Ilovepdf Merged PDF
Ilovepdf Merged PDF
nr BIO 3
1 6 hipokotil kotiledon
4 1 hipokotil
4
5
7b 5
6 7a
Struktur biji:
radikula
1) Embrio, zigot yang telah berkembang dan
siap berkecambah. D. PERTUMBUHAN
2) Endosperm, cadangan makanan utama biji Jaringan meristem adalah jaringan embrionik
monokotil (berendosperm). tumbuhan yang belum terspesialisasi dan aktif
membelah.
3) Kotiledon, cadangan makanan utama biji
dikotil (tak berendosperm). Pertumbuhan tumbuhan oleh jaringan
meristem apikal dijelaskan teori titik tumbuh.
4) Aleuron (lapisan luar endosperm)
1) Teori Histogen (Hanstein, 1868)
5) Testa (kulit biji)
Titik tumbuh tersusun atas lapisan sel yang
6) Radikula (akar lembaga)
disebut histogen yang terdiri dari:
7) Kaulikulus (batang lembaga)
a. Hipokotil, sumbu embrio yang berada di dermatogen d epidermis
bawah tempat munculnya kotiledon. periblem d korteks, endodermis
b. Epikotil, sumbu embrio yang berada di plerom d stele
atas tempat munculnya kotiledon.
8) Plumula (daun lembaga)
tunas
aksiler Tumbuhan yang memiliki jaringan ini adalah
famili Gramineae (rumput-rumputan).
Adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel 6) Jari-jari empulur, terbentuk akibat
gabus (parenkim penutup luka) yang pertumbuhan sekunder.
memanjang yang dihasilkan kambium 7) Empulur/pit, jaringan dasar pengisi stele.
gabus (felogen). Struktur potongan melintang daun:
Jaringan gabus terdiri dari dua macam: 1
a. Feloderm, dibentuk ke arah dalam dan
tersusun atas sel-sel hidup.
2
b. Felem, dibentuk ke arah luar dan
tersusun atas sel-sel mati. 4a
3
Fungsi jaringan gabus adalah melindungi 4b
jaringan di bawahnya dari kerusakan.
Struktur potongan melintang akar: 1
Monokotil Dikotil 1) Epidermis, lapisan terluar daun yang
5a dilengkapi kutikula (zat lilin). Pada epidermis
5b 1 5b
5a 2 1 bawah, banyak terdapat stomata.
3 2 2) Jaringan palisade (pagar), jaringan
4 3 penyokong yang memiliki banyak klorofil.
4
3) Jaringan spons, jaringan penyokong yang
6 memiliki sedikit klorofil dan sebagai tempat
6
penyimpanan cadangan makanan.
1) Epidermis, lapisan terluar akar, di lapisan 4) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke
bawahnya terdapat kambium gabus. arah epidermis atas) dan floem (b, ke arah
2) Korteks, jaringan dasar yang terletak di epidermis bawah).
sebelah dalam epidermis.
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUM-
3) Endodermis, lapisan tempat terdapatnya
BUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
pita Caspary yang bersifat impermeabel
Faktor internal yang mempengaruhi
yang berfungsi menyeleksi air yang masuk.
pertumbuhan dan perkembangan:
4) Perisikel, lapisan sebelah dalam
1) Genetis, sifat-sifat tumbuhan tertentu
endodermis, tempat pembentukan kambium
berasal dari pewarisan sifat induk tumbuhan.
gabus dan rambut akar.
(dipelajari di Biologi 4)
Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan 2) Oksigen dibutuhkan akar untuk respirasi dan
dan perkembangan, terutama pembungaan. penyerapan unsur hara dalam tanah, melalui
aerasi medium tumbuh yang baik.
Tumbuhan peka terhadap cahaya karena
pigmen fitokrom. Nutrisi (unsur hara) yang diperlukan oleh
tumbuhan terbagi menjadi makronutrien dan
Berdasarkan lama penyinaran (fotoperiodisme),
mikronutrien.
pembungaan tumbuhan terjadi jika:
Perubahan pada daun akibat defisiensi nutrisi:
Jenis Penyinaran Contoh
<12 jam krisan, aster, dahlia, Daun sehat
Berhari
(sub-tropis anggrek, stroberi, jagung,
pendek
utara) kedelai, ubi jalar
Defisiensi air
Berhari 12 jam
kacang, tebu
sedang (tropis)
Defisiensi N
>12 jam kentang, gandum, bit,
Berhari
(sub-tropis bayam, selada, lobak, kol,
panjang
selatan) bunga sepatu Defisiensi P
padi, kapas, timun, tomat,
Berhari tidak
mawar, anyelir, bunga Defisiensi Ca
netral dipengaruhi
matahari
C CO2
reaksi fotosintesis, bahan dasar senyawa
H H2O pertumbuhan dan metabolisme terhambat
organik
O H2O, O2
N NO3-, NH4+ asam amino, asam nukleat, klorofil pertumbuhan terhambat, klorosis
Fe Fe2+, Fe3+ sintesis protein dan klorofil klorosis, daun bergaris kuning
pseudoselom
D. METAMORFOSIS
Metamorfosis adalah proses perkembangan
hewan setelah kelahiran berupa perubahan
endoderm ukuran, bentuk, dan fungsi bagian tubuh hewan
archenteron
melalui stadium-stadium tertentu.
Filum: Nemathelminthes.
Metamorfosis umumnya terjadi pada kelas
3) Triploblastik selomata Insekta, Amphibi, Crustacea, dll.
Rongga tubuh berkembang menjadi
Insekta
mesenteron yang berisi organ dalam yang
dibatasi mesoderm, dan menghubungkan ametabola metabola
bagian dorsal dan ventral. Apterygota Pterygota
diafragma/mesentrium tidak bersayap bersayap
selom
ektoderm holometabola
archenteron sayap dari Endopterygota
lapisan dalam
splanknik
(mesoderm) sayap dari
Exopterygota
luar
lapisan hemimetabola
endoderm
somatik
(mesoderm) Macam-macam metamorfosis pada Insekta:
1) Ametabola (tidak bermetamorfosis)
Filum: Annelida, Arthropoda, Mollusca,
Echinodermata, Chordata. Serangga yang melakukan ini adalah
kelompok Apterygota.
C. FASE PASCA-EMBRIONIK
Contoh: Lepisma saccharina (kutu buku),
Fase pasca-embrionik terjadi melalui
Thysanura sp, Collembola sp.
organogenesis dan setelah bayi dilahirkan.
2) Hemimetabola (metamorfosis sempurna)
Organogenesis adalah proses pembentukan
Zigot berkembang menjadi nimfa yang
organ-organ dari embrio.
hanya berbeda ukuran saja dengan imago.
Lapisan embrionik akan berkembang menjadi:
1) Ektoderm berkembang menjadi epidermis zigot nimfa imago
kulit dan derivatnya, sistem saraf, sistem
indra, medulla adrenal, gigi dan rahang.
katak katak
dewasa muda
ekor menghilang paru-paru, ekor
pendek, kaki
berkembang
Enzim
A. PENDAHULUAN b. Gugus prostetik
Enzim adalah biokatalisator yang mempercepat Adalah kofaktor berupa senyawa
laju reaksi kimia dalam tubuh, dengan anorganik (mineral) yang berikatan
menurunkan energi aktivasi reaksi. secara kovalen dengan enzim.
METABOLISME 1
materi78.co.nr BIO 3
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA E. TATA NAMA ENZIM
ENZIM Sebelum ada tata nama, enzim diberi nama
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara dengan:
lain adalah konsentrasi enzim dan kofaktor, 1) Secara sembarangan saat ditemukan.
konsentrasi substrat, konsentrasi inhibitor, suhu Contoh: tripsin, pepsin, renin.
dan pH. 2) Menambahkan –ase pada nama substratnya.
Pengaruh konsentrasi zat-zat yang Contoh: urease (urea), lipase (lipid/lemak),
berhubungan dengan enzim: amilase (amilum), protease (protein), laktase
1) Konsentrasi enzim yang lebih besar dari (laktat).
substrat akan mempercepat laju reaksi 3) Berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis.
(mempercepat pembentukan produk).
Contoh: dehidrogenase mengkatalisis reaksi
2) Konsentrasi substrat yang lebih besar dari pelepasan hidrogen.
enzim akan menimbulkan konsentrasi
Tata nama enzim diatur oleh International Union
substrat jenuh (laju reaksi maksimum), yang
of Biochemistry (IUB) mulai tahun 1961, dan
menyebabkan ada substrat yang tidak
enzim digolongkan menjadi 6 kelompok:
dikatalisis.
1) Oksidoreduktase
3) Konsentrasi inhibitor yang besar akan
Adalah enzim yang mengkatalisis reaksi
memperlambat laju reaksi (menghambat
redoks biologis.
pembentukan produk).
Contoh: berakhiran oxidase, reductase dan
Cara mencegah inhibitor menghambat
dehydrogenase, seperti sulfit oksidase, nitrat
pembentukan produk adalah dengan
reduktase, alkohol dehidrogenase.
meningkatkan konsentrasi enzim, kofaktor
dan substrat. 2) Transferase
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, yaitu: Adalah enzim yang memindahkan gugus
fungsi suatu substrat ke substrat lain.
1) Semakin tinggi suhu, maka energi kinetik
substrat dan enzim meningkat, sehingga Contoh: transglutaminase, alanin trans-
mempermudah keduanya saling berikatan. minase, DNA metiltransferase.
2) Aktivitas enzim meningkat pada suhu 3) Hidrolase
optimum sampai suatu suhu maksimum Adalah enzim yang mengkatalisis reaksi
(sekitar 40oC). hidrolisis biologis.
3) Suhu yang terlalu tinggi (>40oC) Contoh: enzim-enzim pencernaan seperti
menyebabkan enzim tidak bekerja karena amilase, sukrase, tripsin, renin, lisozim, dll.
struktur enzim rusak akibat mengalami 4) Liase
denaturasi protein. Adalah enzim yang memutuskan ikatan
Enzim yang mengalami denaturasi tidak rangkap kimia pada substrat.
dapat digunakan kembali. Contoh: karbonik anhidrolase, ornitin
o
4) Suhu yang terlalu rendah (<30 C) dekarboksilase.
menyebabkan enzim tidak bekerja karena 5) Isomerase
enzim mengalami inaktivasi. Adalah enzim yang mengkatalisis
Enzim yang mengalami inaktivasi masih pembentukan isomer suatu senyawa tunggal.
dapat digunakan jika suhu kembali normal. Contoh: protein disulfida isomerase.
pH dapat mempengaruhi struktur protein pada 6) Ligase/sintetase
sisi aktif, sehingga substrat untuk berikatan.
Adalah enzim yang menggabungkan dua
pH optimum enzim berbeda-beda, dan jika tidak buah molekul secara kovalen.
pada pH optimum, enzim dapat mengalami
Contoh: piruvat karboksilase, asetil KoA
denaturasi protein.
karboksilase.
Contoh: enzim amilase bekerja pada pH netral
agak basa, enzim pepsinogen bekerja pada pH
sangat asam, dan maltase bekerja pada pH basa.
METABOLISME 2
materi78.co.nr BIO 3
Katabolisme
A. PENDAHULUAN glukosa
6C
Metabolisme adalah reaksi biokimia dalam ATP
tubuh makhluk hidup yang melibatkan substrat
heksokinase
dan enzim untuk menghasilkan produk.
ADP
Metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu glukosa 6-fosfat
katabolisme dan anabolisme.
Pengertian katabolisme dan anabolisme: fosfoglukosa isomerase
Katabolisme Anabolisme fruktosa 6-fosfat
mengubah senyawa mengubah senyawa
ATP
organik menjadi anorganik menjadi
senyawa anorganik senyawa organik fosfofruktokinase
mengurai molekul menyusun (sintesis) ADP
fruktosa-1,6-difosfat
kompleks menjadi molekul sederhana
sederhana menjadi kompleks
menghasilkan ATP menggunakan ATP aldolase
METABOLISME 1
materi78.co.nr BIO 3
Reaksi dekarboksilasi oksidatif asam piruvat: 2 asetil-KoA
2C
2NADH
2KoA
2 a.piruvat d 2 asetil-KoA + 2NAD+ + 2H+ + 4e + 2CO2 2NAD+ 2 oksalo-
2 sitrat
2 asam piruvat 2NADH asetat 6C 2H2O
3C
4C 2H2O
2NAD+ 2 malat 2H2O
2 isositrat
1C 2H2O
2NADH 1C
2CO2 2 fumarat 2NAD+
2 asetil 2CO2
2FAD
2C 2NADH
2koenzim A 2FADH2 2 α-ketoglutarat
(KoA) 2 suksinat 2NAD+ 5C
2KoA 1C
2NADH
2 asetil-KoA 2CO2
2ADP + 2P 2 suksinil-KoA 2H2O
Siklus Kreb (siklus asam sitrat) adalah siklus yang 4C 2KoA
2 ATP
terjadi setelah dekarboksilasi oksidatif asam
Transpor elektron (kemiosmosis) adalah proses
piruvat. Siklus ini terjadi dalam matriks mitokondria.
pelepasan energi berupa proton (H+) dan
Reaksi siklus Kreb:
elektron (e) dari molekul NADH dan FADH2 yang
6NADH dibentuk selama katabolisme. Reaksi ini terjadi
dalam matriks mitokondria.
2 asetil-KoA d 6NAD+ + 6H+ + 12e
Reaksi transpor elektron:
+ 2FAD + 4H+ + 4e + 4CO2 + 2ATP
10 NADH + O2 d 10 NAD+ + H2O + 30 ATP
2FADH2 2 FADH2 + O2 d 2 FAD + H2O + 4 ATP
I NADH dehidrogenase cyt b sitokrom b H+
II suksinat dehidrogenase cyt c sitokrom c H+
Q ubikuinon cyt a sitokrom a H+
H+
H+ H + H+ O2 ruang
H+
intermembran
Q
membran
I e cyt c
cyt b cyt a dalam
II
ATP sintase
matriks
10 NADH mitokondria
e
10 H+ + 20 e + NAD+ 2FADH2 FAD + 4 H+ + 2 e ADP + P
24e + 6O2 + 24H+ H+
H+ dipompa keluar 3 H+ dipompa keluar 2 ATP
kali melalui: kali melalui: 12H2O
kompleks I cyt b 6H2O
cyt b cyt a 6H2O
cyt a
SIKLUS KREB
METABOLISME 2
materi78.co.nr BIO 3
5) Poin 2, 3, dan 4 menyebabkan perbedaan Pembentukan etanol atau asam laktat
gradien muatan, sehingga proton dipompa dilakukan setelah glikolisis jika sel mengalami
kembali melalui ATP-sintase. kekurangan O2. Jika tidak, maka akan dilanjutkan
6) Proton (H+) yang bergerak melalui ATP- ke respirasi aerob.
sintase memacu pembentukan ATP (sesuai Pembentukan etanol dilakukan oleh jamur
jumlah yang telah dihitung di atas). golongan ragi (contohnya Saccharomyces).
ADP + P d ATP
7) Agar ATP tetap terbentuk, proton dan
elektron pada akhir sistem transpor akan Reaksi pembentukan etanol:
berikatan dengan O2 membentuk air (O2 2 asam piruvat d 2C2H5OH + 2CO2
sebagai penerima elektron terakhir).
2 asam piruvat
24H+ + 6O2 + 24e d 12H2O 2H2O 3C
Respirasi aerob menghasilkan ATP sejumlah:
piruvat 1C
Tahapan +ATP -ATP karboksilase 2CO2
Glikolisis 4 ATP 2 ATP 2 asetaldehida
Dekarboksilasi oksidatif - - 2C
2NADH
Siklus Kreb 2 ATP - alkohol
Transfer elektron 34 ATP - dehidrogenase
2NAD+
Total 38 ATP
2 etanol
D. RESPIRASI ANAEROB
Pembentukan asam laktat dilakukan oleh
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah
hewan dan manusia.
katabolisme karbohidrat yang membutuhkan
Reaksi pembentukan asam laktat:
senyawa selain O2 sebagai oksidator (penerima
elektron terakhir dari reaksi). 2 asam piruvat d 2 asam laktat
2NADH
Respirasi anaerob menghasilkan ATP sejumlah:
+ +
glukosa d 2 a.piruvat + 2NAD + 2H + 4e + 2ATP Tahapan +ATP -ATP
glukosa Glikolisis 4 ATP 2 ATP
6C Pembentukan asam laktat - -
2ATP
Total 2 ATP
METABOLISME 3
materi78.co.nr BIO 3
E. KATABOLISME LEMAK DAN PROTEIN a. Mengubah asam lemak menjadi asetil-
Tahapan katabolisme lemak: KoA.
Katabolisme asam lemak b. Mengubah gliserol menjadi PGAL.
1) Reaksi β-oksidasi 3) Katabolisme protein masuk ke dalam
sistem katabolisme karbohidrat dengan
Asam lemak bebas diaktifkan dulu menjadi
transminasi atau deaminasi asam amino
asam lemak palmitat-KoA (asil-KoA), dengan
menjadi suatu rantai atom karbon.
menggunakan 2 ATP.
Asil-KoA akan dibawa menuju mitokondria
sel dan dioksidasi menjadi asetil-KoA.
asil-KoA + 7O2
d 8 asetil-KoA + 42H2O + 35 ATP
2) Siklus Kreb
Dalam siklus Kreb, asetil-KoA akan dioksidasi
menjadi CO2.
8 asetil-KoA + 16O2
d 104H2O + 16CO2 + 96 ATP
Katabolisme gliserol
1) Gliserol akan diubah menjadi gliseraldehida
3-fosfat (PGAL).
2) Gliseraldehida 3-fosfat selanjutnya masuk ke
katabolisme karbohidrat.
Katabolisme asam lemak menghasilkan ATP
sejumlah:
Tahapan +ATP -ATP
Reaksi β-oksidasi 35 ATP 2 ATP
Siklus Kreb 96 ATP -
Total 129 ATP
METABOLISME 4
materi78.co.nr BIO 3
Anabolisme
A. PENDAHULUAN Daya absorpsi energi cahaya oleh pigmen
Metabolisme adalah reaksi biokimia dalam fotosintetik pada kloroplas:
METABOLISME 1
materi78.co.nr BIO 3
D. FOTOSINTESIS Reaksi terang (light-depending reaction) adalah
Fotosintesis adalah anabolisme karbohidrat reaksi yang bergantung pada cahaya, dan terjadi
yang membutuhkan cahaya sebagai sumber dalam tilakoid (grana).
energi. Reaksi terang secara singkat:
Tahapan fotosintesis adalah reaksi terang dan NADPH
reaksi gelap. H2O d O2 + NADP+ + H+ + e + ATP
(reaksi tidak setara)
2e
4H+
4e ATP NADP+
pQ cyt ADP
reduktase
PII/P680 4e 4e PI/P700
pC
2e Fd
2e NADPH
2H2O 4e
O2 + 4e + 4H+ 2e NADP+
ruang tilakoid
membran
tilakoid
ATP sintase
stroma
ADP
pQ plastokuinon PII/P680 fotosistem II ATP
cyt kompleks sitokrom PI/P700 fotosistem I
pC plastosianin Fd kompleks ferredoksin 4H+
METABOLISME 2
materi78.co.nr BIO 3
Hasil reaksi terang berupa ATP dan NADPH, 2) Jalur C4 (jalur Hatch-Slack)
serta H+ dari ATP sintase selanjutnya digunakan Jalur C4 dilakukan oleh tumbuhan yang hidup
dalam reaksi gelap. di lahan terbuka tidak teduh.
Tumbuhan dapat menentukan penggunaan Tumbuhan C4 tidak dapat membuka
sistem transpor elektron. stomatanya secara penuh pada siang hari,
1) Jika jumlah ATP untuk reaksi gelap cukup, sehingga CO2 ditimbun terlebih dahulu
maka sistem yang dominan adalah aliran menjadi oksaloasetat (atom karbon 4) baru
elektron non-siklik. kemudian mengalami siklus Calvin.
2) Jika jumlah ATP untuk reaksi gelap kurang, CO2
NADPH akan terakumulasi, menyebabkan 1C
d C6H12O6 + NADP+
(reaksi tidak setara)
Reaksi gelap dapat berlangsung menurut empat CO2
1C
macam jalur:
1) Jalur C3 (siklus Calvin) SIKLUS CALVIN
Jalur C3 dilakukan oleh tumbuhan pada
Pada tumbuhan C4, penimbunan terjadi pada
umumnya.
mesofil, sedangkan siklus Calvin terjadi di
Pada jalur C3, fiksasi CO2 menghasilkan PGA jaringan penyokong vaskuler.
(atom karbon 3). Siklus Calvin terjadi pada
3) Jalur CAM (Crassulacean Acid Metabolism)
mesofil.
Jalur CAM dilakukan oleh tumbuhan yang
6CO2 hidup di iklim gurun/kering atau epifit,
ribulosa bifosfat 1C
karboksilase contohnya famili Crassulaceae, Agavaceae
(rubisko) FIKSASI CO2
dan Cactaceae.
Tumbuhan CAM tidak dapat membuka
6 ribulosa 1,5- stomatanya sama sekali pada siang hari,
bifosfat (RuBP)
5C 6 3-fosfogliserat 6 3-fosfogliserat sehingga CO2 ditimbun seperti jalur C4 pada
(PGA) (PGA) malam hari, namun siklus Calvin baru terjadi
pada siang hari keesokannya.
REGENERASI
6ATP 3C 3C 6ATP
4) Jalur C2/fotorespirasi (jalur Glikolat)
REDUKSI
6ADP 6ADP Jalur C2 terjadi apabila tumbuhan mendapat
6ATP 6 1,3- 6 1,3- intensitas cahaya yang terlalu tinggi.
bifosfogliserat bifosfogliserat Akibat intensitas cahaya terlalu tinggi:
(BPG) (BPG)
4P 6ADP a. Konsentrasi O2 dalam daun menjadi
6P tinggi, sehingga CO2 tidak dapat masuk.
6NADPH 6NADPH
6P b. O2 akan diikat oleh RuBP (fotorespirasi).
10 dihidroksi- 6NADP+ 6NADP+ c. Tidak terjadi fotosintesis (menurunkan
aseton fosfat
3C 12 gliseraldehida produksi glukosa).
3-fosfat (PGAL) Glukosa yang dihasilkan tumbuhan dapat
10 PGAL 3C dimodifikasi menjadi karbohidrat, protein atau
lemak, dan disimpan dalam bentuk cadangan
SINTESIS makanan yang berbeda-beda.
glukosa 2 PGAL
6C
2P
METABOLISME 3
materi78.co.nr BIO 3
Percobaan sederhana para ilmuwan yang 5) Percobaan lain-lain
menjelaskan proses fotosintesis antara lain: Fotosintesis akan menghasilkan O2 lebih
1) Percobaan Ingenhousz banyak jika:
Percobaan Ingenhousz dilakukan meng- a. Kadar CO2 meningkat.
gunakan Hydrilla sp. b. Intensitas cahaya meningkat.
c. Gelombang cahaya optimal (selain
kuning dan hijau).
gelembung
O2 E. KEMOSINTESIS
Kemosintesis adalah anabolisme karbohidrat
yang membutuhkan senyawa kimia sebagai
H2O sumber energi.
Hydrilla sp. Kemosintesis dilakukan oleh oleh bakteri
kemoautotrof, dan merupakan reaksi oksidasi.
Fotosintesis membutuhkan cahaya dan Contoh-contoh kemosintesis:
H2O, dan menghasilkan O2. 1) Bakteri nitritasi
2) Percobaan Sachs Contoh: Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
Percobaan Sachs dilakukan dengan menutup 2NH4+ + 3O2 → 2NO2- + 2H2O + energi
sebagian daun selama sehari. 2) Bakteri nitratasi
Tahapan percobaan Sachs: Contoh: Nitrobacter dan Nitrococcus.
1. Daun yang telah diberi perlakuan direbus 2NO2- + 3O2 → 2NO3- + energi
dalam air. 3) Bakteri hidrogen
2. Rebus secara tidak langsung alkohol dan Contoh: Hydrogenobacter dan Bacillus
daun untuk melarutkan klorofil. panctotrophus.
3. Ambil daun dan letakkan pada cawan 2H2 + O2 → 2H2O + energi
petri untuk ditetesi lugol/iodin.
4) Bakteri metana
4. Bagian daun yang ditutup akan berubah
Contoh: Methanonas.
warna menjadi pucat, sedangkan yang
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O + energi
tidak ditutup berwarna biru tua atau
5) Bakteri belerang
hitam.
Contoh: Beggiatoa dan Thiospirillum.
Fotosintesis menghasilkan glukosa
2H2S + O2 → 2S + 2H2O + energi
(amilum).
2S + 2H2 + 3O2 → 2H2SO4 + energi
3) Percobaan Engelmann 6) Bakteri besi
Percobaan Engelmann dilakukan meng- Contoh: Galionella, Thiobacillus ferooxidans,
gunakan alga Spirogyra dan bakteri aerob. Leptothrix.
koloni bakteri Fe2+ → Fe3+ + energi
aerob Spirogyra
4FeCO3 + O2 + 6H2O → 4Fe(OH)3 + 4CO2 +
energi
Energi yang dihasilkan dari kemosintesis
selanjutnya digunakan untuk membentuk
glukosa dari CO2, CO32- atau CH4.
kloroplas
METABOLISME 4
materi78.co.nr BIO 4
Substansi Gen
A. DNA a. Adenin berpasangan dengan timin,
DNA (deoxyribonucleic acid) adalah satuan unit dengan jumlah ikatan hidrogen 2 (A=T).
fungsional penyimpan kode gen (genom) yang O
terdapat dalam nukleus. H
Struktur DNA menurut Watson-Crick adalah adenin N
N N
berupa heliks-ganda antiparalel (double-helix N H g.p.
N O
antiparallel) yang berarti pita yang terdiri dari
rantai ganda yang berlawanan sejajar. timin
5’ 3’ N N
5’ 3’
g.p.
Nukleotida adalah struktur pembentuk DNA Panjang pita DNA ditentukan oleh jumlah
yang terdiri atas: pasangan basa (pb).
1) Satu gugus fosfat, struktur: Basa nitrogen merupakan bagian DNA yang
O– digunakan sebagai penyimpan kode gen
|
– — — –
O P O atau melalui kombinasi susunan tertentu.
||
Struktur nukleotida tanpa gugus fosfat disebut
O
nukleosida.
Gugus fosfat akan berikatan dengan dua gula
Struktur DNA:
pentosa (dua nukleotida) membentuk disebut
ikatan fosfodiester. nukleosida ikatan fosfodiester
2) Satu gula pentosa (2-deoksiribosa), struktur: 5’ 3’
g.f. CH2
5’ O
HC 4’ HC b.n.
1’
3’ 2’
HC CH
OH
nukleotida
3) Satu basa nitrogen, yang terdiri atas: 3’ 5’
a. Golongan purin, yaitu memiliki cincin ikatan hidrogen
ikatan peptida
ganda, berupa adenin (A) dan guanin (G).
Struktur DNA memiliki polaritas sehingga
b. Golongan pirimidin, yaitu memiliki cincin
bersifat antiparalel (berlawanan sejajar).
tunggal, berupa timin (T) dan cytosin (C).
Perbedaan arah 3’ dan 5’:
Basa nitrogen memiliki pasangan sehingga
1) Arah 3’ terjadi karena arah salah satu ujung
dapat terbentuk heliks ganda dengan
ikatan fosfodiester menuju atom karbon ke-3
membentuk ikatan hidrogen yang mudah
gula pentosa pertama, dan arah 5’ menuju
terikat dan mudah terlepas.
karbon ke-5 gula pentosa kedua.
A T 2) Arah 3’ berakhir pada gugus hidroksil (–OH)
G C pada atom karbon ke-3, dan arah 5’ berakhir
pada gugus fosfat.
GENETIKA 1
materi78.co.nr BIO 4
B. KROMOSOM 3) Telomer, bagian terujung kromosom.
Kromosom adalah struktur DNA yang telah 4) Matriks, materi pengisi kromosom.
memadat akibat digulung oleh binding protein. 5) Kromonema, lengan kromosom yang
Kromosom dibentuk pada fase profase pada mengandung kode gen (genom) yang
pembelahan sel. mengandung kromomer.
Mekanisme pembentukan kromosom: 6) Kromomer, struktur manik-manik tempat
binding nukleosom terdapatnya lokus yang mengandung kode
protein gen. Kromomer saling berhubungan dan
solenoid dihubungkan oleh kromiol.
7) Satelit, bagian ujung kromosom berbentuk
pita DNA
bulatan akibat konstriksi sekunder (lekukan
kromosom kromatin sekunder).
Bentuk-bentuk kromosom:
kromonema
GENETIKA 2
materi78.co.nr BIO 4
C. GEN kromosom homolog
Gen (genom) adalah fragmen pita DNA yang A A
B b
menjadi faktor pembawa sifat yang dapat C C
diturunkan. d D
e E
Gen disimbolkan dalam huruf. Gen dominan
F f
ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen
resesif ditulis dengan huruf kecil. D. RNA
Contoh: pada gen penentu tinggi tanaman, tinggi RNA (ribonucleic acid) adalah satuan unit
bersifat dominan (T) dan pendek bersifat resesif fungsional penyalur kode gen (genom) yang
(t). berasal dari DNA.
Lokus adalah lokasi yang menunjukkan posisi Struktur RNA adalah berupa pita yang terdiri
gen pada kromosom. dari rantai tunggal.
Kromosom homolog adalah pasangan RNA tersusun atas ribonukleotida, namun tetap
kromosom yang memiliki struktur, bentuk, disebut polinukleotida.
macam, posisi lokus dan jenis gen yang sama. Struktur ribonukleotida tanpa gugus fosfat
kromosom homolog disebut ribonukleosida.
a a lokus Perbedaan DNA dan RNA antara lain:
B b Pembeda DNA RNA
c c
nukleus, nukleus,
d D Letak mitokondria, ribosom,
E E kloroplas sitoplasma
f F gen
Rantai ganda, panjang tunggal, pendek
alel hereditas,
Fungsi sintesis protein
Alel adalah gen dari kromosom homolog yang sintesis protein
terletak pada lokus yang bersesuaian dan Gula pentosa 2-deoksiribosa ribosa
mengendalikan sifat yang sama, namun variasi A=T dan G≡C, A=U dan G≡C,
yang berbeda. Basa nitrogen dikenal basa dikenal basa
Alel adalah gen yang telah berpasangan. Alel timin (T) urasil (U)
disimbolkan dalam huruf gen penyusun alel. Kadar tetap berubah-ubah
Gen dan alel juga memiliki dua macam DNA sense
penulisan: mRNA, rRNA,
Jenis (kodogen) dan
tRNA
1) Genotipe, sifat keturunan yang tidak tampak anti-sense
dan berupa kode gen/alel.
2) Fenotipe, sifat keturunan berupa ekspresi
gen yang tampak pada individu.
Alel adalah gen yang telah berpasangan, dapat
berupa:
1) Alel homozigot dominan, muncul sifat
dominan.
Contoh: tinggi (TT).
2) Alel heterozigot, muncul sifat dominan atau
intermediet.
Contoh: tinggi/sedang (Tt).
3) Alel homozigot resesif, muncul sifat resesif.
Contoh: pendek (tt).
Lokus (posisi gen dan alel) disimbolkan dalam
bentuk garis-garis.
GENETIKA 3
materi78.co.nr BIO 4
GENETIKA 1
materi78.co.nr BIO 4
Sub-tahap Transkripsi Translasi Redundansi adalah keadaan dimana satu jenis
RNA polimerase tRNA di start asam amino dapat dikode oleh >1 triplet kodon.
Inisiasi
di promoter kodon Proses translasi terjadi di ribosom:
pembentukan penerjemahan Phe
Met Gln
Elongasi mRNA oleh DNA kodon mRNA
sense oleh tRNA
RNA polimerase tRNA di stop tRNA
Terminasi
di terminator kodon antikodon
U A C A A A C A G A C U
Komponen-komponen yang bekerja dalam
kodon mRNA
sintesis protein antara lain mRNA (RNAd), rRNA, A U G U U U G U C U G A
tRNA, enzim RNA polimerase, enzim aminoasil- 1) mRNA lalu keluar dari inti sel dan berikatan
tRNA sintetase, dan enzim peptidil transferase. dengan rRNA pada ribosom.
Proses transkripsi terjadi di inti sel: 2) tRNA lalu mencari start kodon (AUG) pada
rantai DNA anti-sense mRNA untuk memulai translasi.
3’ 3’
A T G T T T G T C T G A
Pada start kodon:
a. Unit ribosom kecil dan besar bergabung.
5’ 5’
rantai DNA sense T A C A A A C A G A C T b. AUG mengkode metionin (Met),
mRNA/RNAd sehingga setiap protein pasti
A U G U U U G U C U G A mengandung metionin.
kodon Selama translasi:
1) mRNA dibuat dengan menyalin rantai DNA
a. tRNA mengenali kodon menggunakan
yang disebut DNA sense atau kodogen.
antikodon (lawan kodon).
Rantai DNA lawan yang tidak disalin disebut
b. Asam amino yang dikode tRNA lalu
DNA antisense.
dibentuk oleh rRNA, lalu diikatkan
2) mRNA dibuat menggunakan RNA polimerase dengan tRNA menggunakan aminoasil-
sehingga menghasilkan kodon. tRNA sintetase.
Kodon adalah urutan basa nitrogen yang 3) Peptidil transferase mengikat asam amino
merupakan salinan DNA sense atau kodogen, yang dihasilkan tiap triplet kodon menjadi
yang mengkode asam amino tertentu. Urutan rantai polipeptida.
basa nitrogen kodon sama dengan DNA
4) tRNA berhenti menerjemahkan setelah
antisense.
mencapai stop kodon (UAA/UAG/UGA).
Asam amino dikode oleh triplet kodon, yaitu
Pada stop kodon:
susunan 3 basa nitrogen yang menentukan jenis
a. Tidak ada asam amino yang dikode.
20 asam amino berbeda.
b. mRNA, unit ribosom kecil dan besar,
U C A G
tRNA terpisah-terpisah.
UUU UCU UAU UGU U
Phe Tyr Cys c. Rantai polipeptida lepas dari tRNA dan
UUC UCC UAC UGC C
U Ser dibawa keluar ribosom, dan dimodifikasi
UUA UCA UAA STOP UGA STOP A
Leu
UUG UCG UAG STOP UGG Trp G di badan Golgi untuk diubah menjadi
CUU CCU CAU CGU U enzim, hormon, protein struktural, atau
His
CUC CCC CAC CGC C organel baru, sebagai ekspresi gen.
C Leu Pro Arg
CUA CCA CAA CGA A
Gln
CUG CCG CAG CGG G
AUU ACU AAU AGU U
Asn Ser
AUC Ile ACC AAC AGC C
A Thr
AUA ACA AAA AGA A
Lys Arg
AUG START ACG AAG AGG G
GUU GCU GAU GGU U
Asp
GUC GCC GAC GGC C
G Val Ala Gly
GUA GCA GAA GGA A
Glu
GUG GCG GAG GGG G
GENETIKA 2
materi78.co.nr BIO 4
Pembelahan Sel
A. PENDAHULUAN C. PEMBELAHAN MITOSIS
Pembelahan sel adalah proses perbanyakan sel Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang:
dengan membagi sel menjadi dua. 1) Terjadi pada sel tubuh (somatik).
Pembelahan sel terjadi dalam dua cara: 2) Melalui satu kali pembelahan dan
1) Amitotik, adalah pembelahan sel secara menghasilkan 2 sel anakan yang bersifat
langsung tanpa tahapan. diploid (2n) dan sama dengan induknya.
Contoh: pembelahan biner bakteri. 3) Bertujuan memperbanyak jumlah sel untuk
2) Mitotik, adalah pembelahan sel secara tidak pertumbuhan dan perkembangan.
langsung dan melalui tahapan. Tahapan pembelahan mitosis terdiri dari
Contoh: pembelahan mitosis dan meiosis. profase, metafase, anafase dan telofase.
Siklus sel selama 24 jam terdiri atas: Tahap profase (fase terlama mitosis):
1) Tahap interfase, adalah tahap ‘istirahat’ 1) Kromatin memadat membentuk kromosom,
berupa persiapan sel menuju pembelahan. lalu membentuk kromatid.
Tahap interfase terjadi selama 23 jam, dan 2) Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol,
dibagi menjadi tiga bagian: kemudian menuju kutub yang berlawanan.
a. Gap 1 (G1), proses pertambahan volume. 3) Inti sel mulai menghilang.
b. Sintesis (S), proses replikasi DNA dan Tahap metafase:
sintesis protein.
1) Kromatid berjejer di ekuator (bidang
c. Gap 2 (G2), proses pembentukan organel pembelahan).
sel anakan.
2) Sentriol lalu menjulurkan benang spindel
2) Tahap mitotik, adalah proses pembelahan berupa mikrotubulus yang berikatan dengan
inti sel dan sel yang dibagi menjadi tahap kinetokor tiap kromatid.
profase, metafase, anafase dan telofase.
Tahap anafase:
B. PEMBELAHAN SEL 1) Kariokinesis (pembelahan inti), kromatid
Pembelahan sel secara mitotik terbagi menjadi dan sentromernya membelah menjadi
dua cara, yaitu mitosis dan meiosis. kromosom.
Perbedaan mitosis dan meiosis: 2) Kromosom kemudian ditarik benang spindel
Perbedaan Mitosis Meiosis menuju masing-masing kutub.
sel tubuh sel kelamin Tahap telofase:
Jenis sel
(somatik) (gamet) 1) Inti sel mulai terbentuk.
Pembelahan 1 kali 2 kali 2) Sentriol kembali menjadi sentromer.
Jumlah sel 3) Sitokinesis (pembelahan sel), diawali
2 sel anakan 4 sel anakan
anakan invaginasi/pelekukan ke dalam (sel hewan)
Sifat sel diploid (2n), sama haploid (n), beda atau cell plate/pelekukan ke luar (sel
anakan dengan induk dengan induk tumbuhan).
pertumbuhan & Hasil akhir mitosis menghasilkan dua sel
Tujuan gametogenesis anakan dengan kromosom diploid (2n).
perkembangan
PEMBELAHAN MITOSIS
PROFASE (2 x 2n) METAFASE ANAFASE TELOFASE
MITOSIS
PEMBELAHAN SEL 1
materi78.co.nr BIO 4
PEMBELAHAN MEIOSIS
LEPTOTEN
ANAFASE I METAFASE II
ZIGOTEN
TELOFASE I ANAFASE II
PAKITEN (2 x 2n)
TELOFASE II
DIPLOTEN
sel anak awal (n)
INTERKINESIS
PEMBELAHAN SEL 2
materi78.co.nr BIO 4
D. PEMBELAHAN MEIOSIS Tahap metafase I:
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang: 1) Kromosom homolog saling berhadapan di
1) Terjadi pada sel kelamin (gamet). ekuator.
2) Melalui dua kali pembelahan dan 2) Sentriol lalu menjulurkan benang spindel
menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat yang berikatan dengan tiap kromosom
haploid (n) dan beda dengan induknya. homolog.
3) Bertujuan untuk menghasilkan gamet melalui Tahap anafase I, terjadi reduksi kromosom,
gametogenesis. kromosom homolog ditarik benang spindel
menuju masing-masing kutub.
Tahapan pembelahan mitosis terdiri atas
meiosis I dan meiosis II, masing-masing dengan Tahap telofase I:
tahap profase, metafase, anafase dan telofase. 1) Inti sel mulai terbentuk.
Meiosis I adalah tahap reduksi kromosom. 2) Sentriol kembali menjadi sentromer.
Tahap profase I (fase terlama meiosis), dibagi 3) Sitokinesis (pembelahan sel) tahap awal.
lagi menjadi beberapa tahap: Hasil akhir meiosis I menghasilkan dua sel
1) Leptoten anakan dengan kromosom haploid (n), karena
terjadi reduksi kromosom.
Kromatin memadat membentuk kromosom.
Interkinesis adalah jeda waktu antara meiosis I
2) Zigoten
menuju meiosis II.
- Kromosom homolog saling berdekatan
Meiosis II adalah tahap perbanyak sel anakan,
dan menempel (sinapsis).
dan tahapannya sama seperti pembelahan
- Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol,
mitosis.
kemudian menuju kutub yang
berlawanan. Tahap profase II:
PEMBELAHAN SEL 3
materi78.co.nr BIO 4
Spermatogenesis adalah proses pembentukan 3) Sperma akan mengalami mitosis dalam
spermatozoa oleh testis. buluh serbuk menjadi inti sperma 1 (n) dan
Tahap spermatogenesis: inti sperma 2 (n).
dari sel germinal Megasporogenesis adalah proses pembentukan
spermatogonium 2n dalam tubulus megaspora dalam ovulum (ovarium) yang berasal
seminiferus dari megasporosit.
mitosis Megasporogenesis menghasilkan 4 macam inti
sebanyak 8 buah inti.
spermatosit
primer 2n Tahap megasporogenesis:
meiosis I
spermatosit 2
n 1 3
n
sekunder
meiosis II
spermatid n n n n
spermiasi
kalaza
sel n n
sperma IKLS
antipoda
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum ovum
oleh ovarium. sinergid
mikrofil
Tahap oogenesis:
1) Megasporosit (sel induk, 2n) mengalami
dari sel germinal meiosis menjadi empat sel megaspora (n).
oogonium 2n
folikel ovarium
Kemudian tiga sel megaspora mati.
mitosis 2) Sel megaspora yang tersisa mengalami 3 kali
kariokinesis tanpa sitokinesis menjadi sel
2n oosit primer kandung lembaga yang mengandung
meiosis I delapan inti.
oosit polosit 3) Inti sel kandung lembaga lalu bergerak:
n
sekunder primer n a. Tiga inti menuju mikrofil menjadi ovum
meiosis II (n) dan 2 sinergid.
ootid n n n n b. Dua inti berada di tengah bergabung
ovulasi polosit menjadi IKLS (2n).
sekunder c. Tiga inti menuju kalaza menjadi
n
antipoda, kemudian mati.
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan
mikrospora dalam buluh serbuk sari yang berasal
dari mikrosporosit.
Mikrosporogenesis menghasilkan 2 macam inti
sebanyak 3 buah inti.
Tahap mikrosporogenesis:
IG
1 3 IG2
2 IG1
IV
1) Mikrosporosit (sel induk, 2n) mengalami
meiosis menjadi 4 mikrospora.
2) Mikrosporosit mengalami kariokinesis tanpa
sitokinesis membentuk inti vegetatif (inti
tabung, n) dan inti generatif (sperma, n).
PEMBELAHAN SEL 4