Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS INVESTASI PROYEK KERETA API RUTE MAKASSAR

PARE-PARE PERUNTUKAN PENUMPANG DENGAN METODE


NET PRESENT VALUE
ANALYSIS OF INVESTMENT PROJECT FOR PASSENGER RAIL
ROUTE MAKASSAR PARE-PARE USING NPV (NET PRESENT
VALUE) METHOD
1 2
Rosmariani , Subhan Mustari, Andi Ibnu Habib.
Abstrak
Perkerataapian sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan keunggulan khusus
terutama dalam kemampuan untuk mengangkut, baik penumpang maupun barang secara masal, hemat energy, hemat
dalam penggunaan ruang, mempunya faktor keamanan yang tinggi, dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih
efisien. Dengan keunggulan dan karakteristik perkeretaapian tersebut, maka peran perkeretaapian perlu lebih
dimanfaatkan dalam pengembangan KA Trans Sulawesi, khususnya Pengembangan KA Makassar-Parepare.
Keputusan strategis investasi modal pada proyek infrastruktur menjadi sangat krusial dan membutuhkan suatu
analisis dan pertimbangan yang mendalam, karena rentan terhadap resiko finansial. Oleh karena itu, sebelum
dilakukan keputusan investasi proyek harus dipertimbangkan analisis terhadap resiko tersebut. Untuk menaksir
struktur biaya dan kelayakan investasi pada Commuter Line Project Rute Makassar-Pare Peruntukan Penumpang
digunakan metode NPV. Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Dalam metode
ini, nilai uang sekarang lebih berharga dari nilai uang dikemudian hari, karena uang terebut dapat diinvestasikan
atau didepositokan atau ditabung dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan keuntungan dari bunga. Sebelum
melakukan penilaian investasi, diperlukan data sekunder, yang meliputi data teknis proyek, trase panjang rel, jenis
kereta, rencana anggaran proyek, data asumsi harga tiket, kajian layanan kereta api penumpang, serta kajian
operasional KA Makassar-Pare. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap struktur biaya kereta api yang meliputi cash
inflow dan cash outflow. Cash inflow bersumber dari harga tiket optimum, medium, dan pesimis. Cash outflow
meliputi pekerjaan pembebasan lahan, passing track, pekerjaan jemmbatan, pekerjaan sinyal dan telekomunikasi,
pembangunan stasiun, pembangunan Balai Yasa dan Depo, biaya pengadaan sarana, serta biaya operasional.
Setelah dilakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan analisis investasi terhadap harga optimum, harga
medium, dan harga pesimis pada tingkat suku bunga masing-masing 5% dan 7%.

Kata Kunci: Net Present Value (NPV), kelayakan investasi, proyek kereta api, struktur biaya
Abstract
IThe Railway as one mode of transport have special characteristics and advantages, especially in the ability
to transport both passengers and goods, mass, energy-saving, efficient in the use of space, have the safety factor is
high, and low levels of pollution and more efficient. With the advantages and characteristics of the railway, the
railway's role needs to be utilized in the development of railway Trans Sulawesi, especially Makassar-Pare Pare KA
Development. Strategic decisions of capital investments in infrastructure projects are crucial and require an in-depth
analysis and consideration, because it is vulnerable to financial risk. Therefore, prior to the project's investment
decision should be considered an analysis of the risk.
To estimate the cost structure and feasibility of investment in the Commuter Line Project These
Appropriation Makassar Pare Passenger NPV method is used. This method is a method that takes into account the
time value of money. In this method, the value of money today is worth more than the value of money in the future,
because the money can be invested or deposited stretcher or saved in a certain period and the benefit from the
interest. Before assessing the investment, required secondary data, which includes the technical data of the project,
the trace length of the railway, the train types, project budget plan, assuming the data ticket prices, the study of
passenger rail services, as well as an operational review KA Makassar-Pare. After that, an analysis of the structure of
railway costs which include cash inflow and cash outflow. Cash inflow derived from prices optimum, medium, and
pessimistic. Cash outflow includes the work of land acquisition, passing tracks, bridge works, signalling and
telecommunications work, construction of the station, the construction of Balai Yasa and Depo, the cost of
procurement of facilities, as well as operational costs. After data collection, further investment analysis on the
optimum price, medium price, and the pessimistic price on interest rates respectively 5% and 7%.

Keywords: Net Present Value (NPV), the feasibility of the investment, the railway project, the cost structure

1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245,
2
INDONESIA Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar,
INDONESIA
PENDAHULUAN diperlukannya pertimbangan dalam
keputusan evaluasi investasi. Kriteria
Kebutuhan transportasi penilaian investasi yang biasanya
merupakan kebutuhan turunan didasarkan pada metode-metode
(derived demand) akibat aktivitas umum yang sering digunakan seperti
ekonomi , dan sebagainya. Dalam metode Payback Period (PP), Average
kerangka makro-ekonomi, transportasi Rate of Return (ARR). Net Present
merupakan tulang punggung Value (NPV), dan Internal Rate of
perekonomian nasional, regional, dan Return (IRR) hanya didasarkan pada
lokal, baik di perkotaan maupun di prediksi tingkat pengembalian
pedesaan. Sistem transportasi (expected return).
merupakan sistem yang terdiri dari
jaringan prasarana dan sarana yang TINJAUAN PUSTAKA
memungkinkan terjadinya pergerakan Manajemen Risiko
orang dan barang ke seluruh wilayah
Sesuai dengan undang-undang RI Transportasi adalah pemindahan
No. 23 Tahun 2007 tentang manusia atau barang dari satu tempat
perkeretaapian, transportasi ke tempat lainnya dalam waktu
mempunyai peranan penting dalam tertentu dengan menggunakan sebuah
mendukung pertumbuhan ekonomi, kendaraan yang digerakkan oleh
pengembangan wilayah dan pemersatu manusia, hewan, maupun mesin.
wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam rangka mewujudkan Defenisi transportasi menurut
wawasan nusantara, serta beberapa ahli adalah sebagai berikut:
memperkukuh ketahanan nasional
1. Menurut Morlok (1978),
dalam usaha mencapai tujuan nasional
transportasi didefenisikan sebagai
berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik kegiatan memindahkan atau
Indonesia tahun 1945. Maka mengangkut sesuatu dari suatu
transportasi harus di tata dalam satu tempat ketempat lain.
sistem transportasi nasional secara 2. Menurut Bowersox (1981),
terpadu, dan mampu mewujudkan transportasi adalah perpindahan
tersedianya jasa transportasi yang barang atau penumpang dari
serasi dengan tingkat kebutuhan suatu tempat ketempat lain,
pelayanan yang aman, nyaman, cepat, dimana produk dipindahkan
tepat, teratur dan tentunya dengan ketempat tujuan dibutuhkan. Dan
biaya yang terjangkau oleh daya beli secara umum transportassi adalah
masyarakat. Jenis moda transportasi suatu kegiatan memindahkan
yang dapat memenuhi kriteria tersebut sesuatu (barang dan/atau barang)
ialah Kereta Api. ( Citra Hilda dari suatu tempat ke tempat lain,
Karissa). baik dengan atau tanpa sarana.
Pada proyek jalur Kereta Api 3. Menurut Steenbrink (1974),
Trans-Sulawesi misalnya, umunya transportasi adalah perpindahan
kerja-sama dilandasi dengan orang atau barang dengan
kemitraan secara BOT (Build Operate
mengunakan alat atau kendaraan
Transfer), artinya pemerintah
memberikan hak kepada investor dari dan ke tempat-tempat yang
untuk membangun termasuk terpisah secara geografis.
membiayai, mengoperasikan proyek 4. Menurut Papacostas (1987),
dan setelah masa konsesinya berakhir, transportasi didefenisikan sebagai
aset proyek diserahkan kepada suatu sistem yang terdiri dari
pemerintah. Adanya ketidakpastian fasilitas tertentu beserta arus dan
dalam investasi Jalur Kereta Api sistem control yang
Makassar-Pare menyebabkan memungkinkan orang atau
barang dapat berpindah dari suatu terhadap sumber daya uang,
tempat ke tempat lain secara khususnya yang berhubungan dengan
efesien dalam setiap waktu untuk aset-aset fisik dan operasi suatu
mendukung aktivitas manusia. organisasi. Bidang studi ekonomi
Transportasi manusia atau barang teknik berurusan dengan evaluasi
biasanya bukanlah merupakan tujuan sistematis terhadap manfaat dan biaya
akhir, oleh karena itu permintaaan proyek-proyek yang melibatkan
akan jasa transportasi dapat disebut analisis keteknikan (DeGarmo dkk,
sebagai permintaan turunan (derived 1997).
demand) yang timbul akibat adanya Investasi
permintaan akan komoditas atau jasa Secara sederhana investasi dapat
lainnya. Dengan demikian diartikan sebagai suatu kegiatan
permintaaan akan transportasi baru menempatkan dana pada satu atau
akan ada apabila terdapat faktor-faktor lebih dari suatu aset selama periode
pendorongnya. Permintaan jasa tertentu dengan harapan dapat
transportasi tidak berdiri sendiri, memperoleh penghasilan atau
melainkan tersembunyi dibalik peningkatan nilai investasi
kepentingan yang lain (Marlok, 1984). (Harianto,2001)
Metode Analisis Investasi
Ekonomi Teknik • Net Present Value (NPV)
Ilmu Ekonomi Teknik adalah ilmu Net Present Value yaitu selisih
yang mempelajari tentang suatu antara Present Value dari investasi
pengambilan keputusan yang dengan nilai sekarang dari
didasarkan pada perbandingan nilai- penerimaan-penerimaan kas bersih
nilai harga dari beberapa alternatif (aliran kas operasional maupun aliran
rangkaian kegiatan sehubungan kas terminal) di masa yang akan
dengan keperluan pembiayaan. datang (Umar, 2000). Untuk
Keputusan yang dimaksud adalah menghitung nilai sekarang perlu
keputusan mengenai pemilihan ditentukan tingkat bunga yang
ssederhana dari pada dua atau lebih relevan.
rangkaian kegiatan, baik dalam NPV > 0 berarti proyek tersebut
konstruksi maupun produksi dan dapat menciptakan cash inflow
pelayanan jasa. dengan persentase lebih besar
dabandingkan oppportunity cost
Ekonomi teknik (Engineering modal yang ditanamkan. Apabila
economy) adalah disiplin ilmu yang NPV = 0, proyek kemungkinan dapat
berkaitan dengan aspek-aspek diterima karena cash inflow yang
ekonomi dalam teknik, yang terdiri akan diperoleh sama dengan
dari evaluasi sistematis dari biaya- opportunity cost dari modal yang
biaya dan manfaat-manfaat usulan ditanamkan. Jadi semakin besar nilai
proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip NPV, semakin baik bagi proyek
dan metodologi ekonomi teknik tersebut untuk dilanjutkan (Rangkuti,
merupakan bagian integral dari 2004). Perhitungan NPV memerlukan
manajemen sehari-hari dan operasi dua kegiatan penting, yaitu (1)
perusahaan-perusahaan swasta dan menaksir arus kas, dan (2)
koperasi, pengaturan utilitas publik menentukan tingkat bunga yang
yang diregulasi, badan-badan atau dipandang relevan.
agen-agen pemerintah, dan organisasi-
organisasi nirlaba. Prinsip-prinsip ini • Metode Internal Rate of Return
dimanfaatkan untuk menganalisis Metode ini digunakan untuk mencari
penggunaan-peengunaan alternatif tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang masa depan. Kemudian metode NPV
diharapkan di masa datang, atau bergantung pada forecasted cash flow
penerimaan kas, dengan mengeluarkan dan besar investasi yang dikeluarkan
investasi awal (Umar, 2005). IRR (Breley dan Myers, 2000).
adalah salah satu metode untuk Metode Analisis Data
mengukur tingkat investasi. Dalam penelitian ini dilakukan
analisis data dengan menggunakan
• Metode Payback Periode Penilaian investasi menggunakan
Metode ini relatif mudah dan metode NPV dilakukan untuk
sederhana dalam mengevaluasi proyek menaksir struktur biaya dan
pada capital budgeting. Payback kelayakan investasi Commuter Line
period dinyatakan sebagai ekspektasi Project Rute Makassar-Pare
jumlah tahun yang dibutuhkan untuk Peruntukan Penumpang. Metode NPV
memperoleh kembali investasi awal menilai prospek tingkat keuntungan
(Houston, 2006). Menurut Martono investasi Commuter Line Project Rute
dan D. Agus Harjioto (2010:141) Makassar-Pare Peruntukan
Payback Peeriod merupakan suatu Penumpang. Metode nilai sekarang
periode yang diperlukan untuk bersih merupakan metode yang
menutup kembali pengeluaran suatu memperhatikan nilai waktu dari uang.
investasi dengan menggunakan aliran Metode ini menggunakan suku bunga
kas masuk neto (proceeds) yang diskonto yang akan mempengaruhi
diperoleh. cash inflow atau arus dari uang.
• Metode Profitability Index (PI) Dalam metode ini satu rupiah nilai
Metode ini digunakan dengan uang sekarang lebih berharga dari
menghitung perbandingan antara nilai satu rupiah nilai uang dikemudian
sekaarang (dari penerimaan kas bersih hari, karena uang tersebut dapat
di masa yang akan datang) dengan diinvestasikan atau ditabung atau
nilai ssekarang dari investasi. Metode didepositokan dalam jangka waktu
ini erat hubungannya dengan metode tertentu dan akan mendapatkan
NPV, jika NPV suatu proyek tambahan keuntungan dari bunga. Net
dikatakan layak (NPV>0), maka present value dapat dihitung dari
menurut metode PI juga layak (PI>0) selisih nilai proyek pada awal tahun
karena keduanya variabel yang sama. dikurangi dengan tingkat bunga
 Alasan Memilih Analisis Net diskonto. Besarnya NPV dirumuskan
Present Value sebagai berikut :
Metode NPV yang dikenal juga (𝐶)𝑡 ሺ𝐶𝑜ሻ
NPV = σ 𝑛𝑡=0 - σ 𝑛𝑡=0 ሺ1+𝐼′ ሻ
dengan Present Worth adalah metode ሺ1+I ′ ሻ
untukekuivalen biaya dimasa depan Dimana :
dan perencanaan pendapatan menjadi NPV = Nilai Sekarang
nilai uang dimasa sekarang. Melalui (C)t = Aliran kas masuk tahun
kombinasi aliran kas pendapatan dan ke-t
pengeluaran secara langsung, metode (Co) = Aliran kas keluar tahun
NPV dengan mudah menentukan ke-t
manfaat ekonomi dari suatu alternatif N = Umur unit usaha hasil investasi
investasi. I = Arus pengembalian
Keunggulan NPV adalah mampu T = Waktu
menghitung keuntungan atau kerugian
suatu investasi dengan nilai uang Diagram Kerja Penelitian
sekarang. NPV juga mempunyai Tahapan penelitian ini dapat dilihat
prinsip bahwa nilai uang sekarang pada Diagram Alir sebagai berikut :
lebih berharga daripada nilai uang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Struktur Biaya Kereta Api
Makassar-Parepare
Cash Inflow
Cash inflow adalah arus kas yang
terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas
(penerimaan kas). Arus kas masuk
(cash inflow) yang mengalir dalam
proyek Kereta Api Makassar – Pare-
pare bersumber dari pendapatan tiket
yang diperoleh dari jumlah
perjalanan pengguna selama kereta
Api Makassar – Pare-pare beroprasi.
Dari data primer yang diperoleh oleh
PT. Kanta Karya Utama dalam Studi
kajian, kebutuhan sarana, Teknologi
dan Standar Spesifikasi Teknis serta
Fasilitas Sarana Perkeretaapian
Sulawesi diprediksi potensi angkutan
penumpang melayani sekitar 9,179
penumpang/hari dengan
pertumbuhan pendapatan angkutan
penumpang sekitar 4,5% /tahun.
(Sumber: data FS KA Makassar-
Parepare 2010).
Karakteristik Responden

No Tahun Jumlah
Penumpang/tahun
1 2018 3.350.335
2 2019 3.501.100
3 2020 3.658.650
4 2021 3.823.289
5 2022 3.995.337
6 2023 4.175.126
7 2024 4.363.008
8 2025 4.559.343
9 2026 4.764.513
10 2027 4.978.917

2 Cash In Harga Tiket Optimum


 Asumsi Harga Tiket Optimis
(Rp.100.000)
Tingkat Suku Bunga 5%
Tabel 4.2 Tabel Present Value
tingkat suku bunga 5% Kereta api
Makassar-Pare-pare.
N Tahun Nilai Present Value Tingkat Suku Bunga 7%
o Pendapatan/Tahun
1 2018 Rp 335.033.500.000 Rp319.079.523.810
Tabel 4.6 Tabel Present Value
2 2019 Rp 350.110.007.500 Rp317.560.097.506 tingkat suku bunga 7% Kereta api
3 2020 Rp 365.864.957.838 Rp316.047.906.565 Makassar-Pare-pare.
4 2021 Rp 382.328.880.940 Rp314.542.916.534
5 2022 Rp 399.533.680.582 Rp313.045.093.122
6 2023 Rp 417.512.696.209 Rp311.554.402.202 No Tahun Nilai Presesnt Value
7 2024 Rp 436.300.767.538 Rp310.070.809.811 Pendapatan/Tahun
8 2025 Rp 455.934.302.077 Rp308.594.282.145 1 2018 Rp251.275.125.000 Rp234.836.565.421
9 2026 Rp 476.451.345.671 Rp307.124.785.563 2 2019 Rp262.582.505.625 Rp229.349.729.780
10 2027 Rp 497.891.656.226 Rp305.662.286.584 3 2020 Rp274.398.718.378 Rp223.991.091.234
Total Rp4.116.961.794.581 Rp3.123.282.103.842 4 2021 Rp286.746.660.705 Rp218.757.654.523
5 2022 Rp299.650.260.437 Rp213.646.494.370
6 2023 Rp313.134.522.157 Rp208.654.753.848
Tingkat Suku Bunga 7% 7 2024 Rp 327.225.575.654 Rp203.779.642.776
8 2025 Rp 341.950.726.558 Rp199.018.436.169
Tabel 4.3 Tabel Present 9 2026 Rp 357.338.509.253 Rp194.368.472.707
Value tingkat suku bunga 7% 10 2027 Rp 373.418.742.169 Rp189.827.153.252
Kereta api Makassar-Pare-pare. Total Rp3.087.721.345.936 Rp2.116.229.994.079

N Tahun Nilai Present Value Cash In Harga Tiket Pesimis


o Pendapatan/Tahun
1 2018 Rp 335.033.500.000 Rp313.115.420.561
• Asumsi Harga Tiket Pesimis
2 2019 Rp 350.110.007.500 Rp305.799.639.707 (Rp.50.000)
3 2020 Rp 365.864.957.838 Rp298.654.788.312 Tingkat Suku Bunga 5%
4 2021 Rp 382.328.880.940 Rp291.676.872.697
5 2022 Rp 399.533.680.582 Rp284.861.992.494 Tabel 4.8 Tabel Present Value
6 2023 Rp 417.512.696.209 Rp278.206.338.463 tingkat suku bunga 5% Kereta api
7 2024 Rp 436.300.767.538 Rp271.706.190.368 Makassar-Pare-pare.
8 2025 Rp 455.934.302.077 Rp265.357.914.893
9 2026 Rp 476.451.345.671 Rp259.157.963.610
10 2027 Rp 497.891.656.226 Rp253.102.871.002 No Tahun Nilai Present Value
Total Rp4.116.961.794.581 Rp2.821.639.992.106 Pendapatan/Tahun
1 2018 Rp 167.516.750.000 Rp159.539.761.905
2 2019 Rp 175.055.003.750 Rp158.780.048.753
Cash In Harga Tiket Medium 3 2020 Rp 182.932.478.919 Rp158.023.953.283
• Asumsi Harga Tiket Medium 4 2021 Rp 191.164.440.470 Rp157.271.458.267
5 2022 Rp 199.766.840.291 Rp156.522.546.561
(Rp.75.000) 6 2023 Rp 208.756.348.104 Rp155.777.201.101
Tingkat Suku Bunga 5% 7 2024 Rp 218.150.383.769 Rp155.035.404.905
8 2025 Rp 227.967.151.039 Rp154.297.141.073
Tabel 4.5 Tabel Present Value 9 2026 Rp 238.225.672.835 Rp153.562.392.782
tingkat suku bunga 5% Kereta api 10 2027 Rp 248.945.828.113 Rp152.831.143.292
Makassar-Pare-pare. Total Rp2.058.480.897.291 Rp1.561.641.051.921

No Tahun Nilai Pendapatan/Tahun Presesnt Value Tingkat Suku Bunga 7%


1 2018 Rp251.275.125.000 Rp239.309.642.857 Tabel 4.9 Tabel Present Value
2 2019 Rp262.582.505.625 Rp238.170.073.129
3 2020 Rp274.398.718.378 Rp237.035.929.924 tingkat suku bunga 7% Kereta api
4 2021 Rp286.746.660.705 Rp235.907.187.400 Makassar-Pare-pare.
5 2022 Rp299.650.260.437 Rp234.783.819.841 N Tahu Nilai Present Value
6 2023 Rp313.134.522.157 Rp233.665.801.652 o n Pendapatan/Tahun
7 2024 Rp 327.225.575.654 Rp232.553.107.358 1 2018 Rp 167.516.750.000 Rp156.557.710.280
8 2025 Rp 341.950.726.558 Rp231.445.711.609 2 2019 Rp 175.055.003.750 Rp152.899.819.853
9 2026 Rp 357.338.509.253 Rp230.343.589.173 3 2020 Rp 182.932.478.919 Rp149.327.394.156
10 2017 Rp 373.418.742.169 Rp229.246.714.938 4 2021 Rp 191.164.440.470 Rp145.838.436.348
Total Rp3.087.721.345.936 Rp2.342.461.577.88 5 2022 Rp 199.766.840.291 Rp142.430.996.247
1 6 2023 Rp 208.756.348.104 Rp139.103.169.232
7 2024 Rp 218.150.383.769 Rp135.853.095.184
8 2025 Rp 227.967.151.039 Rp132.678.957.446
9 2026 Rp 238.225.672.835 Rp129.578.981.805
10 2027 Rp 248.945.828.113 Rp126.551.435.501
Total Rp2.058.480.897.291 Rp1.410.819.996.053

Cash Outflow.
Komponen biaya
pembangunan jalan KA Makassar –
Pare-pare dijabarkan pada Tabel asumsi harga optimum
berikut. (Rp.100.000) dengan tingkat suku
Tabel 4.11 Tabel Komponen bunga 5%
biaya pembangunan jalan KA
Makassar Pare-pare. Net Present Value = Cash in – cash
Out
No Uraian Pekerjaan Harga (Rp)
1 Pembebasan Lahan 1.291.765.000.000
NPV = 3.123.282.103.842 -
2 Passing Track 6.681.418.632.293
Pengadaan Bahan 858.894.250.000 NPV = - Rp. 3.558.136.528.451
Pekerjaan Jalur Kereta Api 2.059.973.462.525
3 Pekerjaan Jembatan
3.a Bentang 150 m (50+50+50) 111.235.729.925 Analisis Net Present value (NPV)
3.b 3 buah 24.719.051.094
3.c Bentang 100 m (50+50) 1 92.696.441.604 berdasarkan cashflow dengan
3.d buah 29.662.861.313 asumsi harga optimum
3.e Bentang 75 m (60+15) 5 74.157.153.283
3.f buah 19.775.240.876 (Rp.100.000) dengan tingkat suku
3.g Bentang 60 m (60) 2 buah 14.831.430.657 bunga 7%
3.h Bentang 50 m (50) 6 buah 29.662.861.313
Bentang 40 m (40) 2 buah
Bentang 30 m (30) 2 buah Net Present Value = Cash in – cash
Bentang 20 m (20) 6 buah
4 Pekerjaan Sinyal dan 513.739.509.200 Out
Telekomunikasi NPV = 2.821.639.992.106 -
5 Pembangunan Stasiun 115.000.000.000
6 Pembangunan Balai Yasa 250.000.000.000
6.645.510.422.783
dan Depo NPV = - Rp. 3.823.870.430.677
Grand TOTAL 5.486.112.991.791
PPN 10% 548.611.299.179
Total Sesudah PPN 6.034.724.290.970 Harga Medium (Rp.75.000)
Dibulatkan 6.034.724.290.000
Sumber: Studi Penetapan Trase Pembangunan Jalan
Kereta Api Lintas Makassar – Parepare Kementerian Analisis Net Present value (NPV)
Perhubungan Dirje Perkeretaapian berdasarkan cashflow dengan
Dari tabel diatas, didapatkan bahwa asumsi harga optimum (Rp.75.000)
kebutuhan biaya pembangunan dengan tingkat suku bunga 5%.
prasarana jalan KA sepanjang
143,15 km sebesar kurang lebih Net Present Value = Cash in – cash
Rp.6,034 Trilyun. Dari nilai tersebut, Out
bila dirata-ratakan per 5 tahun maka NPV = 2.342.461.577.881 -
didapatkan biaya pembangunan jalan 6.798.321.440.450
KA/5 tahun kurang lebih sebesar Rp. NPV = -Rp.4.388.957.054.412
1,2 Trilyun.
Analisis Net Present value (NPV)
Analisis Investasi Mengggunakan berdasarkan cashflow dengan
metode Net Present Value (NPV) asumsi harga optimum (Rp.75.000)
Harga Optimis (Rp.100.000) dengan tingkat suku bunga 7%
Analisis Net Present value (NPV)
berdasarkan cashflow dengan asumsi Net Present Value = Cash in – cash
harga optimum (Rp.100.000) dengan Out
tingkat suku bunga 5% NPV = 2.116.229.994.079 -
Tabel 4.14 Tabel NPV Harga 6.645.510.422.783
optimum tingkat suku bunga 5%. NPV = - Rp.4.529.280.428.704

Harga Pesimis (Rp.50.000)


Harga Optimis (Rp.100.000)
Analisis Net Present value (NPV)
Analisis Net Present value (NPV) berdasarkan cashflow dengan
berdasarkan cashflow dengan
asumsi harga pesimis (Rp.50.000) sebesar Rp.6.034.724.290.000.
dengan tingakat suku bunga 5% Biaya pengadaaan sarana kereta
Net Present Value = Cash in – cash api Makassar Pare-pare sebesar
Out Rp.250.190.000.000 dan biaya
NPV = 1.561.641.051.921 - operasional kereta api Makassar
6.681.418.632.293 Pare-pare sebesar
NPV = - Rp.5.119.777.580.372 Rp.51.340.715.045. Total aliran
struktur biaya cash out sebesar
Analisis Net Present value (NPV) Rp.6.284.914.290.000
berdasarkan cashflow dengan 2. Berdasarkan dari hasil analisis data
asumsi harga pesimis (Rp.50.000) yang dilakukan dengan
dengan tingakat suku bunga 7% menggunakan metode Net Present
Value (NPV) investasi Proyek
Net Present Value = Cash in – cash kereta api Makassar Pare-pare
Out khusus penumpang dengan
NPV = 1.410.819.996.053 - mengandalkan dari penjualan tiket
6.645.510.422.783 penumpang tidak layak untuk
NPV = -Rp5.234.690.426.730 dilaksanakan. Hasil evaluasi
dengan menggunakan metode Net
KESIMPULAN DAN SARAN Present Value menunjukkan angka
yang negativ.
Kesimpulan Suku
Harga Tiket

Bung Optimum Medium Pesimis


a (%)
Berdasarkan hasil analisis pengolahan Rp.100.000 Rp.75.000 Rp.50.000
data serta pembahasan penelitian,
5% (Rp.3.558.136. (Rp.4.388.95 (Rp.5.119.777
maka dapat disimpulkan: 528.451) 7.054.412) .580.372)

1. Dalam penelitian ini didapat aliran 7% (Rp.3.823.870. (Rp.4.529.28 (Rp5.234.690.


struktur biaya yang terdiri dari cash 430.677) 0.428.704) 426.730)
in dan cash out. Aliran struktur
biaya cash in diperoleh dari hasil
penjualan tiket yang diasumsikan 3. Pelaksanaan proyek Investasi layak
Tiket Optimum sebesar dilaksanakan apabila pendapatan
Rp.100.000, Tiket Medium sebesar dari penjualan tiket digabungkan
Rp.75.000, dan Tiket pesimis dengan pendapatan dari Kereta Api
sebesar Rp.50.000. Perkerataapian Cargo Makassar Pare-pare yang
Makassar Pare-pare diprediksi memiliki pendapatan mencapai Rp
potensi angkutan penumpang 7.053.716.250.000 per tahun
melayani sekitar 9.179
penumpang/hari dengan Saran
pertumbuhan pendapatan angkutan
penumpang sekitar 4,5%/tahun. Mengacu dari hasil penelitian
Adapun aliran struktur biaya dari tugas akhir ini, penulis
cash out ialah biaya yang terdiri menyarankan beberapa hal
dari biaya pembebasan lahan, biaya sebagai berikut:
pengadaan bahan dan pekerjaan
jalur kereta api, biaya pekerjaan 1. Perlu diupayakan skenario
jembatan, biaya pekerjaan sinyal pendanaan yang dapat
dan telekomunikasi, biaya memberikan nilai kelayakan pada
pembangunan stasiun, biaya kereta api penumpang Makassar
pembangunan balai Yasa dan Depo Pare-pare.
2. Sebaiknya untuk penelitian
selanjutnya perlu ditambahkan Papacostas.1987. Fundamentals of
metode Benefit Cast Ratio (BCR) Transportation Enginering.
dan metode Internal rate of return Prantice Hall.USA
sehingga analisis investasi dapat
diketahui periode pengembalian Steenbrink, 1974, Optimization of
modal dan mengukur manfaat Transport Networks, Tugas
yang didapatkan dari investasi Akhir Universitas Jendral
Soedirman, Purwokerto
DAFTAR PUSTAKA
Australia Standards/New Zealand
Standards 4360 (2004),
AS/NZS 4360:2004
Australian/New Zealand
Standard Risk
Management,Standards
Australia International Ltd.,
Sydney, New South Wales.

Bowersox,1981,Pengertian
transportasi
http://dimasmaulanaindologi
stics.blogspot.com/pengertia
n transportasi.html [10
Oktober 2013]

Brealy, Richard A and Steward C.


Myers. 1991. Pinciple Of
Couporate Finance. Fourth
Edition.Megraw – Hill, Inc

Degarmo E. Paul. Dkk. 1997.


Ekonomi Teknik
(Engineering Economy
Tenth Edition) Jilid 2. PT.
Prenhallindo: Jakarta.

Harianto. (2001). Panduan Investasi


Saham . Jakarta: Ghalia
Indonesia

Morlok , Edward K., 1978,


Pengantar Teknik dan
Perencanaan Transportasi ,
Penerbit Erlangga

Mursyidan Ahmad, 2016, Analisa


Investasi Proyek Kereta Api
Kargo Rute Makassar-
Parepare dengan Pendekatan
Metode NPV, Tugas Akhir
Universitas Hasanuddin,
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai