BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) memerintah orang lain (agen)
untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada
agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal dan memberi wewenang
kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika prinsipal
dan agen memiliki tujuan yang sama maka agen akan mendukung dan
segala aktivitas dan kegiatannya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang
ada dua macam yaitu pertanggung jawaban atas pengelolaan keuangan kepada
agen akan bersikap oportunis dan cenderung tidak menyukai resiko. Pemerintah
bahwa kinerja mereka selama ini baik dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan
Hubungan antara teori keagenan dalam penelitian ini adalah aparat desa
menginginkan pertanggungjawaban yang baik atas kinerja dari pihak agen. Baik
memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki keterampilan dan
peraturan yang ada. Apabila karyawan atau pegawai mempunyai sifat yang
keuangan desa, khususnya dalam hal ini yaitu bendahara desa harus dapat
memahami pengelolaan keuangan desa dengan baik dan benar karena suatu
pemerintahan desa yang baik diperlukan pengelolaan keuangan desa yang baik,
baik tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan ekonomi desa yang kuat dan
mandiri.
2.1.3 Desa
dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
tahun 2014 tentang Desa). Masyarakat desa biasanya saling mengenal antara satu
dengan yang lain serta memiliki sikap sosial dan solidaritas yang tinggi. Sebagian
besar masyarakat desa pada umumnya mata pencahariannya adalah petani, karena
Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
19
unsur otonomi daerah adalah: (1) hak, (2) wewenang, (3) kewajiaban daerah
otonom.
2005 tentang desa disebutkan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara
Kesatuan Republik dan berada di kabupaten atau kota. Dalam pasal 2 ayat 1
asal-usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pada ayat 2 tertulis
Jumlah penduduk (2) luas wilayah (3) Bagian wilayah kerja (4) Perangkat. Desa
perangkat daerah kabupaten atau kota, dan desa bukan merupakan bagian dari
Indonesia berada di bawah kecamatan, desa dipimpin oleh seorang kepala desa.
suatu negara serta pelaksanaan kehidupan demokrasi di daerah. Hal ini sangat
demokratis.
ada dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD sebagai mitra kerja yang
Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa adalah kepala desa atau yang
disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggaraan
desa.
Struktur dan Tata Kerja Pemerintah Desa, Pemerintah desa terdiri dari Kepala
Desa dan perangkat desa, sedangkan perangkat desa terdiri dari Sekretariat Desa,
a. Kepala Desa
Badan Usaha Milik Desa, dan kerja sama antar desa, urusan pembangunan, antara
b. Sekertariat Desa
22
Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur staf
sekretariat. Sekretariat Desa paling banyak terdiri atas 3 (tiga) urusan yaitu urusan
tata usaha dan umum, urusan keuangan, dan urusan perencanaan, dan paling
sedikit 2 (dua) urusan yaitu urusan umum dan perencanaan, dan urusan keuangan.
1. Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti melaksanakan
c. Pelaksanaan Kewilayahan
23
d. Pelaksanaan Teknis
pelaksana tugas operasional. Pelaksana Teknis paling banyak terdiri atas 3 (tiga)
seksi yaitu seksi pemerintahan, seksi kesejahteraan dan seksi pelayanan, paling
sedikit 2 (dua) seksi yaitu seksi pemerintahan, serta seksi kesejahteraan dan
tugas operasional.
menyatakan bahwa, keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang
dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
Menurut Wijaya (2017: 60-73) Keuangan desa terdiri dari Pendapatan desa,
A. Pendapatan Desa
Desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu
dibayar kembali oleh desa. Pendapatan Desa tersebut jika diklasifikasikan terdiri
dari :
25
1) Hasil Usaha, misalnya hasil BUM Desa, tanah kas desa. Sumber
pendapatan lain yang dapat diusahakan oleh desa berasal dari Badan
Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar desa, pengelolaa kawasan wisata
skala desa, pengelolaan tambang mineral bukan logam dan tambang
batuan dengan tidak menggunakan alat berat, serta sumber lainnya dan
tidak untuk dijualbelikan.
2) Hasil Aset, misalnya tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian
umum dan jaringan irigasi.
3) Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong misalnya adalah membangun
dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat berupa
tenaga dan barang yang dinilai dengan uang.
4) Lain-lain Pendapatan Asli Desa, antara lain hasil pungutan desa.
Kelompok transfer desa terdiri atas empat jenis, antara lain sebagai
berikut:
1) Dana Desa
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui
APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah
menganggarkan Dana Desa secara nasional dalam APBN setiap tahun.
2) Alokasi Dana Desa
Pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai amanat Undang-Undang wajib
mengalokasikan ADD dalam APBD kabupaten/kota setiap tahun
anggaran. Alokasi Dana Desa merupakan bagian dari Dana Perimbangan
yang diterima Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 10%
setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
3) Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
Pemerintah Pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan Bagian dari Hasil
Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota kepada desa paling sedikit
10% dari Realisasi Penerimaan Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
Kabupaten/Kota. Pengalokasian Bagian Dari Hasil Pajak dan Retribusi
kepada desa tersebut ditetapkan dalam Peraturan Bupati/Walikota,
berdasarkan ketentuan:
26
Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat berupa pemberian berupa
uang dari pihak ke tiga, hasil kerjasama dengan pihak ketiga atau bantuan
B. Belanja Desa
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa sesuai pasal 100 PP
Paling sedikit 70% (≥ 70%) dari jumlah anggaran belanja desa digunakan
masyarakat desa.
Paling banyak 30% (≤ 30%) dari jumlah anggaran belanja desa digunakan
untuk:
dana dari Alokasi Dana Desa. Sedangkan Penggunaan Dana Desa diprioritaskan
papan. Pelayanan dasar antara lain pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
C. Pembiayaan Desa
28
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
a. Penerimaan Pembiayaan
b. Pengeluaran Pembiayaan
keuangan desa.
kewenangan lokal berskala desa selain didanai oleh APBDesa, juga dapat didanai
oleh anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan
belanja daerah.
30
didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja Negara. Dana anggaran pendapatan
dan belanja negara dialokasikan pada bagian anggaran kementerian atau lembaga
dan disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah. Seluruh pendapatan desa
diterima dan disalurkan melalui rekening kas desa dan penggunaanya ditetapkan
dalam APBDesa, pencairan dana dalam rekenig kas desa ditandatangani oleh
1) Perencanaan
berjangka meliputi:
tahun.
berkenaan dan pedoman penyusunan APB Desa yang diatur dengan Peraturan
2) Pelaksanaan
pengeluaran Desa yang dilaksanakan melalui rekening kas Desa pada bank
yang ditunjuk Bupati/ Wali Kota. Terkhusus bagi Desa yang belum memiliki
terdekat yang dibuat oleh Pemerintah Desa dengan spesimen tanda tangan
Pengadaaan barang dan jasa, penyusunan Buku Kas Pembantu Kegiatan, dan
32
pelaksanaan.
3) Penatausahaan
disertai oleh dokumen pendukung seperti buku kas umum, buku pembantu
pajak dan buku bank desa. Penatausahaan keuangan dilakukan oleh Kaur
4) Pelaporan
yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu
oleh Kepala Desa kepada pemerintah daerah yaitu Bupati/ Walikota. Serta
kepada masyarakat secara tertulis maupun lewat media informasi yang mudah
diakses masyarakat.
Desa kepada Bupati/Wali Kota melalui camat setiap akhir tahun anggaran.
Desa.
34
Tahun 2014 tentang Desa yang menjadi landasan yuridis. Dalam undang – undang
tersebut telah diatur tentang keuangan desa, mulai dari ketentuan umum, sumber
diatur dalam Peraturan Mentri Dalam Negri Repubik Indonesia Nomor 20 Tahun
b. Menetapkan PTPKD
APBDesa
dan Tata Kerja Pemerintah Desa, Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan
keuangan Desa, dibantu oleh Perngkat Desa, sedangkan perangkat desa terdiri dari
2.1.7 Akuntabilitas
dapat terwujud apabila terdapat komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi
for one action, dengan kata lain, dalam akuntabilitas terkandung kewajiban untuk
hal ini terminologi akuntabilitas dilihat dari sudut pandang pengendalian tindakan
pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik
siapa, yang mana dan bagaimana. Pertanyaan yang memerlukan jawaban tersebut
petugas baik masih berada dalam jalur otoritasnya atau sudah berada diluar jauh
kepada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh, dapat
Disamping itu yang tidak kalah penting adalah bahwa akuntabilitas harus
untuk mengetahui dan menerima penjelasan atas pengumpulan sumber daya dan
sebagai berikut:
peristiwa di masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan serta
relevan jika memiliki umpan balik, memiliki manfaat prediktif, tepat waktu
dan lengkap.
serta dapat diverifikasi. Informasi dapat dikatakan relevan namun jika hakikat
38
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai, menyediakan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
secara priodik. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus dapat menjadi
subjek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak – hak publik yaitu hak
untuk tahu, hak untuk diberi informasi, dan hak untuk didengar aspirasinya
kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan
bendahara desa terhadap kepala desa, pertanggungjawaban dari unit – unit kerja
masyarakat luas.
(Mardiasmo, 2002).
and legality)
dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem
memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan – pungutan lain di luar yang
publik, yang harus dicermati dalam pemberian kontrak tender adalah apakah
nepotisme (KKN).
alternatif program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang
minimal.
42
aksi bersama sebagai suatu kesatuan tata kelola pemerintah desa, kesatuan tata
kelola lembaga kemasyarakatan desa serta kesatuan atas kelola ekonomi dan
tentang desa pada pasal 127, partisipasi masyarakat desa dapat dilakukan dengan:
43
masyarakat desa.
desa.
baik. Dengan kata lain, kompetensi adalah apa yang para outstanding
44
performerslakukan lebih sering pada lebih banyak situasi dengan hasil yang lebih
yang dikemukakan oleh Mathis (2002) yang menyebutkan bahwa nilai sumber
kompetensi mereka.
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai
Dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 tentang Dana desa yang
berupa laporan keuangan yang merupakan media bagi pemerintah desa untuk
45
dapat dipahami.
memiliki sumber daya manusia yang kompeten, yang didukung dengan latar
menerapkan sistem akuntansi yang ada. Sumber Daya Manusia (SDM) yang
pemerintah.
Sumber daya manusia sebagai kesatuan tenaga manusia yang ada dalam
ditunjukkan oleh sumber daya manusia yang baik terhadap kualitas kinerja yang
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pekerjaan, yang menjadi faktor utama untuk
2.1.11 Pengawasan
semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan.
sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga
umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang
bahwa sumber data organisasi atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan
tugas dan kegiatan apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak”. Dari
proses kelanjutan.
aturan dan kewenangan yang berlaku. Pengawasan sangat penting untuk menilai
Pengelolaan Keuangan Desa bahwa pemerintah daerah dalam hal ini inspektorat
dasarnya kontrol pemerintah pusat kepada daerah adalah sangat kuat, sehingga
pelaksanaan otonomi daerah tidak dapat berjalan dengan baik. Hal ini terjadi
karena adanya pandangan perspektif yang berbeda, di satu pihak pemerintah pusat
lain pihak.
Kepala Desa dilakukan oleh BPD, kemudian dilaporkan kepada Bupati. BPD
kebijaksanaan tertulis, pencatatan atau hasil kerja secara tepat guna dan tepat
desa, pintu yang paling efektif adalah melalui pengawasan sehingga mulai dari
atau pengawasan yang berobyek apapun terdiri dari fase sebagai berikut :
apa yang seharusnya dicapai sesuai dengan tolok ukur yang telah ditentukan.
sanksi.
c. Mencari cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik untuk
suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Manajemen, Personal entitas
lain yang didesain untuk memberikan keyanikan memadai tentang pencapaian tiga
golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan (b) Efektifitas dan
efisiensi operasi, dan (c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem
pemerintah didefinisikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
a. Lingkungan Pengendalian
melalui:
9) Penilaian risiko.
pemerintah.
instansi pemerintah.
secara tertulis.
52
c. Penilaian Risiko
memuat pernyataan dan arahan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis,
terus menerus.
53
(ADD), dan sistem pengendalian aparatur dari Pemerintah Desa secara signifikan
Nur Ida Yesinia, Norita Citra Yuliarti, dan Dania Puspita Sari (2018)
Dana Desa. Hasilnya menunjukan bahwa peran perangkat desa, dan sistem
Lumajaga.
dana desa, sedangkan kompetensi aparat pengelola dana desa, dan komitmen
dana desa.
dana desa.
56
Tabel 2.1
signifikan terhadap
akuntabilitas
keuangan
pengelolaan daerah.
4. Nurkhasanah Pengaruh Dependen : Kompetensi Aparatur
(2019) Kompetensi Akuntabilitas dan Partisipasi
Aparatur, Partisipasi Pengelolaan Dana Desa. Masyarakat
Masyarakat, dan Independen : berpengaruh positif
Pemanfaatan Kompetensi Aparatur, dan tidak signifikan
Teknologi Informasi Partisipasi Masyarakat, terhadap akuntabilitas
Terhadap dan Pemanfaatan pengelolaan dana.
Akuntabilitas Teknologi Informasi. Sedangkan
Pengelolaan Dana Pemanfaatan
Desa. Teknologi Informasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana
desa.
5. Nur Ida Analisis Faktor yang Dependen : Peran perangkat desa,
Yesinia, Mempengaruhi Akuntabilitas dan sistem
Norita Citra Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi pengendalian
Yuliarti, dan Pengelolaan Alokasi Dana Desa internal, berpengaruh
Dania Puspita Dana Desa Independen : Peran positif terhadap
Sari (2018) perangkat desa, dan akuntabilitas
sistem pengendalian pengelolaan alokasi
internal. dana desa.
6. Dwi Analisis Pengaruh Dependen : Kompetensi sumber
Sapartiningsih Kompetensi Sumber Akuntabilitas daya manusia,
, Suharno, dan Daya Manusia, Pengelolaan Dana pemanfaatan
Djoko Pemanfaatan Desa. teknologi informasi,
Kristianto Teknologi Informasi, Independen : partisipasi
(2018) Partisipasi Kompetensi Sumber pengganggaran, dan
Penganggaran, dan Daya Manusia, pengawasan,
Pengawan Terhadap Pemanfaatan Teknologi berpengaruh positif
Akuntabilitas Informasi, Partisipasi terhadap
Pengelolaan Dana Penganggaran akuntabilitas
Desa. pengelolaan dana
desa.
7. Muhammad Pengaruh Dependen : Transparansi,
Rosydi (2018) Transparansi, Akuntabilitas kompetensi, dan
Kompetensi, dan Pemerintah Desa sistem pengendalian
Sistem Pengendalian Dalam Pengelolaan internal berpengaruh
Internal Terhadap Alokasi Dana Desa. signifikan terhadap
Akuntabilitas Independen : akuntabilitas
Pemerintah Desa Transparansi, pemerintah desa
58
Keungan Desa
oleh aparatur pemerintah haruslah melibatkan masyarakat, hal ini sejalan dengan
2006), dari teori tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat dapat memberikan
keuangan desa tidak terjadi penyalahgunaan atau penyelewengan, dan juga agar
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mada, et al,. 2017); (Karimah, 2014);
usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu yang telah ditentukan
atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (Hullah,
2012: 11). Kompetensi sumber daya manusia harus dilihat sebagai kemampuan
kerja, pelatihan. Hal ini berarti semakin bagus kualitas kompetensi sumber daya
desa. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilihat dari latar belakang
Berkaitan dengan keuangan desa tentu saja sumber daya manusia yang
keuangan desa tersebut. Sebaliknya jika aparatur desa tidak memiliki sumber daya
yang memadai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tentu saja akuntabilitas
tidak akan tercapai. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2014),
pengelolaan dana desa. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipotesis
yaitu:
Desa
dalam pengelolaan keuangan desa dapat diketahui melalui pengawasan mulai dari
dicapai. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat
dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja sudah
2017).
pekerjaan atau kegiatan tersebut muali dari tahap perencanaan sampai laporan
Keuangan Desa.
Pengendalian internal adalah sistem atau prosedur yang ada dalam suatu
organisasi untuk menjaga proses kegiatan operasi sesuai dengan kebijakan yang
internal adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga dan
melindungi aktiva dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya,
(Aikins 2011).
pemerintah adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
secara tertib, terkendali serta efesien dan efektif. Untuk itu dibutuhkan suatu
pada suatu instansi pemerintah dapat mencapai tujuannya secara efisien dan
64
pengendalian internal telah ditetapkan maka semua operasi, sumber daya fisik,
dan data akan dimonitor serta berada di bawah kendali, tujuan akan tercapai,
risiko menjadi kecil, dan informasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas.
Maka semakin tinggi atau efektif dan efisien sistem pengendalian internal
Gambar 2.4
Model Penelitian
Partisipasi Masyrakat
(X1)
Kompetensi Sumber
Daya Manusia Akuntabilitas
(X2) Pengelolaan Keuangan
Desa
Pengawasan (Y)
(X3)
Variabel Dependen
Sistem Pengendalian
Internal
(X4)
Variabel Independen