Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM

ELEKTRONIKA ANALOG II

KARAKTERISTIK TRANSISTOR EMITOR BERSAMA

Kelompok 1

Oleh :

Nama : M.Rizky Setiawan


Kelas : 3 EN
Nim : 061930321217
Partner : 1. Berza Saputra
2. Muhammad Yoga Pratama
3. Wahyu Pratama

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TEKNIK ELEKTRONIKA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat anugerahNya, rahmat dan
karunia-Nya Laporan Praktek Elektronika Analog II ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Laporan Praktek Elektronika Analog II ini dibuat dengan tujuan untuk menumbuhkan dan
melatih keterampilan tentang pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam Elektronika Analog II
ini. Dalam penyusunan Laporan Praktek Elektronika Analog II ini banyak pihak yang telah
membantu proses pembuatannya. Untuk itu, kepada para instuktur, dosen dan rekan yang telah
membantu menyelesaikan laporan ini saya ucapkan terima kasih.
Selain itu saya juga menyadari bahwa laporan kerja ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab
itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk tuga-tugas yang akan
datang.
Mudah-mudahan Laporan Praktek Elektronika Analog II ini dapat mengubah pengetahuan dan
bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Desember 2020

Penyusun
KARAKTERISTIK TRANSISTOR EMITOR BERSAMA

I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, anda dapat diharapkan dapat ;
1. Menggambarkan macam-macam karakteristik transistor emitor bersama;
2. Menentukan resistansi masukan, resistansi keluaran dan penguatan arus dari kurva
karakteristik transistor emitor bersama.

A. Pendahuluan
Karakteristik arus/tegangan sangat berguna untuk mempelajari kerja transistor pada suatu
rangkaian. Untuk mendapatkan karakteristik ini, transistor harus diberi bias yang benar.

Gambar 1.1 rangkaian untuk mendapatkan karakteristik transistor emitor bersama

Dalam percobaan ini akan dilakukan pengukuran untuk mendapatkan karakteristik transistor
emitor bersama.
Ada tiga jenis karakteristik transistor CE yaitu :
1. Karakteristik input masukan ;
2. Karakteristik transfer (pindahan) ;
3. Karakteristik output (keluaran) ;

A.1 Karakteristik masukan transistor emitor bersama


Dalam karakteristik masukan menunjukkan hubungan perubahan arus masukan terhadap
perubahan tegangan masukan (dalam hal ini Ib dan Vbc) dengan menjaga tegangan keluaran
(Vcc).
Masukan dalam hal ini basis, akan mendapat forward bias Vbb sehingga kurva yang terjadi
akan mirip dengan karakteristik dioda.
Kurva ini akan menentukan besarnya resistansi masukan transistor yang besarnya adalah
perbandingan perubahan tegangan masukan terhadap arus masukan, seperti dalam contoh berikut

Vbe
: Rin=
Ib

A.2 Karakteristik transfer transistor emitor bersama


Karakteristik pindahan transistor menunjukkan hubungan perubahan arus keluaran (Ic)
terhadap perubahan arus masukan (Ib) dengan tegangan keluaran dijaga konstan (Vcc).
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang karakterisitik pindahan ini dapat
dibuat lebih dari satu kurva yaitu dengan membuat kurva untuk beberapa nilai Vce sehingga
diperoleh gambar sebagai berikut.
Dari kurva pindahan ini menunjukkan penguatan arus transistor emitor bersama (hfe), yaitu
perbandingan antara perubahan arus keluaran terhadap arus masukan.

Ic
hfe=
Ib
A.3 Karakteristik keluaran transistor emitor bersama
Karakteristik keluaran transistor dalam konfigurasi transistor emitor bersama menunjukkan
hubungan perubahan arus keluaran (Ic) terhadap perubahan tegangan keluaran (Vcc) dengan
menjaga arus masukan konstan (Ib).
Karakteristik keluaran merupakan sekelompok kurva yang dihasilkan dari beberapa nilai Ib,
sehingga dari kurva ini dapat ditentukan resistansi keluaran transistor emitor bersama. Bahkan
dengan menentukan nilai tertentu Vcc dalam kurva, dapat pula ditentukan nilai penguatan
arusnya.

Gambar 1.2
B. POKOK-POKOK ISI
B.1. Karakteristik masukan transistor CE
B.1.1. Alat dan Bahan
1. DC catu daya 0-30 Volt 1 buah
2. Transistor BD 135 3 buah
3. Potensiometer 1 K ohm 1 buah
4. Potensiometer 220 ohm 3 buah
5. Resistor 1 K 1 buah
6. Resistor 1K5 1 buah
7. Resistor 100 1 buah
8. Aplikasi Circuit Wizard

B.1.2. Gambar rangkaian

Gambar 1.3

B.1.3. Langkah percobaan


1. Susunlah rangkaian percobaan seperti pada gambar di bawah ini :
2. Pastikan posisi multimeter pada posisi yang tepat ( A meter atau V meter ) dengan range
yang telah di sesuaikan dengan potensiometer pada posisi minimum.
3. Atur tegangan catu daya pada 6 volt dan di hubungkan dengan rangkaian.
4. Perhatikan tabel pengukuran aturlah P1 sehingga Vbe menunjukkan nilai 0,1. Baca
penunjukkan ampere meter dan catat dalam tabel.
5. Naikkan Vbe dengan memutar potensiometer P1 untuk harga 0,2V 0,3V sampai 0,7V (
sesuai tabel ), catat penunjukkan Ib dan isikan dalam tabel.
6. Kembalikan potensiometer pada posisi semula ( minimum ).
7. Atur tegangan catu daya untuk tegangan 9V.
8. Ulangi langkah 4, 5 dan 6.
9. Setelah selesai matikan semua peralatan.
Tabel 1.1
Vbe 0,1 0,2 0,3 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6
835
Vcc = 6V Ib = (mA) 0A 0A 0A 0A 0A 145 nA 5,18μA
nA
343
Vcc = 9V Ib = (mA) 0A 0A 0A 0A 0A 0A 5,20μA
nA

B.2. Karakteristik tranfer transistor emitor bersama


B.2.1. Alat dan Bahan
1. DC catu daya 1 buah
2. Multimeter 1 buah
3. Osiloskop 1 buah
4. Transistor BD 130 1 buah
5. Potensiometer 1 K ohm 1 buah
6. Potensiometer 220 ohm 1 buah
7. Resistor 1K 1 buah
8. Kabel penghubung secukupnya
B.2.2. Gambar rangkaian

Gambar 1.4
B.2.3. Langkah Percobaan
1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar 1.4
2. Pastikan kedua multimeter pada posisi ampere meter , potensiometer pada posisi
Minimum.
3. Atur catu daya pada tegangan 6V dan hubungkan ke rangkaian.
4. Perhatikan tabel pengukuran dibawah ini! Atur potensiometer P1, sehingga arus basis
(Ib) menunjukan 0,2 mA, Baca penunjukan arus kolektor (Ic) catat dalam tabel 1.2.
5. Naikkan Harga Ib dengan mengatur P1 sesuai dengan setahap demi setahap.
Catat penunjukkan arus kolektor untuk setiap langkah dan masukkan dalam tabel.
6. Kembalikan potensiometer pada posisi semula (minimum).
7. Atur tegangan catu daya untuk tegangan 9V.
8. Ulangi langkah 4,5,dan 6.
Tabel 1.2
Ib (mA) 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,4 1,8 2,2
Vcc = 6V Ic = (mA) 54,54 81,93 131,45 153,01 172,28
mA mA mA mA mA
Vcc = 9V Ic = (mA) 61,21 109,26 152,12 191,52 225,01 254,40 303,68
mA mA mA mA mA mA mA
B.3. Karakteristik keluaran transistor emitor bersama
B.3.1.Alat dan Bahan
1. DC catu daya 1 buah
2. Multimeter 1 buah
3. Osiloskop 1 buah
4. Transistor BD 130 1 buah
5. Potensiometer 1 K ohm 1 buah
6. Potensiometer 220 ohm 1 buah
7. Resistor 1K 1 buah
8. Kabel penghubung secukupnya

B.3.2. Gambar rangkaian

Gambar 1.5

B.3.3. Langkah Percobaan


1. Susunlah rangakaian percobaan seperti gambar 1.5
2. Pastikan kedua multimeter pada posisi ampere meter untuk mengukur arus basis (Ib)
dan
arus kolektor (Ic), Vce diukur dengan osiloskop. P1 dan P2 pada posisi minimum.
3.Atur tegangan catu daya pada tegangan 9V dan dihubungkan ke rangkaian.
4. Pelajari dan perhatikan tabel pengukuran.
5. Atur potensiometer P1 sehingga arus basis (Ib) menunjukkan 10A, 12A.
6. Atur P2 sehingga Vce menunjuk 0,25V, catat penunjukkan arus kolektor dan isikan
dalam tabel 1.3.
7. Putar lagi P2 sehingga Vce akan bertambah untuk harga 0,5V, 0,75V dan seterusnya
sesuai dengan tabel dan catat penunjukkan arus kolektor untuk setiap langkah (jaga
penunjukkan Ib selalu tetap, jika berubah dikembalikan ke harga semula dengan
mengatu P1). Isikan dalam tabel.
8. Kembalikan P2 ke posisi minimum.
9. Atur P1 sehingga arus dasar menunjuk 20mA.
10. Ulangi langkah 6,7 dan 8.
11. Ulangi langkah 9 dan 10 untuk Ib = 30mA dan Ib = 40 mA.
12. Kembalikan posisi P1, P2 dan juga catu daya pada posisi minimum.
Tabel 1.3
Ib Vcc(V) 0,25 0,5 0,75 1,0 1,5 2 3 4 6 8
(uA)
10 Ic = (mA) 33,97 34,59 34,69 34,80 34,93 35,22 35,58 36,00 36,76 37,67
20 Ic = (mA) 130,40 137,64 139,72 142,08 144,76 150,84
30 Ic = (mA) 131,94 205,55 210,81 210,81 216,87 223,15
40 Ic = (mA) 158,19 253,70 261,59 261,59 270,72 280,34

C. Analisa
a.Karakteristik Masukan Transistor CE
Pada percobaan karakteristik masukan transistor CE kita dapat menganalisa sebuah rangkaian
tersebut yang disimulasikan melalui software livewire,
 Pada percobaan kali ini dengan input tegangan sebesar 6 V dan dengan mengatur
potensiometer
0,1
P1 untuk harga Vbe di 0,1 ,0,2 ,0,3 ,0,4 ,0,45 didapatkan nilai Ib = 0 A dan nilai Rin= =0 Ω.
0
0,2 0,3 0,4 0,45
, Rin= =0 Ω. Rin= =0 Ω. Rin= =0 Ω . , Rin= =0 Ω. Vbe di 0,5 didapatkan nilai
0 0 0 0
0,5
Ib = 145nA÷ 106= 0,000145mA dan nilai Rin= =3,4 K Ω. , Vbe di 0,55 didapatkan
0,000145
0,55
nilai Ib = 835nA ÷ 106 = 0,000835mA dan nilai Rin= =660 Ω. , Vbe di 0,6 didapatkan
0,000835
0,6
nilai 5,18μA ÷ 103 = 0,00518mA dan nilai Rin= =116 Ω .
0,00518
 Percobaan kedua dengan input tegangan sebesar 9 V dan dengan mengatur potensiometer P1
0,1
untuk harga Vbe di 0,1 ,0,2 ,0,3 ,0,4 ,0,45 , 0,5 didapatkan nilai Ib = 0 A Rin= =0 Ω. ,
0
0,2 0,3 0,4 0,45 0,5
Rin= =0 Ω. Rin= =0 Ω. Rin= =0 Ω , Rin= =0 Ω . Rin= =0 Ω .
0 0 0 0 0
0,55
Vbe di 0,55 didapatkan nilai Ib = 343nA÷ 106 = 0,000343mA dan nilai Rin= =1,6 K Ω .
0,000343
0,6
Vbe di 0,6 didapatkan nilai Ib =5,20μA ÷ 103 = 0,0052mA dan nilai Rin= =115 Ω.
0,0052

b. Karakteristik Transfer Transistor Emitor Bersama


Pada percobaan karakteristik transfer transistor emitor bersama ini dapat kita analisa
rangkaian nya melalui simulasi disoftware livewire,
 Pada percobaan kali ini dengan input tegangan sebesar 6 V dan dengan mengatur
potensiometer P1 sehingga arus basis (Ib) menunjukkan 0,2mA dan didapatkan nilai
54,54
Ic=54,54 mA dengan nilai perbandingan hfe = = 272 . atur potensiometer P1
0,2
menunjukkan Ib 0,4mA dan didapatkan nilai Ic = 81,93 mA dengan nilai perbandingan
81,93
hfe= = 205.
0,4
Atur lagi P1 menunjukkan Ib 0,6mA dan didapatkan nilai Ic = 131,45mA dan nilai
131,45
perbandingan hfe = = 220. Atur lagi P1 menunjukkan Ib 0,8mA dan didapatkan nilai Ic
0,6
153,01
= 153,01mA dan nilai perbandingan hfe= = 191. Atur P1 menunjukkan Ib 1,0mA dan
0,8
172,28
didapatkan nilai Ic = 172,28mA dan nilai perbandingan hfe= = 172,28. Untuk nilai Ic
1,0
pada penunjukkan Ib 1,4 , 1,8 , 2,2 tidak dapat ditentukan hasil nya pada simulasi livewire.
 Pada percobaan selanjutnya dengan input tegangan sebesar 9 V dan dengan mengatur
potesiometer P1 sehingga arus basis (Ib) menunjukkan 0,2mA dan didapatkan nilai Ic=
61,21
61,21mA dan nilai perbandingan hfe= = 306. Atur potensiometer P1 menunjukkan Ib
0,2
109,26
0,4mA dan didapatkan nilai Ic = 109,26mA dengan nilai perbandingan hfe = = 273.
0,4
Atur lagi P1 menunjukkan Ib 0,8mA dan didapatkan nilai Ic = 152,12mA dan nilai
152,12
perbandingan hfe = = 190. Atur P1 menunjukkan Ib 1,0mA dan didapatkan nilai Ic =
0,8
191,52
191,52mA dan nilai perbandingan hfe = = 191,52. Atur P1 menunjukkan Ib 1,4mA dan
1,0
225,01
didapatkan nilai Ic = 225,01mA dan nilai perbandingan hfe= = 160. Atur P1
1,4
menunjukkan Ib 1,8mA dan didapatkan nilai Ic = 254,40mA dan nilai perbandingan
254,40
hfe = = 141. Atur P1 menunjukkan Ib 2,2mA dan didapatkan nilai Ic = 303,68mA dan
1,8
303,68
nilai perbandingan hfe = = 138. Untuk nilai Ic pada penunjukkan Ib 1,4 tidak dapat
2,2
ditentukan hasil nya pada simulasi livewire.

c. Karakteristik Keluaran Transistor Emitor Bersama


Pada percobaan karateristik keluaran transistor emitor bersama ini dapat kita analisa
rangkaian nya melalui simulasi disoftware livewire, dengan input sebesar 9 V dan mengatur
potensiometer P1 menunjukkan Ib 10μA dan P2 menunjukkan 0,25V didapat nilai Ic=33,97mA,
Atur P2 menunjukkan 0,5V didapat nilai Ic=34,69mA, atur P2 menunjukkan 0,75V didapat nilai
Ic = 34,69mA, atur P2 menunjukkan 1,0V didapat nilai Ic = 34,80mA, atur P2 menunjukkan
1,5V didapat nilai Ic=34,94mA, atur P2 menunjukkan 2V didapat nilai Ic=35,22mA, Atur P2
menunjukkan 3V didapat nilai Ic=35,58mA, atur P2 menunjukkan 4V didapat nilai Ic=36,00mA,
atur P2 menunjukkan 6V didapat nilai Ic=36,76mA, atur P2 menunjukkan 8V didapat nilai
Ic=37,67mA.
Atur P1 menunjukkan Ib 20μA dan P2 menunjukkan 0,25V didapat nilai Ic=130,40mA,
atur P2 menunjukkan 1,0V didapat nilai Ic=137,64mA, atur P2 menunjukkan 2V didapat nilai
Ic = 139,72mA, atur P2 menunjukkan 3V didapat nilai Ic = 142,08mA, atur P2 menunjukkan 6V
didapat nilai Ic=144,76mA, atur P2 menunjukkan 8V didapat nilai Ic=37,67mA.
Atur P1 menunjukkan Ib 30μA dan P2 menunjukkan 0,25V didapat nilai Ic=131,94mA,
atur P2 menunjukkan 2V didapat nilai Ic=205,55mA, atur P2 menunjukkan 3V didapat nilai
Ic = 210,81mA, atur P2 menunjukkan 4V didapat nilai Ic = 210,81mA, atur P2 menunjukkan 6V
didapat nilai Ic=216,87mA, atur P2 menunjukkan 8V didapat nilai Ic=223,15mA.
Atur P1 menunjukkan Ib 40μA dan P2 menunjukkan 0,25V didapat nilai Ic=158,19mA,
atur P2 menunjukkan 0,5V didapat nilai Ic=253,70mA, atur P2 menunjukkan 2V didapat nilai
Ic = 261,59mA, atur P2 menunjukkan 3V didapat nilai Ic = 261,59mA, atur P2 menunjukkan 6V
didapat nilai Ic=270,72mA, atur P2 menunjukkan 8V didapat nilai Ic=280,34mA. Dan untuk
tabel yang kosong tidak dapat ditentukan hasil nya pada simulasi livewire.

IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa pada percobaan rangkaian trasistor emitor bersama , maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :

Pada Karakteristik Masukan Transistor CE tegangan input berbeda pada saat CE di


pasang dan tidak dipasang
Pada dasarnya karakteristik transistor itu yaitu :
- Emitter berfungsi mengemisikan atau menginjeksikan elektron kedalam basis.
- Basis berfungsi melakukan sebagian besar elektron yang diinjeksikan emiiter
kedalamnya menuju kolektor.
- Kolektor merupakan bagian terbesar dari emitter dan basis, berfungsi
menghamburkan lebih banyak panas daripada emitter atau basis.
Pada tabel 1.1 Karakteristik Masukan Transistor CE jika nilai Vbe semakin besar maka
nilai pada Ib akan semakin besar pula dan nilai perbedaan pada tegangan 6V dan 9V hasilnya
sebagian besar berbeda.
Pada tabel 1.2 Karakteristik Transfer Transistor Emitor Bersama jika nilai Ib semakin
besar maka nilai pada Ic pun semakin besar pula dan perbedaan pada tegangan 6V dan 9V
hasilnya hampir sama.
Pada tabel 1.3 Karakteristik Keluaran Transistor Emitor Bersama terdapat 2
potensiometer. Potensiometer 1 mempengaruhi nilai pada arus basis (Ib) semakin besar nilai
resistansi maka semakin besar pula arus yang masuk pada arus basis. Potensiometer 2
mempengaruhi pada kaki kolektor dimana nilainya berbanding terbalik dengan Vce, jika
semakin besar nilai resistansi maka semakin kecil nilai tegangan pada Vce.

Anda mungkin juga menyukai