Anda di halaman 1dari 2

 

 Artikel

Cerita dari Desa Melawan Corona

Banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat desa dalam menghadapi covid 19 ini.
Kegiatan-kegiatan tersebut tentu dari kolaborasi pemerintah desa, organisasi di desa serta
dukungan penuh masyarakat. Tidak adanya kolaborasi dengan baik tentu tidak dapat
mencegah virus ini menyebar serta menghadapi permasalahan lainnya. 

Menyiapkan segala kemungkinan tentu tiap desa-desa di Indonesia juga membentuk


tim relawan sesuai anjuran pemerintah pusat yakni tim desa siaga Covid 19. Tugas tim
relawan desa lawan covid 19 ini yakni mencegah dna menangani covid 19 serta melakukan
koordinasi intensif dengan dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat desa dan
badan penanggulangan bencana daerah. Kepala desa tentu sebagai ketua tim desa siaga
covid 19 dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan aparat
desa.  Babinkamtibmas dan pendamping desa berperan sebagai mitra untuk pelaksanaan
ini.  

Desa-desa di Indonesia sudah mulai mandiri dan berinisiatif untuk mencegah


penularan serta mencegah permasalahan yang lain. Adapun cara-cara pencegahannya
seperti sosialisasi ke warga secara terus menerus dibantu oleh pemerintah kecamatan dan
aparat kemanan seperti kepolisian. Bahkan beberapa desa sudah membuat portal agar
dapat mengantisipasi orang lain masuk selain warganya sendiri guna mencegah penularan
semakin cepat. Selain itu juga dilakukan penyemprotan disinfektan kerumah warga dan
tempat umum. 

Banyak desa yang juga menyediakan tempat tinggal gratis atau bersubsidi untuk
pemudik selama isolasi 2 minggu. Salah satu desa yang menyediakan rumah karantina
dengan mengubah home stay milik pemerintah desa yakni Desa Panggungharjo, Bantul.
Selain itu banyak desa-desa dibantu dinas-dinas terkait membuat rumah karantina di
gedung-gedung sekolah setempat. Bahkan di Sragen, Jawa Tengah rumah karantina untuk
pemudik disediakan di rumah yang berhantu. 

Tantangan desa selain mengurangi penyebaran virus corona ini tentu juga terdapat
permasalahan lainnya. Permasalahan lainnya yakni soal ketahanan pangan dan mata
pencaharian yang semakin berkurang. Dari permasalahan tersebut tentu ada gotong royong
untuk membantu sesama masyarakat desa. Penting untuk diperhatikan karena hal ini
berdampak pada persoalan kemanusiaan. 
Adapun cara-cara masyarakat desa saling gotong royong untuk saling membantu
yakni membuka donasi. Dengan cara membuka donasi ini tentu akan lebih efektif membantu
masyarakat desa. Donasi terbuka ini nantinya akan membantu pasokan pangan bagi warga
yang tidak mendapatkan bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) serta warga yang
berdampak langsung pada covid 19. Donasi ini biasanya dengan iuran beras atau berupa
uang yang nantinya akan disalurkan berupa makanan-makanan untuk masyarakat
terdampak. Hal tersebut biasanya dilakukan oleh karang taruna maupun organisasi desa
setempat yang saling bekerja sama. 

Selain itu, soal ketahanan pangan pun juga sebagai permasalahan yang akan
datang. Hal ini juga menjadi perhatian serius pemerintah desa agar desa mandiri pangan
dan dapat menjalankan roda ekonomi meskipun pandemi. Untuk mengantisipasi
permasalahan tersebut tentu warga desa harus gotong royong agar ketahanan pangan di
desa kuat. Ada beberapa desa berinisiatif untuk menjalankan roda ekonomi serta
menguatkan ketahanan pangan. 

Desa Panggungharjo, Bantul dengan Kepala Desa Bapak Wahyudi Anggoro Hadi ini
meluncurkan “pasar online desa” guna menunjang roda ekonomi di Desa Panggungharjo.
Pertengahan April 2020 pasar online desa ini diluncurkan sebagai platform jual beli
masyarakat. Akses pasar online desa ini dapat dibuka melalui situs https://pasardesa.id/.
Tampilan warna hijau platform ini menarik dan mudah untuk dilakukan transaksi. 

Desa lain yang serius dalam menguatkan ketahanan pangan desa yakni Desa Gari,
Gunungkidul.  Gotong royong antara pemerintah desa, karang taruna setempat dan warga
tentu hal ini dapat dilakukan untuk menguatkan ketahanan pangan. “Festival Pangan Desa”
yang diinisiasi oleh Karang Taruna Mekar Pandega Gari ini melakukan beberapa kegiatan
nyata. Harapannya masyarakat desa dapat memaksimalkan lahan yang ada untuk
kebutuhan sehari-hari. Tema yang diangkat yakni “Omahku Lumbung Panganku!” artinya
setiap rumah masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan mandiri dengan
memanfaatkan lahan yang ada. 

Dalam melawan covid 19 perlu dukungan banyak pihak. Tidak hanya pemerintah
pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa tetapi seluruh masyarakat desa maupun
kota bergotong royong. Adanya inisiasi, kegiatan pencegahan dan koordinasi yang baik
tentu dapat mencegah penularan serta menyiapkan berbagai tantangan lainnya. Mari kita
lakukan yang kita bisa! Dari desa bisa melawan corona!

Anda mungkin juga menyukai