TESIS
OLEH:
JUMALI
NIM: MMP.16.22 583
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
2
3
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi
Jambi, November 2018
Nama Pembimbing I: Dr. H. Marwazi, M.Ag
Nama Pembimbing II: Dr. Sholahuddin, M.Pd
NOTA DINAS
Pembimbing I Pembimbing II
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi
MOTTO
ِ َه لِ َه ا َو إِ ذَ ا َح َك ْم تُ ْم بَ ْْيَ ال ن
َّاس أَ ْن ِ اَن
ْ ت إِ ََلٰ أ َّ َّإِ ن
َ َاَّللَ ََيْمُ ُر ُك ْم أَ ْن تُ َؤ دُّوا ْاْلَم
ِ اَّلل َك ا نَ ََسِ يع ا ب ِ ِ ِ ِ َّ َََّتْ كُ م وا ِِب لْع ْد ِل ۗ إِ ن
ص يرا َ ر َ َّ َّاَّللَ ن ع مَّ ا يَع ظُكُ ْم بِه ۗ إِ ن َ ُ
Artinya: Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. An-
Nisa:58)1
1
Departemen Agama RI, AlQur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Islam,
2009),hal.63
7
PERSEMBAHAN
Kedua orang tuaku tercinta, (alm) H. Buchari dan (alm) Hj. Jari
Istri dan anakku tercinta, Hj. Susanti, S.Pd.I dan Bj. Ihza Mahendra serta
rekan-rekan seperjuangan pada Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam (MPI) angkatan tahun 2017 Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
ABSTRAK
ABSTRACT
Jumali, NIM. MMP.16. 22.583. Management of the State of Junior High
School Teachers in Tanjung Jabung Barat Region. Theses, Islamic
Educational Management Islamic Educational Management,
Postgraduate State of Islamic University Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
2018.
KATA PENGANTAR
Penulis,
JUMALI
NIM: MMP.16.22 58
12
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
15
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TRANSLITERASI
A. Alfabet
ا ʼ ﻄ t}
ب b ظ z}
ت t ع ‘
ث th غ Gh
ج j ف F
ح h ق Q
خ kh ﻙ K
د d ل L
ر dh م M
ﺮ r ن N
ز z و W
س s ه H
ش sh ء ,
ص s} ي Y
ض d}
18
C.T ar ủṭah
1. T mar ṭah yang mati atau mendapat harakat sukun,
transliterasinya diakhiri dengan /h/.
Arab Indonesia
صالۃ Ṣ
مﺮاۃ
Arab Indonesia
وزارۃالتﺮبيۃ -Tarbiyah
مﺮاۃالزمن -Zaman
19
TRANSLITERASI
A. Alfabet
ا ʼ ﻄ t}
ب b ظ z}
ت t ع ‗
ث th غ Gh
ج j ف F
ح h ق Q
خ kh ﻙ K
د d ل L
ذ dh م M
ﺮ r ن N
ز z و W
س s ه H
ش sh ء ,
ص s} ي Y
ض d}
20
C.T ar ủṭah
1. T mar ṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya
diakhiri dengan /h/.
Arab Indonesia
صالۃ Ṣal h
مﺮاۃ Mir‘ h
2. Ta>‘ marbu>t}ah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan
dhammah, maka transliternya diakhiri dengan /t/.
Arab Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
2
Priona dan Marnis, Manajemen Sumber daya manusia, (Sidoarjo: Zifatama Publisher,
2008), hal.4
3
Hadist Riwayat Bukhari, diakses dari eramuslim.com pada tanggal 30 Oktober 2018
23
Tabel 1.1
Data tenaga pendidik pegawai negeri sipil (PNS) sekolah menengah pertama Kabupaten Tanjung Jabung
Barat untuk Mata pelajaran Ujian Nasional Tahun 2017.
JUMLAH JUMLAH
KECAMATAN UNIT KERJA B. Indonesia B. Inggris IPA Matematika
ROMBEL SISWA
Tabel 1.1
(Lanjutan. 1)
JUMLAH JUMLAH
KECAMATAN UNIT KERJA B. indonesia B. Inggris IPA Matematika
ROMBEL SISWA
Tabel 1.1
(Lanjutan.2)
JUMLAH JUMLAH
KECAMATAN UNIT KERJA B. indonesia B. Inggris IPA Matematika
ROMBEL SISWA
Tabel 1.1
(Lanjutan 3 )
JUMLAH JUMLAH
KECAMATAN UNIT KERJA B. indonesia B. Inggris IPA Matematika
ROMBEL SISWA
Tabel 1.2
Data Sekolah Menengah Pertama Negeri Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang tidak Memiliki Tenaga
Pendidik Berdasarkan Mata Pelajaran yang di Ujikan secara Nasional
JUMLAH
Kecamatan UNIT KERJA B. indonesia B. Inggris IPA Matematika
ROMBEL
SMP NEGERI BATANG
Tungkal Ulu 4 0 0 0 0
ASAM
SMP NEGERI 6 KUALA
Seberang Kota 3 0 0 0 0
TUNGKAL
SMP NEGERI SATU ATAP
Seberang Kota 3 0 0 0 0
SDN 058V/PARIT TIMUR
SMP SATU ATAP 3
Senyerang 3 0 0 0 0
PENGABUAN
SMP SATU ATAP 2
Pangabuan 3 0 0 0 0
PANGABUAN
SMP SATU ATAP 06
Pangabuan 3 0 0 0 0
PANGABUAN
Muara Papalik SMP NEGERI 09 MERLUNG 3 0 0 0 0
Tabel 1.3
Rata-Rata Hasil Akhir Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama Negeri Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
yang tidak Memiliki Tenaga Pendidik Berdasarkan Mata Pelajaran yang di Ujikan
JUMLAH B.
Kecamatan UNIT KERJA B. Inggris IPA Matematika
ROMBEL Indonesia
SMP NEGERI BATANG
Tungkal Ulu 4 60,08 50,66 45,00 45,50
ASAM
SMP NEGERI 6 KUALA
Seberang Kota 3 69,00 64,95 69,80 48,25
TUNGKAL
SMP NEGERI SATU ATAP
Seberang Kota 3 50,33 43,30 36,04 28,40
SDN 058V/PARIT TIMUR
SMP SATU ATAP 3
Senyerang 3 55,44 43,85 34,97 30,41
PENGABUAN
SMP SATU ATAP 2
Pangabuan 3 55,78 35,23 33,17 43,60
PANGABUAN
SMP SATU ATAP 06
Pangabuan 3 55,00 33,44 33,00 40,00
PANGABUAN
Muara Papalik SMP NEGERI 09 MERLUNG 3 62,77 40,22 38,97 28,05
Tabel 1.4
Rata-Rata Hasil Akhir Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama Negeri Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
yang Memiliki Tenaga Pendidik Berdasarkan Mata Pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika
JUMLAH
Kecamatan UNIT KERJA Bahasa Inggris Matematika
ROMBEL
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah ―Mengapa
manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah menengah
pertama negeri di Tanjung Jabung Barat tidak merata?
Untuk menjawab pertanyaan utama, maka diperlukan rincian
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep manajemen penempatan tenaga
pendidik sekolah menengah pertama (SMP) dalam
peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat?
2. Bagaimana tahapan manajemen penempatan tenaga
pendidik sekolah menengah pertama (SMP) dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat?
3. Bagaimana upaya manajemen penempatan tenaga
pendidik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam
peningkatan mutu pendidikan?
C. Fokus Penelitian
Penelitian ini fokus pada manajemen penempatan tenaga
pendidik di sekolah menengah pertama (SMP) Negeri di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu mengenai konsep
manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah menengah
pertama negeri, bagaimana tahapan-tahapan manajemen
penempatan tenaga pendidik serta upaya yang dilakukan oleh
pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam manajemen
penempatan tenaga pendidik dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan di wilayah kabupaten Tanjung Jabung Barat.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
35
A. Landasan Teori
1. Sistem Manajemen Pendidikan
37
38
4
Tirtarahadja, Umar, &Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hal. 57-58.
5
Ibid., hal.58.
39
6
Meadows. H. Donnella, Thinking in Systems, (London: Earthscan, 2009), h. 11
7
Ibid.,h. 28
8 th
Bratton. J.,& Gold. J, Human Resources Management, 6 edition: Theory and
Practice, (UK: McMillan Education Palgrave, 2017 ), h. 9.
9
Saylor. Principles of Management diakses dari www.saylor.org/books pada tanggal
27 November 2017
40
10
Cole. A. Gerald, Management Theory and Practice, (UK: South Western
Cengagage, 2004 ), hal. 6.
11
Muhammad Kristiawan, Dian Safitri, & Rena Lestari, Manajemen Pendidikan,
(Yogyakarta: Deeppublish, 2017), hal. 1
41
12
Fattah, Nanang, Analisis Kebijakan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2012), hal. 38-39.
42
17
Andi Rasyid Pananrangi, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Celebes Media
Perkasa, 2017), hal. 9
18
Ibid., hal. 6
19
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), hal. 5-7.
45
20
Fattah, Op.Cit., hal. 123
46
21
Budiarjo. M., Suseno. N., & Quarta.,RE, Pengantar Ilmu Politik, (Jakarta: UT Press,
2015), hal. 18.
22
Hoy, W. K & Miskel, C. G, Educational Administration: Theory, Research,
and Practice.9th Edition, (Boston: McGraw-Hill, 2013)
47
23
Saylor., Op.Cit., hal. 7
48
24
Ibid.,hal. 7
25 th
Robbin.P.S. & Coutler. K.M., Management 11 , (Prentice Hall: Cornel Uiniversity,
2013), hal.29.
26
Ibid
27
Ngalim Purwanto, Op.Cit, hal.15
49
28
Ibid
50
29
Hikmat, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal. 119
51
30
Hikmat, Manajemen Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal. 30
52
31
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan (Bandung:
Alfabeta, 2010), hal. 94.
53
32
Priono & Marnis, Op.Cit, hal. 5
33
Ibid, hal. 6-8
55
34
Hariandja,T.M, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Gramedia, 2005), hal.
156
56
37
Ibid, hal 13
59
Pasal 25:
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Penempatan tenaga pendidik yang merata adalah
sebuah keniscayaan untuk melaksanakan amanat Undang-
Undang Dasar 1945 dan mencapai tujuan pendidikan
nasional. Pendistribusian penempatan tenaga pendidik
dilakukan sebagai wujud pemberian keseimbangan dan
menghindari terjadi kesenjangan dalam melaksanakan
pendidikan. Pendistribusian penempatan tenaga pendidik
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga
negara Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang
bermutu.
Pemerintah telah mengatur pendistribusian
penempatan tenaga pendidik dalam undang-undang
pendidikan nasional dan peraturan pemerintah sebagai
landasan yuridis.
4. Tenaga Pendidik dan Mutu Pendidikan
a. Tenaga Pendidik
Penempatan tenaga pendidik merupakan salah satu
bentuk pengelolaan pemerataan tenaga pendidik di seluruh
wilayah secara adil dan merata. Sehingga, dalam
penempatan tenaga pendidik perlu adanya pemerataan
baik dalam jumlah maupun rasio rombongan belajar.
Penempatan tenaga pendidik yang merata memberikan
kesempatan yang sama dalam pemerataan pendidikan
yang bermutu.
Pemerataan berdasarkan kamus Bahasa Indonesia
berasal dari kata ―rata‖ yang memiliki makna seluruh
bagian, tersebar kesegala penjuru, dan sama-sama
memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan pemerataan
63
38
Tilar, H.A.R., & Nugroho.R. Kebijakan Pendidikan: Pengantar untuk memahami
kebijakan pendidikan dan kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hal. 65.
39
Turner.C, Taking Responsibility for learning and teaching: from principles to
practice, (London: Continum, 2012), hal. 4.
40
Ibid.
65
41
Mudlofir, Pendidik Profesional, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013) hal.60-62
66
42
Zajda.J., & Gamage.D. Decentralisation, school based management, and Quality,
(London: Springer, 2009), hal. XV.
71
43
Dodly Riatmadji, Kapuspen Kemendagri (23 Oktober 2014), diakses dari
www.republika.co.id pada tanggal 3 Desember 2017
44
Tilar, H.A.R, Membenahi Pendidikan Nasional, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.
20.
72
a. Mutu Pendidikan
45
Mishra, Quality assurance in higher education: an introduction. Diakses dar
73
46
Salis. E, Total Quality Management in Education. Third Edition, (UK: Routledge,
2002), ha. 2.
75
صٌنَ لَهُ الدٌِّنَ ُحنَفَا َء َوٌُ ِقٌ ُموا َ َّ َو َما أ ُ ِم ُروا إِ ََّل ِلٌَ ْعبُدُوا
ِ اَّلل ُم ْخ ِل
ٌِن ْال َق ٌِّ َم
ُ الز َكاةَ ۚ َوََٰ ِل ََ د
َّ ص ََلةَ َوٌُإْ تُوا َّ ال
Artinya:
47
Ibid., hal.12-13
79
48
Zajda. J., Baccus. K., & Kach.N, Excellence and quality in education, (Australia:
JNP, 1995), hal.7
49
Danim, Sudarwan, Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2006), hal, 82.
80
50
Sallis, Op.Cit
51
Ibid
81
52
Nuryanti Mustari, Implementasi kebijakan peningkatan kompetensi pendidik melalui
peningkatan rasion pendidik dan pemerataan penyebaran pendidik di kabupaten
Jeneponto diakses melalui www.jurnal unismuh.ac.id pada tanggal 5 Desember 2017.
82
A. Pendekatan Penelitian
55
Mukhtar, Metode praktis penelitian deskriptif kualitatif, (Jakarta: Referensi/GP.Press
Group, 2013), hal.84.
56
Moleong, J.Lexy, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2010), hal.6.
85
86
1. Jenis Data
Data yang diperlukan oleh peneliti untuk mencapai tujuan
penelitian yang telah ditetapkan di bagian terdahulu, peneliti
memerlukan dua jenis data yaitu:
a. Data Primer
60
Iskandar, metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial: Kuantitatif dan Kualitatif,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2009) hal. 77
61
Moleong. J. Lexy., Op .Cit., hal.157.
89
62
Sugiyono, Op.Cit., hal. 203.
90
2. Wawancara
63
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta; Rajawali Press, 2010),
hal. 215.
64
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suati Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hal. 231.
91
65
Sugiyono, Op.Cit., hal. 336
66
Mukhtar, Op.Cit., hal. 336
92
67
Sugiyono, Op.Cit.,hal.338
93
68
Mukhtar, Op.Cit., hal. 215.
94
Tabel 3.1
Rencana dan Waktu Penelitian
Tahun 2017- 2018
Kegiatan Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 234123 4 1 2 34123 4 12 3 4 1 23 4 12 3 4123412341234 1 2 3
1. Penulisan Draf Proposal x xx x
2. Konsultasi dengan Ketua Prodi/lainnya x xx x
untuk fokus penelitian
3. Revisi DraftProposal x xxxxxxx xx
4. Proses Ujian Proposal x
5. Revisi Draf Proposal setelah ujian xx
6. Konsultasi dengan Pembimbing xxx xxx x
7. Koleksi data xxx xxx x
8. Analisa dan Penulisan Draf Awal xx xxx xxx x
9. Draf awal dibaca Pembimbing xx
10. Revisi Draf Awal
11. Draf Dua dibaca Pembimbing
12. Revisi Draf Dua xxxx
13. DraftDua Revisi dibaca Pembimbing xxxx
14. Penulisan Draf Akhir xxxx
15. Draft Akhir dibaca Pembimbing xxxx
16. Ujian Tahap Awal
x
17. Revisi Setelah Ujian Tahap Awal xxxx
18. Ujian Munaqasyah
19. Revisi Tesis Setalah Ujian Munaqasyah
20. Mengikuti Wisuda
BAB IV
69
Profil Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2017
97
98
70
Ibid
100
Tabel 4.1
Nama Sungai dan Wilayah Aliran Kabupaten Tanjung Jabung Barat
No Lokasi Kecamatan Nama Sungai
1 Tungkal Ilir Pangabuan dan Bram Itam
2 Betara Betara
3 Tungkal Ulu Pangabuan, Luntuk, Langir,
Asam, Tantang, Dasal
4 Pangabuan Pangabuan,Lumahan,
Baung, Senyerang
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2017
105
72
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
110
111
112
Tabel 4.3
(Lanjutan)
113
114
a. Berdasarkan kebutuhan
Konsep manajemen penempatan tenaga pendidik di
sekolah menengah pertama negeri dalam meningkatkan
mutu pendidikan di kabupatan Tanjung Jabung Barat
adalah berdasarkan kebutuhan yaitu berdasarkan
kebutuhan sekolah yang berada di tigabelas kecamatan
terhadap jumlah tenaga pendidik dilihat dari segi
kualifikasi akademik.
Hal ini, sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala
Dinas Pendidikan (KDP) dan Kepala bidang pendidikan
dasar dan menengah (KBPDM) kabupaten Tanjung
Jabung Barat. KDP menyatakan bahwa konsep
manajemen penempatan tenaga pendidik di SMPN adalah
sebagai berikut:
―Selama ini konsep manajemen penempatan guru
di SMP negeri di wilayah Tanjung Jabung Barat
hampir sama dengan konsep yang diterapkan di
wilayah lain yaitu berdasarkan kebutuhan sekolah‖
(KDP, 5 Juli 2018).
c. Berdasarkan pemerataan
Konsep manajemen penempatan tenaga pendidik
sekolah menengah pertama dalam meningkatkan mutu
pendidikan adalah merata baik secara kualifikasi
akademik maupun secara kompetensi. Hal ini
disebabakan tenaga pendidik adalah kunci untuk
tercapainya pendidikan yang bermutu.
Terkait dengan konsep pemerataan tenaga pendidik
yang dilaksanakan di kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Kepala bidang guru dan tenaga kependidikan (KBGTK)
menyatakan bahwa konsep penempatan tenaga pendidik
di SMPN kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan
pemerataan, sebagaimana yang disampaikan saat
wawancara dilakukan:
73
Priono & Marnis, Op.,Cit. hal 6-8
74
Hariandja. T.M., Op., Cit., hal. 156
124
75
Sallis, Op.Cit., hal. 2
76
TAP MPR/IV/MPR/1999
126
77
Wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan, 5 Juli 2018
127
78
Wawancara dengan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, 9 juli 2018
128
Tabel 4.4
Jumlah tenaga pendidik per mata pelajaran berdasarkan kecamatan di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
79
Wawancara Kepala bidang guru dan tenaga kependidikan, 9 Juli 2018.
130
80
Robins dan Coutler, Op.Cit, hal.9
132
b. Wawancara
c. Praktek mengajar
Organizing/Pengorganisasian:
Melalui pendataan maka dilakukan pengusulan
Tahapan
Manajemen
Penempatan Leading /actuating (/Pengarahan atau
Tenaga Pendidik penggerakan): pemberian motivasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Controlling/Pengawasan:
Melakukan pengawasan jumlah tenaga pendidik
melalui DAPODIK
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pembahasan dari hasil observasi,
wawancara, dan dokumentasi berdasarkan metode yang telah
ditetapkan sebelumnya mengenai manajemen penempatan
tenaga pendidik sekolah menengah pertama negeri (SMPN)
kabupaten Tanjung Jabung Barat, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Konsep manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah
menengah pertama negeri (SMPN) kabupaten Tanjung Jabung
Barat adalah sesuai dengan konsep manajemen sumber daya
manusia dalam fungsi penempatan atau yang disebut dengan
staffing yaitu melakukan penempatan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan untuk menempatkan kekosongan posisi
tenaga pendidik pada sekolah menengah pertama negeri
berdasarkan estimasi kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
b. Tahapan manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah
menengah pertama negeri (SMPN) kabupaten Tanjung Jabung
Barat adalah menerapkan tahapan-tahapan manajemen terdiri
atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan. Pelaksanaan setiap tahapan manajemen
penempatan tenaga pendidik, pemerintah kabupaten Tanjung
Jabung Barat melakukan perencanaan penerimaan dan
penempatan tenaga pendidik sesuai dengan data kebutuhan
yang diterima.
c. Upaya manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah
menengah pertama negeri (SMPN) kabupaten Tanjung Jabung
Barat adalah sesuai dengan prinsip-prinsip yang diterapkan
dalam manajemen sumberdaya manusia yaitu berdasarkan
146
147
prinsip kemanusiaan dan equal pay for equal work yaitu tenaga
pendidik sebagai manusia yang perlu dihargai dan pemberian
balas jasa sesuai dengan prestasi kerja mereka.
B. IMPLIKASI
Fokus penelitian ini adalah pengelolaan tenaga pendidik
sekolah menengah pertama negeri (SMPN) kabupaten
Tanjung Jabung Barat dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide
kepada penelitian selanjutnya untuk memberikan pemahaman
terhadap pengelolaan penempatan tenaga pendidik, sehingga
dalam pendistribusiannya seimbang.
Berdasarkan hasil wawancara dan kajian teori mengenai
manajemen penempatan tenaga pendidik, terlihat bahwa
masih sedikit penelitian terkait manajemen penempatan
tenaga pendidik dan keterkaitannya dengan peningkatan mutu
pendidikan. Pada penelitian ini hanya pada konsep, tahapan
dan upaya dalam penempatan tenaga pendidik di sekolah
menengah pertama negeri (SMPN) di kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Hal yang sangat menarik jika melakukan
penelitian terkait manajemen penempatan tenaga pendidik di
satuan pendidikan lainnya berdasarkan lokasi per kecamatan
atau perbandingan dengan wilayah lain dilihat dari setiap
tahapan dan fungsi manajemen seperti mengkaji tentang
perencanaan manajemen penempatan tenaga pendidik
sekolah negeri baik ditingkat pendidikan dasar, menengah
maupun atas.
C. REKOMENDASI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
konsep, tahapan dan upaya yang dilakukan dalam
manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah menengah
pertama negeri (SMPN) Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
148
D. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas,
maka peneliti menyarankan agar dalam manajemen
penempatan tenaga pendidik pada sekolah menengah
pertama negeri (SMPN) perlu dilakukan berdasarkan analisis
rasio kebutuhan tenaga pendidik dan rombongan belajar, dan
analisis lokasi dan letak geografis suatu wilayah sehingga
dalam perekrutan untuk menempatkan tenaga pendidik bisa
dilakukan ketentuan-ketentuan yang bersifat khusu dan
mengikat serta mendorong calon tenaga pendidik untuk
memilih dan tetap bertahan di lokasi yang telah dipilih untuk
ditempatlkan. Oleh karena itu perlu peran aktif pihak terkait
150
Peneliti,
JUMALI
NIM: MMP.16.22 583
151
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Wawancara
SMPN harus sesuai dengan pendidikan dan kebutuhan tenaga pendidik yang
disesuaikan dengan jumlah rom ongan elajar”(16 Juli 2018)
KDP : “iya,,,,,sudah ..sudah erjalan sesuai dengan formasi” (5 Juli 2018)
KPPD : “sudah dengan melihat ke utuhan erdasarkan rasio“(12 Juli 2018)
KBGTK : “ Berdasarkan pengamatan saya peraturan dan regulasi se agian telah dijalankan
sesuai dengan KEMENPAN RB bahwa pemerintah daerah harus memperbaiki distribusi
dan pemerataan tenaga pendidik sesuai dengan UU NO.19 tahun 2017 pasal 58 yaitu (1)
pengangkatan dan/atau penempatan guru yang diangkat oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan atau penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; kementerian
melakukan koordinasi perencanaan keputusan guru secara rasional dalam rangka
pengangkatan dan penempatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
perencanaan kebutuhan guru secara nasional sebagaimana dimaksud pada ayat 2
dilakukan dengan mempertimbangkan pemerataan guru antar satuan pendidikan yang
diselenggarakan pemerintah daerah dan/atau masyarakat, antar kabupaten atau antar
kota, dan antar propinsi, termasuk kebutuhan guru di daerah khusus; ketentuan
mengenai perencanaan kebutuhan, pengangkatan dam/atau penempatan guru
dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah atau masyarakat
penyelenggara pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, 2, dan 3 diatur dengan
peraturan Menteri (9 Juli 2018)
159
3. Bagaimana konsep penempatan tenaga pendidik di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dilakukan?
KBKPS :” tentunya erdasarkan peraturan dan regulasi tapi dalam peta penempatan masih
belum merata karena kurangnya guru, dan penempatan itu dilakukan berdasarkan
kebutuhan di SMPN berdasarkan analisis kebutuhan yang selanjutnya wewenang
perpindahan dilakukan oleh Bupati” (16 Juli 2018)
KDP : “Konsep manajemen penenpatan tenaga pendidik dilakukan erdaarkan ke utuhan
sekolah yang mem utuhkan” (5 Juli 2018).
KPPD : “Yaitu…dengan erpedoman pada rasio guru, siswa dan kelas” (12 Juli 2018)
KBGTK :”pendistri usian penemoatan tenaga pendidik disesuaikan dengan jumlah siswa dan
rombel yang dimiliki oleh sekolah dan disesuaikan dengan jumlah guru yang ada,
agar guru yang sudah sertifikasi isa mencukupi ke utuhan jam mengajarnya” (9 Juli
2018).
4. Bagaimana konsep yang diterapkan dalam manajemen penempatan tenaga pendidik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri Kabupaten Tanjung Barat dilaksanakan?
KBKPS : “ konsepnya yaitu berdasarkan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan sehingga
dapat diketahui potensi-potensi efisiensi belajar mengajar di sekolah terutama guru
SMPN. Kemudian dilakukan analisis penempatan secara berjenjang menurut individu
tenaga pendidik, satuan pendidikan/sekolah, kecamatan dan ka upaten” (16 Juli 2018)
KDP :”konsep penempatan tenaga pendidik akan ditempatkan erdasarkan ke utuhan
sekolah” (5 Juli 2018)
160
KPPD : “ Yaitu mengacu pada permendik ud no.17 tahun 2017” (12 Juli 2018)
KBGTK :”konsep yang diterapkan ditanjabbar adalah pendistribusian penempatan berdasarkan
pemerataan” (9 Juli 2018).
5. Apakah konsep tersebut berdasarkan peraturan dan regulasi nasional? Ataukan regulasi daerah?
KBKPS : “ konsep terse ut tentunya erdasarkan regulasi nasional” (16 Juli 2018)
KDP :”sudah erdasarkan regulasi daerah dan nasional”(5 Juli 2018)
KPPD : “regulasi nasional dengan mempertim angkan regulasi daerah”(12 Juli 2018)
KBGTK : “Sesuai dengan peraturan nasional dan regulasi daerah yaitu erdasarkan UU No.19
tahun 2017 pasal 58” (9 Juli 2018).
6. Apakah konsep itu memberikan kontribusi yang tepat dalam manajemen penenpatan tenaga pendidikan
Sekolah Menengah Pertama Negeri Kabupaten Tanjung Jabung Barat? Mohon jelaskan!
KBKPS : “ adanya konsep manajemen penempatan tenaga pendidik diharapkan ketersediaan
dana yang lebih besar untuk mengembangkan mutu pendidikan, peluang bagi guru
menjadi lebih besar untuk mengembangkan keprofesian berkelanjutan, pencapaian
kinerja dnas pendidikan untuk mencapai standar pelayanan minimal , stndar nasional
pendidikan dan mengurangi kesenjangan mutu pendidikan (16 Juli 2018)
KDP : “konsep manajemen penenoatan ini sudah dianggap tepat karena erdasarkan
kebutuhan sekolah, karena pengadaan tenaga pendidik melalui formasi tidak dapat
dilaksanakan berkenaan dengan tidak adanya penerimaan PNS maka melalui tenaga
honor sekolah “(5 Juli 2018)
161
KPPD :” elum selalu tepat, hal ini dise a kan elum terpenuhnya ke utuhan guru secara utuh”
(12 Juli 2018)
KBGTK :”Dalam tahap pendistri usian penempatan maka harus disesuaikan dengan tugas dan
kemampuan” (9 Juli 2018)
7. Konsep yang bagaimana menurut bapak dapat mengatasi terjadinya kesenjangan penempatan tenaga
pendidik sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Tanjung Jabung Barat? Mohon penjelasannya!
KBKPS : “menurut saya untuk mengatsai terjadinga kesenjangan terse ut maka yang perlu
dilakukan adalah mempersipakan rumah dinas bagi guru ASN yang berasal dari luar
daerah, diberikan tunjangan khusus bagi tenaga pendidik yang melaksanakan tugas di
daerah terpencil dan perlu dilakukan pemerataan tenaga pendidik yang dilakukan
sesuai dengan ke utuhan minimal tenaga pendidik sekolah terse ut” (16 Juli 2018)
KDP :” konsepnya sudah erjalan sangat tepat” (5 Juli 2018)
KPPD : “yaitu mengacu pada peta DAPODIK pendidik dengan cara menghitung rasio ke utuhan
guru siswa dan RKB” (12 Juli 2018)
KBGTK : pastinya konsep pemerataan” (9 Juli 2018)
B. Rumusan Masalah 2 Bagaimana Tahapan Manajemen Penempatan Tenaga Pendidik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
1. Menurut Bapak, tahapan-tahapan apa yang dilakukan dalam manajemen penempatan tenaga
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
KBKPS : “ yang merupakan tahapan dalam manajemen penempatan tenaga pendidik di
kabupaten Tanjabbar ini adalah penyampaian usulan yaitu dilakukan secara kolektif
maupun perorangan. Secara kolektif dilakukan oleh kepala dinas pendidikan setelah
162
KBGTK :”Tahapan terse ut erdasarkan regulasi daerah yang mengacu pada regulasi nasional”
(9 Juli 2018).
4. Dari tahapan-tahapan tersebut, menurut bapak tahapan mana yang paling berpengaruh dalam
manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah menengah pertama negeri Kabupaten Tanjung Jabung
Barat? Mohon Penjelasannya!
164
KBKPS : “ menurut saya yang paling erpengaruh adalah tahap pengusulan dan analisis
ke utuhan..” (16 Juli 2018)
KDP : “menurut saya yang paling berpengaruh pada tahapan manajemen penempatan tenaga
pendidik adalah tahap pelaksanaan tes, pemberkasan, pengangkatan dan penempatan
itu sendiri” (5 Juli 2018)
KPPD : “ Tahapan yang erpengaruh pada manejmen penempatan tenaga pendidik menurut
saya semua tahapan saling berpengaruh karena merupakan sistem mata rantai, antara
satu sama lain ya tidak oleh terputus” (12 Juli 2018).
KBGTK :”dari tahapan-tahapan yang saya sampaikan diatas, tahapan yang paling berpengaruh
adalah melihat kebutuhan guru di satuan pendidikan” ( 9 Juli 2018)
5. Menurut Bapak, sebaiknya bagaimana tahap-tahap manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah
menengah pertama negeri di Kabupaten Tanjung Jabung Barat? Mohon penjelasannya!
KBKPS : “ Ya…menurut saya…. erdasarka analisis ke utuhan saja dan kemudian usulkan” (16
Juli 2018)
KDP :”sudah erjalan dengan lancar” (5 Juli 2018)
KPPD : “Yaitu dengan cara melakukan pendataan ulang secara real tentang guru” (12 Juli 2018)
KBGTK :”seperti yang telah saya jelaskan diatas, yaitu melalui tiga tahap” (9 Juli 2018).
165
KBGTK : “pastinya upaya terse ut erdasarkan regulasi nasional yang disesuaikan dengan
regulasi daerah: (9 Juli 2018).
3. Bisakah Bapak menjelaskan hal-hal apa saja yang mempengaruhi upaya manajemen penempatan
tenaga pendidik sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
KBKPS : “ seperti yang saya sampaikan se elumnya…..yang erpengaruh adalah usualn dan
analisis ke utuhan” (16 Juli 2018)
KDP : hal yang berpengaruh menurut saya adalah usulan formasi dan pengangkatAN CPNS
tenaga pendidik” (5 Juli 2018)
KPPD : “ menurut saya yang erpengaruh dalam upaya manajemen penempatan tenaga pendidik
adalah ketersediaan guru dan jumlahpenempatan rekrutmen guru” (12 Juli 2018).
KBGTK :”ooo… aiklah, jadi… hal-hal yang mempengaruhi upaya tersebut adalah dalam bentuk
latar belakang pendidikan, pemenuhan beban tugas guru, dan kemungkinan adanya perangkapan
tugas mata pelajaran lain kalau ada kekurangan guru: (9 juli 2019).
4. Menurut Bapak, upaya manajemen penempatan tenaga pendidik sekolah menengah pertama yang
bagaimanakah sebaiknya dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat? Mohon Penjelasannya!
KBKPS : “ menurut saya…yang telah dilalui saat ini sudah cukup baik, hanya saja masih kurang
tenaga pendidiknya” (16 Juli 2018)
KDP : “apa yang dilakukan saat ini sudah erjaan sesuai aturan, hanya penempatan yang
bukan PNS berdasarkan kebutuhan sekolah masing-masing” (5 Juli 2018)
167
KPPD : “ya.., sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, insha
allah….manajemen penenpatan tenaga pendidik dapat dilaksanakan” (12 Juli 2018).
KBGTK : “upaya pengelolaan penempatan guru di wilayah ini menurut saya yang tepat adalah
sesuai dengan prinsip pemerataan yaitu keseimbangan dan kebutuhan berdasarkan
masing-masing wilayah yang ada di kecamatan Ka upaten Tanja ar” (9 Juli 2018)
5. Apakah menurut Bapak, upaya manajemen penempatan tersebut mampu mengatasi ketidakseimbangan
penempatan tenaga pendidik sekolah menengah pertama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat? Mohon
penjelasannya.
KBKPS : “ kalau untuk mengatasi ketidakseim angan penempatan tenaga pendidik, menurut
saya sudah tepat….namun yang menjadi kendala jumlah tenaga pendidik pada mapel
tertentu yang diusulkan masih kurang” (16 Juli 2018)
KDP :Menurut saya belum adanya penerimaan CPNS secara resmi oleh Pemerintah, maka
sekolah melakukan penerimaan tenaga pendidik melalui jalur honor sekolah yang
dibiayai melalui dana BOS”(5 Juli 2018)
KPPD : “ya…insha allah dapat mengatasi ketidak seim angan terse ut, jika dilakasanakan
sesuai aturan dan perundang-undangan yang erlaku” (12 Juli 2018).
KBGTK : “oooo….. iya pastinya, karena upaya tersebut adalah menyesuaikan dengan kebutuhan
yang ada di satuan pendidikan” (9 Juli 2018)
168
169
170
CURRICULUM VITAE