Anda di halaman 1dari 33

SIKAP &

PERUBAHAN SIKAP
POLTAT STATISTIKA STIS 2020
OUTLINE MATERI
Pembentukan Sikap &
Pengertian
Sikap Fungsi Sikap

Bagian Bagian
1 2 Hubungan
antara Sikap
dan Perilaku
Bagian
3
Bagian
4

Perubahan Sikap:
Persuasi & Disonansi
Kognitif
PENGERTIAN SIKAP
• Sikap adalah evaluasi kita terhadap berbagai aspek dalam dunia
sosial (Baron & Byrne, 2003)

• Sikap adalah penilaian terhadap berbagai objek yg terdapat dalam


kehidupan kita. Kecenderungan terhadap objek-objek yg
dilatarbelakangi oleh keyakinan, perasaan & kecenderungan
perilaku seseorang (Myers, 1983)

• Kumpulan keyakinan, perasaan, dan kecenderungan perilaku yg


relatif berlangsung lama yg ditujukan pd orang lain, ide, objek &
kelompok orang tertentu (Himmerfalb & Eagly , 1978)
Komponen Sikap

• Sikap terdiri dari 3 komponen:


a. Komponen kognitif/keyakinan: terdiri dari seluruh kognisi yang
dimiliki seseorang mengenai objek sikap tertentu, fakta,
pengetahuan dan keyakinan tentang objek.
b. Komponen afektif/perasaan: terdiri dari seluruh perasaan atau
emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian
suka/tidak suka atau senang/tidak senang.
c. Komponen konatif/kecenderungan perilaku: terdiri dari
kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan untuk
bertindak terhadap objek
Menambah
Ortu tdk suka Kawan Memudahkan
Merokok + Belajar
- +

Lapangan Rusak
Kerja Merokok Kesehatan
+ -

Fatwa Bau badan Mahal


Haram Tidak enak -
- -
PEMBENTUKAN SIKAP
• Sikap tidak melekat sejak lahir, tetapi diperoleh dari proses belajar
sosial.

• Terbentuknya sikap dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan


kebudayaan, misalnya: keluarga, norma, golongan agama, dan
adat istiadat.
Lingkungan
Sosial

Stimulus SIKAP
Sikap dibentuk melalui 4 pembelajaran
(Sarwono & Meinarno, 2011)

1. Asosiasi (Classical Conditioning): Sikap muncul karena


asosiasi. Asosiasi terbentuk bila stimulus muncul pada
saat dan tempat yang sama. Subjek mempelajari suatu
sikap terhadap stimulus melalui proses asosiasi, dengan
mendapatkan komponen kognitif (karakteristik
tertentu dari stimulus) dan komponen afektif (hasil
penilaian tentang stimulus tersebut)
2. Peneguhan/penguatan kembali (Instrumental
Conditioning): pengulangan sikap karena adanya faktor
penguat terhadap stimulus
Ex: nilai A pada mata kuliah tertentu membuat makin
cinta matkul tsb.
3. Imitasi (Observational Learning): Sikap muncul dari
proses meniru orang lain, terutama yang mempunyai
pengaruh kuat terhadap individu, misal: keluarga,
teman sebaya, atasan
4. Perbandingan social (Social Comparison):
Proses dimana kita membandingkan diri kita dengan
orang lain untuk menentukan apakah pandangan kita
terhadap kenyataan sosial betul atau salah. Dalam
rangka menyerupai pandangan orang lain yang kita
sukai atau hormati, sering kali kita menerima sikap
yang mereka miliki.
Misal: Anjuran pak Kyai agar tidak merokok.
Fungsi Sikap
Lima fungsi sikap menurut Baron, Byrne & Branscombe (2006) :

1. Fungsi Pengetahuan  beroperasi sebagai skema

2. Fungsi Identitas  untuk menunjukkan jati dirinya

3. Fungsi Harga Diri  meningkatkan harga dirinya

4. Fungsi Pertahanan Diri (Ego Defense)  untuk melindungi diri dari


atribut yang tidak diinginkan tentang dirinya

5. Fungsi Memotivasi Kesan (Impression Motivation)  untuk


menimbulkan kekaguman
HUBUNGAN SIKAP DAN PERILAKU
• Penelitian LaPiere (1934): menghabiskan waktu dua tahun untuk
berkeliling Amerika dengan sepasang orang Cina. Selama
perjalanan mereka berhenti di 184 restoran dan 66 hotel serta
penginapan kecil. Hanya satu kali mengalami penolakan dan
sebagian besar tingkat pelayanannya rata-rata sampai dengan di
atas rata-rata.
• Setelah perjalanan selesai Lapiere menulis surat kepada semua
agen perjalanan yang ia tempati dan bertanya apakah mereka akan
memberikan pelayanan kepada pengunjung beretnis Cina. Hasilnya:
128 agen perjalanan yang memberikan respons, 92 persen dari
restoran dan 91 persen dari hotel menyatakan “tidak”

• Apakah sikap dapat memprediksikan perilaku??


Kapan sikap konsisten dengan
perilaku?
1. Aspek situasi : faktor situasional dapat mempengaruhi
hubungan antara sikap dan perilaku. Hambatan situasi
(situational constraint) dapat mencegah sikap diekspresikan
dalam tingkah laku yang tampak.
2. Aspek dari sikap itu sendiri

• Kekuatan sikap: semakin kuat sikap, semakin kuat pula dampaknya


pada perilaku.
Seberapa kuat reaksi emosional yang berhasil dibangkitkan dari objek sikap tertentu,
kepentingan (sejauh mana individu peduli dan secara pribadi dipengaruhi oleh sikap
tertentu), pengetahuan (seberapa banyak individu mengetahui tentang objek sikap
tersebut), kemudahan diakses (semudah apa sikap tersebut dapat diterima akal sehat)
• Sumber suatu sikap: bagaimana sikap terbentuk (dari
pengalaman langsung atau tidak).
Sikap yang terbentuk berdasarkan pengalaman langsung seringkali memberikan
pengaruh yang lebih kuat pada perilaku daripada sikap yang terbentuk
berdasarkan pengalaman tidak langsung.
• Kekhususan sikap
Sejauh mana sikap terfokus pada objek/situasi tertentu
dibandingkan dengan hal yang umum
contoh
sikap umum: memeluk agama penting
sikap khusus: melaksanakan solat jumat
Penelitian menunjukkan hubungan antara sikap dan perilaku lebih kuat ketika
keduanya diukur pada tingkat kekhususan yang sama.

Sikap memang memengaruhi perilaku, namun kekuatan hubungan ini


sangan ditentukan oleh banyak faktor yang berbeda (Baron & Byrne, 2003)
Bagaimana Sikap memengaruhi
Perilaku?
Teori Tentang Hubungan Sikap
dan Perilaku
a. Teori Reason Action (Fishbein & Ajzen, 1980)
b. Teori Planned Behavior (Ajzen, 1991)
a. Teori Reason Action (Fishbein & Ajzen, 1980)
Keputusan untuk melakukan perilaku tertentu adalah hasil dari
sebuah proses rasional: dimana pilihan tingkah laku dipertimbangkan,
konsekuensi dan hasil perilaku dinilai, kemudian dibuat sebuah
keputusan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu
(intensi).

Determinan
Diri / Sikap

Intensi Perilaku
Determinan
Pengaruh
Sosial / Norma
Subyektif
b. Teori Planned Behavior (Ajzen, 1991)
Ajzen menambahkan satu lagi determinan perilaku yg disebut
Perceived Behavior Control (PBC). PBC merupakan persepsi
terhadap tingkat kesulitan sebuah perilaku untuk dapat
dilaksanakan.
Dasarnya Ajzen melihat teori reason action tidak dapat
menjelaskan mengenai perilaku yang tidak sepenuhnya dapat
dikendalikan oleh orang.

Sikap

Norma
Subyektif Tingkah
Intensi
Laku
PBC
PERUBAHAN SIKAP
• Sikap bisa berubah. Setiap
individu bisa merubah
sikapnya.
• Pertanyaannya, mengapa
dan bagaimana perubahan
sikap terjadi?

Komunikasi Konsistensi
Persuasi Kognitif

Perubahan
Sikap
Konsistensi Kognitif
• Setiap individu selalu berupaya mencari
konsistensi di dalam pikiran mereka baik dalam
hal keyakinan, nilai, maupun persepsi. Jika tidak
mereka akan berusaha menjadikannya konsisten.

??
https://www.merdeka.com/dunia/rakyat-uni-emirat-arab-paling-banyak-konsumsi-alkohol-sedunia.html
• Keadaan internal yg tidak nyaman akibat adanya
ketidaksesuaian antara dua sikap atau lebih, serta antara
sikap dan tingkah laku. Menurut Leon Festinger, 1957, orang

tersebut mengalami Disonansi Kognitif.


Misal : Rodiyah merasa berat badannya
tidak ideal sehingga memutuskan DIET.
Suatu hari dia dikirimi seorang sahabat
Cokelat lezat idamannya . Rodiyah pun
galau memilih Diet atau Cokelat.
• Tiga jenis Mekanisme untuk mengurangi Disonansi Kognitif
(Aronso, 1968; Festinger, 1957)
1. Mengubah sikap atau perilaku kita menjadi konsisten satu
sama lain.
2. Mencari informasi baru yang mendukung sikap atau
perilaku untuk menyeimbangkan elemen kognitif yang
bertentangan.
3. Mengabaikan atau menganggap ketidaksesuaian sebagai
sesuatu yg tidak penting.
Komunikasi Persuasi
Elemen-elemen Komunikasi Persuasi:

 Komunikator

 pesan (message)

 pendengar (audiences)
Syarat Agar Persuasi Bisa Merubah Sikap
1. Komunikator
o mempunyai kredibilitas : ahli mengenai topik yang dibicarakan & dapat
dipercaya.
Tobat bro...
Sepertinya
Mari kita taubat
kiamat udah
saudaraku,
deket...
kiamat sudah
dekat...
o Memiliki daya tarik dan populer,
Seseorang cenderungan mengubah sikapnya agar
sesuai dengan sikap orang yang mereka sukai. Segala
sesuatu yang meningkatkan rasa suka biasanya juga
dapat meningkatkan perubahan sikap.
o Memiliki Kesamaan
Diasumsikan bahwa orang tersebut berlatar belakang
sama dengan diri kita, mempunyai kesamaan dengan
nilai dan pandangan kita mengenai berbagai hal.
o Kelompok Teladan/Reference Groups
Sumber tekanan persuasif yang paling kuat adalah
kelompok dimana seseorang individu masuk di
dalamnya. Opini kelompok dapat menjadi kekuatan
persuasif yang luar biasa. Kelompok menjadi patokan
perilaku dan sikap mereka.
2. Pesan
– Isi pesan, harus dapat
dipercaya (bukan isu/kabar
burung/desas-desus).
– Isi Pesan, tidak terlalu jauh dari
kerangka acuan atau norma
dari target penerima pesan.
– Isi pesan telah mendapat
dukungan orang banyak,
banyak orang yang telah
melaksanakan atau menerima
ide tersebut.
3. Pendengar (audiens), harus memahami pesan yang
disampaikan.
Mari kita up grade mutu
intelektual, agar tidak kalah
saing dengan internasionalisasi
globalisasi

Ngomong
apa sih
pak?
-- Elaboration Likelihood Model (ELM) --
Petty & Alan Cacioppo, 1986

Dua Jalur dalam Melakukan Tindakan Persuasif:


1. Systematic Processing / Central Route Persuasion
Adalah pemrosesan informasi pesan persuasif yang melibatkan
pertimbangan mendalam terhadap isi dan ide-ide pesan.

Seseorang membutuhkan cukup usaha, dan menyerap banyak kapasitas


pemrosesan informasi.

Dilakukan ketika pesan tersebut penting bagi kita. Dan kita memiliki
sumber kognitif (serta waktu) untuk memikirkan pesan tersebut secara
hati-hati dan sistematik. Dengan ini kekuatan argumen menjadi sangat
penting.
2. Pemrosesan Heuristik / Peripheral Route Persuasion
Adalah pemrosesan informasi terhadap pesan persuasif yang melibatkan
penggunaan aturan sederhana sebagai pegangan, atau jalan pintas
mental.

Tidak terlalu menuntut usaha.


Dilakukan ketika pesan tersebut diaggap tidak penting bagi kita. Atau kita
tidak memiliki sumber kognitif (serta waktu) untuk melakukan pemikiran
secara hati-hati.
Karena cenderung menggunakan jalan pintas, kekuatan argumen hanya
memiliki dampak kecil

Misal: model yang cantik menimbulkan heuristik : “segala yang indah itu
baik dan musti dimiliki”
Jalur Pemrosesan Persuasi

rute central
pesan perubahan sikap
penting & pemrosesan tergantung pada
kapasitas algoritmik secara kekuatan argumen
hati-hati terhadap
pemrosesan yang ada didalam
informasi yang ada
tinggi didalam pesan pesan
pesan
persuasif
rute periferal perubahan sikap
pesan tidak
tergantung pada
penting & pemrosesan kehadiran petunjuk
kapasitas heuristik terhadap persuasi, yang
pemrosesan informasi yang memicu pemrosesan
rendah ada didalam pesan heuristik
Penolakan Terhadap Persuasi
1. Reactance: Terjadi karena merasa ada ancaman terhadap kebebasannya.

2. Forewarning: Terjadi karena tahu dirinya menjadi sasaran upaya


persuasi.

3. Selective Avoidance: Orang Menghindari isi pesan yang tidak sesuai


dengan sikap nya.

4. Active Counterarguing: Ada orang secara aktif menentang dan


membantah pandangan yg berlawanan dengan sikapnya.

5. Bias Asimilasi: seseorang cenderung menilai informasi yang berbeda


dengan pandangannya adalah informasi yang tidak meyakinkan.
“Terima kasih”

Anda mungkin juga menyukai