningkatan produktivitas karaginan baik meningkat seiring dengan meningkatnya
secara kuantitas maupun kualitas belum konsentrasi KOH (Mustamin, 2012).
dilakukan secara optimal (Basmal, 2000; Selanjutnya, diketahui bahwa karaginan
Harun et al. 2013). Dilihat dari produksi sensitif terhadap ion K+ yang mampu
rumput laut di Indonesia beberapa tahun meningkatkan kekuatan ionik dalam rantai
terakhir terus mengalami peningkatan. polimer karaginan sehingga gaya antar
Seperti yang dilaporkan oleh KKPNews molekul terlarut sempurna, dengan demikian
(2017) bahwa produksi rumput laut pada adanya keseimbangan antara ion-ion yang
tahun 2013 sebanyak 9.31 juta ton dan larut dengan ion-ion yang terikat di dalam
meningkat hingga 11.69 juta tonper tahun struktur karaginan (Rasyid, 2003; Hakim et
2016. Namun, Indonesia hanya mampu al. 2011).
mensuplai sekitar 18% kebutuhan karaginan Namun, hal ini berbanding terbalik
pasar dunia yang jauh lebih rendah bila dengan hasil penelitian yang dilaporkan oleh
dibandingkan dengan Filipina yang dapat Herliany et al. (2013) dan Rizal et al. (2016)
mensuplai pasar dunia sekitar 62%. Hal ini bahwa semakin meningkatnya konsentrasi
disebabkan karena mutu dan kandungan KOH (0.5–1.5% dan 6–10%) maka rendemen
karaginan rumput laut tidak stabil (Naiu et al. yang dihasilkan mengalami penurunan
2011; Widiastuti, 2004). dengan lama waktu ekstraksi masing–masing
Rendahnya produksi karaginan 60–180 menit dan 30–60 menit. Menurunnya
berbanding terbalik dengan meningkatnya rendemen karaginan disebabkan oleh
kebutuhan dalam negeri khususnya dalam lamanya waktu ekstraksi dengan
industri pangan. Maka dengan adanya studi menggunakan konsentrasi KOH. Hal ini
literatur ini, diharapkan mampu menghasilkan sesuai dengan yang dilaporkan oleh
karaginan yang sesuai dengan standar mutu Distantina et al. (2012) bahwa waktu
komersial. ekstraksi berpengaruh terhadap rendemen
karaginan. Lamanya waktu ekstraksi
2. Pengaruh KOH Terhadap Mutu menyebabkan karaginan yang dihasilkan
Karaginan semakin kental dan sulit untuk disaring
2.1. Rendemen sehingga rendemen mengalami penrunan
Berdasarkan hasil penelitian yang (Herliany et al. 2013).
dilaporkan oleh beberapa peneliti bahwa
konsentrasi KOH berpengaruh terhadap 2.2. Kadar Air
rendemen karaginan yang dihasilkan (Tabel Pengujian kadar air bertujuan untuk
1). Seperti yang dilaporkan oleh Julaika et al. mengetahui seberapa besar kandungan air
(2017) dan Tuvikene et al. (2006) bahwa pada karaginan. Berdasarkan hasil penelitian
semakin tinggi konsentrasi KOH (6–8%; 0.0– yang dilaporkan oleh beberapa peneliti
1.0 mol/L) masing-masing rendemen yang bahwa KOH berpengaruh terhadap kadar air
dihasilkan semakin meningkat sekitar 17– karaginan. Seperti yang dilaporkan oleh Ega
40% dan 21–37%. Hal yang sama juga et al. (2016) dan Tunggal dan Hendrawati
dilaporkan oleh Ega et al. (2016) dengan (2015) bahwa semakin tinggi konsentrasi
penambahan konsentrasi KOH 2–12% dapat KOH (2–12% dan 0.1–0.9 N) dengan lama
meningkatkan rendemen sekitar 34–45%. waktu ekstraksi masing–masing 30 menit
Selanjutnya, Tunggal & Hendrawati (2015) mampu menurunkan kadar air karaginan.
melaporkan bahwa meningkatnya rendemen Selanjutnya, hal yang sama dilaporkan oleh
disebabkan oleh tingginya konsentrasi KOH Romenda et al. (2013) bahwa semakin tinggi
konsentrasi KOH (4–8%) dengan lama waktu
ekstraksi 60 menit maka kadar air karaginan
132
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 2, No. 2, 2018
Meiyasa & Tarigan, 2018
yang dihasilkan semakin rendah. Selain itu, lama waktu ekstraksi juga berpengaruh
Anwar et al. (2013) juga melaporkan bahwa terhadap penurunan kadar sulfat. Semakin
KOH berpengaruh terhadap kadar air, lama waktu ekstraksi dengan penambahan
dimana semakin tinggi KOH semakin rendah KOH maka kadar sulfat karaginan yang
kadar air yang dihasilkan. dihasilkan mengalami penurunan (Hidayah et
Semakin tinggi konsentrasi KOH maka al. 2013). Distantina et al. (2010) melaporkan
kadar air yang dihasilkan semakin rendah. bahwa semakin lama waktu ekstraksi makan
Hal ini disebabkan oleh penambahan kandungan sulfat semakin kecil. Hal ini
konsentrasi KOH sehingga pHnya semakin diduga lama waktu ekstraksi menghasilkan
tinggi (basa) dan kemampuannya dalam kadar sulfat yang rendah dikarenakan proses
mengekstrak rumput laut semakin besar eliminasi sulfat lebih sempurna sehingga
dengan demikian kadar air menjadi semua sulfat terlepas.
berkurang (Tunggal dan Hendrawati, 2015).
Selain itu, dengan meningkatnya konsentrasi 2.4. Viskositas
KOH yang digunakan maka garam–garam Viskositas merupakan salah satu
mineral yang terkandung dalamnya dapat parameter untuk mengetahui tingkat
berkurang dan adanya K+ akan kekentalan karaginan yang sangat diperlukan
menyebabkan terbentuknya agregasi untuk diterapkan pada industri pangan.
sehingga polimer tidak banyak mengikat air Berdasarkan hasil penelitian yang dilaporkan
(Anwar et al. 2013). beberapa peneliti. Seperti yang dilaporkan
oleh Pelegrin et al. (2006) bahwa semakin
2.3. Kadar Sulfat meningkat konsentrasi KOH maka nilai
Kadar sulfat merupakan parameter yang viskositas menurun dengan lama waktu
digunakan dalam penentuan berbagai jenis ekstraksi 300 menit. Tunggal et al. (2015)
polisakarida yang terdapat dalam alga merah dan Moses et al. (2015) juga melaporkan
sebagai salah satu penentu kualitas produk bahwa konsentrasi KOH berpengaruh
(Husna et al. 2016). Berdasarkan hasil terhadap nilai viskositas dimana semakin
penelitian yang dilaporkan oleh beberapa meningkat konsentrasi KOHdengan lama
peneliti bahwa semakin tinggi konsentrasi waktu ekstraksi masing – masing 60 dan 120
KOH maka semakin rendah kadar sulfat yang menit viskositas mengalami penurunan.
dihasilkan. Seperti yang dilaporkan oleh Hal yang sama juga dilaporkan oleh
Julaika et al. (2017) bahwa penambahan Husna et al. (2016) bahwa larutan alkali
konsentrasi KOH (6–8%) mampu berpengaruh terhadap nilai viskositas dari
menurunkan kadar sulfat. Hal yang sama karaginan yaitu semakin tinggi konsentrasi
juga dilaporkan oleh Distantina et al. (2010) larutan alkali dengan lama waktu ekstraksi
bahwa kadar sulfat mengalami penurunan 120 menit maka nilai viskositas yang
seiring dengan meningkatnya konsentrasi dihasilkan menurun. Selain itu, Ningsih et al.
KOH (0.1–0.3 N). Selanjutnya, Jati dan (2014) melaporkan bahwa semakin tingginya
Mayasari (2012) juga melaporkan bahwa konsentrasi KOH maka nilai viskositas yang
penambahan larutan alkali dapat dihasilkan semakin kecil. Keberadaan
menurunkan kadar sulfat karaginan. garam–garam yang terlarut pada karaginan
Meningkatnya konsentrasi KOH dapat akan menurunkan muatan sepanjang rantai
menurunkan kadar sulfat. Hal ini disebabkan polimer. Penurunan muatan ini menyebabkan
karena KOH mampu mengikat ion kalium penurunan gaya tolakan antara gugus–gugus
pada gugus esternya dan melepaskan salah sulfat, sehingga sifat hidrofilik polimer
satu gugus sulfatnya. Terlepasnya gugus semakin lemah dan menyebabkan nilai
sulfat akan membentuk karaginan yang terdiri viskositas semakin menurun (Hakim et al.
dari ester kalium, natrium, magnesium, dan 2011).
kalium sulfat, dengan galaktosa dan 3,6- Namun, hal ini tidak sejalan dengan hasil
anhydro-galaktosa yang mempunyai rantai penelitian yang dilaporkan oleh Ega et al.
lurus sehingga menghasilkan senyawa (2016) bahwa nilai viskositas karaginan
K2SO4. Pelepasan senyawa K2SO4 pada meningkat seiring dengan meningkatnya
karaginan menyebabkan kadar sulfat akan konsentrasi KOH dengan lama waktu
menurun dengan meningkatnya konsentrasi ekstraksi 30 menit. Selain itu, konsentrasi
KOH (Winarno, 1996; Jati dan Maya, 2012; KOH ada hubungannya dengan
Julaika et al. 2017). Selain konsentrasi KOH, meningkatnya nilai viskositas dimana
133
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 2, No. 2, 2018
Meiyasa & Tarigan, 2018
semakin tinggi konsentrasi KOH dengan 30 menit maka kekuatan gel yang dihasilkan
lama waktu ekstraksi 30 menit maka semakin semakin menurun. Rendahnya kekuatan gel
tinggi nilai viskositas karaginan (Anwar et al. diduga dipengaruhi oleh waktu ekstraksi yang
2013). Hal ini diduga bahwa semakin tinggi cepat (30 menit), tingginya kandungan sulfat
konsentrasi KOH dengan waktu ekstraksi dan viskositas. Hal ini sejalan dengan hasil
yang cepat (30–60 menit) menghasilkan nilai penelitian yang dilaporkan oleh Rumajar et
viskositas yang tinggi. Namun, waktu al. (1997) dalam (Alam, 2011) bahwa
ekstraksi yang lama (60–120 menit) dapat semakin lama waktu ekstraksi maka kadar
menghasilkan nilai viskositas yang rendah. sulfat yang dihasilkan semakin
Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh besarsehingga kekuatan gel yang dihasilkan
Distantina et al. (2010) bahwa dimana rendah.
semakin lama waktu ekstraksi maka kadar
sulfat dan nilai viskositas semakin kecil. 3. KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan
2.5. Kekuatan Gel bahwa KOH berpengaruh terhadap
Kekuatan gel merupakan sifat fisik rendemen, kadar air, kadar sulfat, viskositas,
karaginan yang paling penting, karena dan kekuatan gel karaginan. Semakin tinggi
kekuatan gel menunjukkan kemampuan konsentrasi KOH maka kadar air dan kadar
dalam pembentukan gel (Ega et al. 2016; sulfat yang dihasilkan semakin menurun.
Yasita dan Rachmawati, 2009). Berdasarkan Selain itu, semakin tinggi konsentrasi KOH
hasil penelitian yang dilaporkan oleh rendemen yang dihasilkan semakin
beberapa peneliti menunjukkan bahwa KOH meningkat.Viskositas dan kekuatan gel selain
berpengaruh terhadap kekuatan gel. dipengaruhi oleh konsentrasi KOH, juga
Distantina et al. (2010) melaporkan bahwa dipengaruhi oleh lama waktu ekstraksi.
semakin tinggi konsentrasi KOH (0.1–0.3 N)
dengan lama waktu ekstraksi 60 menit DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan kekuatan gel semakin
meningkat. Hal yang sama juga dilaporkan Alam, A. 2011. Kualitas Karaginan Rumput
oleh Tunggal dan Hendrawati (2015) bahwa Laut jenis Eucheuma spinosum di
semakin tinggi konsentrasi KOH (0.1–0.9 N) Perairan Desa Punaga Kabupaten
dengan lama waktu ekstraksi 60 menit maka Kakalar. [Tesis] Jurusan Ilmu
kekuatan gel yang dihasilkan semakin Kelautan dan Perikanan. Universitas
meningkat. Meningkatnya kekuatan gel Hasanudin. Makassar.
diduga disebabkan oleh konsentrasi KOH
yang berbeda dan lamanya waktu ekstraksi Anwar, F., Djuanaedi, A., Santosa, G.W.
karaginan. 2013. Pengaruh Konsentrasi KOH
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang Berbeda Terhadap Kualitas
yang dilaporkan oleh Desiana dan Alginat Rumput Laut Coklat
Hendrawati (2015) bahwa kekuatan gel Sargassum duplicatum.J. G. Agardh.
karaginan sangat dipengaruhi oleh 2(1): 7-14.
konsentrasi KOH yang berbeda, pH, Suhu,
Basmal, J. 2000. Prospek Industri Rumput
dan lama waktu ekstraksi. Semakin lama
Laut (Eucheuma sp.) Penghasil Semi
waktu ekstraksi dengan meningkatnya
Refine Carrageenan dan Refine
konsentrasi KOH mampu meningkatkan
Carrageenan. Temu Bisnis Industri
kekuatan gel. Hal ini disebabkan karena
Pengolahan Rumput Laut, 29
karaginan sensitif terhadap ion K+ yang
Agustus, Hotel Santika, Jakarta.
mampu meningkatkan kekuatan ionik dalam
rantai polimer karaginan sehingga gaya antar Desiana dan Hendrawati. 2015. Pembuatan
molekul yang terlarut semakin besar yang Karaginan dari Eucheuma Cottonii
menyebabkan keseimbangan antara ion–ion dengan Ekstraksi KOH Menggunakan
yang terlarut dengan ion yang terikat Variabel Waktu Ekstraksi.
membentuk gel (Hakim et al. 2011). jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek
Namun, hal ini berbanding terbalik , TK 007: 1 – 7.
dengan yang dilaporkan oleh Ega et al.
(2016) bahwa semakin tinggi konsentrasi Ega, L., Lopulalan, C.G.C., Meiyasa, F. 2016.
KOH (2–12%) dengan lama waktu ekstraksi Kajian Mutu Karaginan Rumput Laut
134
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 2, No. 2, 2018
Meiyasa & Tarigan, 2018
135
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 2, No. 2, 2018
Meiyasa & Tarigan, 2018
LAMPIRAN
Tabel 1. Pengaruh KOH terhadap mutu karaginan
Perlakuan Hasil Penelitian Referensi
Pengaruh KOH pada Semakin tinggi konsentrasi KOH (6%, 6.5%, Julaika et al.
ekstraksi rumput laut 7%, 7.5% & 8%) rendemen semakin meningkat, (2017)
dalam menghasilkan sedangkan kadar sulfat menurun
karaginan Semakin tinggi konsentrasi KOH (2%, 4%, 6%, Ega et al. (2016)
8%, 10% & 12%) maka viskositas dan
rendemen meningkat. Hal ini berbanding
terbalik dengan kadar air dan kekuatan gel yang
mengalami penurunan dengan bertambahnya
konsentrasi KOH
Semakin tinggi konsentrasi KOH (0.1 N, 0.3 N, Tunggal &
0.5 N, 0.7 N & 0.9 N) maka semakin meningkat Hendrawati
kekuatan gel dan rendemen, sedangkan (2015)
viskositas dan kadar air menurun
Pada konsentrasi KOH (6 & 8%) rendemen Rizal et al. (2015)
meningkat, dan menurun pada KOH 10%
Penambahan KOH 0.1 N, 0.2 N & 0.3 N mampu Distantina et al.
menurunkan kadar sulfat karaginan (2010)
Semakin tinggi konsentrasi KOH (0.13 N & Distantina et al.
0.36 N) maka semakin meningkat kekuatan gel (2009)
136