Anda di halaman 1dari 2

Sejak Kecil, Nabi Muhammad

Terpelihara dari Dosa


Rabu 08 Jan 2020 17:57 WIB
Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil

Sejak Kecil, Nabi Muhammad Terpelihara dari Dosa. Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)
Nabi Muhamamd juga terjaga dari godaan setan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah swt memilih Nabi Muhammad SAW


sebagai penutup para nabi, yang menyempurnakan ajaran-ajaran
sebelumnya. Karenanya, Allah menghimpunkan sifat-sifat yang baik dan
terpuji dalam diri sang nabi akhir zaman.

Bahkan, sejak kecil, Muhammad terjaga dari kemaksiatan. Dr. Nizar Abazhah
dalam bukunya berjudul "Pribadi Muhammad" menyebutkan, bahwa
Rasulullah saw terhindar dari segala dosa, baik dosa besar maupun kecil.
Muhammad melaksanakan semua perintah Allah dan tidak melanggarnya.

Akhlaknya begitu terjaga dari sifat-sifat yang buruk. Nabi saw sendiri
menegaskan keterjagaan akhlak dan perilakunya di masa jahiliyah.

"Sejak anak-anak, aku telah membenci berhala, benci pada syair (puisi), dan
tak pernah melakukan apapun yang dilakukan orang Jahiliyah. Hanya dua
perilaku Jahiliyah yang pernah aku lakukan, tetapi kemudian Allah menjagaku
dari keduanya dan aku tak mengulanginya lagi."

Buku-buku biografi Nabi saw menyebutkan soal dua perbuatan jahiliyah itu,
yakni ketika pada malam hari beliau hendak menyaksikan pesta orang
Makkah, namun Allah membuatnya tertidur dan bangun karena disengat
panas matahari keesokan harinya.

Nabi Muhammad saw juga tidak pernah bersentuhan dengan dosa


menyangkut wanita di saat pemuda lain biasa melakukan hubungan haram.
Sebab di masa jahiliyah, orang Makkah kala itu menyembah patung di mana-
mana, orang-orang melakukan thawaf tanpa busana, gemar pesta mabuk-
mabukan, dan banyak keburukan lainnya. Namun, Muhammad muda tidak
mengikuti kebiasaan masyarakat di sekelilingnya.

Selain itu, Nabi saw juga terpelihara dari godaan syetan. Padahal, hadits
menyebutkan bahwa semua manusia terkadang tidak lepas dari godaan
syetan. Nabi saw bersabda, "Tak seorang pun dari kalian yang tak ditemani
jin dan malaikat."

"Termasuk engkau ya Rasulullah?" Tanya sahabat. "Ya, termasuk aku. Hanya


saja, Allah menolongku sehingga ia memeluk Islam dan tak menyuruhku
kecuali pada kebaikan." (HR. Muslim)

Semasa hidupnya, Nabi saw juga terjaga dari kejahatan manusia yang
hendak membunuhnya. Tidak ada satu pun orang kafir atau munafik yang
berhasil membunuh sang nabi.

Dalam Sirah Ibn Hisyam, al-Shifa, dan kitab biografi Nabi lainnya diterangkan
bagaimana kaum Quraisyi berupaya dengan segala cara untuk membunuh
Nabi saw di Makkah, hingga konspirasi kaum munafik untuk melemparkan
Nabi dari atas bukit sepulang dari Perang Tabuk. Namun, semua rencana
jahat itu gagal. Allah melindungi Muhammad hingga misi kerasulannya selesai
saat beliau wafat setelah mengalami sakit. 

Anda mungkin juga menyukai