Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINGGUAN

PENGENALAN ALAT BAHAN SURVEI DAN


TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH

OLEH:

NAMA :ZULFIKAR
STAMBUK :D1E119038
SHIFT :1
KELOMPOK :PENYULUHAN B 01

PROGRAM STUDI DDIT


JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan,yang
merupakan medium pertumbuhan tanasman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat
gabungan dari faktor-faktor iklim,bahan induk,jasad hidup,bentuk wilayah dan lamanya
waktu pertumbuhan.
Profil tanah merupakan penampang tegak tanah yang memperlihatkan berbagai
lapisan tanah.Pengamatan profil sangat penting dalam memepelajari sifat-sifat tanah secara
cepat dilapangan,terutama yang berkaitan dengan genetis dan klasifikasi tanah.Sidik cepat
beberapa sifat fisik,kimia dan biologi tanah juga biasanya dilakukan dengan bersamaan dan
merupakan bagian pengamatan profil tanah. Evaluasi terhadap sifat-sifat tanah ini kemudian
dilanjutkan secara lebih rinci di laboratorium dengan menggunakan contoh tanah.
Contoh tanah dibedakan atas beberapa macam tergantung pada tujuan dan cara
pengambilan. Bila contoh tanah di ambil pada setiap lapisan untuk memepelajari
perkembangan profil menetapkan jenis tanah maka disebut contoh tanah satelit. Contoh tanah
yang di ambil dari beberapa tempat dan di gabung untuk menilai tingkat kesuburan tanah di
sebut contoh tanah komposit. Pengambilan contoh tanah secara komposit dapat menghemat
biaya analisis bila dibandingkan dengan pengambilan secara individu.Ada lagi contoh tanah
yang diambil dengan pengambilan sampel (core) dan disebut contoh tanah utuh,yang
biasanya digunakan untuk menetapkan sifat tanah disebut contoh tanah untuk karena
strukturnya asli seperti apa adanya dilapangan sedangkan contoh tanah yang sebagian atau
seluruh strukturnya telah rusak disebut contoh tenah terganggu.
Oleh karena itu maka perlu di lakukan praktikum pengamatan profil tanah,sehingga
mempunyai gambaran umum tentang potensi tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
1.2. Tujuan dan manfaat

Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk melakukan pengamatan profil
tanah terutama sifat-sifat tanah seperti kenampakan di lapang terutama sifat-sifat fisik,
sebagian sifat kimia dan aktivitas mikroorganisme tanah. Pencatatan yang dilakukan
meliputi : warna, tekstur, Ph, ketebalan horizon , dan kedalaman tanah, sifat perkaran,
konsistensi, struktur meliputi bentuk agregat, ukuran agregat dan stabilitas atau kemantapan
agregat, adanya karatan. Selain itu juga kita melakukan pengambilan contoh tanah untuk
analisis di laboratorium.
Manfaat praktikum kali ini adalah sebagai sumber informasi bagi mahasiswa tentang
profil tanah mengetahui karakteristik suatu jenis tanah dengan melihat cirri-ciri tanah dan
sebagai bahan pertimbangan di perkuliahan dan praktek lapangan selain itu agar dapat
memperkirakan berat jenis dan berat isi suatu tanah karena berat jenis dari partikel tanah
oleh air dan angin serta perhitungan ruang pori dalam tanah berat dalam jenis tanah sudah
diketahui. Dan berat isi tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sering di terapkan
penerapa sifat-sifat fisik tanah seperti potensi air ruang dan kadar air. Dari hasil praktikum
hasil tanah adalah sebagai bahan untuk informasi dalam penentuan tanaman budidaya para
daerah itu atau tanaman apa yang cocok pada jenis tekstur tersebut. Selain itu tujuan
praktikum ini adalah untuk mengetahui teknik pengambilan contoh tanah utuh dan contoh
tanah terganggu kegunaan ini untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan dan kerusakan tanah serta sifat-sifat tekstur tanah sebagai sempel bahan
praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sifat fisik tanah yang lain cukup penting untuk mengetahui cirri dan perilaku tanah
kerapan partikel, kerapan induk, konsistensi, temperature dan warna tanah. Kerapatan partikel
dan ruang pori. Tanah lapisan permukaan yang kaya bahan organik dan gembur mempunyai
kerapatan yang lebih dari pada lapisan bawah yang lebih pesat dan kandungan humus rendah
(patong. Dkk.2013)
Perilaku kimia tanah di devinisikan sebagai keseluruhan reaksi fisika kimia yang
berlangsung antara penyusun tanah serta antar penyusun tanah, dan bahan yang di tambahkan
ke dalam tanah dalam bentuk pupuk ataupun pembentuk tanah tanah lainnya. Faktor
kecepatan semua bentuk reaksi kimia yang berlangsung dalam tanah yang di perhatikan
dengan menit dan di perhitungkan dengan abad. Pada umumnya reaksi-reaksi yang terjadi di
dalam tanah oleh tindakan faktor lingkungan tertentu (Rady W.G,dkk.2010).
Kualitas tanah ditentukan dengan cara mengumpulkan data-data indikator yang telah
terpilih atau minimum Data set (MDS). Setelah data-data indikator terkumpul maka
informasi tersebut kemudian dipadukan untuk menentukan indeks kualitas tanah , indeks ini
dapat digunakan untuk memantau dan menaksir dampak sistem pertanian dan praktek-
praktek pengelolaan terhadap kualitas tanah secara kuantatif adalah dengan mengukur atau
menganalisis indicator-indikator yang di gunakan (Seybold,2010).

Sumber energy utama dalam berkembangnya tanah ada dua yaitu, energy grafitasi dan
energy potensial yang terbentuk pada saat terjadi pelimpahan permukaan dan aliran perkolasi
kedalam profil tanah lebih jauh di kembangkan bahwa perkembangan tanah merupakan
fungsi dari produk bahan organik, setelah air yang mengadakan waktu (Ulfiah,A Rajamuddin,
2009).

Penetapan kadar lengas tanah dapat dilakukan secara tidak langsung. Metode
langsung diartikan sebagai metode dimana air di keluarkan dari sampel, misalnya melalui
evaporasi, kemudian menentukan jumlah air yang di keluarkan dengan mengujur kehilangan
berat sampel. Salah satu cara mengetahui bahwa air telah mencapai kapasitas lapang adalah
jika air siraman dari lubang pot yang ditandai dengan keluarnya air siraman dari dalam pot
(Sudarmono, 1997) dalam (Ramdani.2014).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1.Waktu dan tempat

Kegiatan praktikum di laksanakan di kebun Raya UHO pada hari Minggu, 15

september 2019 pukul 06.00-selesai

3.2.Bahan dan Alat

Alat yang di gunakan meliputi, cangkul, patiba, lakban bening, kompas, gunting, ring
sampel, pH lakmus, cutter, pisau lapang, meteran rol, karung, tali raffia, meteran kain, alat
tulis, kertas label, jarum pentul, jergen, tenda, kantong kresek, penutup gallon, plastic sampel,
kamera, sedangkan bahan yang di gunakan yaitu pelastik sampel.

3.3.Prosedur kerja

a. Pengenalan Alat dan Bahan


- Amati bagian komponen masing-masing alat yang di perlukan.
- Gambarkan model bentuk masing-masing alat tersebut.
- Tuliskan fungsi / cara kerja masing-masing alat tersebut.
- Deskripsikan secara singkat spesifikasi masing-masing bahan yang di perlukan.
b. Teknik pengambilan contoh (sampel) tanah
Umumnya pengambilan sampel tanah dilapangan disesuaikan dengan kebutuhan,
misalnya: untuk analisis kesubura, sampel tanah di ambil di setiap selang-seling titik
pemboran secara komposit atau di ambil setidak-tidaknya 4 atau 5 titik dengan jarak
sekitar 10-100 m dalam bentuk segitiga sama sisi atau persegi empat dengan
kedalaman bervariasi antara 0-20/30, 0-40/60, 0-100/120 cm (tergantung kebutuhan).
Pengambilan sampel kesuburan hanya dari satu titik pemboran tidak bisa dikatakan
pewakil.
1. Sampel tanah utuh
Pengambilan sampel tanah utuh (tidak terganggu) menggunakan ring sampel
sebagai berikut:
a. Bersihkan dan ratakanlah permukaan tanah yang akan di ambil contohnya.
Bila tanah dalam keadaan kering akan harus di siram terlebih dahulu.
b. Pada tanah tersebut letakanlah ring sampel secara tegak lurus dan tidak boleh
miring.
c. Galilah tanah di sekeliling ring itu dengan hati-hati dengan sekop dan
seterusnya di iris dengan pisau sampai hampir dekat dengan tabung.
d. Tekanlah ring tersebut dengan hati-hati dengan kaki sampai terbenam kira-kira
¾ nya ke dalam tanah. Kemudian letakkan ring yang lain (ukuran sama) dan
tekan lagi sampai bagian ring yang kedua terbenam kira-kira 1 cm dalam
tanah.
e. Galilah ring tersebut dengan menggunakan cangkul se4cara hati-hati.
f. Pisahkanlah kedua ring tersebut dengan menggunakan pisau pemotong. Tanah
yang berlebih pada bagian bawah dan atas tabung pertama di potong-potong
setipis mungkin.
g. Tutuplah ring tersebut dengan plastik dan ikatlah kuat-kuat penutup dengan
lakban / karet kemudian diberi label. Selanjutnya siap di antar ke
laboratorium.

2. Sampel Tanah Terganggu


a. Sampel tanah koposit, yaitu kedalaman tanah 0-30 cm dan 30-60 cm atau
sampel per lapis, bisa menggunakan bor tanah atau pacul, atau bisa juga
diambil profil sesuai dengan kedalamannya. Kemudian di masukkan ke dalam
kantong plastik dan di beri label.
b. Sampel tanah per lapis di ambil bongkahan tanah masing-masing sekitar 1 kg
dari lapisan bawah berturut-turut sampai pada lapisan paling atas, kemudian
setiap lapisan dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label.
c. Kemudian sampel-sampel tanah ini di bawa ke laboratorium untuk selanjutnya
di kering-anginkan, digerus, kemudian di ayak (disesuaikan dengan keperluan
analisis tanah di laboratorium).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL ANALISIS

No Nama Alat Gambar Fungsi


Dan Bahan
1 Cangkul Untuk menggali lubang penampang dengan
membuat sisi penampang tegak lurus ke bawah.
2 Patiba Untuk menggali lubang penampang dengan
membuat sisi penampang tegak lurus ke bawah.
3 Lakban Untuk membungkus contoh sampel baik yang
bening diletakkan dalam ring sampel maupun dalam
kantung kresek.
4 Kompas Untuk menentukan posisi arah penampang tanah dan
penjelajahan di lapangan.
5 Gunting Untuk memotong perakaran halus, untuk merapikan
sampel pada ring sampel.
6 Ring Untuk media pengambilan sampel tanah utuh pada
sampel pengamatan sifat fisik tanah meliputi kadar air,
bobot isi (BV), porositas, dan permeabilitas tanah.
7 pH lakmus Interval (range) ketelitian alat pengukuran tingkat
keasaman (pH 0-14) bervariasi antara 0,5-0,1.

8 Cutter Untuk memotong perakaran halus, untuk merapikan


sampel pada ring sampel.

9 Pisau Untuk menarik batas lapisan, perbedaan warna,


lapang mengambil gumpalan tanah untuk melihat struktur,
tekstur,untuk mempelajari gumpalan bahan kasar
(konkresi), selaput liat, untuk mengiris perakaran dan
pengambilan contoh tanah.
10 Meteran rol Untuk mengukur kedalaman penampan, ketebalan dan
batas (horiso), ukuran bahan kasar (kerikil, batu),
struktur, karatan, dan perakaran.
11 Karung Sebagai pengalas tanah dalam pengambilan sampel
tanah.
12 Tali raffia Sebagai pembahasan dalam pembuatan penampang,
untuk mengikat tenda, dan untuk memberi kode lapisan
tanah.
13 Meteran Untuk mengukur kedalaman penampang profil.
kain
14 Alat tulis Sebagai tempat penulis hasil praktikum.

15 Kertas label Untuk memeberi tanda / kode pada contoh tanah yang
di tempatkan di dalam dan luar kantong.
16 Jarum Untuk menahan pita meteran.
pentul
17 Jergen Untuk tempat menyimpan air bersih

18 Tenda Sebagai tempat melindungi penampang dari terik


matahari langsung.
19 Kantong Sebagai tempat penyimpanan sampel tanah tidak utuh.
Kkresek
20 Penutup Untuk menutup atas dan bawah ring sampel.
gallon
21 Plastik Untuk menyimpan contoh sampel tanah.
sampel
22 Kamera Untuk mendokumentasikan penampang profil yang di
amati serta kondisi eksternal di sekitarnya termasuk
fisiografi/bentuk wilayah dan penggunaan lahannya.

4.2. PEMBAHASAN

 Cangkul untuk menggali lubang penampang dengan membuat sisi penampang tegak
lurus ke bawah.
 Patiba untuk menggali lubang penampang dengan membuat sisi penampang tegak
lurus ke bawah.
 Lakban bening untuk membungkus contoh sampel baik yang diletakkan dalam ring
sampel maupun dalam kantung kresek.
 Kompas untuk menentukan posisi arah penampang tanah dan penjelajahan di
lapangan.
 Gunting Untuk memotong perakaran halus, untuk merapikan sampel pada ring
sampel.
 Ring sampel untuk media pengambilan sampel tanah utuh pada pengamatan sifat fisik
tanah meliputi kadar air, bobot isi (BV), porositas, dan permeabilitas tanah.
 pH lakmus Interval (range) ketelitian alat pengukuran tingkat keasaman (pH 0-14)
bervariasi antara 0,5-0,1
 Cutter untuk memotong perakaran halus, untuk merapikan sampel pada ring sampel.
 Pisau lapang untuk menarik batas lapisan, perbedaan warna, mengambil gumpalan
tanah untuk melihat struktur, tekstur,untuk mempelajari gumpalan bahan kasar
(konkresi), selaput liat, untuk mengiris perakaran dan pengambilan contoh tanah.
 Meteran rol untuk mengukur kedalaman penampan, ketebalan dan batas (horiso),
ukuran bahan kasar (kerikil, batu), struktur, karatan, dan perakaran.
 Karung sebagai pengalas tanah dalam pengambilan sampel tanah.
 Tali raffia Sebagai pengalas tanah dalam pengambilan sampel tanah.
 Meteran kain untuk mengukur kedalaman penampang profil.
 Alat tulis sebagai tempat penulis hasil praktikum.
 Kertas label untuk memeberi tanda / kode pada contoh tanah yang di tempatkan di
dalam dan luar kantong.
 Jarum pentul untuk menahan pita meteran.
 Jergen untuk tempat menyimpan air bersih
 Tenda Sebagai tempat melindungi penampang dari terik matahari langsung.
 Sebagai tempat penyimpanan sampel tanah tidak utuh.
 Kantung kresek Sebagai tempat penyimpanan sampel tanah tidak utuh.
 Penutup gallon Untuk menutup atas dan bawah ring sampel.
 Plastik sampel Untuk menyimpan contoh sampel tanah.
 Kamera Untuk mendokumentasikan penampang profil yang di amati serta kondisi
eksternal di sekitarnya termasuk fisiografi/bentuk wilayah dan penggunaan lahannya.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen
padat, cairan, dan gas. Mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik. Sifat dinamik tanah
tersebut karena tanah merupakan system yang terbuka dengan terjadinya proses
pertukaran bahan dan energi setara kesinambungan.
Sampel tanah adalah sebagian dari populasi, artinya tidak akan ada sampel jika
tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsure yang akan kita teliti.
Pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji
tanah. Analisis kimia dari contoh tanah yang di ambil di perlukan untuk penelitian yang
akan di lakukan.

B. SARAN

Saran yang di berikan oleh saya (penulis) sebelum melakukan pengamatan,


diwajibkan untuk mengetahui terlebih dahulu nama dan fungsi alat yang akan dilakukan
di perkebunan.

DAFTAR PUSTAKA

Penuntun praktikum Dasar-Dasar, Ilmu Tanah, 2019. Pengenalan Alat Dan Bahan. Fakultas
Pertanian,UHO.
Patong. dkk. 2013. Sifat Fisik Tanah.
.
Rady W.G, dkk. 2010. Perilaku Kimia Pada Tanah.

Seybold, 2010. Kualitas Tanah.

Ulfiah,A Rajamuddin, 2009. Sumber Energi Tanah.

Ramdani. 2014. Penetapan Kadar Lengas Tanah.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai