Anda di halaman 1dari 6

NAMA : JULAIHA RUSTAM

NIM : 173145201068

KELAS : B/017

MATA KULIAH : FARMASI RUMAH SAKIT

BAB 2

A. Pendahuluan

Kualitas pelayanan kefarmasian dirumah sakit mempengaruhi tingkat kepuasan


pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kefarmasian dalam pelayanan obat
kepada pasien. Kualitas pelayanan merupakan faktor yang sangat penting yang akan
mempengaruhi dalam akreditasi suatu instansi kesehatan seperti rumah sakit.

Pelayanan kesehatan yag bermutu merupakan pelayanan kesehatan yang mampu


memberikan kepuasan kepada pasien atau setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan
tersebut. Salah satu pelayanan yang harus mendapat perhatian lebih dari sebuah rumah
sakit adalah persediaan obat bagi semua pasien. Persediaan obat dalam suatu rumah sakit
memiliki arti yang sangat penting karena persediaan obat merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas pelayanan suatu rumah sakit. Oleh karena itu, sistem
pengelolaan persediaan obat yang baik harus diterapkan oleh pihak rumah sakit untuk
membantu kelancaran dalam kegiatan operasionalnya.

B. Penyelenggaraan pelayanan rumah sakit

Rumah sakit merupakan usaha pelayanan jasa kesehatan yang salah satunya
berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas pelayanan, kepuaan pasien
dan loyalitas pasien menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilannya ( Wahdi N,
2006).

Pelayanan merupakan suanti rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang


professional dibidang ilmunya untuk melakukan atau memberikan jasanya kepada
konsumen yang mmbutuhkan. Pelayanan yang baik dapat dilihat dari kualitas
pelayanannya yang diberikan kepada pengguna jasa. Pelayanan merupakan suatu
keharusan bagi suatu perusahaan untuk memberikan kualitas yang tinggi dan pelayanan
yang prima untuk mencapai tujuan yaitu pelanggan yang puas dan setia berdasarkan
presepsinya atas keceapatan pelayanan yang diberikan.
C. Mutu pelayanan kesehatan rumah sakit

a. Pemantauan

Pemantuan dilakukan terhadap semua unsur yang ada dirumah sakit, baik unsur
utama maupun unsur penunjang dalam hal pelayanan kepada pasien.

b. Evaluasi

Hasil dari pemantauan dapat dilakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan.


Evaluasi dapat bermanfaat untuk mengetahui kekurangan, kesalahan baik sisten
pelayanan maupun kegiatan pelayanan yang ada dirumah sakit.

c. Perbaikan

Perbaikan merupakan tahap terakhir kegiatan tahap penyelenggaraan mutu


pelayanan. Adanya perbaikan mutu pelayanan setelah dilakukan mutu pemantauan dan
evalusi kegiatan.

Pelayanan kesehatan yang baik yaitu apabila memenuhi persyaratan pokok sebagai
berikut:

1. Tersediaan dan berkesinambungan

Jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, sert
keberadaannya dalam masyarakat jelas pada setiap saat dibutuhkan.

2. Dapat diterima logika

Pelayanan kesehatan yang diberikan tidak bertantangan dengan keyakinan dan


kepercayaan masyarakat.

3. Mudah dicapai untuk mewujudkan pelayanan yang baik, pengaturan distribusi sarana
kesehatan terdistribusi dengan baik

4. Mudah dijangkau

Pelayanan kesehatan yang diberikan harus diupayakan terkait dengan biaya


pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomis masyarakat
5. Berkualitas

Pelayanan yang dilakukan harus mampu menunjukkan tingkat kesempurnaan


pelayanan kesehatan yang diselenggarakan karena pelayanan kesehatan dilakukan oleh
orang yang professional dibidangnya.

6. Tepat sumber daya

Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dirumah sakit harus mampu


mencukupi ketersediaan tenaga kesehatannya baik tenaga medis maupun tenaga
paramedis.

7. Tepat standar profesi atau etika profesi

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat atau pasien berdasarkan


atas bidang keilmuan yang dimliki oleh tenaga kesehatan yang ada dirumah sakit.

8. Mengutamakan pencegahan

Lebih baik mencegah dari pada harus mengobati penyakit yang ada, karena
pengobatan memerlukan biaya yang cukup banyak.

9. Mengkoordinasikan semua jenis pelayanan medis

Semua jenis pelayanan medis yang ada dirumah sakit selalu dipantau dan
dievaluasi serta dilakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan
dalam pemberian pelayanan kesehatan.

10. Mengaplikasikan pelayanan modern dari ilmu kedokteran yang dibutuhkan


masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan dirumah sakit diantaranya yaitu:

1. klinis

2. Efisiensi dan efektifitas

3. Keamanan pasien

4. Kepuasan pasien

5. Bagian registrasi pasien


6. Kesigapan tenaga kesehatan

7. Kelengkapan sarana dan prasarana

8. Petugas yang mempunyai dedikasi tinggi seperti terampil, sopan,simpati dll

9. Prosedur kerja yang jelas, tegas dan tersusun rapi

Beberapa cara untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dari pelayanan kesehatan
yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan diantaranya yaitu:

1. Sistem keluhan dan saran

2. Survey kepuasan pelanggan

3. Pengamatan pada kepuasan pelanggan

D. Pengutamaan tahapan penyelenggaraan mutu pelayanan

a. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan ekslusif

Waktu tunggu pada pelayanan rawat jalan cukup membosankan, menunggu


dalam waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan sehingga tahapan
penyelenggaraan mutu pelayanan diutamakan untuk pasien rawat jalan ekslusif.

b. Tingkat kepuasan pasien

tahapan penyelenggaraan mutu pelayanan dirumah sakit erat pengaruhnya


terhadap tingkat kepuasan pasien pada pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan atau
petugas rumah sakit kepada pasien

c. Jumlah kunjungan perbulan

Jumlah kunjungan perbulan mempengaruhi pelayanan dirumah sakit.

E. Pengendalian mutu

Pengendalian mutu dirumah sakit dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
Pengendalian mutu internal diimplementasikan dalam pemenuhan standar rumah sakit
pendidikan. Pengendalian mutu eksternal dilakukan melalui proses akreditasi rumah sakit
untuk pengendalian terhadap mutu rumah sakit pendidikan yang menyangkut unsur
masukan.
F. Jenis pelayanan dirumah sakit

Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
maupun non medis kepada pasien yang rawat jalan atau pasien yang dating ke poli yang
ada dirumah sakit.

Pelayanan rawat jalan ekslusif dirumah sakit hanya diselenggarakan pada rumah sakit
kelas A, kelas B dan kelas C milik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.
Rumah sakit yang dimaksud harus rumah sakit yang sudah terakreditasi. Pelayanan rawat
jalan ekslusif dapat diselenggarakan pada:

a. Setiap hari kerja, pada jam kerja atau sore hari.

b. Hari libur, sesuai kebutuhan rumah sakit.

c. Pelayanan rawat jalan regular adalah pemeberian pelayanan kesehatan rawat jalan
dirumah sakit yang diselenggarakan melalui pelayanan dokter spesialis-
subspesialis.

G. Pengaksesan pelayanan

Pelayanan kesehatan yang ada dirumah sakit harus diketahui oleh pasien seperti cara
peengaksesan pelayanan kesehatan tersebut, dengan tujuan agar nantitinya pasien tidak
mendapatkan kendala atau untuk meminimalisir adanya kendala dalam proses pengobatan
pasien. Pengaksesan pelayanan kesehatan dirumah sakit seerti pengaksesan pelayanan
rawat jalan ekslusif. Pelayanan rawat ekslusif dapat diakses oleh peserta umum atau
peserta JKN kecuali peserta penerima bantuan iuran dan peserta jaminan kesehatan yang
didaftarkan oleh pemerintah. Peserta JKN harus memiliki surat rujukan dari fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama, membuat pernyataann mematuhi ketentuan sebagai
pasien rawat jalan ekslusif, dan bersedia membayar selsih biaya pelayanan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangn.

H. Tarif pelayanan

Rumah sakit dalam melakukan pelayanan menerapkan tarif yang harus dikeluarkan
pasien atas jasa pelayanan yang telah diberikan. Besar kecil tarif pelayanan diumah sakit
berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien. Tariff pelayanan dirumah sakit
seperti tarif pelayanan rawat jalan ekslusif. Besaran tariff pelayanan rawat jalan ekslusif
disetiap rumah ditetapkan oleh masing-masing kepala atau direktur rumah sakit sesuai
dengan perhitungan tarif rumah sakit.
I. Pelayanan tenaga medis dan paramedis

Tenaga medis merupakan unsur yang berpengaruh besar dalam menentukan


pelayanan yang dibeikan. Fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan medic kepada
pasien dengan mutu sebaikk-baiknya menggunakan tata cara dan tekhnik berdasarkan
ilmu kedokteran dan etik yang berlaku serta dapat di pertanggung jawabkan kepada pasien
dan rumah sakit.

J. Standar pelayanan instalasi rawat inap

Standar pelayanan minimal ( Kepmenkes 129 tahun 2008 ) adalah ketentuan tentang
jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Selain itu juga merupakan spesifikasi tekhnis
tentang tolak ukur pelayanan minimum yang di berikan oleh badan layanan umum.
Dengan susunannya SPM diharapkan dapat membantu pelaksanaan [enerapan standar
pelayanan minimal dirumah sakit. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah
sakit dan unsur terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan
setiap jenis pelayanan.

K. Indikator pelayanan rumah sakit

1. BOR ( Bed Occupancy Ratio ) adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satusn
waktu tertentu.

2. ALOS ( Average Length Of Stay ) adalah rata-rata lama rawat seseorang pasien

3. TOI ( Turn Over Interval ) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur ditempati dari telah
diisi kesaat terisi berikutnya

4. BTO ( Bed Turn Over) adalah frekuensu pemakaian tempat tidur pada satu periode
berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu-satuan waktu tertentu.

5. NDR ( Net Dead Rate ) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1000 penderita kanker.

Anda mungkin juga menyukai