Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PENDEKATAN DI KOMUNITAS MELALUI PENGORGANISASIAN

MASYARAKAT

Disusun oleh :

Nama : Yuannita PWS

Nim/kelas : 1810112 / S1- 3B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA TAHUN AKADEMIK
2020-2021
 Definisi
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang - orang, alat - alat, tugas,
tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah
ditetapkan.

 Model Pengorganisasian Masyarakat


Dalam Keperawatan Komunitas ada tiga model yang dipergunakan dalam
pengorganisasian komunitas, yaitu sebagai berikut :
1. Locality Development
Model ini lebih menekankan pada peran serta seluruh masyarakat untuk
mandiri. Prinsipnya adalah keterlibatan langsung masyarakat, melayani
sendiri, membantu diri sendiri dalam penyelesaian masalah, dan
mengembangkan keterampilan individual/kelompok dalam proses pemecahan
masalah. Peran perawat komunitas dalam model ini adalah sebagai
pendukung, fasilitator, dan pendidik (guru).
2. Social Planning
Model ini lebih menekankan pada perencanaan para ahli dan menggunakaan
birokrasi. Kepuusan komunitas didasarkan pada fakta / data yang
dikumpulkan, dibuat keputusan secara rasional. Penekanan pada penyelesaian
masalah bukan proses - pengambilan keputusan harus cepat dan berorientasi
pada tujuan / hasil. Model ini menggunakan pendekatan langsung (perintah)
dalam rangka untuk megubah masyarakat, dengan penekanan pada
perencanaan. Peran perawat dalam model ini adalah sebagai fasilitator,
pengumpulan fakta/data, serta menganalisis dan melaksanakan program
implementasi.
3. Social Action
Model ini lebih focus pada korban. Fokus pada model ini adalah mengubah
komunitas pada polarisasi /pemusatan isu yang ada di komunitas dengan
menggunakan konflik/konfrontasi antara penduduk dan pengambilan
keputusan/kebijakan. Penekanan pada proses atau tujuan . fokus utamanya
mentransfer kekuatan pada tingkat kelompok. Peran perawat sebagai aktivis,
penggerak dan negosiator.

 Cara Pengorganisasian
Masyarakat Dalam Keperawatan Komunitas
Tahap – tahap pengorganisasian Masyarakat yaitu:
1. Persiapan sosial
Dalam praktik perawatan kesehatan, tujuan persiapan sosial adalah meningkatkan
partisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal kegiatan sampai dengan
perencanaan program, pelaksanaan kegiatan, dan pengembangan program
keperawatan kesehatan masyarakat.Ada dua pendekatan dalam partisipasi
masyarakat, antara lain sebagaia berikut :
a. Pendidikan partisipasi.
Dalam kegiatan ini komunitas dilibatkan dalam perencanan, penyelesaian
masalah, tetapi biasanya dengan pendekatan ini proses perubahan lambat.
Namun keuntungannya, kelompok/masyarakat merasa memiliki dan
komunnitas berubah, dalam jangka waktu yang panjang.
b. Pendidikan langsung (perintah).
Dalam pendekatan ini proses berubah ditentukan oleh kekuatan luar, proses
berubah berjalan cepat. Namun kerugiannya, masyarakat merasa memiliki dan
perubahan hanya berlangsung dalam jangka pendek. Kegiatan - kegiatan
dalam persiapan sosial ini lebih ditingkatkan kepada persiapan - persiapan
yang harus dilakukan baik aspek teknis, administrative, dan program -
program kesehatan yang akan dilaksanakan.

Dalam tahap persiapan sosial ada tiga kegiatan yang harus dilakukan, antara lain
sebagai berikut.
1. Pengenalan masyarakat.
Tahap ini dapat dilakukan melalui jalur formal - sebagai pihak yang bertanggung
jawab secara teknis, administrative dan birokratif terhadap suatu wilayah yang
akan dijadikan daerah binaan. Pendekatan terhadap informal leader umumnya
melalui pemerintahan setempat yang bertanggung jawab terhadap wilayah tersebut
dan pusat kesehatan masyarakat atau instansi terkait yang bertanggung jawab
dalam bidang kesehatan masyarakat. Pendekatan inidiawalidengan surat
permintaan daerah binaan yang akan dijadikan lahan praktik dan dilengkapi
proposal rencana pembinaan. Selanjutnya, mengadakan pendekatan dengan tokoh
- tokoh di wilayah tersebut.
2. Pengenalan masalah.
Untuk dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh, dapat
dilakukan survey kesehatan masyarakat dalam ruang lingkup terbatas, sehingga
masalah - masalah yang dirumuskan benar - benar masalah yang
menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat
sangat diperlukan, sehingga mereka menyadari sepenuhnya masalah yang mereka
hadapi dan mereka sadar bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Masalah
yang ditemukan pada tahap ini tentunya tidak hanya satu masalah, sehingga perlu
disusun skala prioritas penanggulangan masalah bersama - sama masyarakat
formal dan informal.
3. Penyadaran masyarakat.
Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :
Menyadari masalah - masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi;
Secara sadar mereka ikut berpartisispasi dalam kegiatan penanggualangan
masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi, Tahu cara memenuhi
kebutuhan upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan sesuai denngan potensi
dan sumber daya yang ada pada mereka.
Hal - hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyadaran masalah adalah :
a. Libatkan masyarakat
Dalam menyusun rencana penanggulangan masalah disesuaikan dengan
potensi dan sumber daya yang ada pada masyarakat
b. Hindari konflik dari berbagai kepentingan dalam masyarakat
Kesadaran dari kelompok - kelompok kecil masyarakat hendaknya disebarkan
kepada kelompok masyarakat yang lebih luas Adakan interaksi dan interelasi
dengan tokoh - tokoh masyarakat secara intensif dan akrab, sehingga mereka
dapat di manfaatkan untuk usaha motifasi, komunikasi yang kemudian dapat
menggugah kesadaran masyarakat.
Dalam mengatasi sifat - sifat masyarakat, perawat komunitas dapat
memanfaatkan jalur kepemimpinan masyarakat setempat untuk mendapatkan
legitimasi, sehingga kesadaran masyarakat dapat dipercepat.
Dari penjelasan tersebut diatas dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran
praktik di komunitas yang harus di lakukan adalah pertemuan (temu
kenal).Selanjutnya melakukan pengkajian pada masyarakat dan melakukan
mini lokakarya.
c. Pelaksanaan
Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam mini lokakarya atau
musyawarah masyarakat desa, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telahdisusun. Beberapa hal yang
harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat adalah :
1) Pilihlah kegiatn yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
2) Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan
masalah.
3) Kegiatan disesuaikan dengana kemampuan, waktu dan sumber daya yang
tersedia di masyarakat.
4) Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai
kemampuan dalam penanggulangan masalah.
Dalam tahap ini, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk
memecahkan masalah adalah penyuluhan kesehatan untuk menanggulangi
masalah sesuai dengan skala prioritas masalah. Agar penyuluhan tersebut
mudah dipahami masyarakat, maka petugas kesehatan atau mahasiswa
keperawatan komunitas harus membuat Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
disertai lampiran materi penyuluhan dan leaflet.
d. Evaluasi
Penillaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu
tertentu.
Penilaian dapat dilakukan dalam dua cara yaitu:
1) Selama kegiatan berlangsung (penilaian formatif)
penilaian ini dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang
dijalankan sesuai perencanaan penanggulangan masalah yang disusun.
Penilaian ini juga dapat dikatakan monitoring, sehingga dapat diketahui
perkembangan hasil yan g akan dicapai.
2) Setelah program selesai dilaksanakan (penilaian sumatif)
penilaian ini dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan
yang dilakukan. Penilaian ini disebut juga penilaian pada akhir program,
sehingga dapat diketahui apakah tujuan atau target dalam pelayanan
kesehatan dan keperawatan telah tercapai atau belum
e. Perluasan
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang akan dilakukan.
Perluasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Perluasan kuantitatif, yaitu perluasan dengan menambah jumlah kegiatan
yang akan dilakukan, apakah pada wilayah setempat atau di wilayah
lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2) Perluasan kualitatif, yaitu: perluasan dengan meningkatkan mutu atau
kualitas kegiatan yang telah dilaksanakan , sehingga dapat meningkatkan
kepuasan dari masyarakat yang dilayani.

REFERENSI

Iqbal Mubarak Wahit dan Nurul Chayatin.2019. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan
Teori. Jakarta: Salemba Medikal.
Achjar, Komang Ayu Henny. (2016).Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori & Praktik.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai