Anda di halaman 1dari 12

” BOP (Biaya Overhead Pabrik )”

Dosen :Ida Kristiana, SE, M.Si

Disusun Oleh:

Attala Mardaniaswari E2B019001


Awaning tyas apta anargia E2B019033
Dian febriani E2B019050

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


Tahun Ajaran
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yangtelah
melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikankemudahan dan
kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “BOP (BIAYA OVERHEAD PABRIK )
makalah ini disusun guna memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah Akuntansi biaya .Dengan
tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapanterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ida
Kristiana, SE, M.Si , selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya
.Tteman-teman Kelas Prodi S1 Akuntansi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang
angkatan 2019.Kami berharap dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat
memberikaninformasi dan ilmu pengetahuan kepada pembaca dan berbagai pihak
yangmembutuhkan.Penulis menyadari bahwa makalah inimasihjauh darikesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran, kritik ataupunmasukan yang membangun demi
kesempurnaan pembuatan makalah ini untukmasa yang akan datang dan lebih bermanfaat bagi
pembaca sekalian terimakasih.

Semarang,8 Desember 2020

Penulis Kelompok 1

Daftar isi
” BOP (Biaya Overhead Pabrik )”..............................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
BAB 1. PEMBUKAAN.................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................5
BAB 2.PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Klarifikasi Biaya Overhead Produk..................................................................................6
2.2 Biaya Overhead Pabrik Taksiran.....................................................................................6
2.3 Kapasitas pabrik.............................................................................................................6
2.4 Penetuan Tarif Biaya Overhead Pabrik...........................................................................7
2.5 Basis Alokasi dalam Simtem ABC....................................................................................8
2.6 Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan.......................................................................8
2.7 Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya...................................................................8
2.8 Analisis selisih.................................................................................................................9
2.9 Pencatatan atas Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan dan Analisis selisih..............9
3.0 Penentuan Selisih Anggaran dan Selisih Kapasitas.........................................................9
BAB.3 PENUTUPAN................................................................................................................11
3.3 Kesimpulan.............................................................................................................11
BAB 1. PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang

Biaya overhead pabrik dapat didenifikasikan sebagai berikut , konsep dasar biaya biaya yang harus
terjadi meskipun biaya tersebut secara langsung tidak mempunyai hubungan yang dapat diukur dan
diamati terhadap satuan- satuan tertentu. Difinisi aplikasi meskipun berhubungan dengan pencapaian atas
tujuan perusahaan , biaya overhead pabrik adalah biaya biaya bahan yang dari segi masalah praktis tidak
dapat dibebankankepada tujuan tujuan tersebut secara langsung. Bahan langsung dan tenaga kerja
langsung merupakan biaya utama dari suatu produk, istilah lain dari biaya overhead pabrik ini adalah
biaya produksi tidak langsung , yang terdiri atas tiga kelompok biaya yakni, biaya bahan tidak langsung,
biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi tidak langsung lainnya seperti air, listrik, telepon ,
asuransi , pajak , pemeliharaan, penyusutan , dan lain lain. Dalam membebankan biaya overhead pabrik
kepada produk yang dihasilkan perlu dipertimbangkan dua karakteristik yang menunjukkan hubungan
yang terdapat antara biaya overhead dengan produk dan volume produksi. Dalam menentukan biaya
bahan langsung yang dipakai , dan biaya tenaga kerja langsung, dapat dilihat kembali pada bukti
permintaan bahan (material requisition ) dank upon waktu (labor time ticket ).

1.2 Rumusan Masalah


1. Sifat dan karakteristik dari BOP ?
2. Pengertian biaya overhead pabrik ?
3. Analisis biaya overhead pabrik ?
1.3 Tujuan
1. Agar lebih memahami pengertian dan sifat dari BOP.
2. Agar lebih memahami karakteristik dari BOP.
3. Agar lebih memahami analisis biaya overhead pabrik.
BAB 2.PEMBAHASAN

2.1 Klarifikasi Biaya Overhead Produk

Biaya overhead pabrik biasanya dapat diklarifikasi dalam tiga kelompok utama yaitu sebagai
berikut :

1. Bahan tidak langsung dan perlengkapan : merupakan bahan yang dipakai dalam produk yang
tidak dapat dibebankan secara langsung kepada objek biaya tertentu dengan pertimbangan
ekonomis dan praktis, contoh dari bahan tidak langsung ini adalah kancing , dan benang bagi
perusahaan garmen.
2. Tenaga kerja tidak langsung , adalah semua biaya tenaga kerja pabrik yang secara tidak langsung
terlibat dalam proses produksi dari suatu produk, contoh nya sendiri adalah perusahaan
manufaktur yaitu : mandor da asiten , pegawai administrasi , tenaga kebersihan , teknisi.
3. Biaya tidak langsung lainnya , biaya ini meliputi berbagai macam biaya overhead pabrik yang
tidak dapat diklarifikasikan sebagai biaya bahan tidak langsung ataupun biaya tenaga kerja tidak
langsung, contohnya sendiri adalah pemeliharaan kendaraan dan peralatan, pemeliharaan
inventaris pabrik, penyusutan , asuransi .

Biaya biaya overhead di atas diklarifikasikan menurut sifat atau objek pengeluaran. Sebagai contoh
bahan tidak langsung dan perlengkapan adalah ojek yang diperoleh atau didapatkan atas pengeluaran
dana.

2.2 Biaya Overhead Pabrik Taksiran

Pembebanan biaya overhead yang dilakukan atas dasar tariff yang yang ditetapkan lebih dahulu
(pre- determined) , di samping bermanfaat dalam penentuan harga pokok juga dapat membantu
manajeemn dalam melakukan fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian(control). Dalam menyusu
taksiran atau anggaran overhead pabrik , pertama – tama biaya ini harus dipisahkan dan dikelompokkan
atas elemen tetap dan elemen variable. Demikian juda dengan biaya yang bersifat semi variable harus
dipisahkan menjadi elemen variable. Studi atas standar-standar indrustri , juga sejarah perusahaan sendiri
akan tekonologi .

2.3 Kapasitas pabrik

Ada 4 tingkat kegiatan yang bias digunakan dalam menentukan tariff overhead pabrik , tingkat
kegiatan ini merupakan kapasitas produksi atau kapasitas pabrik, adalah sebagai berikut :
1. Kapasitas teoretis/kapasitas ideal : mengasumsikan keadaan yang sempurna , di mana sama sekali
tidak ada kendala – kendala dan rintangan, tingkat produksi ini termasuk dalam tingkatan yang
mungkin tertinggi , di mana produksi dalam kecepetan penuh tanpa rintangan .
2. Kapasitas praktis /realistis : kapasitas ini teoretis tidak mungkin dapat dilaksanakan dalam suatu
perusahaan. Kapasitas praktis mempertimbangkan adanya kendala – kendala internal , seperti
kerusakan mesin. Tingkat kapasitas ini merupakan tingkatan yang sama dengan kapasitas teoretis
dikurangi kendala- kendala internal .
3. Kapasitas sesungguhnya diharapkan atau kapasitas jangka pendek : tairf- tarif yang berbeda
dihitung untuk masing – masing periode berdasarkan kepada fluktuasi – fluktuasi permintaan dan
produksi jangka pendek .
4. Kapasitas normal atau jangka panjang : kapasitas ini mengaku adanya kendala kendala ekternal
maupun kendala – kendala internal. Tingkat produksi ini sama dengan kapasitas praktis dikurangi
kendala- kendala ekternal dan internal .

Denga menggunakan kapasitas normal dalam menaksi biaya overhead pabrik dan basis – basis
alokasi , maka biaya overhead pabrik yang dibebankan (applied) kepada jumlah produk yang
dihasilkan biasanya akan berbeda dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjad

2.4 Penetuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan tariff biaya overhead pabrik (factory overhead rate)dapat dilakukan apabila taksiran
atau anggaran biaya overhead pabrik dan tingkat kegiatan telah ditetapkan. Pemiliha basis alokasi yang
paling layak adalah penting agar dapat menghasilkan informasi biaya yang berarti dan bernilai bagi
manajemen. Dalam memilih basis alokasi yang akan digunakan sebagai angka penyebut (denominator )
dalam rumus penentuan tarif biaya overhead pabrik harus mempertimbangkan hal- hal berikut :

1. Adanya hubungan lansung antara basis alokasi yang dipilih dengan biaya overhead pabrik yang
dibebankan .
2. Paling mudah dihitung dan diterapkan.
3. Menentukan biaya tambahan yang paling sedikit.

Ada beberapa alokasi yang dapat digunakan untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik.

 Jumlah unit produksi , tarif biaya pabrik yang dihitung dengan rumus berikut:

biaya overhead pabrik taksiran


= tarif biaya overhead pabrik per nit.
jumlah unit produksi taksiran

Sebagai contoh, anggaplah bahwa biaya overhead pabrik taksiran Rp. 100.000.000 dan jumlah
produksi di rencanakan 200.000 unit. Tariff overhead pabrik per/unit di hitung sebagai berikut :
Rp 100.000 .000
= Rp 500 / unit
200.000

Apabila produk yang dihasilkan lebih dari satu jenis produk yang hamper serupa, pembebanan
biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan dasar berat , volume, dan angka tertimbang .

Produk

R S M
Taksiran jumlah unit yang dihasilkan 10.000 7.500 10.000
Berat produk per unit 5kg 4kg 2kg
Taksiran jumlah yang dihasilkan 50.000kg 30.000kg
20.000kg
Biaya overhead pabrik per Kg 1.000 1.000
1.000
( 100.000.000 : 100.000 )
Total biaya overhead taksiran 50.000.000 30.000.000
20.000.000
Tarif overhead pabrik per unit 5.000 4.000
2.000

 biaya tenaga kerja, dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik adalah
biaya tenaga kerja langsung. Rumusnya :
Taksiranbiayaover h eadpabrik
x 100% = persentase biaya overhead pabrik
Taksiranbiayatenagakerjalangsung
dan biayatenagakerjalangsung

2.5 Basis Alokasi dalam Simtem ABC

Lima basis alokasi yang sudah dibahas sebelum ini , adalah basis- basis yang digunakan dalam
sistem biaya lama yang sudah ada. Penggunaan basis- basis alokasi ini berdasarkan pada anggapan bahwa
apabila jumlah unit yang dihasilkan meningkat. Dalam sistem ABC (activity-based-costing), basis- basis
alokasi ini disebutkan dengan istilah pemicu biaya (cost driver) yaitu factor-faktor yang menyebabkan
perubahan dalam biaya dari suatu kegiatan (activity). Sistem ABC menggunakan berbagai pemicu baiay
(cost driver) dalam membebankan biaya overhead pabrik kepada produk yang dihasilkan. Pemicu biaya
ini membebankan biaya-biaya dari kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubunganya dengan jumlah unit
yang dihasilkan kepada produk .
2.6 Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan

Penentuan tariff overhead pabrik berdasarkan beberapa basis alokasi telah dibicarakan di muka.
Selanjutanya tariff ini akan digunakan dalam membebankan biaya overhead pabrik kepada produksi atau
barang yang dihasilkan. Pembebanan biaya overhead pabrik ini dilakukan berdasarkan kepada tingkat
kegiatan sesungguhnya,sesuai dengan satuan ukuran dari basis alokasi yang digunakan sebagai contoh
misalnya suatu pekerjaan menghabiskan waktu 20 jam mesin jika tarif biaya overhead pabrik adalah 600
perjam mesin maka berdasarkan basis alokasi jumlah jam mesin overhead pabrik yang dibebankan atau
applied factory overhead kepada pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp12.000 hasil dari 20 * 600 yaitu
jumlah jam mesin yang sesungguhnya digunakan dikalikan dengan tarif biaya pabrik kerja mesin untuk
mencatat transaksi pembebanan atas biaya overhead pabrik ini ke produksi seringkali digunakan akun
biaya overhead pabrik yang dibebankan. perusahaan dapat juga secara langsung mengkreditkan
pembebanan ini akun biaya overhead pabrik di mana akun ini terutama berfungsi untuk menghimpun
biaya biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.

2.7 Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya

Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dicatat dalam jurnal setiap hari dan selanjutnya
dipindahka ke buku besar secara periodic dan buku tambahan secara kronologis.

Hal ini tidak berbeda dengan proses akuntansi yang lazim dan tidak ada kaitan sama sekali dengan
transaksi untuk alokasi dari biaya overhead pabrik berdasarkan tarif biaya overhead. Biaya overhead
pabrik mempunyai banyak komponen biaya sesuai dengan macam-macam sifatnya. Seluruh biaya ini
dihimpun dan disiarkan dalam suatu akun pengendalian yaitu akun buku besar biaya overhead pabrik atau
factory overhead control, sedangkan rincian dari saldo akun buku besar ini ini diselenggarakan dalam
masing-masing akun buku tambahan untuk setiap jenis atau komponen biaya overhead pabrik yang biasa
dikenal sebagai kartu-kartu biaya overhead pabrik, seperti bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung, supervisi, listrik, air, bahan bakar, reparasi dan pemeliharaan peralatan pabrik dan lain-lain.
Tujuan pokok dari pencatatan dan pengumpulan biaya overhead pabrik adalah menyediakan informasi
yang berguna untuk pengendalian, dimana dalam suatu proses pengendalian diperlukan pelaporan biaya
untuk masing-masing kepala departemen yang bertanggung jawab atas biaya yang terjadi dalam
departemennya, dan kemudian membandingkan biaya tersebut dengan anggaran biaya untuk tingkat
kegiatan yang dicapai. Agar tujuannya ini dapat dicapai maka rancangan dari suatu sistem akuntansi biaya
harus dapat menyediakan bagan akun chart of account yang menunjukkan akun-akun untuk menghimpun
berbagai komponen n biaya overhead pabrik. Untuk pengendalian yang lebih ketat atas biaya overhead
pabrik dapat pula dirancang akun-akun dan tidak hanya menunjukkan komponen biaya menurut sifatnya,
sekaligus dapat pula menunjukkan departemen-departemen dimana biaya-biaya tersebut dibebankan
seperti Departemen Departemen produksi dan Departemen pendukung atau service departemen

2.8 Analisis selisih


Setelah seluruh biaya overhead pabrik yang sesungguhnya ( actual factory overhead ) dan biaya
overhead yang dibebankan di catat dan dihimpun. Maka setiap akhir bulan atau akhir tahun biaya- biaya
ini dapat dianalisis dengan cara melakukan perbandingan antara keduanya. Analisis atas biaya overhead
pabrik ini disebut dengan analisis selisih (variance analysis. )

Sisi debit akun buku besar biaya overhead pabrik atau factory overhead control menunjukkan biaya
overhead yang sesungguhnya terjadi selama periode tertentu, selisih yang timbul biasanya dinyatakan
dengan sebutan biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang dibebankan atau over under Apple factory
overhead. Apabila pada suatu periode biaya overhead pabrik yang dibebankan lebih akan menunjukkan
saldo kredit dan dapat dinyatakan bahwa taksiran biaya overhead pabrik lebih dibebankan atas produksi
pada periode tersebut selisih ini merupakan selisih yang menguntungkan bagi perusahaan dengan ini
anggapan bahwa tarif biaya overhead pabrik yang digunakan dalam membebankan biaya overhead pabrik
ke produksi adalah tarif yang digunakan berdasarkan tingkat kegiatan yang wajar dan efisien. Sebaliknya,
jika biaya biaya overhead pabrik yang dibebankan lebih kecil daripada overhead pabrik yang
sesungguhnya, maka akun biaya overhead pabrik akan menunjukkan saldo debit dan dapat dinyatakan
bahwa taksiran biaya overhead pabrik kurang dibebankan atau under Apple atas produksi pada produk
yaitu. Hasilnya adalah suatu selisih yang merugikan. Agar manajemen memperoleh informasi yang lebih
berguna untuk melakukan pengendalian dan menilai efisiensi usaha, maka saldo dari biaya overhead yang
lebih dan kurang dibebankan harus dianalisis lebih jauh untuk mengetahui dengan pasti hal-hal yang
menyebabkan terjadinya selisih atau perbedaan tersebut ada 2 jenis hal-hal yang menyebabkan terjadinya
selisih atau perbedaan tersebut yaitu selisih varians yang biasanya dihitung dalam menganalisis biaya
overhead yang lebih atau kurang dibebankan yakni selisih anggaran dan selisih kapasitas selisih anggaran
merupakan selisih antara antara biaya yang sesungguhnya dan anggaran yang diperkenankan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat kegiatan yang sesungguhnya dicapai sedangkan selisih kapasitas
merupakan selisih antara anggaran yang diperkenankan dan biaya overhead pabrik yang dibebankan.
Anggaran yang diperkenankan adalah suatu anggaran atau tingkat anggaran yang berasal atau dapat
disusun dari anggaran fleksibel yaitu anggaran yang menunjukkan berbagai tingkat biaya pada beberapa
tingkat kegiatan. Anggaran fleksibel akan dibicarakan dalam akuntansi manajemen.

2.9 Pencatatan atas Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan dan Analisis selisih

jika tariff biaya overhead telah ditentukan , maka berdasarkan pada basis yang digunaka dalam
penentuan tariff tersebut seperti jumlah jam tenaga kerja langsung, dapat dihitun berapa biaya
overheadpabrik yang seharsunya dibebankan kepada produksi pada kapasitas atau tingkat kegiatan yang
dicapai. Dengan demikian , harus tersedia data mengenai jumlah jam mesin atau jumlah tenaga kerja
langsung yang sesungguhnya dipakai atau data lainnya sesuai dengan basis alokasi yang digunakan untuk
pembebanan biaya overhead pabrik .

2.10 Penentuan Selisih Anggaran dan Selisih Kapasitas

Biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang dibebankan dapat dianalisis lebih lanjut dengan
cara merinci menjadi dua selisih yaitu : selisih anggaran dan selisih kapasitas. Selisih anggaran
merupakan suatu selisih yang berhubungan dengan factor anggaran dang sering kali terutama disebabkan
oleh perbedaan unsur biaya overhead pabrik variable.

Jika tarif biaya overhead pabrik telah ditentukan maka dasar pada basis yang digunakan dalam
penentuan tarif tersebut seperti jumlah jam tenaga kerja langsung dapat dihitung beberapa biaya
overhead pabrik yang seharusnya dibebankan kepada produksi pada kapasitas atau tingkat kegiatan
yang dicapai. Dengan demikian harus tersedia data mengenai jumlah jam mesin atau jumlah tenaga
kerja langsung sesungguhnya dipakai atau data lainnya sesuai dengan basis lokasi yang digunakan untuk
pembebanan biaya overhead pabrik.

Komponen-komponen biaya overhead pabrik tersebut telah dicatat berdasarkan transaksi secara harian
dalam jurnal dan selanjutnya dipindahkan ke buku tambahan dan ke buku besar secara periodik titik
akun buku besar barang dalam proses sebelumnya telah menghimpun dua unsur biaya produksi yang
utama yakni biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Dengan penjurnalannya diatas maka seluruh
biaya sudah dibebankan ke produksi termasuk jumlah biaya overhead pabrik dibebankan sedangkan
rincian dari biaya overhead pabrik yang dibebankan ini juga dicatat ke masing-masing buku tambahan
yakni kartu kartu harga pokok untuk setiap pekerjaan atau laporan harga pokok produksi. Transaksi-
transaksi yang berhubungan dengan biaya overhead pabrik yang Sesungguhnya setiap hari dicatat dalam
jurnal kemudian dipindahkan ke akun buku besar yaitu biaya overhead pabrik atau factory overhead
control dan juga ke masing-masing akun buku tambahan dari setiap komponen biaya overhead pabrik
tersebut. Pada akhir periode yaitu setiap akhir bulan biasanya akun biaya overhead pabrik dibebankan
ditutup ke akun biaya overhead pabrik. Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut biaya overhead
pabrik yang dibebankan 342 juta di debit biaya overhead pabrik 342 juta di kredit.

Selisih kapasitas selesai Kapan kapasitas ini timbul apabila kapasitas atau tingkat kegiatan yang dicapai
berbeda dengan kapasitas atau tingkat kegiatan yang direncanakan yaitu kapasitas yang dipilih dalam
penentuan tarif biaya overhead pabrik. Pada contoh dimuka dihasilkan solusi kapasitas sebesar 9 juta
enam ratus yang diperoleh dari pengurangan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas
yang dicapai sebesar 351 juta enam ratus dengan kegiatan biaya overhead pabrik yang dibebankan yakni
sebesar 342 juta selisih kapasitas ini merupakan selisih merugikan yang terjadi oleh karena adanya
kapasitas yang tidak terpakai sebanyak 800 jam mesin. Dengan kata lain kapasitas yang dicapai masih di
bawah kapasitas normal yakni 95% dari kapasitas normal. Selisih kapasitas dapat gula dihitung dengan
data yaitu 800 jam mesin dikalikan dengan tarif biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp12.000 atau atau
5% dikalikan dengan jumlah biaya overhead pabrik tetap yang dianggarkan sebesar 192 juta titik selisih
kapasitas yang terjadi merupakan tanggung jawab dari manajemen puncak atau direksi, karena selisih ini
terutama berkaitan dengan penggunaan aset tetap Jika penggunaan aset tetap lebih kecil dibandingkan
kapasitas normal maka terjadi selisih yang merugikan. Selisih ini harus ditelusuri sebab-sebab terjadinya
dan hendaknya informasi agar tindakan perbaikan segera dilakukan oleh manajemen
BAB.3 PENUTUPAN
3.3 Kesimpulan

Biaya overhead pabrik dapat didenifikasikan sebagai berikut , konsep dasar biaya biaya yang
harus terjadi meskipun biaya tersebut secara langsung tidak mempunyai hubungan yang dapat
diukur dan diamati terhadap satuan- satuan tertentu. Difinisi aplikasi meskipun berhubungan
dengan pencapaian atas tujuan perusahaan , biaya overhead pabrik adalah biaya biaya bahan yang
dari segi masalah praktis tidak dapat dibebankankepada tujuan tujuan tersebut secara langsung.
Bahan langsung dan tenaga kerja langsung merupakan biaya utama dari suatu produk, istilah lain
dari biaya overhead pabrik ini adalah biaya produksi tidak langsung , yang terdiri atas tiga
kelompok biaya yakni, biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya
produksi tidak langsung lainnya seperti air, listrik, telepon , asuransi , pajak , pemeliharaan,
penyusutan , dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai