TINJAUAN PUSTAKA
a. Konsep lansia.
1. Pengertian.
sampai 59 tahun.
a) Perubahan Fisik
bertambahnya usia.
lansia yaitu :
otosklerosis.
memipih).
menurun.
kelenjar keringat.
diantaranya yaitu :
2) Kehilangan status,
dilakukan),
rumah perawatan,
dan pekerjaan,
d) Perubahan Spiritual.
kehidupannya.
b. Hipertensi.
1. Pengertian.
batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
2. Etiologi.
untuk oksigenasi.
3. Klasifikasi.
1) Faktor genetik.
2) Stress dan psikologis.
darah.
b) Hipertensi sekunder.
2) Diabetes.
4) Kelainan aorta.
insulin, hipertiroidisme.
kortikosteroid.
9) Kahamilan.
mengalami peningkatan).
yaitu :
kehamilan.
4. Kriteria hipertensi.
5. Patofisiologi.
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi
6. Pathway Hipertensi.
Hipertensi
Vasokontriksi
Gangguan sirkulasi
Vasokontriks
Resistensi Suplai O2 Spasme arteriol
i pem darah
pembuluh otak ginjal Sistemik Koroner
darah menurun
Diplopia
Blood Vasokontriksi Iskemi miocard
Sinkop flow
Nyeri Gang.
kepala pola Nyeri dada Resiko
Afterload
tidur Injuri
meningkat
Gang. Respon
Perfusi RAA
jaringan
Rangsang
aldosteron Penuruna Fatique
n curah
jantung
Intoleran
Retensi si
aktifitas
Edem
7. Manifestasi klinis.
melalukan pemeriksaa.
hipertensi yaitu :
3) Sesak nafas.
4) Gelisah.
5) Nokturia.
6) Mual.
7) Muntah.
8) Kesadaran menurun.
8. Komplikasi.
a) Jantung.
b) Otak.
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan
besar.
c) Ginjal.
di dalam tubuh.
d) Mata.
(Yahya,2005).
9. Faktor risiko.
1) Usia.
2) Etnis.
hipertensi.
5) Seks.
6) Kondisi kesehatan.
tua.
Faktor lain yang berkontribusi meliputi :
berlemak
perbedaan.
a. Pengkajian.
2) Riwayat kesehatan :
terasa pusing dan bagian kuduk terasa berat, tidak bisa tidur.
Captopril.
penyakit keturunan.
2) Fisik.
Pengkajian fisik/biologis dilakukan dengan cara melakukan
a) Wawancara :
kegiatan tersebut
pendengaran
BAK
4) Psikologis
5) Sosial ekonomi
antara lain :
lingkungannya
permasalahan
7) Pengkajian Dasar
a) Temperatur/suhu tubuh
b) Denyut nadi
(1) Kecepatan,irama,volume
c) Respirasi (pernapasan)
(1) Kecepatan
d) Tekanan darah
e) Kepala
(2) Trauma
g) Sistem persyarafan
katarak
dibersihkan
h) Sistem Kardiovaskuler
(1) Nyeri
(2) Berdebar-debar
(3) Kardiomegali
i) Sistem Gastrointestinal
j) Sistem Genitourinaria
(5) Disuria
k) Sistem Reproduksi
seksual
l) Sistem Integument
(1) Kulit
m) Sistem Muskuloskletal
(3) Paralisis
(4) Kifosis
kemampuan matematis.
c) Pengkajian Aspek-Kognitif dari Fungsi Mental (Mini
Yesavage)
depresi.
b. Diagnosa.
2) Intoleransi aktivitas.
4) Perubahan nutrisi.
6) Kurang pengetahuan.
c. Perencanaan.
2. Iskemia miokardia
3. Hipertrofi/rigiditas (kekakuan)ventrikular.
b) Kriteria evaluasi.
dapat diterima.
c) Rencana tindakan.
masalah vaskuler.
curah jantung.
hipertensi.
aktivitas pengalihan.
tekanan darah.
2) Intoleransi aktivitas.
a) Kriteria evaluasi :
diinginkan/diperlukan.
fisiologis.
b) Rencana tindakan :
(1) Kaji respons pasien terhadap aktivitas, perhatikan
a) Kriteria evaluasi :
pengurangan.
relaksasi.
pasien.
4) Perubahan nutrisi.
a) Kriteria evaluasi :
kegemukan.
kesehatan optimal.
b) Rencana tindakan :
komplikasinya.
makanan harian.
a) Kriteria evaluasi :
konsekuensinya.
kekuatan pribadi.
b) Rencana tindakan :
(1) Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi
pengobatan.
pengobatan.
6) Kurang pengetahuan.
a) Kriteria evaluasi :
regimen pengobatan.
(2) Mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan
b) Rencana tindakan :
d. Pelaksanaan (Implementasi).
diperlukan.
Placeholder2 \l 1033 ].
e. Evaluasi.
kebebasan mental serta fisik dari ketegangan maupun stres. Secara umum,
adalah relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata-kata atau
tentram.(Aryanti,2007).
pada latihan mengatur pikiran, dengan posisi yang rileks, serta mengatur
perasaan rileks.
b. Tujuan.
c. Memberikan ketenangan.
d. Mengurangi ketegangan.
e. Mengurangi nyeri.
c. Posisi dan Pernafasan.
duduk tegak pada kursi, posisi kepala harus sejajar dengan tubuh yang
pandangan kita focus pada satu titik imajiner yang berada di depan
pernafasn perut.
d. Prosedur tindakan.
1) Alat : Tidak ada alat khusus yang digunakan, bila diinginkan dapat
2) Pelaksanaan :
“mantra” tersebut.
i) Bila dirasakan sudah nyaman atau rileks, tetap tenang dengan mata
rileks.
Nuril, 2019) hal yang perlu diperhatikan dalam praktik relaksasi autogenik
antara lain :
tahun.
5) Lakukan prosedur ini sampai 2-3 kali agar mendapatkan hasil yang
optimal.
tubuh.
4) Menstimulasi pankreas dan hati agar menjaga gula dalam darah tetap
pada ginjal sehingga dapat menjaga tekanan darah tetap berada dalam
batas normal.
autogenik secara teratur dapat menjaga pasien dari keadaan yang cepat
akan membantu tubuh untuk membawa perintah melalui auto sugesti untuk
Gambaran Umum :
- Tekanan darah naik
1. Pengkajian
- Lemas
2. Diagnosa keperawatan Responden Tidak
- Meringis kesakitan
3. Intervensi keperawatan Mampu Melakukan
- Mengeluh pusing
4. Implementasi keperawatan Relaksasi Autogenik
- Leher kaku
5. Evaluasi keperawatan
Penyebab :
- Makanan
- Lingkungan
- Umur
- Genetik
Bagan 2.3.1 Kerangka Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien LansianDengan
Hipertensi
2