Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PENDEKATAN DIKOMUNITAS MELALUI PENGORGANISASIAN

MASYARAKAT

Disusun oleh :

Nama : Yuannita PWS

Nim/kelas : 1810112 / S1- 3B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA TAHUN AKADEMIK
2020-2021
 Definisi
Pengorganisasian masyarakat adalah konsep yag sudah dikenal dan dipakai
oleh para pekerja social di amerika pada akhir tahun 1800, sebagai upaya
koordinatif memberikan pelayanan kepada imigrasi, kelompok miskin yang
baru dating. (Garvin dan cox)
Menurut “Ross Murray” pengorganisasian masyarakat adalah suata proses
dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhandan
menentukan prioritas dari keutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembengkan
keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesuai
denganskala prioritas berdasarkanatas sumber-sumber yang ada dalam
masyarakat sendiri maupun yang besar dari luar dengan usaha gotong royong.
Organisasi adalah perseutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat
untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang di miliki. (Azrul Azwar,
1996).
Pengorganisasian adalah pengelompokan beerbagai kegiatan yang diperlukan
untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang
telah di tetapkan dapat dicapai degan memuaskan.

 Aspek-aspek pengorganisasian masyarakat


1. Proses
a. Merupakan proses yang terjadisecara sadar, tetapi mungkin juga tidad
disadari
b. Jika proses disadari, berarti masyarakat menyadari akan adanya
kebutuhan
c. Dalam posesnya ditemukan unsur-unsur kesukarelaan, kesukarelaan
timbul karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga
mengambil inisiatif atau prakarsa untuk mengatasinya.
d. Kesukarelaan yang terjadi karena dorongan untuk memenuhi
kebutuhan-kebuthan kelompok atau masyarakat
e. Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yangdihadapibisanya
ditemukanpada segelintir orang saja yang kemudian melakukan upaya
menyadarkan masyarakat untuk mengatasinya
f. Selajutnya menginstruksikan kepada masyarakat untuk bersama
mengatasinya

2. Masyarakat
Masayarakat biasanya di artikan sebagai :
a. Kelompok besar yang mempunyai batas-batas geografis : desa,
kecamatan, kabupaten, dsb.
b. suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari
kelompok yang leih besar
c. Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat
menyadarkan kelompok yang lebih besar
d. Kelompok yang secara bersama-samamencoba mengatasi masalah
danmemenuhi kebutuhannya
3. Berfungsinya masyarakat
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah-
langkah sebagai beriut :
a. Menarik orang-orang yang mempunyai insiatif dan dapat bekerja,
untuk membentuk kepanitiaan yang akan menangani maslah-masalah
yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh
keseluruhan masyarakat
c. Melakukan upaya peyebaran rencana (kampanye) untuk mensukseskan
rencana tersebut.

 Pengorganisasian dalam masyarakat


Pengorganisasian Masyarakat, terdapat 3 Pendekatan yang digunakan, yaitu :
1. Spesific Content Objective Approach
Pendekatan baik perseorangan, Lembaga swadaya atau Badan tertentu
yang merasakan adanya masalah kesehatan dan kebutuhan dari masyarakat
akan pelayanan kesehatan, mengajukan suatu proposal / program kepada
instansi yang berwenang untuk mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan masyarakat tersebut.
2. General Content Objective Approach
Pendekatan yang mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang
kesehatan dalam suatu wadah tertentu.
3. Process Objective Approach
Pendekatan yang lebih menekankan kepada proses yang dilaksanakan oleh
masyarakat sebagai pengambil prakarsa, mulai dari mengidentifikasi
masalah, analisa, menyusun perencanaan penaggulangan masalah,
pelaksanaan kegiatan, sampai dengan penilaian dan pengembangan
kegiatan, dimana masyarakat sendiri yang mengembangkan
kemampuannya sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Yang
dipentingkan dalam pendekatan ini adalah Partisipasi masyarakat / Peran
Serta Masyarakat dalam Pengembangan Kegiatan.

 Langkah-langkah pengorganisasian masyarakat


1. persiapan sosial :
a. Pengenalan Masyarakat
b. Pengenalan Masalah
c. Penyadaran Masyarakat
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
4. Perluasan

 Mobilisasi organisasi masyarakat


Dalam masyarakat yang cukup besar jumlahnya dan heterogen, maka
kemungkinan untuk melakukan mobilisasi langsung menjadi kurang efektif
dan terlalu lama. Jalan lain yang mungkin dapat ditempuh untuk
mengantisipasi hal tersebut adalah dengan pendekatan melalui organisasi –
organisasi masyarakat yang ada, dengan menggunakan Langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Membuat daftar organisasi yang ada
2. Mengetahui kegiatan utama dan mengenal tokohnya
3. Menganalisa kemungkinan yang mendukung ataupun yang menghambat
program
4. Membuat perkiraan kemungkinan hal-hal yang dapat membantu program
dari setiap organisasi
5. Mengatur strategi agar organisasi-organisasi yang netral dapat segera
diajak masuk dalam program dan menetralisir organisasi-organisasi lain
yang menentang.

 Partisipasi dan peran organisasi setempat


Partisipasi yang dibutuhkan adalah partisipasi yang bertanggung jawab, bukan
asal ikut ramai–ramai tanpa mengetahui sebenarnya apa yang harus dilakukan
dan untuk apa ikut dalam usaha bersama itu. Partisipasi akan dapat mencapai
hasil yang optimal apabila masing – masing telah mengetahui dengan jelas apa
yang diharapkan dari kegiatan bersama tersebut. Peranan yang diharapkan dari
organisasi setempat sangat luas, yang diantaranya adalah :
a. Pemberian fasilitas fisik, seperti : ruang untuk pertemuan, alat transportasi,
dll.
b. Pemberian fasilitas non fisik, seperti : wibawa, mekanisme kontrol,
dukungan moral, bantuan pikiran dll.
REFERENSI

Azwar, Arul. (2016). Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ke-3. Binarupa Aksara.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai