Kata Kunci: Net Present Value (NPV), kelayakan investasi, proyek kereta api, struktur biaya
Abstract
IThe Railway as one mode of transport have special characteristics and advantages, especially in the ability
to transport both passengers and goods, mass, energy-saving, efficient in the use of space, have the safety factor is
high, and low levels of pollution and more efficient. With the advantages and characteristics of the railway, the
railway's role needs to be utilized in the development of railway Trans Sulawesi, especially Makassar-Pare Pare KA
Development. Strategic decisions of capital investments in infrastructure projects are crucial and require an in-depth
analysis and consideration, because it is vulnerable to financial risk. Therefore, prior to the project's investment
decision should be considered an analysis of the risk.
To estimate the cost structure and feasibility of investment in the Commuter Line Project These
Appropriation Makassar Pare Passenger NPV method is used. This method is a method that takes into account the
time value of money. In this method, the value of money today is worth more than the value of money in the future,
because the money can be invested or deposited stretcher or saved in a certain period and the benefit from the
interest. Before assessing the investment, required secondary data, which includes the technical data of the project,
the trace length of the railway, the train types, project budget plan, assuming the data ticket prices, the study of
passenger rail services, as well as an operational review KA Makassar-Pare. After that, an analysis of the structure of
railway costs which include cash inflow and cash outflow. Cash inflow derived from prices optimum, medium, and
pessimistic. Cash outflow includes the work of land acquisition, passing tracks, bridge works, signalling and
telecommunications work, construction of the station, the construction of Balai Yasa and Depo, the cost of
procurement of facilities, as well as operational costs. After data collection, further investment analysis on the
optimum price, medium price, and the pessimistic price on interest rates respectively 5% and 7%.
Keywords: Net Present Value (NPV), the feasibility of the investment, the railway project, the cost structure
1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245,
2
INDONESIA Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar,
INDONESIA
PENDAHULUAN diperlukannya pertimbangan dalam
keputusan evaluasi investasi. Kriteria
Kebutuhan transportasi penilaian investasi yang biasanya
merupakan kebutuhan turunan didasarkan pada metode-metode
(derived demand) akibat aktivitas umum yang sering digunakan seperti
ekonomi , dan sebagainya. Dalam metode Payback Period (PP), Average
kerangka makro-ekonomi, transportasi Rate of Return (ARR). Net Present
merupakan tulang punggung Value (NPV), dan Internal Rate of
perekonomian nasional, regional, dan Return (IRR) hanya didasarkan pada
lokal, baik di perkotaan maupun di prediksi tingkat pengembalian
pedesaan. Sistem transportasi (expected return).
merupakan sistem yang terdiri dari
jaringan prasarana dan sarana yang TINJAUAN PUSTAKA
memungkinkan terjadinya pergerakan Manajemen Risiko
orang dan barang ke seluruh wilayah
Sesuai dengan undang-undang RI Transportasi adalah pemindahan
No. 23 Tahun 2007 tentang manusia atau barang dari satu tempat
perkeretaapian, transportasi ke tempat lainnya dalam waktu
mempunyai peranan penting dalam tertentu dengan menggunakan sebuah
mendukung pertumbuhan ekonomi, kendaraan yang digerakkan oleh
pengembangan wilayah dan pemersatu manusia, hewan, maupun mesin.
wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam rangka mewujudkan Defenisi transportasi menurut
wawasan nusantara, serta beberapa ahli adalah sebagai berikut:
memperkukuh ketahanan nasional
1. Menurut Morlok (1978),
dalam usaha mencapai tujuan nasional
transportasi didefenisikan sebagai
berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik kegiatan memindahkan atau
Indonesia tahun 1945. Maka mengangkut sesuatu dari suatu
transportasi harus di tata dalam satu tempat ketempat lain.
sistem transportasi nasional secara 2. Menurut Bowersox (1981),
terpadu, dan mampu mewujudkan transportasi adalah perpindahan
tersedianya jasa transportasi yang barang atau penumpang dari
serasi dengan tingkat kebutuhan suatu tempat ketempat lain,
pelayanan yang aman, nyaman, cepat, dimana produk dipindahkan
tepat, teratur dan tentunya dengan ketempat tujuan dibutuhkan. Dan
biaya yang terjangkau oleh daya beli secara umum transportassi adalah
masyarakat. Jenis moda transportasi suatu kegiatan memindahkan
yang dapat memenuhi kriteria tersebut sesuatu (barang dan/atau barang)
ialah Kereta Api. ( Citra Hilda dari suatu tempat ke tempat lain,
Karissa). baik dengan atau tanpa sarana.
Pada proyek jalur Kereta Api 3. Menurut Steenbrink (1974),
Trans-Sulawesi misalnya, umunya transportasi adalah perpindahan
kerja-sama dilandasi dengan orang atau barang dengan
kemitraan secara BOT (Build Operate
mengunakan alat atau kendaraan
Transfer), artinya pemerintah
memberikan hak kepada investor dari dan ke tempat-tempat yang
untuk membangun termasuk terpisah secara geografis.
membiayai, mengoperasikan proyek 4. Menurut Papacostas (1987),
dan setelah masa konsesinya berakhir, transportasi didefenisikan sebagai
aset proyek diserahkan kepada suatu sistem yang terdiri dari
pemerintah. Adanya ketidakpastian fasilitas tertentu beserta arus dan
dalam investasi Jalur Kereta Api sistem control yang
Makassar-Pare menyebabkan memungkinkan orang atau
barang dapat berpindah dari suatu terhadap sumber daya uang,
tempat ke tempat lain secara khususnya yang berhubungan dengan
efesien dalam setiap waktu untuk aset-aset fisik dan operasi suatu
mendukung aktivitas manusia. organisasi. Bidang studi ekonomi
Transportasi manusia atau barang teknik berurusan dengan evaluasi
biasanya bukanlah merupakan tujuan sistematis terhadap manfaat dan biaya
akhir, oleh karena itu permintaaan proyek-proyek yang melibatkan
akan jasa transportasi dapat disebut analisis keteknikan (DeGarmo dkk,
sebagai permintaan turunan (derived 1997).
demand) yang timbul akibat adanya Investasi
permintaan akan komoditas atau jasa Secara sederhana investasi dapat
lainnya. Dengan demikian diartikan sebagai suatu kegiatan
permintaaan akan transportasi baru menempatkan dana pada satu atau
akan ada apabila terdapat faktor-faktor lebih dari suatu aset selama periode
pendorongnya. Permintaan jasa tertentu dengan harapan dapat
transportasi tidak berdiri sendiri, memperoleh penghasilan atau
melainkan tersembunyi dibalik peningkatan nilai investasi
kepentingan yang lain (Marlok, 1984). (Harianto,2001)
Metode Analisis Investasi
Ekonomi Teknik • Net Present Value (NPV)
Ilmu Ekonomi Teknik adalah ilmu Net Present Value yaitu selisih
yang mempelajari tentang suatu antara Present Value dari investasi
pengambilan keputusan yang dengan nilai sekarang dari
didasarkan pada perbandingan nilai- penerimaan-penerimaan kas bersih
nilai harga dari beberapa alternatif (aliran kas operasional maupun aliran
rangkaian kegiatan sehubungan kas terminal) di masa yang akan
dengan keperluan pembiayaan. datang (Umar, 2000). Untuk
Keputusan yang dimaksud adalah menghitung nilai sekarang perlu
keputusan mengenai pemilihan ditentukan tingkat bunga yang
ssederhana dari pada dua atau lebih relevan.
rangkaian kegiatan, baik dalam NPV > 0 berarti proyek tersebut
konstruksi maupun produksi dan dapat menciptakan cash inflow
pelayanan jasa. dengan persentase lebih besar
dabandingkan oppportunity cost
Ekonomi teknik (Engineering modal yang ditanamkan. Apabila
economy) adalah disiplin ilmu yang NPV = 0, proyek kemungkinan dapat
berkaitan dengan aspek-aspek diterima karena cash inflow yang
ekonomi dalam teknik, yang terdiri akan diperoleh sama dengan
dari evaluasi sistematis dari biaya- opportunity cost dari modal yang
biaya dan manfaat-manfaat usulan ditanamkan. Jadi semakin besar nilai
proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip NPV, semakin baik bagi proyek
dan metodologi ekonomi teknik tersebut untuk dilanjutkan (Rangkuti,
merupakan bagian integral dari 2004). Perhitungan NPV memerlukan
manajemen sehari-hari dan operasi dua kegiatan penting, yaitu (1)
perusahaan-perusahaan swasta dan menaksir arus kas, dan (2)
koperasi, pengaturan utilitas publik menentukan tingkat bunga yang
yang diregulasi, badan-badan atau dipandang relevan.
agen-agen pemerintah, dan organisasi-
organisasi nirlaba. Prinsip-prinsip ini • Metode Internal Rate of Return
dimanfaatkan untuk menganalisis Metode ini digunakan untuk mencari
penggunaan-peengunaan alternatif tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang masa depan. Kemudian metode NPV
diharapkan di masa datang, atau bergantung pada forecasted cash flow
penerimaan kas, dengan mengeluarkan dan besar investasi yang dikeluarkan
investasi awal (Umar, 2005). IRR (Breley dan Myers, 2000).
adalah salah satu metode untuk Metode Analisis Data
mengukur tingkat investasi. Dalam penelitian ini dilakukan
analisis data dengan menggunakan
• Metode Payback Periode Penilaian investasi menggunakan
Metode ini relatif mudah dan metode NPV dilakukan untuk
sederhana dalam mengevaluasi proyek menaksir struktur biaya dan
pada capital budgeting. Payback kelayakan investasi Commuter Line
period dinyatakan sebagai ekspektasi Project Rute Makassar-Pare
jumlah tahun yang dibutuhkan untuk Peruntukan Penumpang. Metode NPV
memperoleh kembali investasi awal menilai prospek tingkat keuntungan
(Houston, 2006). Menurut Martono investasi Commuter Line Project Rute
dan D. Agus Harjioto (2010:141) Makassar-Pare Peruntukan
Payback Peeriod merupakan suatu Penumpang. Metode nilai sekarang
periode yang diperlukan untuk bersih merupakan metode yang
menutup kembali pengeluaran suatu memperhatikan nilai waktu dari uang.
investasi dengan menggunakan aliran Metode ini menggunakan suku bunga
kas masuk neto (proceeds) yang diskonto yang akan mempengaruhi
diperoleh. cash inflow atau arus dari uang.
• Metode Profitability Index (PI) Dalam metode ini satu rupiah nilai
Metode ini digunakan dengan uang sekarang lebih berharga dari
menghitung perbandingan antara nilai satu rupiah nilai uang dikemudian
sekaarang (dari penerimaan kas bersih hari, karena uang tersebut dapat
di masa yang akan datang) dengan diinvestasikan atau ditabung atau
nilai ssekarang dari investasi. Metode didepositokan dalam jangka waktu
ini erat hubungannya dengan metode tertentu dan akan mendapatkan
NPV, jika NPV suatu proyek tambahan keuntungan dari bunga. Net
dikatakan layak (NPV>0), maka present value dapat dihitung dari
menurut metode PI juga layak (PI>0) selisih nilai proyek pada awal tahun
karena keduanya variabel yang sama. dikurangi dengan tingkat bunga
Alasan Memilih Analisis Net diskonto. Besarnya NPV dirumuskan
Present Value sebagai berikut :
Metode NPV yang dikenal juga (𝐶)𝑡 ሺ𝐶𝑜ሻ
NPV = σ 𝑛𝑡=0 - σ 𝑛𝑡=0 ሺ1+𝐼′ ሻ
dengan Present Worth adalah metode ሺ1+I ′ ሻ
untukekuivalen biaya dimasa depan Dimana :
dan perencanaan pendapatan menjadi NPV = Nilai Sekarang
nilai uang dimasa sekarang. Melalui (C)t = Aliran kas masuk tahun
kombinasi aliran kas pendapatan dan ke-t
pengeluaran secara langsung, metode (Co) = Aliran kas keluar tahun
NPV dengan mudah menentukan ke-t
manfaat ekonomi dari suatu alternatif N = Umur unit usaha hasil investasi
investasi. I = Arus pengembalian
Keunggulan NPV adalah mampu T = Waktu
menghitung keuntungan atau kerugian
suatu investasi dengan nilai uang Diagram Kerja Penelitian
sekarang. NPV juga mempunyai Tahapan penelitian ini dapat dilihat
prinsip bahwa nilai uang sekarang pada Diagram Alir sebagai berikut :
lebih berharga daripada nilai uang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Struktur Biaya Kereta Api
Makassar-Parepare
Cash Inflow
Cash inflow adalah arus kas yang
terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas
(penerimaan kas). Arus kas masuk
(cash inflow) yang mengalir dalam
proyek Kereta Api Makassar – Pare-
pare bersumber dari pendapatan tiket
yang diperoleh dari jumlah
perjalanan pengguna selama kereta
Api Makassar – Pare-pare beroprasi.
Dari data primer yang diperoleh oleh
PT. Kanta Karya Utama dalam Studi
kajian, kebutuhan sarana, Teknologi
dan Standar Spesifikasi Teknis serta
Fasilitas Sarana Perkeretaapian
Sulawesi diprediksi potensi angkutan
penumpang melayani sekitar 9,179
penumpang/hari dengan
pertumbuhan pendapatan angkutan
penumpang sekitar 4,5% /tahun.
(Sumber: data FS KA Makassar-
Parepare 2010).
Karakteristik Responden
No Tahun Jumlah
Penumpang/tahun
1 2018 3.350.335
2 2019 3.501.100
3 2020 3.658.650
4 2021 3.823.289
5 2022 3.995.337
6 2023 4.175.126
7 2024 4.363.008
8 2025 4.559.343
9 2026 4.764.513
10 2027 4.978.917
Cash Outflow.
Komponen biaya
pembangunan jalan KA Makassar –
Pare-pare dijabarkan pada Tabel asumsi harga optimum
berikut. (Rp.100.000) dengan tingkat suku
Tabel 4.11 Tabel Komponen bunga 5%
biaya pembangunan jalan KA
Makassar Pare-pare. Net Present Value = Cash in – cash
Out
No Uraian Pekerjaan Harga (Rp)
1 Pembebasan Lahan 1.291.765.000.000
NPV = 3.123.282.103.842 -
2 Passing Track 6.681.418.632.293
Pengadaan Bahan 858.894.250.000 NPV = - Rp. 3.558.136.528.451
Pekerjaan Jalur Kereta Api 2.059.973.462.525
3 Pekerjaan Jembatan
3.a Bentang 150 m (50+50+50) 111.235.729.925 Analisis Net Present value (NPV)
3.b 3 buah 24.719.051.094
3.c Bentang 100 m (50+50) 1 92.696.441.604 berdasarkan cashflow dengan
3.d buah 29.662.861.313 asumsi harga optimum
3.e Bentang 75 m (60+15) 5 74.157.153.283
3.f buah 19.775.240.876 (Rp.100.000) dengan tingkat suku
3.g Bentang 60 m (60) 2 buah 14.831.430.657 bunga 7%
3.h Bentang 50 m (50) 6 buah 29.662.861.313
Bentang 40 m (40) 2 buah
Bentang 30 m (30) 2 buah Net Present Value = Cash in – cash
Bentang 20 m (20) 6 buah
4 Pekerjaan Sinyal dan 513.739.509.200 Out
Telekomunikasi NPV = 2.821.639.992.106 -
5 Pembangunan Stasiun 115.000.000.000
6 Pembangunan Balai Yasa 250.000.000.000
6.645.510.422.783
dan Depo NPV = - Rp. 3.823.870.430.677
Grand TOTAL 5.486.112.991.791
PPN 10% 548.611.299.179
Total Sesudah PPN 6.034.724.290.970 Harga Medium (Rp.75.000)
Dibulatkan 6.034.724.290.000
Sumber: Studi Penetapan Trase Pembangunan Jalan
Kereta Api Lintas Makassar – Parepare Kementerian Analisis Net Present value (NPV)
Perhubungan Dirje Perkeretaapian berdasarkan cashflow dengan
Dari tabel diatas, didapatkan bahwa asumsi harga optimum (Rp.75.000)
kebutuhan biaya pembangunan dengan tingkat suku bunga 5%.
prasarana jalan KA sepanjang
143,15 km sebesar kurang lebih Net Present Value = Cash in – cash
Rp.6,034 Trilyun. Dari nilai tersebut, Out
bila dirata-ratakan per 5 tahun maka NPV = 2.342.461.577.881 -
didapatkan biaya pembangunan jalan 6.798.321.440.450
KA/5 tahun kurang lebih sebesar Rp. NPV = -Rp.4.388.957.054.412
1,2 Trilyun.
Analisis Net Present value (NPV)
Analisis Investasi Mengggunakan berdasarkan cashflow dengan
metode Net Present Value (NPV) asumsi harga optimum (Rp.75.000)
Harga Optimis (Rp.100.000) dengan tingkat suku bunga 7%
Analisis Net Present value (NPV)
berdasarkan cashflow dengan asumsi Net Present Value = Cash in – cash
harga optimum (Rp.100.000) dengan Out
tingkat suku bunga 5% NPV = 2.116.229.994.079 -
Tabel 4.14 Tabel NPV Harga 6.645.510.422.783
optimum tingkat suku bunga 5%. NPV = - Rp.4.529.280.428.704
Bowersox,1981,Pengertian
transportasi
http://dimasmaulanaindologi
stics.blogspot.com/pengertia
n transportasi.html [10
Oktober 2013]