Anda di halaman 1dari 5

Slide I

Pengenalan materi dan kelompok

Slide 2
Apa itu Cyclotron?
Cyclotron adalah perangkat yang dikembangkan oleh E.O. Lawrence dan M.S. Livingstone pada tahun
1934.
 Siklotron adalah perangkat yang dapat mempercepat partikel bermuatan hingga kecepatan yang
sangat tinggi.
 Partikel energik yang dihasilkan digunakan untuk membombardir inti atom dan dengan
demikian menghasilkan reaksi
 Reaksi ini dapat digunakan untuk menghasilkan radionuklida yang dapat digunakan untuk
pengobatan, industri atau penelitian

Jadi Siklotron merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk membuat isotop radioaktif berumur
pendek yang dapat digunakan untuk pencitraan atau penelitian medis. Siklotron melakukan ini dengan
mempercepat partikel (seperti atom hidrogen) ke kecepatan yang sangat tinggi dan memfokuskannya
pada zat target di mana terjadi reaksi yang menghasilkan unsur radioaktif. Partikel yang dipercepat dan
zat target dipilih secara khusus untuk menghasilkan unsur radioaktif yang diinginkan.

Siklotron itu sendiri dalam aplikasi medis, menurut Wolf dan Jones 1983, dapat diklasifikasikan menjadi
tiga tingkatan (level) yaitu:
 tingkat pertama adalah siklotron yang mempunyai energi di bawah 10 MeV yang dapat
mempercepat poton dan deuteron,
 tingkat kedua adalah siklotron yang mempunyai energi di bawah 20 MeV dan dapat
mempercepat proton atau partikel lain, dan
 tingkat ketiga adalah siklotron yang mempunyai energi diatas 20 MeV dan dapat mempercepat
proton atau partikel lain.
Siklotron tingkat pertama dan tingkat kedua adalah sangat sesuai untuk keperluan produksi radionuklida
untuk keperluan pencitraan PET dan siklotron jenis ini sering disebut sebagai “Baby Cyclotron” atau
siklotron medik (Medical Cyclotron)

Slide 3
Meskipun beberapa komponen telah ditingkatkan secara signifikan, struktur dasar yang ada di siklotron
tetap sama. The cut away view of the modern cyclotron menunjukkan sumber ion, magnet, struktur RF
dan vakum yang sama dari siklotron versi lama.

Pada dasarnya cyclotron terdiri dari


• Magnetic Field
• RF acceleration
• Ion Source
• Ion Injection
• Ion Extraction
• Beam Transport
Penjelasan masing2 bagian buanyaaaaakkkk
Slide 4
Cyclotron adalah perangkat yang dikembangkan oleh E.O. Lawrence dan M.S. Livingstone pada tahun
1934.

itu digunakan untuk mempercepat partikel bermuatan seperti proton dan neutron.
Ini menghasilkan produksi partikel bermuatan energi tinggi.
Dalam fisika nuklir, partikel berenergi seperti itu digunakan untuk membombardir nuklea yang
menyebabkan reaksi nuklir. Sebuah partikel bermuatan positif dapat dipercepat menjadi energi tinggi
dengan bantuan medan listrik yang berosilasi, dengan membuatnya melintasi medan listrik yang sama
dan lagi dengan menggunakan medan magnet yang kuat.

Konstruksi dan cara kerja Cyclotron,


Dua silinder berlubang yang terbuat dari logam konduktif tinggi yang disebut dees ditempatkan
sedemikian rupa, sehingga ujung yang lurus akan berhadapan dengan celah kecil di antara mereka.
Sekarang kedua dess ini terhubung ke dua terminal dari sumber tegangan bolak-balik dan osilator, itu
akan membantu dalam mengubah polaritas, jika D1 berada dalam potensi positif daripada D2 akan
bertolak belakang dengan potensial negatif pada saat yang sama, dengan cara ini mereka akan berosilasi
dan medan listrik akan dibuat di antara mereka.
Satu elektromagnet disimpan di bawah dua dee dan satu elektromagnet disimpan di atas dee.
Elektromagnet bawah akan memiliki kutub utara di atas, dan elektromagnet atas akan memiliki kutub
selatan di bawah.
ini akan membuat medan magnet tegak lurus dengan arah medan listrik.
Seluruh pengaturan ini disegel dalam kotak vakum, keduanya menciptakan medan listrik. Arah medan
listrik horisontal dan medan magnet vertikal.
ketika kita menempatkan partikel bermuatan pocitively, yang mungkin merupakan proton atau
kombinasi proton dan neutron keduanya.
Karena D1 positif dan D2 negatif, ada medan listrik di antara keduanya.
Sekarang gaya bekerja pada partikel bermuatan dan arahnya adalah ke arah E, karena gaya ini partikel
bermuatan mendapat percepatan dan karena percepatan kecepatan meningkat hingga memasuki D.

Karena D merupakan wadah tertutup, maka nilai medan listriknya adalah nol. jadi gaya menjadi nol dan
percepatan menjadi nol.
Jadi di dalam wadah tersebut tidak ada medan listrik melainkan ada medan magnet dan arahnya ke
utara.

Partikel bermuatan sekarang bergerak tegak lurus terhadap arah medan magnet, mengalami gaya dalam
arah tegak lurus bidang yang mengandung V dan B.
Gaya ini membagi gaya sentripetal, dan membuat partikel bermuatan bergerak sepanjang jalur
melingkar dengan radius.
r = mv / qB

Partikel membuat setengah lingkaran dan sampai pada celah,


waktu yang dibutuhkan adalah t / 2,
karena jika waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu lingkaran adalah T, maka waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setengah lingkaran adalah T / 2.

Begitu partikel itu berakhir, ia dipengaruhi oleh medan listrik.


ketika partikel lahir kecepatannya nol, ketika memasuki dee kecepatannya adalah V, dan itu konstan
karena medan magnet tidak dapat mengubah kecepatannya.
osilator akan mengubah polaritas.
Ketika keluar dari D, ia kembali berada di bawah pengaruh medan listrik.
Medan listrik mempercepat partikel bermuatan ke V1.
ketika memasuki D2 kecepatan akan tetap konstan, sekarang D2 menjadi positif dan D1 menjadi negatif.

ketika keluar dari D, ia kembali berada di bawah pengaruh medan listrik, medan listrik mempercepat
partikel bermuatan.

Partikel sekarang akan berpindah dari D2 ke D1, karena kecepatannya akan meningkat menjadi V2,
ketika memasuki D1 lagi kecepatannya akan tetap konstan karena medan magnet tidak dapat mengubah
kecepatan tetapi partikel akan membuat setengah lingkaran lebih besar karena masuk ke dalam dee
dengan kecepatan yang lebih besar.
ketika keluar dari dee itu berada di bawah pengaruh medan listrik.
sekali lagi medan listrik mempercepat partikel bermuatan.
dan sekarang kecepatannya menjadi V3.
dengan cara ini partikel bergerak dalam jalur melingkar dan dengan setiap lingkaran kecepatan partikel
bermuatan meningkat.
jika kecepatan partikel bermuatan meningkat maka jari-jari partikel bermuatan juga akan meningkat.
akhirnya ketika partikel tidak lagi memiliki ruang untuk bergerak dalam radius, ia dilempar keluar melalui
jendela.
Dengan kecepatan tinggi partikel tersebut memiliki energi yang tinggi dan mengenai target.

Slide 5
Dalam beberapa tahun terakhir ini, di Indonesia telah dibangun beberapa fasilitas siklotron untuk
produksi radionuklida, khususnya fluor-18 (F-18)[2]. Fasilitas tersebut digunakan untuk layanan
kesehatan deteksi kanker menggunakan 18 FFDG (fluorodeoxyglucose).
Radionuklida ini dimanfaatkan untuk pemeriksaan PET/CT. Walaupun merupakan radioaktif, yang
digunakan didalam proses untuk melihat dan mendeteksi adanya kanker, ini cukup aman karena
diberikan dalam dosis yang kecil dan memiliki waktu paruh yang pendek, yaitu sekitar 2 jam, jadi masih
aman untuk pasien.

Cyclotron & Pet-CT Center Rumah Sakit Gading Pluit yang diresmikan, tanggal 17 November 2008, oleh
Menristek dan Menkes yang diwakili oleh Dirjen Yanmed Farid Husain. merupakan fasilitas pertama di
Indonesia dengan tujuan untuk membatu para dokter Indonesia dalam menangani penyakit kanker yang
semakin meningkat jumlahnya.
Kemudian disusul dengan RSKD dan MRCCC,
Penggunaan Cyclotron untuk PET Scan masih jauh dari standard pelayanan kesehatan dunia, menurut
standard WHO penggunaan PET Scan yaitu 1 : 2 juta populasi. Namun di indonesia penggunaan PET Scan
baru 3 rumah sakit dan semuanya ada di jakarta.

Produk dari Cyclotron :


 Fluor-18
Fluor-18 adalah radionuklida pemancar positron yang memiliki waktu paruh 110 menit.
Radionuklida ini telah memiliki pemanfaatan yang luas, khususnya dalam bentuk 18F-FDG untuk
deteksi kanker. Deteksi kanker dengan 18F-FDG ini didasarkan pada analisis metabolisme
glukosa di dalam sel sehingga dapat mendeteksi adanya jaringan kanker meskipun secara
bentuk/anatomi tidak atau belum terlihat.

 Karbon-11
Karbon-11 merupakan radionuklida pemancar positron dengan waktu paruh 20,39 menit.
Meskipun waktu paruhnya sangat pendek, radionuklida ini telah dimanfaatkan untuk beberapa
kegunaan, diantaranya untuk deteksi EFGRpositive-tumor menggunakan PET

 Paladium-103
Paladium-103 merupakan radionuklida pemancar gamma murni dengan waktu paruh 16,99 hari.
Radionuklida ini memancarkan radiasi gamma dengan energi 358 keV dengan intensitas yang
rendah (0,022%) dan sinar-X dari Rh sebesar 20,2 dan 22,7 keV. Radionuklida ini telah banyak
digunakan sebagai active core dalam seed untuk brakitherapi penanganan kanker

 Tembaga-64
Tembaga-64 merupakan radionuklida dengan waktu paruh 12,7 jam meluruh melalui electron
capture (EC) (43,6%), β+ (17,4%), dan β- (39,0%). Radionuklida ini sangat bermanfaat untuk
pengembangan pemanfaatan positron untuk PET yang memerlukan waktu paruh agak panjang.
Waktu paruh Cu-64 ini lebih panjang dibandingkan dengan F-18 yang hanya 110 menit.
Radionuklida ini telah dikembangkan untuk penandaan monoclonal antibody dan peptide untuk
diagnosis

 Indium-111
Indium-111 merupakan radionuklida pemancar gamma murni dengan energi 245 dan 171 keV.
Radionuklida ini memiliki waktu paruh 2,81 hari. Radionuklida ini telah dimanfaatkan dalam
penandaan antibodi untuk penanganan limfoma

 Iodium-124 dan iodium-123


Iodium-124 merupakan radionuklida dengan waktu paruh 4,18 hari, meluruh dengan electron
capture (77,7%) dan peluruhan β+ (22,3%). Radionuklida ini memancarkan radiasi gamma
dengan energi 1691, 723 dan 603 keV selain memancarkan radiasi 511 keV hasil dari anihilasi
positron. Radionuklida ini telah dikembangkan untuk diagnosis kanker tiroid menggunakan PET
serta penandaan beberapa jenis antibodi.

 Kadmium-109
Kadmium-109 merupakan radionuklida dengan waktu paruh yang panjang 463 hari.
Radionuklida ini meluruh melalui electron capture dan memancarkan radiasi gamma 22,2 dan
24,9 keV. Radionuklida ini saat ini digunakan sebagai sumber radiasi dalam perangkat XRF (X-ray
fluorescence) , khususnya portable XRF, untuk analisis unsur

 Talium-201
Talium-201 merupakan radionuklida dengan waktu paruh 72,9 jam, meluruh dengan peluruhan
electron capture. Radiasi gamma yang dipancarkan memiliki energi 135 dan 167 keV.
Radionuklida ini digunakan untuk deteksi penyakit jantung

 Besi-55
Besi-55 merupakan radionuklida dengan waktu paruh yang panjang 2,73 tahun, meluruh melalui
electron capture. Radiasi yang dipancarkan berupa radiasi sinar-X dari Mn dengan energi 5,9 dan
6,5 keV. Radionuklida ini telah dimanfaatkan sebagai sumber radiasi pada XRF, khususnya pada
portable XRF bersama sama dengan Cd-109

 Generator Ge-68/Ga-68
Ga-68 merupakan radionuklida pemancar positron dengan waktu paruh 67,6 menit.
Radionuklida ini dapat diperoleh melalui generator radionuklida dengan radionuklida induk Ge-
68 yang memiliki waktu paruh 270,8 hari. Ge-68 meluruh melalui electron capture menjadi Ga-
68. Ga-68 dikembangkan dalam penandaan peptida untuk positron emission tomography (PET)

Slide 6
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai