PENCEGAHAN ANEMIA
Disusun oleh :
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan orangtua dapat
mengetahui pencegahan anemia pada anak.
b. Tujuan Khusus
1) Orangtua dapat memahami dan menyebutkan pengertian anemia.
2) Orangtua dapat memahami dan menyebutkan penyebab anemia.
3) Orangtua dapat memahami dan menyebutkan gejala anemia.
4) Orangtua dapat memahami dan menyebutkan dampak anemia.
5) Orangtua dapat memahami dan menyebutkan pencegahan anemia.
2. Materi
a. Pengertian Anemia
b. Penyebab Anemia
c. Gejala Anemia
d. Dampak Anemia
e. Pencegahan Anemia
3. Metode
Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
4. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
5. Daftar Rencana Proses Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan : - menjawab salam
- Memberi salam - menyimak dan
- Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan
- Menyampaikan
kontrak waktu
penyuluhan
2 20 menit Pelaksanaan penyuluhan - Menyimak dan
- Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan secara - Bertanya
berurutan - Menjawab
pertanyaan
Materi :
a. Pengertian Anemia
b. Penyebab Anemia
c. Gejala Anemia
d. Dampak Anemia
e. Pencegahan Anemia
3 5 menit - Penutupan - Menjawab salam
- Menyampaikan
terima kasih dan
mengucapkan
salam
6. Kegiatan Evaluasi
a. Kriteria Hasil
1) 100% dari peserta yang menghadiri penyuluhan mampu memahami tentang
Pencegahan anemia pada anak balita
b. Antisipasi masalah
1) Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang kita ajukan, kita
menjelaskan kembali secara lebih singkat, padat, dan jelas materi yang belum
dipahami peserta dan menanyakan pada yang lain apakah sudah jelas dengan
penjelasan yang di berikan.
2) Jika peserta tidak memperhatikan kita memberikan stimulasi dengan cara
mengajaknya berinteraksi dengan kita yaitu dengan memberi pertanyaan-
pertanyaan sederhana yang sekiranya dapat diketahui oleh peserta.
MATERI PENYULUHAN
“Anemia”
A. Pengertian Anemia
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) yang rendah dalam darah.
(WHO,2015). National Institute of Health(NIH) Amerika 2011 menyatakan bahwa
anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah yang cukup(Fikawati,
Syafiq, & Veretamala, 2017).
Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang lebih rendah
daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah
dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal.
Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi sehingga
pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu (Adriani &
Wijatmadi, 2012).
B. Penyebab Anemia
Selain zat besi, masih ada dua jenis lagi anemia yang sering timbul pada anak-anak
dan remaja.Aplastic anemia terjadi bila sel yang memproduksi butiran darah merah tidak
dapat menjalankan tugasnya.Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi,
kemoterapi atau obat tertentu.Adapun jenis berikutnya adalah haemolityc anemia, yang
terjadi karena sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari kemampuan tubuh
untuk memperbaharuinya. Penyebab anemia jenis ini bermacam-macam, bisa bawaan
seperti talasemia atau sickle cell anemia (Adriani & Wirjatmadi, 2014).
Menurut Dr. Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq, Ph.D, Arinda Veretamala (2017) dalam
bukunya yang berjudul Gizi Anak Dan Remaja penyebab anemia antara lain:
1. Meningkatnya Kebutuhan Zat Besi
2. Kurangnya Asupan Zat Besi
3. Penyakit Infeksi dan Infeksi Parasit
4. Sosial-Ekonomi
5. Status Gizi
6. Pengetahuan
C. Gejala Anemia
Menurut Natalia Erlina Yuni (2015) dalam bukunya yang berjudul kelainan darah
menyebutkan gejala anemia sebagai berikut: kulit pucat; detak jantung meningkat; sulit
bernafas; kurang tenaga atau cepat lelah; pusing terutama saat berdiri; sakit kepala; siklus
menstruasi tidak menentu; lidah yang bengkak dan nyeri; kulit mata dan mulut berwarna
kuning; limpa atau hati membesar; penyembuhan luka atau jaringan yang terganggu.
D. Dampak Anemia
Anemia memiliki dampak buruk pada kesehatan bagi penderitanya, terutama pada
golongan rawan gizi yaitu, anak balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil dan menyusui
dan juga pekerja.
Menurtut (Fikawati, Syafiq, & Veretamala, 2017) dampak anemia sebagai beritkut:
1. Menurunkan Daya tahan terhadap infeksi
2. Menurunkan Aktivitas anak
E. Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan cara:
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi.
2. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani
(daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau
tua, kacang-kacangan, tempe).
3. Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin c (daun
katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nenas) sangat bermanfaat
untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
4. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah
(TTD). Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti:
kecacingan, malaria, dan penyakit TBC
DAFTAR PUSTAKA
Fikawati, S., Syafiq, A., & Veratamala, A. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Depok: PT. Raja
Grafindo Persada.
WHO. (2015). The Global Prevalence of Anaemia in 2011. Geneva: World Health
Organization.
Masthalina, H., Laraeni, Y., & Dahlia, Y. P. (2015). Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan
Enhancer FE) Terhadap Status Anemia Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat .