Anda di halaman 1dari 10

Makalah individu

MAKALAH
WAWASAN KEMARITIMAN
“KEBIJAKAN TOL LAUT DALAM
PENINGKATAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL”

Oleh:

GUSLIN
D1E119045

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji untuk Allah SWT atas segala


berkat, rahmat, serta hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Peningkatan Industry Perikanan Nasional”. Dalam penyusunannya,
penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dari sanalah semua kesuksesan
ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit langkah yang lebih baik
lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Kendari, 07 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana Strategi Pembangunan Nasional
2.2 Potensi Wilayah perairan Indonesia.
2.3 Tol Laut Sebagai Konektivit Antar Pulau

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia secara geografis merupakan sebuah Negara kepulauan dengan dua


pertiga luas lautan lebih besar dari pada daratan. Keadaan geografis Indonesia
sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak yaitu 18.110 pulau, juga
sebagai negara yang memiliki wilayah laut mencapai dua pertiga dari luas
wilayahnya, serta neara kedua terpanjang di dunia dengan pantai sepanjang
95.181 KM, sangat menguntungkan. Diperkirakan dari sektor laut saja Indonesia
sudah bisa memberikan lapangan kerja bagi 180 juta penduduk.

Untuk itu indonesia membutuhkan terobosan baru guna meman-faatkan


potensi wilayahnya. Terobosan berupa pengembangan konsep Tol Laut melalui
elaborasi perencanaan trayek angkutan laut, subsidi angkutan laut, revitalisasi
pelayaran rakyat dan pengembangan industri berbasis komditi wilayah, menjadi
hal yang penting untuk direalisasi.

Salah satu latar belakang dibentuknya kebijakan Tol Laut adalah karena
adanya kesenjangan harga yang cukup tinggi antara wilayah Indonesia Bagian
Barat dengan wilayah Indonesia Bagian Timur. Peran pelabuhan laut sebagai
penggerak ekonomi kelautan tidak diragukan lagi,dengan perolehan manfaat
ekonomi yang bias dipetik dari keberadaan Tol Laut.

Namun kenyataannya masih terdapat sejumlah kendala yang muncul, antara


lain: efisiensi dan produktivitas barang-barang yang melalui pelabuhan laut masih
sangat rendah, akibat belum siapnya infrastruktur pendukung, seperti tempat
penampungan, baik tetap maupun sementara, waktu bongkar muat yang belum
efektif dan birokrasi yang berbelit-belit. Selain itu konektivitas maritime memiliki
sejumlah permasalahan dalam pengembangannya. Sejumlah kendala utama yang
harus dipecahkan dalam implementasi konsep tol laut berupa (1) ketidak
seimbangan arus muatan, dimana arus muatan dari kawasan timur Indonesia
kekawasan barat lebih sedikit dibandingkan arah sebaliknya, (2) penggunaan
kapal berukuran 3.000 TEUS dinilai tidak dimiliki oleh perusahaan pelayaran
nasional. (3) kebutuhan pendanaan untuk pengembangan infrastruktur terutama
pelabuhan yang sangat besar. Selain itu, permasalahan lain yang terjadi adalah
arus muatan menujukan kawasan timur Indonesia terisi penuh oleh kebutuhan
barang jadi yang akan dikomsumsi oleh masyarakat, namun sekembali dari
kawasan timur tidak maksimal terisi muatan seperti ketika datang. Hal ini sangat
tidak efisien bagi masa perdagagan.

1.2 RumusanMasalah

a. Bagaimana Strategi Pembangunan Nasional

b. Bagaimana potensi wilayah perairan Indoenesia sebagai Negara poros


maritim Dunia??.
c. Bagaimana Konektivitas Tol Laut Indonesia Sebagai Negara Poros
Maritim??.

1.3 Tujuan Pembaasan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

a. Untuk Mengetahui Strategi Pembangunan Nasional

b. Untuk Mengetahui potensi wilayah perairan Indoenesia sebagai Negara


poros maritim Dunia.
c. Untuk Mengetahui Konektivitas Tol Laut Indonesia Sebagai Negara Poros
Maritim?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional merupakan usaha pningkatan kualitas manusia dan


masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Pelaksanaanya mengacu pada kepribadian dan nilai luhur yang universal untuk
mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,
maju serta kukuh kekuatan moral da etikanya. Tujuan pembangunan itu sendiri
adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa indonesia
dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi juga
seluruh rakyat indonesia.

Keikutsertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat


dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar,
membayar pajak, melestarikan lingkungan hidup, menaati segala peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan.
Pembanguna nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah
yang selaras , serasi dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional
bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia seutuhnya, yakni
sejahtera lahir dan batin.

Didalam dalam pembangunan nasional juga, indonesia memerlukan visi dan


misi untuk mewujudkan dan menjalankan pembangunan nasional, dalam
mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan nasional, di tempuh dua
strategi pokok pembangunan. Adapun strategi untuk mewujudkan dan
menjalankan visi misi ersebut adalah sebagai berikut:

a. Strategi penataan kembali Indonesia, yang diarahkan kepada sistem


ketatanegaraan yang dilandasi dengan berdirinya Negara Kebangsaan
Indonesia, yang meliputi Pancasila, UUD 1945, tetap tegaknya NKRI dan tetap
berkembangnya pluralisme dan keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal
Ika. Strategi pembangunan pertama dimaksudkan untuk mengembangankan
sistem sosial politik yang tangguh sehingga sistem dan kelembagaan
ketatanegaraan yang terbangun tahan dalam menghadapi berbagai goncangan
sebagai suatu sistem sosial politik yang berkelanjutan. Strategi ini bermaksud
untuk membangun demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945, yaitu demokrasi yang mengandung elemen tanggungjawab di
samping hak.
b. Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk pembangunan
Indonesia di segala bidang yang merupakan perwujudan amanat yang tertera
jelas dalam Pembukaan UUD 1945. Strategi pembangunan kedua diarahkan
kepada dua sarana pokok, yaitu pemenuhan hak dasar rakyat serta penciptaan
landasan pembangunan yang kokoh.

2.2 Potensi Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia yang memiliki


potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan
menjadikan Indonesia sebagai Negara maritime yang besar, kuat, makmur melalui
pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritime pengamanan
kepentingan dan keamanan maritime memberdayakan potensi maritime
mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

Untuk menuju Negara poros maritime dunia akan meliputi pembangunan


proses maritime dari aspek insfrastruktur, politik, social budaya, hukum,
keamanan dan ekonomi. Penegakkan kedaulatan wilayah Laut NKRI, revitalisasi
sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas
maritime serta rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, juga
peningkatan kualitas dan kuantitas SD kelautan, merupakan program-program
utama dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritime dunia.
Adapun empat pilar poros maritime dunia yaitu sebagai berikut:

 Pilar pertama: pembangunan kembali budaya maritime Indonesia


 Pilar kedua: berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut
dengan focus membagun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan
industry perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
 Pilar ketiga: komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan
konektivitas maritime dengan membangun Tol Laut, pelabuhan laut, logistic
dan industry perkapalan serta pariwisata maritim.
 Pilar keempat: membangun kekuatan pertahanan maritim.

2.3 Tol Laut sebagai Konektivitas antar pulau

Pengertian Tol Laut oleh Presiden Joko Widodo merupakan suatu konsep
memperkuat jalur pelayaran yang dititik beratkan pada Indonesia bagian Timur.
Konsep tersebut selain mengkoneksikan jalur pelayaran dari barat ketimur
Indonesia juga akan mempermudah akses niaga dari negara-negara Pasifik bagian
selatan kenegara Asia bagian Timur.

Terbukanya akses regional melalui implementasi konsep tol laut dapat


memberikan peluang industry kargo/logistic nasional untuk berperan dalam
distribusi internasional, dimana saat ini 40% melalui wilayah Indonesia. Untuk
menjadi pemain dinegeri sendiri serta mendukung asas cabotage serta beyond
cabotage, maka saat ini Pemerintah telah menetapkan dua pelabuhan yang berada
diwilayah depan sebagai hub-internasional, yaitu pelabuhan Kuala Tanjung dan
pelabuhan Bitung.

Informasi arus perdagangan domestic Indonesia tahun 2009 menunjukkan


bahwa terjadi ketimpangan aktivitas logistic antara wilayah barat dan wilayah
timur Indonesia. Ketimpangan tersebut tidak hanya terjadi karena sebaran
infrstruktur yang belum merata, namun juga akibat sebaran komoditas dan
aktivitas ekonomi yang sebagian besar berada diwilayah barat Indonesia. Keadaan
tersebut menunjukkan perlunya pengembangan kegiatan ekonomi (industri,
pariwisata, pertanian, dsb), khususnya diwilayah Papua, Papua Barat, Maluku
Utara, Maluku, NTB dan NTT yang terintegrasi dengan pengembangan simpul
trasnportasi laut (pelabuhan) sebagai tulang punggung distribusi logistik.
Output dari program ini yang paling mendasar adalah terjadinya distribusi
barang yang merata dari wilayah barat ketimur dan sebaliknya, yang mana akan
menciptakan harga barang yang sama dari barat hingga ketimur. Khusus wilayah
timur Indonesia mengubah karakteristiknya dari kawasan konsumsi menjadi
kawasan produksi yang berarti harus dilakukan pembangunan industry yang
sinergis dengan potensi dan kebutuhan lokal. Diperlukan jutaan industry skala
local oleh pemerintah daerah, pengusaha daerah. Mereka harus menciptakan pasar
sendiri. Menciptakan demand bagi wilayah lain dengan menciptakan suplai
didaerahnya masing-masing.

Harus ada kesadaran yang masif dan progresif dari semua pihak didaerah.
Bukan hanya menunggu pemerintah pusat yang melakukan akselerasi, tapi juga
diperlukan terobosan dari pihak-pihak didaerah. Mereka harus dibangunkan,
disadarkan, untuk kemudian diorganisir untuk segera mengejar ketertinggalan
langkah. Jika industry local terbangun seperti membangun industry perikanan
(baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya), industry mineral
(pembangunan industry tambang dan mineral yang terintegrasi), industry oil dan
gas (termasuk terutama pembangunan industry energy terbarukan) dan industry
pariwisata.

Jika saja keempat industry tersebut bergulir maka menjadi tidak sulit bagi
daerah mendapatkan investasi dari luar. Bagaimana investasi bias masuk jika
tidak ada industry yang dibangun dan berjalan. Jika saja industry terbangun
diberbagai kawasan, maka demand terhadap adanya jasa pengangkutan lewat laut
akan menjadi tinggi. Akan ada banyak barang yang perlu diangkut dan
didistribusikan. Bisnis pelayaran niaga akan bergairah. Sehingga tidak perlu ada
kapal menganggur karena tidak ada barang yang diangkut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan sumberdaya alamnya,


terlebih lagi satu per tiga wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan,
seharusnya mampu menjadikan Indonesia sebagai Negara poros maritime dunia.
Tol Laut merupakan salah satu visi Presiden Jokowi dalam mewujudkan Negara
Indonesia sebagai Negara poros maritime.

3.2 Saran

Demikianlah makalah berjudul “Kebijakan Tol Laut Dalam Ketahanan


Nasional” ini saya buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Saya juga
menyadari, masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini.
Sehingga perlulah bagi saya, dari para pembaca untuk memberikan saran yang
membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik. Atas perhatian Anda
semuanya, saya ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai