Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN REKAYASA IDE

MK. KETERAMPILAN
BERBAHASA PRODUKTIF
PRODI S1 PEND. BAHASA,
SASTRA INDONESIA - FBS

Skor Nilai :
……………

ANALISIS SISTESIS BERDASARKAN SEJUMLAH DEFENISI


TENTANG ISTILAH BERBICARA DAN ISTILAH “ TEKS “

NAMA MAHASISWA :
THOIBUN A’LAISIDI SIREGAR 2202311001
GRACE DEBORA Br. GINTING 2203111050
NANDA KHAIRANI PUTRI 2201111009
KELAS : REGULER C 2020
DOSEN PENGAMPU : Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd
MATA KULIAH : Ket. Berbahasa Produktif

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelasaikan laporan rekayasa ide ini. Alasan kami
menyelasaikan tugas wajib ini dari 6 tugas pokok KKNI karena untuk memenuhi
penyelesaian tugas dari mata kuliah Keterampilan Bahasa Produktif. Semoga hasil laporan
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Dalam menyelesaikan
laporan rekayasa ide ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua kami yang selalu mendoakan, dan bapak Drs. Tangson R. Pangaribuan,M.Pd selaku
dosen pengampu yang telah membimbing mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa laporan rekayasa ide ini masih jauh dari kata sempurna dan
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami meminta maaf dan mengharapkan kritik
serta saran agar ke depannya kami mampu menyempurnakan tugas ini untuk lebih baik
lagi. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para  pembaca.
Pematangsiantar, Desember 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
D. Manfaat....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
1. Pengertian dari Istilah Berbicara.............................................................................2
2. Pengertian dari Istilah Teks.....................................................................................3
BAB III PENUTUP...........................................................................................................5
1. Kesimpulan..............................................................................................................5
2. Saran........................................................................................................................5
Daftar Pustaka...................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi.Komunikasi
merupakan salah satu kebutuhan terpenting manusia selain sandang, pangan, dan papan.
Manusia berkomunikasi satu sama lainnya dengan berbicara. Dengan berbicara, maksud
dan tujuan serta buah pikiran kita dapat dengan cepat tersampaikan. Banyak orang
berpendapat  bahwa berbicara berbicara itu mudah. Seperti halnya dengan kegiatan-
kegiatan berbahasa lainnya, berbicara merupakan sebuah konsep yang tentunya
mempunyai batasan-batasan sendiri. Dalam bagian ini akan diuraikan bagaimana konsep
dasar berbicara yang meliputi pengertian berbicara, tujuan dan jenis berbicara, peranan
berbicara dalam keseharian, dan kaitan berbicara dengan keterampilan berbahasa lainnya.
Selain itu, akan dibahas uraian tentang berbicara sebagai proses yang meliputi pengertian
berbicara sebagai proses dan tahap-tahap berbicara
Di samping itu Sebelum melakukan penulisan, setiap orang pasti sudah memikirkan
apa yang ingin ditulisnya. Tentu hal-hal yang akan ditulis berhubungan dengan segala yang
telah diketahui. Jika hal tersebut merupakan hal yang baru, maka setidaknya ia akan
mengaitkan hal yang ingin ditulis dan hal yang telah diketahuinya atau ia akan
mengumpulkan bahan-bahan informasi yang berhubungan dengan sesuatu yang ingin
ditulis.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang dapat diambil dari latar belakang diatas adalah :
1. Menjelaskan defenisi dari berbicara
2. Menjelaskan defenisi dari teks
C. Tujuan
Adapaun tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui arti atau makna dari konsep
berbicara dan teks.
D. Manfaat
Manfaatnya adalah menambah wawasan para pembaca tentang berbicara dan teks.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DARI ISTILAH BERBICARA
Keterampilan berbicara juga mampu melahirkan generasi masa depan yang berbudaya
karena sudah terbiasa dan terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan
materi dan situasi tutur pada saat berbicara. Berbicara sebagai keterampilan berbahasa
berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Kemampuan berbicara
berkembang pada kehidupan siswa apabila didahului dengan keterampilan menyimak.
Berikut beberapa ahli bahasa telah mendefinisikan pengertian berbicara diantaranya
sebagai berikut :
Menurut Vygotsky (dalam Aisyah, 2007), bicara adalah sentral yang penting dalam
proses belajar. Menurutnya kita melambangkan dan menggambarkan dunia kita melalui
bicara, sehingga bicara adalah sistem simbolik dengan apa kita berkomunikasi, atau
dengan kata lain bicara adalah alat budaya.
Berbicara adalah salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat
produktif. Akhadiah (1991:153) menyatakan bahwa proses penyampaian secara lisan
disebut berbicara.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bygate (1987:26) bahwa dalam berbicara
seseorang harus mempunyai pengetahuan keterampilan perspektif motorik, dan
keterampilan interaktif, maka agar dapat bercerita dengan baik, seseorang harus
mempunyai kompetensi kebahasaan yang memadai serta unsur-unsur yang menjadi syarat
agar proses berbicaranya dapat lancar, baik dan benar. Diantaranya adalah lafal, intonasi,
ejaan, kosa kata, dan sebagainya.
Berbicara menurut Hendrikus (1991: 14) merupakan titik tolak dan retorika, yang
berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberikan informasi/ memberi motivasi).
Menurut Djago Tarigan dkk (1997:37) berbicara merupakan keterangan menyampaikan
pesan melalui bahasa lisan, bicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-
bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan
pikiran, gagasan serta perasaan.
Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi sebab di dalamnya
terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain (Haryadi dan Zamzami, 1997:
54). Sedangkan St. Y. Slamet dan Amir (1996: 64) mengemukakan pengertian berbicara

2
sebagai keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan sebagai aktivitas untuk
menyampaikan gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
penyimak. Haryadi dan Zamzani (2000:72) mengemukakan bahwa secara umum berbicara
dapat diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami
orang lain. 
Jadi, dapat ditarik kesimpulan dari beberapa pengertian berbicara adalah penyampaian
pesan dengan mengucapkan beberapa kata atau kalimat kepada orang lain dengan lisan
sehingga dapat dipahami.
B. PENGERTIAN ISTILAH TEKS
Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dan paling sederhana. Dalam kajian
analisis wacana, bahasa merupakan bagian dari teks. Guy Cook (2006) mengartikan teks
sebagai semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi
juga semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek suara, citra, dan
sebagainya. Teks merupakan seperangkat unit bahasa baik lisan maupun tulisan, dengan
ukuran tertentu, makna tertentu, serta tujuan tertentu Zainurrahman, (2011: 128). Teks
bersifat sistematis dan memiliki struktur teratur dengan elemenelemen yang apabila terjadi
perubahan pada salah satu elemen maka akan berdampak sistemik.
Nababan (1987: 64) berpendapat bahwa teks merupakan esensi wujud bahasa. Artinya,
teks direalisasikan atau diwujudkan dalam bentuk wacana dan lebih bersifat konseptual.
Menurut Stubbs (1983: 9) mengakatan bahwa teks dan wacana merupakan tuturan dua hal
yang berbeda. Teks merupakan suatu tuturan yang monolog non-interaktif, sedangkan
wacana merupakan tuturan yang bersifat interaktif.
Teks didefinisikan sebagai ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis dan pragmatik
merupakan suatu kesatuan (Luxemburg, et al., 1992: 86). Menurut definisi di atas,
setidaknya terdapat tiga hal yang harus ada dalam sebuah teks. Tiga hal itu adalah isi,
sintaksis, dan pragmatik. Isi dalam suatu teks sangatlah berkaitan dengan konten dari suatu
teks tersebut. Isi dalam suatu teks berkaitan dengan semantik.
Pendapat lain dari Bell (1991: 163), istilah teks merupakan suatu hasil rangkaian
ekspresi linguistik terstruktur yang membentuk kesatuan utuh dan suatu produk formal
pilihan dari sistem tema tata bahasa yang membawa arti semantik dari preposisi melalui
kalimat yang dihubungkan dengan cara kohesi.

3
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut di atas, dapat diketahu bahwa teks dalam
realisasinya selalu berupa kumpulan kalimat. Sebuah kalimat merupakan kumpulan
beberapa kata-kata dan kata merupakan kumpulan suku kata serta kata merupakan
kumpulan dari beberapa huruf yang tersusun sesuai dengan kaidah dari suatu bahasa.
Singkat kata, teks dibentuk dari rentetan kalimat ataupun kata yang harus bersifat
kontinuitas, kohesi dan koheren sesuai dengan konteks situasi. Teks memiliki struktur yag
berbeda-beda sesuai dengan jenis-jenisnya. Struktur teks merupakan cara teks yang aka
disusun.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan dari defenisi teks adalah sebuah kalimat yang tersusun
dari beberapa huruf disusun menjadi kumpulan kata lalu kalimat yang tersusun sesuai
dengan kaidah suatu bahasa yang bersifat konseptual.

4
BAB I
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan diatas yaitu berbicara adalah penyampaian pesan dengan
mengucapkan beberapa kata atau kalimat kepada orang lain dengan lisan sehingga dapat
dipahami.
Sedangkan Teks adalah sebuah kalimat yang tersusun dari beberapa huruf disusun
menjadi kumpulan kata lalu kalimat yang tersusun sesuai dengan kaidah suatu bahasa yang
bersifat konseptual.
2. SARAN
Saran saya adalah Saya harap untuk sumber pengertian dari teks dapat lebih banyak
lagi, sehingga dalam penulisan landasan teori ke depannya mampu mencantumkan istilah
ini dengan baik.

5
DAFTAR PUSTAKA
Permana, Erwin Putera, 2015. Pengembangan Media Pembejaran Boneka Kaus Kaki
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar. Jurnal
Profesi Pendidikan Dasar. Vol. 2, No. 2, Desember 2015 : 133 – 140

Ani, Andi Mas. 2018. Penggunaan Media Kartu Gambar Berwarna Sebagai Upaya
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Di Kelas
Viiismp 4 Mataram Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Ilmu Sosial dan
Pendidikan. Vol. 2 No. 1
Muchlisin Riadi. 2013. Pengertian, Tujuan dan Tes Kemampuan Berbicara.
https://www.kajianpustaka.com/2013/06/pengertian-tujuan-dan-tes-kemampuan.html.
(Diakses pada 22 Desember 2020)
Rahmawati, Ida Yeni. 2016. Analisis Teks Dan Konteks Pada Kolom Opini “Latihan
Bersama Al Komodo 2014” Kompas. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.5

Anda mungkin juga menyukai