NIM : 173145201068
KELAS : B/017
BAB 2
A. Pendahuluan
Rumah sakit merupakan usaha pelayanan jasa kesehatan yang salah satunya
berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas pelayanan, kepuaan pasien
dan loyalitas pasien menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilannya ( Wahdi N,
2006).
a. Pemantauan
Pemantuan dilakukan terhadap semua unsur yang ada dirumah sakit, baik unsur
utama maupun unsur penunjang dalam hal pelayanan kepada pasien.
b. Evaluasi
c. Perbaikan
Pelayanan kesehatan yang baik yaitu apabila memenuhi persyaratan pokok sebagai
berikut:
Jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, sert
keberadaannya dalam masyarakat jelas pada setiap saat dibutuhkan.
3. Mudah dicapai untuk mewujudkan pelayanan yang baik, pengaturan distribusi sarana
kesehatan terdistribusi dengan baik
4. Mudah dijangkau
8. Mengutamakan pencegahan
Lebih baik mencegah dari pada harus mengobati penyakit yang ada, karena
pengobatan memerlukan biaya yang cukup banyak.
Semua jenis pelayanan medis yang ada dirumah sakit selalu dipantau dan
dievaluasi serta dilakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan
dalam pemberian pelayanan kesehatan.
1. klinis
3. Keamanan pasien
4. Kepuasan pasien
Beberapa cara untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dari pelayanan kesehatan
yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan diantaranya yaitu:
E. Pengendalian mutu
Pengendalian mutu dirumah sakit dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
Pengendalian mutu internal diimplementasikan dalam pemenuhan standar rumah sakit
pendidikan. Pengendalian mutu eksternal dilakukan melalui proses akreditasi rumah sakit
untuk pengendalian terhadap mutu rumah sakit pendidikan yang menyangkut unsur
masukan.
F. Jenis pelayanan dirumah sakit
Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
maupun non medis kepada pasien yang rawat jalan atau pasien yang dating ke poli yang
ada dirumah sakit.
Pelayanan rawat jalan ekslusif dirumah sakit hanya diselenggarakan pada rumah sakit
kelas A, kelas B dan kelas C milik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.
Rumah sakit yang dimaksud harus rumah sakit yang sudah terakreditasi. Pelayanan rawat
jalan ekslusif dapat diselenggarakan pada:
c. Pelayanan rawat jalan regular adalah pemeberian pelayanan kesehatan rawat jalan
dirumah sakit yang diselenggarakan melalui pelayanan dokter spesialis-
subspesialis.
G. Pengaksesan pelayanan
Pelayanan kesehatan yang ada dirumah sakit harus diketahui oleh pasien seperti cara
peengaksesan pelayanan kesehatan tersebut, dengan tujuan agar nantitinya pasien tidak
mendapatkan kendala atau untuk meminimalisir adanya kendala dalam proses pengobatan
pasien. Pengaksesan pelayanan kesehatan dirumah sakit seerti pengaksesan pelayanan
rawat jalan ekslusif. Pelayanan rawat ekslusif dapat diakses oleh peserta umum atau
peserta JKN kecuali peserta penerima bantuan iuran dan peserta jaminan kesehatan yang
didaftarkan oleh pemerintah. Peserta JKN harus memiliki surat rujukan dari fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama, membuat pernyataann mematuhi ketentuan sebagai
pasien rawat jalan ekslusif, dan bersedia membayar selsih biaya pelayanan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangn.
H. Tarif pelayanan
Rumah sakit dalam melakukan pelayanan menerapkan tarif yang harus dikeluarkan
pasien atas jasa pelayanan yang telah diberikan. Besar kecil tarif pelayanan diumah sakit
berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien. Tariff pelayanan dirumah sakit
seperti tarif pelayanan rawat jalan ekslusif. Besaran tariff pelayanan rawat jalan ekslusif
disetiap rumah ditetapkan oleh masing-masing kepala atau direktur rumah sakit sesuai
dengan perhitungan tarif rumah sakit.
I. Pelayanan tenaga medis dan paramedis
Standar pelayanan minimal ( Kepmenkes 129 tahun 2008 ) adalah ketentuan tentang
jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Selain itu juga merupakan spesifikasi tekhnis
tentang tolak ukur pelayanan minimum yang di berikan oleh badan layanan umum.
Dengan susunannya SPM diharapkan dapat membantu pelaksanaan [enerapan standar
pelayanan minimal dirumah sakit. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah
sakit dan unsur terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan
setiap jenis pelayanan.
1. BOR ( Bed Occupancy Ratio ) adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satusn
waktu tertentu.
2. ALOS ( Average Length Of Stay ) adalah rata-rata lama rawat seseorang pasien
3. TOI ( Turn Over Interval ) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur ditempati dari telah
diisi kesaat terisi berikutnya
4. BTO ( Bed Turn Over) adalah frekuensu pemakaian tempat tidur pada satu periode
berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu-satuan waktu tertentu.
5. NDR ( Net Dead Rate ) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1000 penderita kanker.