Anda di halaman 1dari 17

Yang 4 dosen dan etik dr fk pdf

Biodata sindy ajah pdf

Menurut penelitian sebelumnya prevalensi rinitis alergi di Indonesia terus meningkat secara
progresif. Penelitian di Palembang menunjukkan bahwa responden yang mengalami rinitis
alergi di Palembang sebanyak 23,7%. Rinitis alergi biasanya timbul pada usia remaja atau
dewasa muda dan 80% kasus berkembang saat usia 20 tahun. Penyakit ini memang tidak fatal
namun penyakit ini dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Penderita akan merasa
kualitas tidurnya terganggu, tubuh terasa lelah dan sulit berkonsentrasi. Intervensi dini dan
tepat dalam penanganan rinitis alergi seperti penghindaran alergen, farmakoterapi dan
imunoterapi diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup penderita, oleh karena itu penting
untuk seseorang mengetahui apakah mereka menderita rinitis alergi atau tidak. Beberapa
instrument standar sudah dikembangkan untuk menilai kejadian rinitis alergi pada populasi,
salah satunya adalah kuesioner SFAR. Kuesioner ini direkomendasikan sebagai instrument
yang sederhana dan valid serta memiliki korelasi yang positif dengan tes laboratorium standar
untuk memperkirakan prevalensi dan untuk pengetahui penyebab dari kejadian rinitis alergi
pada populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mahasiswa Program
Studi Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya yang diduga mengalami rinitis alergi
berdasarkan penilaian SFAR agar penderita dapat menghindari faktor yang memicu kejadian
dari rinitis alergi dan bisa memperbaiki kualitas hidup dari penderita.
Penelitian ini menggunakan data primer tanpa dilakukan intervensi apapun. Pengumpulan
dapat dilakukan dengan pengisian kuesioner online melalui google form.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan dari landasan ilmiah yang valid dan mempunyai manfaat
untuk dilakukan. Penelitian ini tidak membahayakan responden penelitian karena
pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara online melalui google form dan tidak
akan ada intervensi apapun kepada subjek. Identitas responden pada penelitian ini bersifat
rahasia. Data yang didapatkan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan hanya
variabel penelitian yang akan disajikan. Biaya yang terkait dengan penelitian ini akan
sepenuhnya dibebankan kepada peneliti tanpa memungut biaya apapun dari subjek penelitian.
Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak membahayakan keselamatan subjek dan
kerahasiaan dari data pasien akan dijaga.

Prevalensi rinitis alergi di Indonesia sebenarnya belum diketahui secara pasti, tetapi dari hasil
data diberbagai rumah sakit menunjukkan bahwa prevalensi rinitis alergi berkisar 10-26%
(Widuri, 2009). Menurut Naibaho (2017) prevalensi di Indonesia mencapai 40% pada anak-
anak dan 10-30% pada dewasa. Penelitian di Palembang menunjukkan jika responden dengan
kejadian rinitis alergi sebanyak 23,7% dari populasi. Penelitian (Sheikh, 2018) menunjukkan
jika kejadian rinitis sering terjadi pada usia 8 sampai 11 tahun dan kasusnya 80%
berkembang pada usia 20 tahun. Penelitian (Utama, 2010) menunjukkan distribusi frekuensi
usia terbanyak adalah pada usia 18-35 tahun. Untuk distibusi frekuensi berdasarkan jenis
kelamin menurut (Sondang, 2017) angka kejadian rinitis alergi pada laki-laki lebih banyak
(55,3%) dan pada perempuan (44,7%). Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda
tentang jenis kelamin dengan angka kejadian rinitis alergi, Hasil penelitian utama
menunjukkan bahwa rinitis alergi pada perempuan sedikit lebih banyak (54,1%) dan laki-laki
sebanyak (45,9%) dengan perbandingan hampir sama 1:1.
Penelitian Devi (2018) menunjukkan gejala klinis yang sering timbul pada pasien rinitis
alergi berdasarkan kuesioner SFAR adalah hidung berair 92,9%, bersin-bersin 92,9% dan
hidung tersumbat 90,5%. Hasil ini sesuai dengan penelitian Reinhard (2013) yang
menunjukkan jika gejala klinis yang di dapatkan pada penderita rinitis alergi adalah 39,40%
bersin-bersin, 35,76% hidung berair dan 24,83% hidung tersumbat. Dari hasil penelitian Devi
(2018) juga diketahui bahwa faktor pemicu rinitis alergi dari kuesioner SFAR terbanyak ialah
debu rumah yaitu sebesar 97,6% lalu tungau debu rumah 57,1%, hewan (anjing, kucing)
sebesar 28,6% dan serbuk sari 7,1%.
SFAR direkomendasikan sebagai instrument yang sederhana dan valid serta memiliki
kolerasi positif dengan tes laboratorium standar dalam memperkirakan prevalensi dan juga
untuk mengetahui penyebab dari kejadian rinitis alergi dalam populasi (Annesi-Maesano et
al., 2002; Ologe, et al., 2013). Kesimpulan pada penelitian Naibaho (2017) juga
merekomendasikan SFAR agar dapat digunakan sebagai alternatif dalam penegakan rinitis
alergi karena nilai diagnostik pada SFAR tidak terlalu jauh berbeda dengan nilai diagnostik
baku emas untuk rinitis alergi.

Penelitian ini dilakukan secara daring (kuesioner online) di Palembang.


MASALAH PENELITIAN

Bagaimana gambaran mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya


yang diduga menderita rinitis alergi berdasarkan penilaian SFAR?

DESAIN PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan desain cross sectional
yang bertujuan untuk Mendeteksi Rinitis Alergi berdasarkan Penilaian SFAR pada
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya. Penelitian ini
menggunakan data primer dengan kuesioner yang akan disebarkan secara online dalam
bentuk google form. Kuesioner ini akan dibagikan melalui grup pada masing-masing
angkatan sesuai dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter Universitas Sriwijaya angkatan 2017- 2019. Penelitian ini akan dilakukan mulai dari
bulan Juli 2020 sampai Desember 2020.

UJI COBA KLINIS

Tidak relevan
JUMLAH SUBJEK

Sampel penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Sriwijaya angkatan 2017-2019 yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian ini diambil
dengan menggunakan metode total sampling, yaitu peneliti mengambil semua populasi
sebagai sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

KRITERIA INKLUSI EKSKLUSI

Kriteria Inklusi

1. Mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya angkatan 2017-
2019.

2. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya angkatan 2017-2019


yang bersedia menjadi responden.
Kriteria Eksklusi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya angkatan 2017-2019


yang didiagnosis oleh dokter mengalami nasofaringitis dan faringitis kronis.

Tidak relevan

Tidak relevan
Tidak relevan

PENGHENTIAN PENELITIAN

Setelah pengumpulan data selesai, penelitian dapat dihentikan. Untuk responden yang diduga
mengalami rinitis alergi berdasarkan kuesioner SFAR akan diberikan edukasi secara online
melalui personal chat agar dapat menghindari faktor yang diduga menjadi pemicu pada
kejadian rintis alergi sehingga diharapkan akan memperbaiki kualitas hidup dari penderita,
lalu untuk responden yang merasa gejala klinis nya sangat mengganggu akan sarankan untuk
melakukan konsultasi kepada dokter yang berkompeten.
ADVERSE EVENT
Tidak relevan
Tidak relevan

PENANGAN KOMPLIKASI
Tidak relevan
MANFAAT BAGI PENELITI DAN SUBJEK

Penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman dan dapat menambah wawasan peneliti
mengenai gambaran rinitis alergi. Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai syarat
kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya.Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu seseorang untuk mengetahui
kemungkinan menderita rinitis alergi dan faktor pemicunya sehingga dapat dilakukan
pengendalian munculnya gejala dan gangguan kesehatan yang akan mengganggu aktivitas
sehari-hari.

MANFAAT BAGI PENDUDUK

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu tambahan sumber data mengenai gambaran
rinitis alergi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya. Hasil
dari penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dan perbandingan hasil
untuk penelitian-penelitian yang akan datang.
Tidak relevan

Informed consent dilakukan dengan pengisian formulir persetujuan yang akan diberikan
secara online dengan menggunakan google form. Peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu
mengenai tujuan dan prosedur pengambilan daya sebelum dilakukan pengambilan data.
Tidak revelan

KOMPENSASI
Tidak ada
Tidak ada
REKRUTMEN
Tidak relevan

LANGKAH-LANGKAH PROTEKSI
Identitas responden pada penelitian ini bersifat rahasia dan tidak akan dipublikasikan dalam
bentuk apapun. Data yang didapat hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan hanya
variabel penelitian yang akan disajikan.

KODING
Tidak relevan
Tidak relevan, data personal subjek penelitian tidak akan digunakan lebih jauh.

Seluruh data yang diperoleh akan diolah menggunakan komputer dengan program Statistical
Program for Social Sciences (SPSS) versi 24. Penelitian ini menggunakan analisis univariat
yang merupakan analisis data secara deskriptif untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk
tabel dan narasi.
MONITOR KEAMANAN
Tidak relevan

KONFLIK KEPENTINGAN
Tidak relevan

Tidak relevan
HAK ATAS DATA
Tidak relevan

PUBLIKASI
Penelitian ini rencananya akan dipublikasikan pada Repository Universitas Sriwijaya
PENDANAAN
Tidak dibutuhkan pendanaan dikarenakan penelitian ini akan dilaksanakan secara daring.

Anda mungkin juga menyukai