Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen SDM
Disusun Oleh:
Fitri Nofiati
143111199
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem
tersebut merupakan subsistem yang memiliki sumber daya manusia yang perlu
dikelola secara tepat. Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan yang
memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi pendidikan
yang pada gilirannya memberikan konstribusi yang signifikan terhadap
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai mutu pendidikan yang
tinggi tujuan harus dirumuskan, kebijakan harus dibuat dan ditetapkan, fasilitas
harus disediakan, keuntungan harus diperoleh, dan setiap pelaksanaan tugas
dimanapun harus dikoordinasikan. Semua kegiatan tersebut akhirnya akan
terpulang kepada sejumlah orang (tenaga kependidikan) yang terlibat. Oleh
karena itu peran mereka sangat menentukan gagal atau berhasilnya pelaksanaan
tugas. Mereka itu haruslah dipersiapkan secara khusus, terpelajar dan terpilih.
Demikian juga hadits Nabi juga menyebutkan tentang penempatan pegawai
sebagaimana tercantum sebagai berikut:
· “Barangsiapa yang bertugas mengatur urusan kaum muslimin, maka
diangkatnya seseorang padahal ia masih melihat orang yang lebih mampu untuk
kepentingan umat Islam dari yang diangkatnya itu, maka dengan begitu sungguh
ia telah khianat kepada Allah dan Rasul-Nya”. “Apabila suatu jabatan diisi oleh
yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”.
Menempatkan seseorang sesuai dengan keahliannya merupakan salah satu
karakteristik profesionalisme Islam. Rasulullah dan para sahabat benar-benar
mengimplementasikan nilai-nilai mulia ini dalam kepemimpinannya. Rasulullah
memilih Mu’adz bin Jabbal menjadi gubernur di Yaman karena
kepemimpinannya yang baik, kecerdasan dan akhlaknya. Beliau memilih Umar
bin Khattab mengatur sedekah karena adil dan tegasnya, memilih Khalid bin
1
Walid menjadi panglima karena kemahirannya berperang, dan memilih Bilal
menjaga Baitulmaal karena amanah.
Jadi dalam penempatan pegawai rosul juga telah memberikan contoh kepada
kita, bahwa dalam menempatkan seseorang dalam suatu pekerjaan harus sesuai
dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya agar semua yang diharapkan
akan tercapai.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tenaga Pendidik dan Kependidikan?
2. Apa Pengertian Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
3. Apa saja Prinsip- prinsip Penempatan SDM?
4. Apa Tujuan Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
B. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2. Mengerti Pengertian Penempatan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3. Mengetahui Prinsip- prinsip Penempatan Sumber Daya Manusia
4. Mengetahui Tujuan Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Profesi pendidik dan tenaga kependidikan adalah dua profesi yang saling
berkaitan dalam sebuah sistem pendidikan, sekalipun keduanya memiliki
lingkup yang berbeda. Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya
Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut
memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-uandang yang berlaku,
diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan
dan digaji pula menurut aturan yang berlaku (Aminudin, 2016:140).
Hal ini dapat dlihat dari pengertian tenaga pendidik dan kependidikan
yang tertuang dalam pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 ayat (1) dan (2) tentang
Sisdiknas sebagai berikut :
Agar para personel dapat melaksanakan tugasnya secara tepat guna, mereka
perlu ditata berdasarkan prinsip “The Right Man on The Right Place”, dengan
memperhatikan beberapa hal seperti (Ary Gunawan, 1996:29):
1. Prinsip kemanusiaan
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang
mempunyai persamaan harga diri, krmauan, keinginan, cita-cita dan
kemampuan harus dihargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak
dianggap mesin.
2. Prinsip demokrasi
Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai,
dan saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan.
3. Prinsip the right man on the right place
Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap
orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap
orang dalam organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian,
pengalan, serta pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
4. Prinsip equal pay for equal work
Pemberian balas jasa terhadap pegawai baru didasarkan atas hasil prestasi
kerja yang didapat oleh pegawai yang bersangkutan.
5. Prinsip kesatuan arah
Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap pegawai pegawai
yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan
arah, kesatuan pelaksaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang
digariskan.
6. Prinsip kesatuan tujuan
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang
dilaksanakan pegawai pegawai harus difokuskan pada tujuan yang
dicapai.
7. Prinsip kesatuan komando
Pegawai yang bekerja selalu dipengruhi adanya komando yang diberikan
sehingga setiap pegawai pegawai hanya mempunyai satu orang atasan.
8. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja
Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi
dan produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan.
D. TUJUAN PENEMPATAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penempatan adalah penetapan tugas (assignment) bagi pegawai baru, atau penugasan
baru (reassignment) bagi pegawai lama.
Peran dari HR Dept (unit kerja pengelola SDM) adalah memberikan saran kepada
manajemen dan konseling untuk pegawai ybs.
Promosi
A promotion occurs when an employee is moved from a job to another position that
is higher in pay, responsibility, and/ or organizational level.
Promotions usually are based on merit (superior performance in the current job) and/
or seniority (length of service).
Transfer
Transfers occurs when an employee is moved from a job to another position that is
relatively equal in pay, responsibility, and/ or organizational level.
Transfer has beneficial to jobholders, since the experience may provide a person with
new skills and a different perspective.
Demosi
Demotions occurs when an employee is moved from a job to another position that is
lower in pay, responsibility, and/ or organizational level.
Demotions seldom hold positive outcomes for the individual. Usually associated with
discipline; poor job performance; inappropriate behavior.