ACTIVE LEARNING
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Dosen Pengampu :
Firmansyah, M.Pd.I
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena berkat nikmat, karunia dan kesempatan-
Nya makalah ini dapat selesai dibuat dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat guna memenuhi persyaratan dalam mata kuliah
pembelajaran pai di sekolah dan untuk menyelesaikan tugas dari Bapak,
Firmansyah, M. Pd. I
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
karena telah mendapat bantuan, baik moril maupun material dari berbagai pihak
terutama kepada Bapak Firmansyah, M.Pd. I selaku dosen mata kuliah
pembelajaran pai di sekolah dan rekan-rekan kelompok 6 serta teman-teman kelas
PAI 1.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf dan
mengharapkan kritik dan saran-saran dari semua pembaca yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah
Swt. memberikan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Active Learning 3
B. Implementasi Pembelajaran Active Learning 4
C. Strategi Pembelajaran Berbasis Active Learning 4
D. Karakteristik Active Learning 7
BAB III PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak
didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan
belajar sesuai yang diharapkan. Pendidik hendaknya memperhatikan kondisi
individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang
berbeda ada dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga
pembelajaran benar-benar dapat mengubah kondisi anak dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dan dari yang tidak paham menjadi paham.
Kondisi real anak seperti ini, selama ini kurang mendapatkan perhatian
dari kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru atau
pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak
perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang
mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataannya adalah
banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama
setiap kali pertemuan di kelas. Pembelajaran yang kurang memperhatikan
perbedaan individual anak dan didasarkan kan pada keinginan guru, akan sulit
untuk mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran.
Konsekuensi dari pendekatan seperti ini adalah kesenjangan yang nyata antara
anak yang cerdas dengan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan
belajar, sehingga diperolehnya tuntas belajar terabaikan. Hal ini membuktikan
terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah. Menyadari
kenyataan seperti ini para ahli berupaya untuk mencari dan merumuskan
strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh peserta
1
didik. Pembelajaran yang ditawarkan adalah strategi belajar aktif (active
learning strategy)1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian active learning ?
2. Implementasi Pembelajaran Aktive Learning?
3. Bagaimana Strategi Pembelajaran berbasis active learning ?
4. Apa saja karakteristik yang terdapat pada active learning ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian pembelajaran active learning
2. Untuk mengetahui apa pengimpelementasi pembelajaran active learning
3. Untuk mengetahui apa strategi pembelajaran berbasis active learning
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik yang terdapat pada active
learning
BAB II
1
Hamzah B. Uno dan Nurdin, Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif
Lingkungan Kreatif Efektif Menarik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 10
2
PEMBAHASAN
2
A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2008), hal .
180
3
Winastawan Gora dan Sunarto, PAIKEMATIK: Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis
TIK, (Jakarta : PT. Elex Media Komplitudo 2010), hal. 12
4
Sinar, Metode Active Learning: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa,
(Yogyakarta : Deepublish, 2008), hal.5
3
Implementasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau
penerapan. Sebagai mana yang ada dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
Implementasi berarti penerapan. Brown dan Wildavsky mengemukakan bahwa
implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan, adapun
sechubert mengemukakan bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.
Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi
bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem.
Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekedar
aktivitas, tetapi sesuati kegiatan yang terencana dan dilakukakan secara
sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan
kegiatan.5
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, implementasi dapat diartikan
sebagai penerapan atau operasionalisasi suatu aktivitas guna mencapai suatu
tujuan atau sasaran.
Implementasi model pembelajaran aktif (active learning) di kelas pada
dasarnya meminta semua pihak terlibat dalam proses pembelajaran. Guru dan
siswa diharapkan mampu merefleksikan pengalaman dan kemauan untuk
membagikan pengalaman tersebut. Strategi belajar aktif yang mampu
merefleksikan diri siswa yang digunakan dalam penerapannya berupa Question
Student Have (pertanyaan siswa). Strategi Question Student Have digunakan
untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa sebagai dasar untuk
memaksimalkan potensi yang mereka miliki serta mendapatkan partisipasi
siswa melalui tulisan.6
Untuk menerapkan pembelajaran aktif beberapa hal harus diperhatikan
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai sebagaimana mestinya, antara lain:7
1. tujuan pembelajaran aktif harus ditegaskan dengan jelas;
2. siswa harus diberitahu apa yang akan dilakukan;
7
Hartono, Strategi pembelajaran active learning, (Jakarta Bumi Aksara, 2009), hal. 26
4
3. memberikan pengarahan yang jelas dalam diskusi;
4. menciptakan iklim pembelajaran aktif . Melupakan hal-hal tersebut dapat
membuat pembelajaran aktif tidak berhasil dan mengakibatkan tujuan
pembelajaran tidak tercapai
5
2. Talking Stick
Pembelajaran ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang
dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan seluas-luasnya pada siswa
untuk dapat beraktivitas dengan leluasa tanpa ada unsur perintah dan
keterpaksaan untuk menumbuhkan serta mengembangkan rasa percaya diri.
Secara harfiah Talking Stick adalah Tongkat bicara.
Adapun langkah-langkah metode Talking Stick, Sebagai Berikut :8
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat.
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi.
c. Setelah membaca materi/buku pelajaran, peserta didik menutupnya.
d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, setelah
itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang
tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
dan seterusnya.
e. Kemudian guru memberikan kesimpulan.
f. Evaluasi
g. Penutup
3. Card Sort
Metode Card Sort (Mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan
pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep
dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.
Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu
mendinamisi kelas yang jenuh dan bosan.Adapun langkah-langkah
penerapan metode card sort antara lain:.9
8
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,
(Yogyakarta: Deepublish, 2017), hlm. 52
6
a. Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentusecara
acak.
b. Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas.
c. Mintalah peserta didik untuk mencari temanya yang memilikikertas/
kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentukkelompok dan
mendiskusikannya.
d. Mintalah mereka untuk mempresentasikannya.
7
timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive
interdependence, dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat
diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua,
setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan guru harus
mendapatkan penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat individual
accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan
dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan
memupuk social skills.
Dengan demikian kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sehingga
penguasaan materi juga meningkat. Suatu studi yang dilakukan Thomas (1972)
menunjukkan bahwa setelah 10 menit pelajaran, siswa cenderung akan
kehilangan konsentrasinya untuk mendengar pelajaran yang diberikan oleh
pengajar secara pasif. Hal ini tentu akan makin membuat pembelajaran
tidak efektif jika pembelajaran terus dilanjutkan tanpa upaya-upaya untuk
memperbaikinya. Dengan menggunakan cara-cara pembelajaran aktif, hal
tersebut dapat dihindari. Pemindahan peran pada siswa untuk aktif belajar
dapat mengurangi kebosanan ini bahkan bisa menimbulkan minat belajar yang
besar pada siswa. Pada akhirnya hal ini akan membuat proses pembelajaran
mencapai learning outcomes yang diinginkan.
BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran dengan maksud untuk
memberdayakan peserta didik agar belajar menggunakan dengan berbagai cara
atau strategi secara aktif. Dalam hal ini proses aktivitas pembelajaran
didominasi oleh peserta didik dengan menggunakan otak untuk menemukan
konsep serta memecahkan masalah yang sedang dipelajari Di samping
karakteristik tersebut, secara umum suatu proses pembelajaran aktif
memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi yang timbul
selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence,
dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara
bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu
harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan guru harus mendapatkan
penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat individual accountability.
Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif
diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.
Adapun strategi pembelajaran active learning
1. Model Bermain peran (Role Playing) merupakan pembelajaran yang
menuntut siswa untuk memainkan karakter seseorang dalam bentuk drama.
Selain itu siswa juga diharuskan untuk bisa mendalami karakter tersebut
mulai dari bahasa tubuh, pikiran dan ekspresi. Dengan cara mempelajarinya.
2. Talking Stick Pembelajaran ini merupakan salah satu metode pembelajaran
yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan seluas-luasnya pada
siswa untuk dapat beraktivitas dengan leluasa tanpa ada unsur perintah dan
keterpaksaan untuk menumbuhkan serta mengembangkan rasa percaya diri.
3. Metode Card Sort (Mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan
pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep
dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
9
yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Maka dari itu sangat kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga dengan berbagai kekurangan yang ada ini tidak
mengurangi nilai-nilai dan manfaat implementasi model-model pembelajaran
berbasis active learning dan kepada dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
PAI di Sekolah untuk meluruskan dan memberikan kritik maupun saran kepada
makalah kami demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
10
Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam
Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish
Sinar. 2008. Metode Active Learning : Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil
Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish
Sukandi. 2003. Belajar Aktif dan Terpadu, Apa, Mengapa dan Bagaimana.
Surabaya: Duta Graha Pustaka
Yasin Fatah. 2008. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Sukses
Offset
https://image.slidesharecdn.com/persamaandanperbedaankurikulumktspdengank
urikulum2013-190519150239/95/persamaan-dan-perbedaan-kurikulum-
ktsp-dengan-kurikulum-2013-1-638.jpg?cb=1558278220 diakses pada 23
april 2015 , pukul : 16:08
11