Anda di halaman 1dari 30

materi78.co.

nr BIO 3

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


A. PENDAHULUAN 6) Ovarium, yaitu bakal buah yang akan
Pertumbuhan adalah: membesar menjadi buah setelah
pembuahan.
1) Proses perubahan dan pertambahan ukuran
akibat pembelahan dan perbesaran sel. 7) Ovulum, yaitu bakal biji yang terdapat dalam
ovarium yang mengandung sel kandung
2) Bersifat irreversibel dan tetap.
lembaga (embrio) yang akan menjadi biji.
3) Kuantitatif (dapat diukur).
8) Dasar bunga (reseptakel), tempat
Perkembangan adalah:
melekatnya mahkota bunga, benang sari dan
1) Proses perubahan bentuk dan pendewasaan putik.
akibat perubahan struktur dan fungsi sel.
Biji adalah alat perkembangbiakan tumbuhan
2) Kualitatif (tidak dapat diukur). generatif yang dihasilkan dari penyerbukan.
B. PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN Pembuahan adalah proses fertilisasi gamet
Pembungaan adalah proses pembentukan jantan dan betina pada tumbuhan yang
bunga sebagai alat reproduksi generatif. menghasilkan buah dan biji.
Proses pembungaan: Tumbuhan melakukan pembuahan ganda.
1) Induksi/evokasi, perubahan jaringan
ovum + sperma generatif 1 zigot
meristem vegetatif menjadi generatif.
+
2) Inisiasi, pembentukan kuncup bunga.
3) Inisiasi menuju anthesis, diferensiasi IKLS + sperma generatif 2 endosperm
bagian-bagian bunga dan pembentukan
mikrospora dan megaspora. biji
4) Anthesis, mekarnya bunga dan matangnya
mikrospora dan megaspora. Proses pembuahan terjadi di dalam putik.
Struktur bunga:
4 5
inti generatif
inti vegetatif
3 kalaza
6 IKLS
antipoda
7 2
1 8 ovum
1) Tangkai bunga (petiola/pedisella), berfungsi sinergid
menyangga bunga. mikrofil

2) Kelopak bunga (kaliks/sepal), berfungsi Mikrosporogenesis (dalam buluh serbuk sari)


melindungi bunga saat kuncup. 1) Serbuk sari yang dihasilkan benang sari
3) Mahkota bunga (korolla/petal), berfungsi jatuh ke atas putik (penyerbukan).
menarik perhatian serangga untuk 2) Mikrosporosit (sel induk, 2n) mengalami
membantu penyerbukan. meiosis menjadi inti vegetatif (inti tabung, n)
4) Benang sari (stament), adalah alat kelamin dan inti generatif (sperma, n).
jantan penghasil serbuk sari (pollen) yang 3) Inti vegetatif berfungsi untuk membentuk
berasal dari mikrospora. buluh serbuk (tuba pollen), sedangkan
Benang sari terdiri dari kepala (anthera) dan sperma akan mengalami mitosis dalam buluh
tangkai (filamen). serbuk menjadi inti sperma 1 (n) dan inti
5) Putik (karpel), adalah alat kelamin betina sperma 2 (n).
penghasil ovum dan inti kandung lembaga Megasporogenesis (dalam ovulum)
sekunder (IKLS) yang berasal dari megaspora. 1) Megasporosit (sel induk, 2n) mengalami
Putik terdiri dari kepala (stigma), tangkai meiosis menjadi empat sel megaspora (n).
(stillus), dan buluh serbuk (tuba pollen). Kemudian tiga sel megaspora mati.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 1


materi78.co.nr BIO 3
2) Sel megaspora yang tersisa mengalami Proses perkecambahan:
mitosis inti (kariokinesis) tanpa pembelahan 1) Air masuk ke biji (imbibisi) dan testa pecah,
sel menjadi sel kandung lembaga yang 2) Pelepasan hormon giberellin oleh embrio
mengandung delapan inti. memicu sintesis dan aktivasi enzim α amilase
3) Inti sel kandung lembaga lalu bergerak: dan protease oleh aleuron,
a. Tiga inti menuju mikrofil menjadi ovum 3) Hidrolisis cadangan makanan dalam
(n) dan 2 sinergid. kotiledon dan endosperm oleh air dan enzim,
b. Dua inti berada di tengah bergabung 4) Penghasilan energi dari respirasi aerob
menjadi IKLS (2n). menggunakan glukosa dan oksigen.
c. Tiga inti menuju kalaza menjadi Macam-macam perkecambahan:
antipoda, kemudian mati. 1) Perkecambahan hipogeal
Fertilisasi Adalah perkecambahan yang terjadi pada
1) Inti sperma 1 yang sampai di mikrofil akan tumbuhan monokotil, dan kotiledon berada
membuahi ovum, menjadi zigot (2n). di bawah tanah.
Zigot adalah embrio yang akan menjadi
plumula
calon tumbuhan.
kotiledon
2) Inti sperma 2 yang sampai di mikrofil akan
koleoptil
membuah IKLS, menjadi endosperm (3n).
Endosperm adalah cadangan makanan
sementara biji selama berkecambah.
Kesatuan zigot (embrio) dan endosperm
koleoriza
(cadangan makanan) disebut biji. radikula
C. PERKECAMBAHAN 2) Perkecambahan epigeal
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan Adalah perkecambahan yang terjadi pada
dan perkembangan embrio di dalam biji. tumbuhan dikotil, dan kotiledon berada di
Monokotil Dikotil atas tanah.
2 plumula epikotil
3 7b 2
8 8 7a
3

1 6 hipokotil kotiledon
4 1 hipokotil
4
5
7b 5
6 7a
Struktur biji:
radikula
1) Embrio, zigot yang telah berkembang dan
siap berkecambah. D. PERTUMBUHAN
2) Endosperm, cadangan makanan utama biji Jaringan meristem adalah jaringan embrionik
monokotil (berendosperm). tumbuhan yang belum terspesialisasi dan aktif
membelah.
3) Kotiledon, cadangan makanan utama biji
dikotil (tak berendosperm). Pertumbuhan tumbuhan oleh jaringan
meristem apikal dijelaskan teori titik tumbuh.
4) Aleuron (lapisan luar endosperm)
1) Teori Histogen (Hanstein, 1868)
5) Testa (kulit biji)
Titik tumbuh tersusun atas lapisan sel yang
6) Radikula (akar lembaga)
disebut histogen yang terdiri dari:
7) Kaulikulus (batang lembaga)
a. Hipokotil, sumbu embrio yang berada di dermatogen d epidermis
bawah tempat munculnya kotiledon. periblem d korteks, endodermis
b. Epikotil, sumbu embrio yang berada di plerom d stele
atas tempat munculnya kotiledon.
8) Plumula (daun lembaga)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 2


materi78.co.nr BIO 3
2) Teori Tunika-Korpus (Schmidt, 1924) Kambium terdiri dari:
Titik tumbuh terdiri atas zona tunika (luar) 1) Kambium vaskuler
dan korpus (pusat). Adalah kambium yang memperbesar ukuran
tunika d epidermis, korteks, endodermis selama pertumbuhan sekunder.
Kambium memperbesar diameter batang
korpus d stele
dengan membentuk xilem sekunder dan
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem terdiri floem sekunder (lingkaran tahun).
dari meristem apikal, lateral, dan interkalar. 2) Kambium gabus (felogen)
Jaringan meristem apikal (ujung) adalah Adalah kambium di bawah epidermis, yang
jaringan meristem primer yang: menghasilkan lapisan kulit kayu (periderm)
1) Terletak di ujung akar dan ujung batang pengganti epidermis.
(bagian apikal). Jaringan meristem interkalar (antara) adalah
2) Tempat pertumbuhan primer, yaitu bagian jaringan meristem apikal yang terpisah
pertambahan panjang. dan dapat membelah sewaktu-waktu.
meristem primordia
apikal tunas daun node
protoderm
prokambium internode
meristem meristem node
dasar interkalar

tunas
aksiler Tumbuhan yang memiliki jaringan ini adalah
famili Gramineae (rumput-rumputan).

rambut akar E. STRUKTUR ORGAN TUMBUHAN


zona pendewasaan
(maturasi/diferensiasi) protoderm Organ tumbuhan tersusun atas sistem jaringan
prokambium tumbuhan permanen (dewasa).
zona pemanjangan meristem Jaringan permanen terdiri dari:
(elongasi) dasar
meristem 1) Jaringan epidermis (pelindung)
zona pembelahan apikal akar Adalah jaringan paling luar yang berfungsi
tudung akar melindungi jaringan di bawahnya.
2) Jaringan parenkim (dasar)
Zonasi pertumbuhan:
Adalah jaringan dasar yang menyusun
1) Zona pembelahan, sel meristem apikal giat
hampir seluruh bagian organ tumbuhan.
melakukan pembelahan.
Ciri-ciri sel parenkim:
2) Zona pemanjangan, sel yang telah
membelah membesar dan memanjang.  Merupakan sel-sel hidup.
3) Zona pendewasaan, sel yang telah membelah  Memiliki selulosa tipis rata.
terspesialisasi menjadi jaringan permanen.  Masih dapat membelah meski dewasa.
Jaringan meristem lateral (samping) adalah 3) Jaringan penyokong
jaringan meristem sekunder yang: Adalah jaringan mekanik yang menunjang
1) Terletak di akar dan batang (kambium). bentuk tumbuhan.
2) Tempat pertumbuhan sekunder, yaitu Jaringan penyokong dibedakan menjadi:
perbesaran ukuran. a. Jaringan kolenkim
heartwood sapwood Adalah jaringan penyokong muda.
(kayu tua) (kayu muda) Jaringan kolenkim terdapat di bagian
kambium
vaskuler tumbuhan yang masih mengalami
pertumbuhan dan perkembangan.
Ciri-ciri sel kolenkim:
 Merupakan sel-sel hidup.
floem
 Mengalami penebalan selulosa sudut.
sekunder
kambium bark
gabus (kulit kayu)  Mengandung kloroplas.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 3


materi78.co.nr BIO 3
b. Jaringan sklerenkim 5) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke
Adalah jaringan penyokong tua. Jaringan arah dalam), dan floem (b, ke arah luar).
sklerenkim terdapat di bagian tumbuhan 6) Empulur/pit, jaringan dasar yang berada di
yang tidak mengalami pertumbuhan dan sebelah dalam endodermis.
perkembangan. Struktur potongan melintang batang:
Ciri-ciri sel sklerenkim: Monokotil Dikotil
 Merupakan sel-sel mati. 5
1
 Mengalami penebalan selulosa merata. 2
1 2
 Memiliki lignin (zat kayu). 4b
3 4a
Jaringan sklerenkim tersusun atas serabut
sklerenkim dan sklereid (sel-sel batu). 4a 4b 6
4) Jaringan vaskuler (pembuluh angkut) 7
Adalah jaringan pengangkut air dan unsur 1) Epidermis, lapisan terluar batang, dan di
hara, serta zat hasil fotosintesis. bawahnya terdapat kambium gabus.
Jaringan pengangkut terdiri dari: 2) Korteks, jaringan dasar yang terletak di
sebelah dalam epidermis.
a. Xilem, mengangkut air dan unsur hara
dari akar ke daun. 3) Stele (silinder pusat)
b. Floem, mengangkut hasil fotosintesis 4) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. arah dalam), dan floem (b, ke arah luar).
5) Jaringan gabus 5) Kambium

Adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel 6) Jari-jari empulur, terbentuk akibat
gabus (parenkim penutup luka) yang pertumbuhan sekunder.
memanjang yang dihasilkan kambium 7) Empulur/pit, jaringan dasar pengisi stele.
gabus (felogen). Struktur potongan melintang daun:
Jaringan gabus terdiri dari dua macam: 1
a. Feloderm, dibentuk ke arah dalam dan
tersusun atas sel-sel hidup.
2
b. Felem, dibentuk ke arah luar dan
tersusun atas sel-sel mati. 4a
3
Fungsi jaringan gabus adalah melindungi 4b
jaringan di bawahnya dari kerusakan.
Struktur potongan melintang akar: 1
Monokotil Dikotil 1) Epidermis, lapisan terluar daun yang
5a dilengkapi kutikula (zat lilin). Pada epidermis
5b 1 5b
5a 2 1 bawah, banyak terdapat stomata.
3 2 2) Jaringan palisade (pagar), jaringan
4 3 penyokong yang memiliki banyak klorofil.
4
3) Jaringan spons, jaringan penyokong yang
6 memiliki sedikit klorofil dan sebagai tempat
6
penyimpanan cadangan makanan.
1) Epidermis, lapisan terluar akar, di lapisan 4) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke
bawahnya terdapat kambium gabus. arah epidermis atas) dan floem (b, ke arah
2) Korteks, jaringan dasar yang terletak di epidermis bawah).
sebelah dalam epidermis.
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUM-
3) Endodermis, lapisan tempat terdapatnya
BUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
pita Caspary yang bersifat impermeabel
Faktor internal yang mempengaruhi
yang berfungsi menyeleksi air yang masuk.
pertumbuhan dan perkembangan:
4) Perisikel, lapisan sebelah dalam
1) Genetis, sifat-sifat tumbuhan tertentu
endodermis, tempat pembentukan kambium
berasal dari pewarisan sifat induk tumbuhan.
gabus dan rambut akar.
(dipelajari di Biologi 4)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 4


materi78.co.nr BIO 3
2) Fisiologis, sifat-sifat tumbuhan tertentu Efek yang ditimbulkan oleh hormon tumbuhan:
dipengaruhi oleh hormon dan vitamin. 1) Pertumbuhan akibat auksin
Hormon-hormon tumbuhan:
Hormon Fungsi
 Pemanjangan sel.
 Dominansi apikal (ujung).
 Partenokarpi (pembuahan
tanpa penyerbukan).
 Partenogenesis (pembentukan
buah tanpa biji). Proses pembengkokan arah tumbuh:
Auksin
 Etiolasi (pertumbuhan tanpa  Auksin di ujung batang yang terkena
(IAA)
cahaya). cahaya akan menjadi inaktif.
 Pembentukan xilem, floem, akar  Pertumbuhan lalu dialihkan ke sisi yang
lateral dan serabut akar. tidak terkena cahaya.
 Menghambat absisi (gugur)  Pertumbuhan tersebut menyebabkan
daun dan buah. tumbuhan bengkok menuju cahaya.
 Berlawanan dengan sitokinin. 2) Etiolasi oleh auksin
 Pembelahan sel. Etiolasi adalah pertumbuhan tanpa cahaya,
 Dominansi lateral (cabang). namun menggunakan auksin.
 Pembentukan daun, bunga dan Etiolasi menghasilkan tumbuhan yang:
Sitokinin
buah. - Berbatang panjang, kurus dan lemah.
 Menghambat proses penuaan. - Berdaun kecil dan tipis.
 Berlawanan dengan auksin. - Mengalami klorosis (defisiensi klorofil).
 Pertumbuhan raksasa. 3) Penyembuhan luka oleh asam traumalin
 Pembentukan bunga dan biji. Dilakukan dengan:
 Proses perkecambahan biji. - Re-merismatik jaringan permanen.
Giberellin
 Mengakhiri dormansi biji. - Pengeluaran getah di daerah luka.
 Partenokarpi (pembuahan - Pembentukan jaringan gabus oleh
tanpa penyerbukan). kambium gabus (felogen).
Asam  Regenerasi sel. 4) Absisi daun oleh asam absisat
traumalin  Penyembuhan luka.
 Penghambat hormon-hormon
pertumbuhan.
 Meningkatkan absisi (gugur)
daun dan proses penuaan.
Asam  Penutupan stomata.
absisat  Memperlambat pemanjangan
Asam absisat akan melisis sel-sel pada
(ABA) dan pembelahan sel.
tangkai daun sehingga daun akan
 Memicu pembentukan gas kekurangan nutrisi dan mati.
etilen di seluruh sel tumbuhan.
Vitamin pada tumbuhan mempengaruhi
 Melakukan dormansi pertumbuhan dan perkembangan melalui
tumbuhan (masa tidur). pembentukan hormon dan koenzim.
 Proses pematangan buah. Contoh: vitamin B12 (riboflavin), vitamin B1
 Proses absisi daun. (tiamin), vitamin B6 (piridoksin), vitamin C (asam
Gas etilen
 Menghambat pembentukan askorbat).
akar, batang dan bunga. Faktor eksternal yang mempengaruhi
 Organogenesis akar (rhizokalin), pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Kalin batang (kaulokalin), daun antara lain air, cahaya matahari, suhu, keadaan
(filokalin), bunga (anthokalin). medium tumbuh dan nutrisi.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 5


materi78.co.nr BIO 3
Air berperan dalam: Suhu optimal suatu tumbuhan didasarkan atas
1) Reaksi fotosintesis (reaksi gelap). suhu rata-rata iklim asal tumbuhan.
2) Mempengaruhi respirasi dan transpirasi. Keadaan medium tumbuh tanaman (tanah, air,
3) Pelarut dan medium reaksi kimia tumbuhan. dsb.) dipengaruhi oleh pH dan oksigen.
4) Transportasi unsur hara dan hasil fotosintesis. 1) pH yang optimal adalah netral.
5) Menjaga turgiditas sel tumbuhan. pH yang terlalu asam dapat diatur melalui
6) Perkecambahan biji (imbibisi). pengapuran.

Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan 2) Oksigen dibutuhkan akar untuk respirasi dan
dan perkembangan, terutama pembungaan. penyerapan unsur hara dalam tanah, melalui
aerasi medium tumbuh yang baik.
Tumbuhan peka terhadap cahaya karena
pigmen fitokrom. Nutrisi (unsur hara) yang diperlukan oleh
tumbuhan terbagi menjadi makronutrien dan
Berdasarkan lama penyinaran (fotoperiodisme),
mikronutrien.
pembungaan tumbuhan terjadi jika:
Perubahan pada daun akibat defisiensi nutrisi:
Jenis Penyinaran Contoh
<12 jam krisan, aster, dahlia, Daun sehat
Berhari
(sub-tropis anggrek, stroberi, jagung,
pendek
utara) kedelai, ubi jalar
Defisiensi air
Berhari 12 jam
kacang, tebu
sedang (tropis)
Defisiensi N
>12 jam kentang, gandum, bit,
Berhari
(sub-tropis bayam, selada, lobak, kol,
panjang
selatan) bunga sepatu Defisiensi P
padi, kapas, timun, tomat,
Berhari tidak
mawar, anyelir, bunga Defisiensi Ca
netral dipengaruhi
matahari

Suhu/temperatur akan mempengaruhi: Defisiensi K


1) Jumlah air dan transpirasi (penguapan).
2) Proses metabolisme (fotosintesis dan Defisiensi Mg
respirasi) dan kerja enzim.
3) Dormansi biji dan tumbuhan.
Unsur Sumber Fungsi/penyusun Defisiensi
Makronutrien

C CO2
reaksi fotosintesis, bahan dasar senyawa
H H2O pertumbuhan dan metabolisme terhambat
organik
O H2O, O2

N NO3-, NH4+ asam amino, asam nukleat, klorofil pertumbuhan terhambat, klorosis

S SO42- asam amino daun hijau pucat

P H2PO4- asam nukleat, fosfolipid, ATP pertumbuhan terhambat, daun keunguan

pertumbuhan akar dan apikal terhambat,


Ca Ca2+ dinding sel, aktivator enzim
daun tidak terbentuk

pertumbuhan terhambat, tumbuhan


+
osmosis, keseimbangan ion, aktivator
K K lemah, daun menggulung, bercak-bercak
enzim
dan tepi hangus

Mg Mg2+ klorofil, aktivator enzim gugur daun, klorosis

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 6


materi78.co.nr BIO 3
Mikronutrien

Fe Fe2+, Fe3+ sintesis protein dan klorofil klorosis, daun bergaris kuning

Cl Cl- keseimbangan ion klorosis, daun mati


pertumbuhan terhambat, klorosis, daun
Cu Cu2+ aktivator enzim
bintik-bintik
Zn Zn2+ aktivator enzim, sintensis auksin, kloroplas klorosis, daun merah tua
daun putih, berkas pembuluh berwarna
Mn Mn2+ aktivator enzim, sintesis klorofil
gelap
Mo MoO42- fiksasi nitrogen, reproduksi tumbuhan daun hijau pucat dan menggulung
perkecambahan, pembungaan, pertumbuhan apikal dan lateral
B H2BO3-, B(OH)4-
pembuahan, sintesis asam nukleat terhambat, daun menebal dan keriting

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 7


materi78.co.nr BIO 3

Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


A. PENDAHULUAN Mekanisme invaginasi:
Pertumbuhan adalah: kutub animal ektoderm
blastosol
1) Proses perubahan dan pertambahan ukuran archenteron
akibat pembelahan dan perbesaran sel.
2) Bersifat irreversibel dan tetap.
3) Kuantitatif (dapat diukur).
Perkembangan adalah:
1) Proses perubahan bentuk dan pendewasaan kutub vegetal
blastofor
akibat perubahan struktur dan fungsi sel.
1) Blastula akan membentuk lekukan
2) Kualitatif (tidak dapat diukur). (blastofor) pada salah satu kutubnya.
Pertumbuhan dan perkembangan hewan 2) Lekukan tersebut kemudian membentuk
secara umum dibagi menjadi dua: saluran yang disebut archenteron dan
1) Fase embrionik, dimulai dari zigot sampai lapisan embrionik.
embrio. Archenteron dapat dibentuk secara:
2) Fase pasca-embrionik, dimulai sejak a. Protostomia, invaginasi dimulai dari
terbentuknya embrio. mulut ke anus.
B. FASE EMBRIONIK Filum yang melakukan ini adalah
Fase embrionik terjadi melalui embriogenesis, Porifera, Coelenterata, Platyhelmin-
yaitu proses pembelahan zigot menjadi embrio. thes, Nemathelminthes, Annelida,
blastosol Arthropoda, dan Mollusca.
b. Deuterostomia, invaginasi dimulai
dari anus ke mulut.
Filum yang melakukan ini adalah
zigot morula blastula Echinodermata dan Chordata.
Lapisan-lapisan embrionik:
embrio gastrula 1) Ektoderm, dibentuk dari sel-sel epiblas atau
kutub animal.
ektoderm endoderm
blastosol 2) Endoderm, dibentuk dari sel-sel hipoblas
archenteron atau kutub vegetal.
3) Mesoderm, dibentuk dari kedua macam sel
Zigot terbentuk dari fertilisasi yang berupa sel dan kutub dan berada di antara ektoderm
tunggal diploid (2n). dan endoderm.
Morula adalah hasil pembelahan zigot menjadi Macam-macam hewan berdasarkan lapisan
64 buah sel yang mirip anggur. embrioniknya:
Blastula adalah zigot yang telah memiliki rongga 1) Diploblastik
yang disebut blastosol, yang menjadi calon
Tubuh tersusun atas lapisan ektoderm dan
rongga tubuh. Blastula kemudian akan
endoderm, dan kadang terdapat lapisan
melakukan implantasi dan invaginasi.
mesoglea.
Gastrula adalah zigot yang telah mengalami
Filum: Porifera dan Coelenterata.
implantasi dan invaginasi, dan memiliki lapisan
2) Triploblastik
embrionik.
Tubuh tersusun atas lapisan ektoderm,
1) Implantasi adalah pelekatan zigot pada
mesoderm, dan endoderm.
endometrium untuk membentuk membran
kehamilan. Filum: Platyhelminthes, Nemathelminthes,
Annelida, Arthropoda, Mollusca, Echino-
Implantasi dilakukan oleh sel luar blastula
dermata dan Chordata.
yang disebut sel trofoblas.
2) Invaginasi adalah proses pembentukan
archenteron pada gastrula.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 1


materi78.co.nr BIO 3
Rongga tubuh merupakan bagian yang berada 2) Mesoderm berkembang menjadi dermis
dekat mesoderm yang terbentuk pada hewan kulit, sistem gerak, sistem sirkulasi, sistem
triploblastik. ekskresi, sistem reproduksi, dan korteks
Macam-macam hewan berdasarkan rongga adrenal.
tubuhnya: 3) Endoderm berkembang menjadi sistem
1) Triploblastik aselomata pencernaan, sistem pernapasan, kelenjar
Rongga tubuh tidak dapat ditemukan. timus, kelenjar tiroid dan paratiroid, dan
saluran-saluran lain.
ektoderm
mesoderm Kehamilan (gestasi) adalah fase dimana embrio
mulai berkembang menjadi fetus.
1) Trimester I (0-3 bulan), perkembangan
terpusat pada organogenesis.
endoderm
archenteron
2) Trimester II (4-6 bulan), organ tubuh sudah
Filum: Platyhelminthes. lengkap, perkembangan terpusat pada
2) Triploblastik pseudoselomata anggota badan luar seperti tangan dan kaki.
Rongga tubuh semu yang merupakan saluran 3) Trimester III (7-9 bulan), perkembangan
tubuh yang memisahkan alat pencernaan yang terjadi adalah penyempurnaan organ
dari dinding terluar, dan tidak dibatasi dan pertumbuhan yang pesat.
mesoderm. Setelah bayi dilahirkan, tahapan selanjutnya
adalah balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan
ektoderm
lansia.

pseudoselom
D. METAMORFOSIS
Metamorfosis adalah proses perkembangan
hewan setelah kelahiran berupa perubahan
endoderm ukuran, bentuk, dan fungsi bagian tubuh hewan
archenteron
melalui stadium-stadium tertentu.
Filum: Nemathelminthes.
Metamorfosis umumnya terjadi pada kelas
3) Triploblastik selomata Insekta, Amphibi, Crustacea, dll.
Rongga tubuh berkembang menjadi
Insekta
mesenteron yang berisi organ dalam yang
dibatasi mesoderm, dan menghubungkan ametabola metabola
bagian dorsal dan ventral. Apterygota Pterygota
diafragma/mesentrium tidak bersayap bersayap
selom
ektoderm holometabola
archenteron sayap dari Endopterygota
lapisan dalam
splanknik
(mesoderm) sayap dari
Exopterygota
luar
lapisan hemimetabola
endoderm
somatik
(mesoderm) Macam-macam metamorfosis pada Insekta:
1) Ametabola (tidak bermetamorfosis)
Filum: Annelida, Arthropoda, Mollusca,
Echinodermata, Chordata. Serangga yang melakukan ini adalah
kelompok Apterygota.
C. FASE PASCA-EMBRIONIK
Contoh: Lepisma saccharina (kutu buku),
Fase pasca-embrionik terjadi melalui
Thysanura sp, Collembola sp.
organogenesis dan setelah bayi dilahirkan.
2) Hemimetabola (metamorfosis sempurna)
Organogenesis adalah proses pembentukan
Zigot berkembang menjadi nimfa yang
organ-organ dari embrio.
hanya berbeda ukuran saja dengan imago.
Lapisan embrionik akan berkembang menjadi:
1) Ektoderm berkembang menjadi epidermis zigot nimfa imago
kulit dan derivatnya, sistem saraf, sistem
indra, medulla adrenal, gigi dan rahang.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 2


materi78.co.nr BIO 3
Serangga yang melakukan ini adalah
kelompok Exopterygota.
Contoh:
 Orthoptera (bersayap lurus): belalang,
kecoa dan jangkrik.
 Isoptera (bersayap dua pasang): rayap,
laron, capung.
 Hemiptera (bersayap tidak sama): walang
sangit.
 Homoptera (bersayap sama): kutu kepala,
kutu daun.
3) Holometabola (metamorfosis sempurna)
Zigot berkembang menjadi larva yang
berbeda bentuk dan struktur tubuhnya
dengan imago. Pupa adalah fase peralihan

zigot larva pupa imago

Serangga yang melakukan ini adalah


kelompok Endopterygota.
Contoh:
 Levidoptera (bersayap sisik): kupu-kupu.
 Siphonoptera (kutu tak bersayap): pinjal.
 Hymenoptera (bersayap selaput): lebah,
semut rangrang.
 Coleoptera (bersayap perisai): kepik,
kumbang.
 Neuroptera (bersayap jala): undur-undur.
 Diptera (bersayap sepasang): nyamuk,
lalat.
Metamorfosis pada katak:
insang dalam,
ekor panjang insang dalam
berudu
telur berudu
berkaki

katak katak
dewasa muda
ekor menghilang paru-paru, ekor
pendek, kaki
berkembang

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 3


materi78.co.nr BIO 3

Enzim
A. PENDAHULUAN b. Gugus prostetik
Enzim adalah biokatalisator yang mempercepat Adalah kofaktor berupa senyawa
laju reaksi kimia dalam tubuh, dengan anorganik (mineral) yang berikatan
menurunkan energi aktivasi reaksi. secara kovalen dengan enzim.

B. STRUKTUR ENZIM Contoh: Cl- dan Ca2+ pada enzim amilase,


Fe pada hemoglobin, dan Mg pada
Enzim adalah protein tunggal atau gabungan
klorofil.
dari protein dan senyawa non-protein yang
hanya dapat dihasilkan makhluk hidup. Enzim yang telah berikatan dengan kofaktor
disebut holoenzim.
Struktur enzim:
Sisi aktif dapat diganggu oleh inhibitor
kompetitif yang berstruktur sama dengan
produk substrat. Inhibitor akan mencegah substrat untuk
kofaktor
substrat (aktivator) berikatan.
Sisi alosterik dapat diganggu oleh inhibitor
non-kompetitif yang ber-struktur sama dengan
kofaktor. Inhibitor akan mencegah enzim untuk
apoenzim sisi
sisi aktif alosterik mengubah-ubah bentuk sisi aktif (kaku).
C. CARA KERJA ENZIM
Sifat-sifat enzim sebagai katalis:
inhibitor inhibitor 1) Terlibat dalam jalannya reaksi, namun
kompetitif non-kompetitif jumlahnya tidak berubah.

1) Apoenzim 2) Mempercepat laju reaksi, namun tidak


mengubah komposisi produk.
Adalah bagian enzim yang berupa senyawa
protein yang mengandung binding site: 3) Menurunkan energi aktivasi.
a. Sisi aktif 4) Hanya dapat mengkatalisis reaksi tertentu.

Adalah sisi yang berikatan dengan 5) Dibutuhkan dalam jumlah sedikit.


substrat. Substrat adalah zat yang akan 6) Dapat dihambat zat tertentu.
dijadikan produk. 7) Dapat bekerja dalam reaksi bolak-balik.
b. Sisi alosterik Cara kerja enzim dijelaskan dalam dua teori,
Adalah sisi yang berikatan dengan yaitu teori gembok dan kunci (lock and key) dan
kofaktor (aktivator) enzim. teori kecocokan terinduksi (induced fit).
Sisi alosterik dapat diganggu oleh 1) Teori gembok dan kunci
inhibitor non-kompetitif yang ber- Menurut teori ini, enzim dan substrat
struktur sama dengan kofaktor. Inhibitor dimisalkan sebagai gembok dan kunci.
akan mencegah enzim untuk mengubah- Menurut teori ini, suatu enzim hanya
ubah bentuk sisi aktif (kaku). bekerja untuk satu jenis substrat saja, dengan
2) Kofaktor/aktivator enzim berikatan pada sisi aktif.
Adalah bagian enzim berupa senyawa non- 2) Teori kecocokan terinduksi
protein. Kofaktor dapat mengubah-ubah Menurut teori ini:
bentuk sisi aktif sehingga dapat ditempeli a. Kofaktor/aktivator enzim akan berikatan
substrat tertentu. dengan sisi alosterik.
Macam-macam kofaktor enzim: b. Kofaktor mengubah bentuk sisi aktif
a. Koenzim agar dapat mengikat substrat tertentu.
Adalah kofaktor berupa senyawa c. Substrat kemudian diubah menjadi
organik (vitamin) yang berikatan secara produk dan lepas dari enzim.
non-kovalen dengan enzim. d. Enzim dapat digunakan kembali untuk
Contoh: koenzim NAD+. substrat berikutnya.

METABOLISME 1
materi78.co.nr BIO 3
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA E. TATA NAMA ENZIM
ENZIM Sebelum ada tata nama, enzim diberi nama
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara dengan:
lain adalah konsentrasi enzim dan kofaktor, 1) Secara sembarangan saat ditemukan.
konsentrasi substrat, konsentrasi inhibitor, suhu Contoh: tripsin, pepsin, renin.
dan pH. 2) Menambahkan –ase pada nama substratnya.
Pengaruh konsentrasi zat-zat yang Contoh: urease (urea), lipase (lipid/lemak),
berhubungan dengan enzim: amilase (amilum), protease (protein), laktase
1) Konsentrasi enzim yang lebih besar dari (laktat).
substrat akan mempercepat laju reaksi 3) Berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis.
(mempercepat pembentukan produk).
Contoh: dehidrogenase mengkatalisis reaksi
2) Konsentrasi substrat yang lebih besar dari pelepasan hidrogen.
enzim akan menimbulkan konsentrasi
Tata nama enzim diatur oleh International Union
substrat jenuh (laju reaksi maksimum), yang
of Biochemistry (IUB) mulai tahun 1961, dan
menyebabkan ada substrat yang tidak
enzim digolongkan menjadi 6 kelompok:
dikatalisis.
1) Oksidoreduktase
3) Konsentrasi inhibitor yang besar akan
Adalah enzim yang mengkatalisis reaksi
memperlambat laju reaksi (menghambat
redoks biologis.
pembentukan produk).
Contoh: berakhiran oxidase, reductase dan
Cara mencegah inhibitor menghambat
dehydrogenase, seperti sulfit oksidase, nitrat
pembentukan produk adalah dengan
reduktase, alkohol dehidrogenase.
meningkatkan konsentrasi enzim, kofaktor
dan substrat. 2) Transferase
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, yaitu: Adalah enzim yang memindahkan gugus
fungsi suatu substrat ke substrat lain.
1) Semakin tinggi suhu, maka energi kinetik
substrat dan enzim meningkat, sehingga Contoh: transglutaminase, alanin trans-
mempermudah keduanya saling berikatan. minase, DNA metiltransferase.
2) Aktivitas enzim meningkat pada suhu 3) Hidrolase
optimum sampai suatu suhu maksimum Adalah enzim yang mengkatalisis reaksi
(sekitar 40oC). hidrolisis biologis.
3) Suhu yang terlalu tinggi (>40oC) Contoh: enzim-enzim pencernaan seperti
menyebabkan enzim tidak bekerja karena amilase, sukrase, tripsin, renin, lisozim, dll.
struktur enzim rusak akibat mengalami 4) Liase
denaturasi protein. Adalah enzim yang memutuskan ikatan
Enzim yang mengalami denaturasi tidak rangkap kimia pada substrat.
dapat digunakan kembali. Contoh: karbonik anhidrolase, ornitin
o
4) Suhu yang terlalu rendah (<30 C) dekarboksilase.
menyebabkan enzim tidak bekerja karena 5) Isomerase
enzim mengalami inaktivasi. Adalah enzim yang mengkatalisis
Enzim yang mengalami inaktivasi masih pembentukan isomer suatu senyawa tunggal.
dapat digunakan jika suhu kembali normal. Contoh: protein disulfida isomerase.
pH dapat mempengaruhi struktur protein pada 6) Ligase/sintetase
sisi aktif, sehingga substrat untuk berikatan.
Adalah enzim yang menggabungkan dua
pH optimum enzim berbeda-beda, dan jika tidak buah molekul secara kovalen.
pada pH optimum, enzim dapat mengalami
Contoh: piruvat karboksilase, asetil KoA
denaturasi protein.
karboksilase.
Contoh: enzim amilase bekerja pada pH netral
agak basa, enzim pepsinogen bekerja pada pH
sangat asam, dan maltase bekerja pada pH basa.

METABOLISME 2
materi78.co.nr BIO 3

Katabolisme
A. PENDAHULUAN glukosa
6C
Metabolisme adalah reaksi biokimia dalam ATP
tubuh makhluk hidup yang melibatkan substrat
heksokinase
dan enzim untuk menghasilkan produk.
ADP
Metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu glukosa 6-fosfat
katabolisme dan anabolisme.
Pengertian katabolisme dan anabolisme: fosfoglukosa isomerase
Katabolisme Anabolisme fruktosa 6-fosfat
mengubah senyawa mengubah senyawa
ATP
organik menjadi anorganik menjadi
senyawa anorganik senyawa organik fosfofruktokinase
mengurai molekul menyusun (sintesis) ADP
fruktosa-1,6-difosfat
kompleks menjadi molekul sederhana
sederhana menjadi kompleks
menghasilkan ATP menggunakan ATP aldolase

B. KATABOLISME dihidroksiaseton fosfat


Katabolisme terdiri dari:
triosa fosfat
1) Katabolisme karbohidrat (4,2 kkal/gram), isomerase
berupa proses respirasi aerob dan respirasi gliseraldehida gliseraldehida
anaerob. 3-fosfat (PGAL) 3-fosfat (PGAL)
2) Katabolisme lemak (9,1 kkal/gram). 3C 3C
NAD+ P P NAD+
3) Katabolisme protein (4,2 kkal/gram).
ATP (adenosin trifosfat) adalah bentuk energi gliseraldehida
NADH dehidrogenase NADH
yang digunakan oleh makhluk hidup untuk
melakukan aktivitas tingkat sel. 1,3-difosfogliserat 1,3-difosfogliserat
+
Energi ATP berasal dari proton (H ) dan elektron (DPG) (DPG)
yang berada di dalamnya. ADP ADP
Energi ATP pada katabolisme dibawa oleh NAD+
fosfogliserokinase
(nikotinamid adenin dinukleotida) dan FAD
ATP ATP
(flavin adenin dinukleotida).
3-fosfogliserat (3PG)3-fosfogliserat (3PG)
ATP pada respirasi dibentuk dari fosforilasi
dengan perangkaian gugus fosfat dan reaksi
redoks oleh O2. fosfogliseromutase

C. RESPIRASI AEROB 2-fosfogliserat (2PG)2-fosfogliserat (2PG)


Respirasi aerob adalah katabolisme karbohidrat
yang membutuhkan O2 sebagai oksidator enolase
H2O H2O
(penerima elektron terakhir dari reaksi).
fosfoenolpiruvat (PEP)fosfoenolpiruvat (PEP)
Tahapan respirasi aerob adalah glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, siklus Kreb,
ADP ADP
dan transpor elektron.
Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa piruvatkinase
ATP ATP
menjadi asam piruvat pada respirasi aerob.
Reaksi ini terjadi dalam sitoplasma sel. asam piruvat asam piruvat

Reaksi glikolisis glukosa:


Dekarboksilasi oksidatif adalah proses
2NADH pemutusan gugus karboksil dan oksigen pada
asam piruvat. Reaksi ini terjadi dalam
glukosa d 2 a.piruvat + 2NAD+ + 2H+ + 4e + 2ATP
mitokondria sel.

METABOLISME 1
materi78.co.nr BIO 3
Reaksi dekarboksilasi oksidatif asam piruvat: 2 asetil-KoA
2C
2NADH
2KoA
2 a.piruvat d 2 asetil-KoA + 2NAD+ + 2H+ + 4e + 2CO2 2NAD+ 2 oksalo-
2 sitrat
2 asam piruvat 2NADH asetat 6C 2H2O
3C
4C 2H2O
2NAD+ 2 malat 2H2O
2 isositrat
1C 2H2O
2NADH 1C
2CO2 2 fumarat 2NAD+
2 asetil 2CO2
2FAD
2C 2NADH
2koenzim A 2FADH2 2 α-ketoglutarat
(KoA) 2 suksinat 2NAD+ 5C
2KoA 1C
2NADH
2 asetil-KoA 2CO2
2ADP + 2P 2 suksinil-KoA 2H2O
Siklus Kreb (siklus asam sitrat) adalah siklus yang 4C 2KoA
2 ATP
terjadi setelah dekarboksilasi oksidatif asam
Transpor elektron (kemiosmosis) adalah proses
piruvat. Siklus ini terjadi dalam matriks mitokondria.
pelepasan energi berupa proton (H+) dan
Reaksi siklus Kreb:
elektron (e) dari molekul NADH dan FADH2 yang
6NADH dibentuk selama katabolisme. Reaksi ini terjadi
dalam matriks mitokondria.
2 asetil-KoA d 6NAD+ + 6H+ + 12e
Reaksi transpor elektron:
+ 2FAD + 4H+ + 4e + 4CO2 + 2ATP
10 NADH + O2 d 10 NAD+ + H2O + 30 ATP
2FADH2 2 FADH2 + O2 d 2 FAD + H2O + 4 ATP
I NADH dehidrogenase cyt b sitokrom b H+
II suksinat dehidrogenase cyt c sitokrom c H+
Q ubikuinon cyt a sitokrom a H+
H+
H+ H + H+ O2 ruang
H+
intermembran
Q
membran
I e cyt c
cyt b cyt a dalam
II
ATP sintase
matriks
10 NADH mitokondria
e
10 H+ + 20 e + NAD+ 2FADH2 FAD + 4 H+ + 2 e ADP + P
24e + 6O2 + 24H+ H+
H+ dipompa keluar 3 H+ dipompa keluar 2 ATP
kali melalui: kali melalui: 12H2O
 kompleks I  cyt b 6H2O
 cyt b  cyt a 6H2O
 cyt a
SIKLUS KREB

Tahapan transpor elektron: 3) Proton dari NADH dipompa keluar matriks


1) NADH melepaskan proton dan elektron pada 3 kali melewati 3 protein pembawa.
kompleks I dan FADH2 pada kompleks II. Berarti, total ATP yang dihasilkan 10 NADH
+
10 NADH d 10 NAD + 10H + 20e + adalah 10 x 3, yaitu 30 ATP.
2 FADH2 d 2 FAD + 4H+ + 4e 4) Proton dari FADH2 lalu dipompa keluar
2) Elektron dibawa berjalan-jalan mengelilingi matriks 2 kali melewati 2 protein pembawa.
membran dalam mitokondria melalui Berarti, total ATP yang dihasilkan 2 FADH2
mekanisme reaksi redoks oleh ion Cu dan Fe, adalah 2 x 2, yaitu 4 ATP.
sehingga matriks bermuatan negatif.

METABOLISME 2
materi78.co.nr BIO 3
5) Poin 2, 3, dan 4 menyebabkan perbedaan Pembentukan etanol atau asam laktat
gradien muatan, sehingga proton dipompa dilakukan setelah glikolisis jika sel mengalami
kembali melalui ATP-sintase. kekurangan O2. Jika tidak, maka akan dilanjutkan
6) Proton (H+) yang bergerak melalui ATP- ke respirasi aerob.
sintase memacu pembentukan ATP (sesuai Pembentukan etanol dilakukan oleh jamur
jumlah yang telah dihitung di atas). golongan ragi (contohnya Saccharomyces).
ADP + P d ATP
7) Agar ATP tetap terbentuk, proton dan
elektron pada akhir sistem transpor akan Reaksi pembentukan etanol:
berikatan dengan O2 membentuk air (O2 2 asam piruvat d 2C2H5OH + 2CO2
sebagai penerima elektron terakhir).
2 asam piruvat
24H+ + 6O2 + 24e d 12H2O 2H2O 3C
Respirasi aerob menghasilkan ATP sejumlah:
piruvat 1C
Tahapan +ATP -ATP karboksilase 2CO2
Glikolisis 4 ATP 2 ATP 2 asetaldehida
Dekarboksilasi oksidatif - - 2C
2NADH
Siklus Kreb 2 ATP - alkohol
Transfer elektron 34 ATP - dehidrogenase
2NAD+
Total 38 ATP
2 etanol
D. RESPIRASI ANAEROB
Pembentukan asam laktat dilakukan oleh
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah
hewan dan manusia.
katabolisme karbohidrat yang membutuhkan
Reaksi pembentukan asam laktat:
senyawa selain O2 sebagai oksidator (penerima
elektron terakhir dari reaksi). 2 asam piruvat d 2 asam laktat

Respirasi anaerob terjadi apabila setelah 2 asam piruvat


3C
glikolisis berakhir, sel mengalami kekurangan O2.
2NADH
Glikolisis yang terjadi pada respirasi aerob sama asam laktat
seperti respirasi anaerob. Reaksi ini terjadi di dehidrogenase
sitoplasma sel. 2NAD+
Reaksi glikolisis glukosa: 2 asam laktat

2NADH
Respirasi anaerob menghasilkan ATP sejumlah:
+ +
glukosa d 2 a.piruvat + 2NAD + 2H + 4e + 2ATP Tahapan +ATP -ATP
glukosa Glikolisis 4 ATP 2 ATP
6C Pembentukan asam laktat - -
2ATP
Total 2 ATP

2ADP Energi yang dihasilkan respirasi anaerob sedikit,


karena etanol/asam laktat sebenarnya masih
gliseraldehida gliseraldehida mengandung banyak energi yang belum
3-fosfat (PGAL) 3-fosfat (PGAL) dioksidasi.
3C 3C Kontraksi otot menggunakan respirasi anaerob,
NAD+ P P NAD+
sedangkan relaksasi otot menggunakan
respirasi aerob.
NADH 2ADP 2ADP NADH
Asam laktat menumpuk pada otot yang terlalu
2ATP 2ATP sering berkontraksi menyebabkan kelelahan.
Agar asam laktat dapat dioksidasi, maka tubuh
asam piruvat asam piruvat harus melakukan respirasi aerob dengan
membuat nafas tersengal-sengal untuk
mendapat lebih banyak O2.

METABOLISME 3
materi78.co.nr BIO 3
E. KATABOLISME LEMAK DAN PROTEIN a. Mengubah asam lemak menjadi asetil-
Tahapan katabolisme lemak: KoA.
Katabolisme asam lemak b. Mengubah gliserol menjadi PGAL.
1) Reaksi β-oksidasi 3) Katabolisme protein masuk ke dalam
sistem katabolisme karbohidrat dengan
Asam lemak bebas diaktifkan dulu menjadi
transminasi atau deaminasi asam amino
asam lemak palmitat-KoA (asil-KoA), dengan
menjadi suatu rantai atom karbon.
menggunakan 2 ATP.
Asil-KoA akan dibawa menuju mitokondria
sel dan dioksidasi menjadi asetil-KoA.
asil-KoA + 7O2
d 8 asetil-KoA + 42H2O + 35 ATP
2) Siklus Kreb
Dalam siklus Kreb, asetil-KoA akan dioksidasi
menjadi CO2.
8 asetil-KoA + 16O2
d 104H2O + 16CO2 + 96 ATP
Katabolisme gliserol
1) Gliserol akan diubah menjadi gliseraldehida
3-fosfat (PGAL).
2) Gliseraldehida 3-fosfat selanjutnya masuk ke
katabolisme karbohidrat.
Katabolisme asam lemak menghasilkan ATP
sejumlah:
Tahapan +ATP -ATP
Reaksi β-oksidasi 35 ATP 2 ATP
Siklus Kreb 96 ATP -
Total 129 ATP

Tahapan katabolisme protein dilakukan


melalui transminasi (pemindahan gugus NH2)
atau deaminasi (pembuangan gugus NH2).
Transminasi dan deaminasi menghasilkan:
1) Rantai atom karbon berupa asam piruvat,
asetil-KoA, oksaloasetat, dll. yang selanjutnya
masuk ke katabolisme karbohidrat.
2) Amonia (NH3) yang selanjutnya diubah
menjadi urea untuk dibuang melalui sistem
ekskresi.
Katabolisme protein menghasilkan ATP
sejumlah katabolisme karbohidrat, yaitu 38 ATP.
F. HUBUNGAN ANTAR KATABOLISME
Hubungan katabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein:
1) Katabolisme utama yang dilakukan tubuh
adalah katabolisme karbohidrat.
Jika karbohidrat habis, maka katabolisme
lemak akan dilakukan. Jika lemak habis, maka
katabolisme protein akan dilakukan.
2) Katabolisme lemak masuk ke dalam sistem
katabolisme karbohidrat dengan:

METABOLISME 4
materi78.co.nr BIO 3

Anabolisme
A. PENDAHULUAN Daya absorpsi energi cahaya oleh pigmen
Metabolisme adalah reaksi biokimia dalam fotosintetik pada kloroplas:

daya absorpsi energi cahaya


tubuh makhluk hidup yang melibatkan substrat
dan enzim untuk menghasilkan produk.
Metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu
katabolisme dan anabolisme.
Pengertian katabolisme dan anabolisme:
Katabolisme Anabolisme
mengubah senyawa mengubah senyawa
organik menjadi anorganik menjadi
senyawa anorganik senyawa organik
400 500 λ (nm) 600 700
mengurai molekul menyusun (sintesis)
kompleks menjadi molekul sederhana Kloroplas terdapat banyak pada jaringan
sederhana menjadi kompleks palisade dan sedikit pada jaringan spons pada
menghasilkan ATP menggunakan ATP mesofil daun.
Struktur kloroplas:
B. ANABOLISME
Anabolisme terdiri dari: membran dalam tilakoid
1) Fotosintesis (anabolisme karbohidrat), membran
stroma
luar
adalah proses anabolisme yang meng-
gunakan cahaya sebagai sumber energi.
2) Kemosintesis, adalah proses anabolisme
yang menggunakan senyawa kimia sebagai
grana lamella
sumber energi.
ATP (adenosin trifosfat) adalah bentuk energi Tilakoid adalah suatu cakram yang di dalamnya
yang digunakan oleh makhluk hidup untuk terdapat pigmen fotosintetik, dan tumpukannya
melakukan aktivitas tingkat sel. disebut grana.
Energi ATP berasal dari proton (H+) dan elektron Fotosistem adalah suatu protein yang terdapat
yang berada di dalamnya. pada membran tilakoid yang mengandung
Energi ATP pada anabolisme dibawa oleh kumpulan pigmen fotosintetik dan senyawa
NADP+ (nikotinamid adenin dinukleotida fosfat). organik di dalamnya.
ATP pada fotosintesis dibentuk dari Fotosistem terdiri dari fotosistem I (PI atau P700)
fotofosforilasi. dan fotosistem II (PII atau P680).
C. KOMPONEN FOTOSINTESIS Perbedaan PI/P700 PII/P680
Komponen yang melakukan reaksi fotosintesis Waktu ditemukan setelah
adalah kloroplas yang mengandung pigmen penemuan lebih dulu fotosistem I
fotosintetik yang menyerap cahaya tampak Pigmen klorofil a dan klorofil a dan
dengan λ = 400-700 nm (kecuali warna hijau dan fotosintetik karotenoid klorofil b
kuning). Panjang menyerap menyerap
Pigmen fotosintetik pada kloroplas: gelombang cahaya 700nm cahaya 680nm
1) Klorofil a (hijau), mampu menyerap cahaya Aliran elektron non-siklik siklik
biru, ungu, dan merah. Hasil ATP, NADPH ATP
2) Klorofil b (hijau kebiruan), mampu
Stroma adalah ruang kosong yang terdapat
menyerap cahaya biru dan jingga.
dalam kloroplas.
3) Karotenoid (kuning), mampu menyerap
Reaksi fotosintesis terjadi di kloroplas, yang
cahaya biru.
terdiri atas reaksi terang yang terjadi pada
tilakoid, dan reaksi gelap yang terjadi pada
stroma.

METABOLISME 1
materi78.co.nr BIO 3
D. FOTOSINTESIS Reaksi terang (light-depending reaction) adalah
Fotosintesis adalah anabolisme karbohidrat reaksi yang bergantung pada cahaya, dan terjadi
yang membutuhkan cahaya sebagai sumber dalam tilakoid (grana).
energi. Reaksi terang secara singkat:
Tahapan fotosintesis adalah reaksi terang dan NADPH
reaksi gelap. H2O d O2 + NADP+ + H+ + e + ATP
(reaksi tidak setara)
2e
4H+

4e ATP NADP+
pQ cyt ADP
reduktase
PII/P680 4e 4e PI/P700
pC
2e Fd
2e NADPH
2H2O 4e
O2 + 4e + 4H+ 2e NADP+
ruang tilakoid

membran
tilakoid
ATP sintase
stroma
ADP
pQ plastokuinon PII/P680 fotosistem II ATP
cyt kompleks sitokrom PI/P700 fotosistem I
pC plastosianin Fd kompleks ferredoksin 4H+

Tahapan reaksi terang: b. 2e lainnya bersama dengan 2e dari


fotosistem I bergerak menuju kompleks
1) Cahaya diterima oleh fotosistem II
ferredoksin.
menyebabkan fotoeksitasi 4e darinya.
6) 2e yang digunakan untuk menetralkan
2) Fotolisis air adalah proses pemecahan
fotosistem I akan berputar-putar di sekitar
molekul air oleh cahaya menurut reaksi:
fotosistem I dan kompleks sitokrom (aliran
2H2O d O2 + 4e + 4H+
siklik).
O2 yang dihasilkan dibuang ke lingkungan
7) Hasil dari aliran elektron:
atau digunakan untuk respirasi aerob, dan 4e
a. Aliran elektron non-siklik
digunakan untuk menetralkan fotosistem II.
Melibatkan fotosistem II dan I, memacu
3) 4e yang difotoeksitasi dari fotosistem II
pembentukan ATP pada plastosianin
dibawa berjalan-jalan melalui plastokuinon,
dan NADPH oleh NADP+ reduktase pada
kompleks sitokrom dan plastosianin (aliran
kompleks ferredoksin.
non-siklik), sehingga ruang tilakoid
bermuatan negatif dan memacu b. Aliran elektron siklik
pembentukan ATP (fotofosforilasi). Melibatkan fotosistem I, memacu
Hal tersebut juga menyebabkan proton (H+) pemompaan proton (H+) kembali ke
dari fotolisis air dipompa keluar membran ruang tilakoid dari kompleks sitokrom.
tilakoid. Proton lalu bergerak melalui ATP-sintase
4) Cahaya diterima fotosistem I menyebabkan memacu pembentukan ATP.
fotoeksitasi 2e darinya. Jika perlakuan diberikan kepada fotosistem:
5) 4e dari fotosistem II yang telah dibawa 1) Isolasi fotosistem I masih memungkinkan
berjalan-jalan, pembentukan O2, dan menyebabkan
a. 2e nya digunakan untuk menetralkan peningkatan NADPH dan penurunan ATP.
fotosistem I. 2) Isolasi fotosistem II tidak memungkinkan
pembentukan O2 dan NADPH, dan
menyebabkan penurunan ATP.

METABOLISME 2
materi78.co.nr BIO 3
Hasil reaksi terang berupa ATP dan NADPH, 2) Jalur C4 (jalur Hatch-Slack)
serta H+ dari ATP sintase selanjutnya digunakan Jalur C4 dilakukan oleh tumbuhan yang hidup
dalam reaksi gelap. di lahan terbuka tidak teduh.
Tumbuhan dapat menentukan penggunaan Tumbuhan C4 tidak dapat membuka
sistem transpor elektron. stomatanya secara penuh pada siang hari,
1) Jika jumlah ATP untuk reaksi gelap cukup, sehingga CO2 ditimbun terlebih dahulu
maka sistem yang dominan adalah aliran menjadi oksaloasetat (atom karbon 4) baru
elektron non-siklik. kemudian mengalami siklus Calvin.
2) Jika jumlah ATP untuk reaksi gelap kurang, CO2
NADPH akan terakumulasi, menyebabkan 1C

aliran elektron beralih menjadi siklik. PEP karboksilase


Reaksi gelap (light-independent reaction) fosfoenol oksaloasetat
adalah reaksi yang tidak bergantung pada piruvat (PEP) 4C
cahaya, dan terjadi dalam stroma pada mesofil. 5C
Reaksi gelap dilakukan apabila telah terjadi
reaksi terang. asam piruvat malat
RuBP + CO2 + NADPH + ATP 3C 4C

d C6H12O6 + NADP+
(reaksi tidak setara)
Reaksi gelap dapat berlangsung menurut empat CO2
1C
macam jalur:
1) Jalur C3 (siklus Calvin) SIKLUS CALVIN
Jalur C3 dilakukan oleh tumbuhan pada
Pada tumbuhan C4, penimbunan terjadi pada
umumnya.
mesofil, sedangkan siklus Calvin terjadi di
Pada jalur C3, fiksasi CO2 menghasilkan PGA jaringan penyokong vaskuler.
(atom karbon 3). Siklus Calvin terjadi pada
3) Jalur CAM (Crassulacean Acid Metabolism)
mesofil.
Jalur CAM dilakukan oleh tumbuhan yang
6CO2 hidup di iklim gurun/kering atau epifit,
ribulosa bifosfat 1C
karboksilase contohnya famili Crassulaceae, Agavaceae
(rubisko) FIKSASI CO2
dan Cactaceae.
Tumbuhan CAM tidak dapat membuka
6 ribulosa 1,5- stomatanya sama sekali pada siang hari,
bifosfat (RuBP)
5C 6 3-fosfogliserat 6 3-fosfogliserat sehingga CO2 ditimbun seperti jalur C4 pada
(PGA) (PGA) malam hari, namun siklus Calvin baru terjadi
pada siang hari keesokannya.
REGENERASI

6ATP 3C 3C 6ATP
4) Jalur C2/fotorespirasi (jalur Glikolat)
REDUKSI
6ADP 6ADP Jalur C2 terjadi apabila tumbuhan mendapat
6ATP 6 1,3- 6 1,3- intensitas cahaya yang terlalu tinggi.
bifosfogliserat bifosfogliserat Akibat intensitas cahaya terlalu tinggi:
(BPG) (BPG)
4P 6ADP a. Konsentrasi O2 dalam daun menjadi
6P tinggi, sehingga CO2 tidak dapat masuk.
6NADPH 6NADPH
6P b. O2 akan diikat oleh RuBP (fotorespirasi).
10 dihidroksi- 6NADP+ 6NADP+ c. Tidak terjadi fotosintesis (menurunkan
aseton fosfat
3C 12 gliseraldehida produksi glukosa).
3-fosfat (PGAL) Glukosa yang dihasilkan tumbuhan dapat
10 PGAL 3C dimodifikasi menjadi karbohidrat, protein atau
lemak, dan disimpan dalam bentuk cadangan
SINTESIS makanan yang berbeda-beda.
glukosa 2 PGAL
6C
2P

METABOLISME 3
materi78.co.nr BIO 3
Percobaan sederhana para ilmuwan yang 5) Percobaan lain-lain
menjelaskan proses fotosintesis antara lain: Fotosintesis akan menghasilkan O2 lebih
1) Percobaan Ingenhousz banyak jika:
Percobaan Ingenhousz dilakukan meng- a. Kadar CO2 meningkat.
gunakan Hydrilla sp. b. Intensitas cahaya meningkat.
c. Gelombang cahaya optimal (selain
kuning dan hijau).
gelembung
O2 E. KEMOSINTESIS
Kemosintesis adalah anabolisme karbohidrat
yang membutuhkan senyawa kimia sebagai
H2O sumber energi.
Hydrilla sp. Kemosintesis dilakukan oleh oleh bakteri
kemoautotrof, dan merupakan reaksi oksidasi.
Fotosintesis membutuhkan cahaya dan Contoh-contoh kemosintesis:
H2O, dan menghasilkan O2. 1) Bakteri nitritasi
2) Percobaan Sachs Contoh: Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
Percobaan Sachs dilakukan dengan menutup 2NH4+ + 3O2 → 2NO2- + 2H2O + energi
sebagian daun selama sehari. 2) Bakteri nitratasi
Tahapan percobaan Sachs: Contoh: Nitrobacter dan Nitrococcus.
1. Daun yang telah diberi perlakuan direbus 2NO2- + 3O2 → 2NO3- + energi
dalam air. 3) Bakteri hidrogen
2. Rebus secara tidak langsung alkohol dan Contoh: Hydrogenobacter dan Bacillus
daun untuk melarutkan klorofil. panctotrophus.
3. Ambil daun dan letakkan pada cawan 2H2 + O2 → 2H2O + energi
petri untuk ditetesi lugol/iodin.
4) Bakteri metana
4. Bagian daun yang ditutup akan berubah
Contoh: Methanonas.
warna menjadi pucat, sedangkan yang
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O + energi
tidak ditutup berwarna biru tua atau
5) Bakteri belerang
hitam.
Contoh: Beggiatoa dan Thiospirillum.
Fotosintesis menghasilkan glukosa
2H2S + O2 → 2S + 2H2O + energi
(amilum).
2S + 2H2 + 3O2 → 2H2SO4 + energi
3) Percobaan Engelmann 6) Bakteri besi
Percobaan Engelmann dilakukan meng- Contoh: Galionella, Thiobacillus ferooxidans,
gunakan alga Spirogyra dan bakteri aerob. Leptothrix.
koloni bakteri Fe2+ → Fe3+ + energi
aerob Spirogyra
4FeCO3 + O2 + 6H2O → 4Fe(OH)3 + 4CO2 +
energi
Energi yang dihasilkan dari kemosintesis
selanjutnya digunakan untuk membentuk
glukosa dari CO2, CO32- atau CH4.
kloroplas

Fotosintesis membutuhkan cahaya dan


klorofil, dan menghasilkan O2.

4) Percobaan dengan lilin


Jika dalam sebuah tabung kaca tertutup
terdapat sebuah tumbuhan, maka suatu lilin
tetap dapat menyala.
Fotosintesis menghasilkan O2.

METABOLISME 4
materi78.co.nr BIO 4

Substansi Gen
A. DNA a. Adenin berpasangan dengan timin,
DNA (deoxyribonucleic acid) adalah satuan unit dengan jumlah ikatan hidrogen 2 (A=T).
fungsional penyimpan kode gen (genom) yang O
terdapat dalam nukleus. H
Struktur DNA menurut Watson-Crick adalah adenin N
N N
berupa heliks-ganda antiparalel (double-helix N H g.p.
N O
antiparallel) yang berarti pita yang terdiri dari
rantai ganda yang berlawanan sejajar. timin

5’ 3’ N N
5’ 3’
g.p.

b. Guanin berpasangan dengan cytosin,


dengan jumlah ikatan hidrogen 3 (C≡G).
N
H
guanin O
N N
N H g.p.
N O
3’ 5’ 5’ 3’
H cytosin
DNA tersusun atas nukleotida sehingga dapat N
N
N
disebut polinukleotida. g.p.

Nukleotida adalah struktur pembentuk DNA Panjang pita DNA ditentukan oleh jumlah
yang terdiri atas: pasangan basa (pb).
1) Satu gugus fosfat, struktur: Basa nitrogen merupakan bagian DNA yang
O– digunakan sebagai penyimpan kode gen
|
– — — –
O P O atau melalui kombinasi susunan tertentu.
||
Struktur nukleotida tanpa gugus fosfat disebut
O
nukleosida.
Gugus fosfat akan berikatan dengan dua gula
Struktur DNA:
pentosa (dua nukleotida) membentuk disebut
ikatan fosfodiester. nukleosida ikatan fosfodiester
2) Satu gula pentosa (2-deoksiribosa), struktur: 5’ 3’
g.f. CH2
5’ O
HC 4’ HC b.n.
1’
3’ 2’
HC CH

OH
nukleotida
3) Satu basa nitrogen, yang terdiri atas: 3’ 5’
a. Golongan purin, yaitu memiliki cincin ikatan hidrogen
ikatan peptida
ganda, berupa adenin (A) dan guanin (G).
Struktur DNA memiliki polaritas sehingga
b. Golongan pirimidin, yaitu memiliki cincin
bersifat antiparalel (berlawanan sejajar).
tunggal, berupa timin (T) dan cytosin (C).
Perbedaan arah 3’ dan 5’:
Basa nitrogen memiliki pasangan sehingga
1) Arah 3’ terjadi karena arah salah satu ujung
dapat terbentuk heliks ganda dengan
ikatan fosfodiester menuju atom karbon ke-3
membentuk ikatan hidrogen yang mudah
gula pentosa pertama, dan arah 5’ menuju
terikat dan mudah terlepas.
karbon ke-5 gula pentosa kedua.
A T 2) Arah 3’ berakhir pada gugus hidroksil (–OH)
G C pada atom karbon ke-3, dan arah 5’ berakhir
pada gugus fosfat.

GENETIKA 1
materi78.co.nr BIO 4
B. KROMOSOM 3) Telomer, bagian terujung kromosom.
Kromosom adalah struktur DNA yang telah 4) Matriks, materi pengisi kromosom.
memadat akibat digulung oleh binding protein. 5) Kromonema, lengan kromosom yang
Kromosom dibentuk pada fase profase pada mengandung kode gen (genom) yang
pembelahan sel. mengandung kromomer.
Mekanisme pembentukan kromosom: 6) Kromomer, struktur manik-manik tempat
binding nukleosom terdapatnya lokus yang mengandung kode
protein gen. Kromomer saling berhubungan dan
solenoid dihubungkan oleh kromiol.
7) Satelit, bagian ujung kromosom berbentuk
pita DNA
bulatan akibat konstriksi sekunder (lekukan
kromosom kromatin sekunder).
Bentuk-bentuk kromosom:
kromonema

pita DNA nukleosom solenoid

kromosom kromonema kromatin


1 2 3 4
1) Pita DNA digulung oleh binding protein 1) Metasentrik, sentromernya terletak tepat di
menjadi nukleosom, yaitu satuan dasar tengah lengan kromosom.
kromosom. 2) Submetasentrik, sentromernya agak ke
Binding protein antara lain: tengah lengan kromosom.
a. Protein histon, tugasnya menggulung 3) Akrosentrik, sentromernya agak ke ujung
kromosom, ukurannya besar dan lengan kromosom.
jumlahnya sedikit. 4) Telosentrik, sentromernya ada di ujung
b. Protein non-histon, tugasnya meng- lengan kromosom.
gulung kromosom dan memperbaiki Macam-macam kromosom:
kromosom yang rusak (mutasi),
1) Autosom, kromosom penentu sifat tubuh.
ukurannya kecil dan jumlahnya banyak.
2) Gonosom, kromosom penentu jenis kelamin,
2) Nukleosom lalu dipadatkan dan dipintal
jumlahnya sepasang, terdiri dari kromosom X
sampai menjadi kromosom.
dan/atau Y.
Struktur kromosom:
Susunan kromosom suatu individu/sel pada
3 suatu spesies disebut kariotipe.
Kariotipe individu diploid ditulis sesuai dengan
4 5
total kromosom atau total pasangan kromosom.
Total kromosom Total ps. kromosom
2 1
AA + XX/XY A + XX/XY
6
Kariotipe individu haploid ditulis sesuai
7 dengan total kromosom.

1) Sentromer, pada bagian tengah kromosom, A + X/Y


tempat melekatnya lengan kromosom dan
Kariotipe pada beberapa spesies:
merupakan daerah yang tidak mengandung
kode gen (genom). Individu Kromosom Kariotipe ♂
Sentromer merupakan konstriksi primer Manusia 23 ps. (46) 44AA + XY 22A + XY
(lekukan primer). Orang utan 24 ps. (48) 46AA + XY 23A + XY
2) Kinetokor, bagian pada sentromer yang Kuda 32 ps. (64) 62AA + XY 31A + XY
merupakan tempat pelekatan benang
spindel saat pembelahan sel.

GENETIKA 2
materi78.co.nr BIO 4
C. GEN kromosom homolog
Gen (genom) adalah fragmen pita DNA yang A A
B b
menjadi faktor pembawa sifat yang dapat C C
diturunkan. d D
e E
Gen disimbolkan dalam huruf. Gen dominan
F f
ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen
resesif ditulis dengan huruf kecil. D. RNA
Contoh: pada gen penentu tinggi tanaman, tinggi RNA (ribonucleic acid) adalah satuan unit
bersifat dominan (T) dan pendek bersifat resesif fungsional penyalur kode gen (genom) yang
(t). berasal dari DNA.
Lokus adalah lokasi yang menunjukkan posisi Struktur RNA adalah berupa pita yang terdiri
gen pada kromosom. dari rantai tunggal.
Kromosom homolog adalah pasangan RNA tersusun atas ribonukleotida, namun tetap
kromosom yang memiliki struktur, bentuk, disebut polinukleotida.
macam, posisi lokus dan jenis gen yang sama. Struktur ribonukleotida tanpa gugus fosfat
kromosom homolog disebut ribonukleosida.
a a lokus Perbedaan DNA dan RNA antara lain:
B b Pembeda DNA RNA
c c
nukleus, nukleus,
d D Letak mitokondria, ribosom,
E E kloroplas sitoplasma
f F gen
Rantai ganda, panjang tunggal, pendek
alel hereditas,
Fungsi sintesis protein
Alel adalah gen dari kromosom homolog yang sintesis protein
terletak pada lokus yang bersesuaian dan Gula pentosa 2-deoksiribosa ribosa
mengendalikan sifat yang sama, namun variasi A=T dan G≡C, A=U dan G≡C,
yang berbeda. Basa nitrogen dikenal basa dikenal basa
Alel adalah gen yang telah berpasangan. Alel timin (T) urasil (U)
disimbolkan dalam huruf gen penyusun alel. Kadar tetap berubah-ubah
Gen dan alel juga memiliki dua macam DNA sense
penulisan: mRNA, rRNA,
Jenis (kodogen) dan
tRNA
1) Genotipe, sifat keturunan yang tidak tampak anti-sense
dan berupa kode gen/alel.
2) Fenotipe, sifat keturunan berupa ekspresi
gen yang tampak pada individu.
Alel adalah gen yang telah berpasangan, dapat
berupa:
1) Alel homozigot dominan, muncul sifat
dominan.
Contoh: tinggi (TT).
2) Alel heterozigot, muncul sifat dominan atau
intermediet.
Contoh: tinggi/sedang (Tt).
3) Alel homozigot resesif, muncul sifat resesif.
Contoh: pendek (tt).
Lokus (posisi gen dan alel) disimbolkan dalam
bentuk garis-garis.

GENETIKA 3
materi78.co.nr BIO 4

Replikasi DNA dan Sintesis Protein


A. PENDAHULUAN Komponen-komponen yang bekerja dalam
Replikasi DNA dan sintesis protein adalah dua replikasi DNA antara lain DNA, enzim helikase,
hal yang dilakukan sebelum pembelahan sel. enzim topoisomerase, enzim DNA polimerase,
dan enzim ligase.
Replikasi DNA dan sintesis protein bertujuan
untuk menghasilkan segala sesuatu dalam sel Proses replikasi DNA menurut model
menjadi dua kali lipat untuk keperluan semikonservatif:
pembelahan sel.
Dalam replikasi DNA dan sintesis protein, istilah T
P
penyalinan kode gen diartikan sebagai 3’
pembentukan DNA/RNA baru yang memiliki 3’ 5’
5’
basa nitrogen berlawanan dengan DNA/RNA
3’
yang disalin.
3’ 5’
B. REPLIKASI DNA helikase 5’ 3’
Replikasi DNA adalah proses penggandaan
DNA 5’
DNA baru menggunakan DNA yang telah ada. polimerase
P T
Model mengenai proses replikasi DNA: T P
ligase
fragmen
Okazaki
1) DNA yang akan direplikasi:
a. Diputus ikatan hidrogennya oleh
helikase memenuhi aturan downstream,
yaitu dari arah 3’ ke 5’ DNA awal.
b. Diluruskan oleh topoisomerase.
model konservatif 2) DNA polimerase kemudian mulai
DNA induk menghasilkan DNA yang baru membentuk salinan DNA baru dari titik
secara utuh promoter (awal) ke titik terminator (akhir),
memenuhi aturan downstream.
a. Pada rantai bearah 3’ ke 5’, replikasi DNA
berjalan kontinu/tidak terputus (leading
strands).
b. Pada rantai berarah 5’ ke 3’, replikasi
DNA berjalan diskontinu/terputus
(lagging strands).
model semikonservatif
3) Rantai yang mengalami lagging strands
DNA induk menjadi dua buah rantai, masing- menghasilkan fragmen terputus-putus yang
masing rantai membentuk DNA baru disebut fragmen Okazaki.
4) Fragmen Okazaki kemudian diperbaiki oleh
ligase agar DNA baru dapat terbentuk
seperti normal.
C. SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein adalah proses pembentukan
asam amino melalui kode gen yang dibuat DNA.
model dispersif Tahap sintesis protein terdiri dari tahap
transkripsi dan translasi.
DNA induk menjadi rantai yang terputus-putus,
masing-masing rantai membentuk DNA baru 1) Transkripsi adalah pembentukan mRNA
oleh DNA sense di inti sel.
Model yang diakui sampai sekarang adalah
model semikonservatif. 2) Translasi adalah penerjemahan mRNA oleh
tRNA di ribosom.

GENETIKA 1
materi78.co.nr BIO 4
Sub-tahap Transkripsi Translasi Redundansi adalah keadaan dimana satu jenis
RNA polimerase tRNA di start asam amino dapat dikode oleh >1 triplet kodon.
Inisiasi
di promoter kodon Proses translasi terjadi di ribosom:
pembentukan penerjemahan Phe
Met Gln
Elongasi mRNA oleh DNA kodon mRNA
sense oleh tRNA
RNA polimerase tRNA di stop tRNA
Terminasi
di terminator kodon antikodon
U A C A A A C A G A C U
Komponen-komponen yang bekerja dalam
kodon mRNA
sintesis protein antara lain mRNA (RNAd), rRNA, A U G U U U G U C U G A
tRNA, enzim RNA polimerase, enzim aminoasil- 1) mRNA lalu keluar dari inti sel dan berikatan
tRNA sintetase, dan enzim peptidil transferase. dengan rRNA pada ribosom.
Proses transkripsi terjadi di inti sel: 2) tRNA lalu mencari start kodon (AUG) pada
rantai DNA anti-sense mRNA untuk memulai translasi.
3’ 3’
A T G T T T G T C T G A
Pada start kodon:
a. Unit ribosom kecil dan besar bergabung.
5’ 5’
rantai DNA sense T A C A A A C A G A C T b. AUG mengkode metionin (Met),
mRNA/RNAd sehingga setiap protein pasti
A U G U U U G U C U G A mengandung metionin.
kodon Selama translasi:
1) mRNA dibuat dengan menyalin rantai DNA
a. tRNA mengenali kodon menggunakan
yang disebut DNA sense atau kodogen.
antikodon (lawan kodon).
Rantai DNA lawan yang tidak disalin disebut
b. Asam amino yang dikode tRNA lalu
DNA antisense.
dibentuk oleh rRNA, lalu diikatkan
2) mRNA dibuat menggunakan RNA polimerase dengan tRNA menggunakan aminoasil-
sehingga menghasilkan kodon. tRNA sintetase.
Kodon adalah urutan basa nitrogen yang 3) Peptidil transferase mengikat asam amino
merupakan salinan DNA sense atau kodogen, yang dihasilkan tiap triplet kodon menjadi
yang mengkode asam amino tertentu. Urutan rantai polipeptida.
basa nitrogen kodon sama dengan DNA
4) tRNA berhenti menerjemahkan setelah
antisense.
mencapai stop kodon (UAA/UAG/UGA).
Asam amino dikode oleh triplet kodon, yaitu
Pada stop kodon:
susunan 3 basa nitrogen yang menentukan jenis
a. Tidak ada asam amino yang dikode.
20 asam amino berbeda.
b. mRNA, unit ribosom kecil dan besar,
U C A G
tRNA terpisah-terpisah.
UUU UCU UAU UGU U
Phe Tyr Cys c. Rantai polipeptida lepas dari tRNA dan
UUC UCC UAC UGC C
U Ser dibawa keluar ribosom, dan dimodifikasi
UUA UCA UAA STOP UGA STOP A
Leu
UUG UCG UAG STOP UGG Trp G di badan Golgi untuk diubah menjadi
CUU CCU CAU CGU U enzim, hormon, protein struktural, atau
His
CUC CCC CAC CGC C organel baru, sebagai ekspresi gen.
C Leu Pro Arg
CUA CCA CAA CGA A
Gln
CUG CCG CAG CGG G
AUU ACU AAU AGU U
Asn Ser
AUC Ile ACC AAC AGC C
A Thr
AUA ACA AAA AGA A
Lys Arg
AUG START ACG AAG AGG G
GUU GCU GAU GGU U
Asp
GUC GCC GAC GGC C
G Val Ala Gly
GUA GCA GAA GGA A
Glu
GUG GCG GAG GGG G

GENETIKA 2
materi78.co.nr BIO 4

Pembelahan Sel
A. PENDAHULUAN C. PEMBELAHAN MITOSIS
Pembelahan sel adalah proses perbanyakan sel Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang:
dengan membagi sel menjadi dua. 1) Terjadi pada sel tubuh (somatik).
Pembelahan sel terjadi dalam dua cara: 2) Melalui satu kali pembelahan dan
1) Amitotik, adalah pembelahan sel secara menghasilkan 2 sel anakan yang bersifat
langsung tanpa tahapan. diploid (2n) dan sama dengan induknya.
Contoh: pembelahan biner bakteri. 3) Bertujuan memperbanyak jumlah sel untuk
2) Mitotik, adalah pembelahan sel secara tidak pertumbuhan dan perkembangan.
langsung dan melalui tahapan. Tahapan pembelahan mitosis terdiri dari
Contoh: pembelahan mitosis dan meiosis. profase, metafase, anafase dan telofase.
Siklus sel selama 24 jam terdiri atas: Tahap profase (fase terlama mitosis):
1) Tahap interfase, adalah tahap ‘istirahat’ 1) Kromatin memadat membentuk kromosom,
berupa persiapan sel menuju pembelahan. lalu membentuk kromatid.
Tahap interfase terjadi selama 23 jam, dan 2) Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol,
dibagi menjadi tiga bagian: kemudian menuju kutub yang berlawanan.
a. Gap 1 (G1), proses pertambahan volume. 3) Inti sel mulai menghilang.
b. Sintesis (S), proses replikasi DNA dan Tahap metafase:
sintesis protein.
1) Kromatid berjejer di ekuator (bidang
c. Gap 2 (G2), proses pembentukan organel pembelahan).
sel anakan.
2) Sentriol lalu menjulurkan benang spindel
2) Tahap mitotik, adalah proses pembelahan berupa mikrotubulus yang berikatan dengan
inti sel dan sel yang dibagi menjadi tahap kinetokor tiap kromatid.
profase, metafase, anafase dan telofase.
Tahap anafase:
B. PEMBELAHAN SEL 1) Kariokinesis (pembelahan inti), kromatid
Pembelahan sel secara mitotik terbagi menjadi dan sentromernya membelah menjadi
dua cara, yaitu mitosis dan meiosis. kromosom.
Perbedaan mitosis dan meiosis: 2) Kromosom kemudian ditarik benang spindel
Perbedaan Mitosis Meiosis menuju masing-masing kutub.
sel tubuh sel kelamin Tahap telofase:
Jenis sel
(somatik) (gamet) 1) Inti sel mulai terbentuk.
Pembelahan 1 kali 2 kali 2) Sentriol kembali menjadi sentromer.
Jumlah sel 3) Sitokinesis (pembelahan sel), diawali
2 sel anakan 4 sel anakan
anakan invaginasi/pelekukan ke dalam (sel hewan)
Sifat sel diploid (2n), sama haploid (n), beda atau cell plate/pelekukan ke luar (sel
anakan dengan induk dengan induk tumbuhan).
pertumbuhan & Hasil akhir mitosis menghasilkan dua sel
Tujuan gametogenesis anakan dengan kromosom diploid (2n).
perkembangan

PEMBELAHAN MITOSIS
PROFASE (2 x 2n) METAFASE ANAFASE TELOFASE
MITOSIS

sel induk awal sel anak


(2n) akhir (2n)

PEMBELAHAN SEL 1
materi78.co.nr BIO 4
PEMBELAHAN MEIOSIS

sel induk awal (2n) sel anak awal (n)


MEIOSIS I MEIOSIS II

PROFASE I (2 x 2n) METAFASE I PROFASE II

LEPTOTEN
ANAFASE I METAFASE II

ZIGOTEN
TELOFASE I ANAFASE II

PAKITEN (2 x 2n)
TELOFASE II

DIPLOTEN
sel anak awal (n)
INTERKINESIS

DIAKINESIS sel anak akhir (n)

PEMBELAHAN SEL 2
materi78.co.nr BIO 4
D. PEMBELAHAN MEIOSIS Tahap metafase I:
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang: 1) Kromosom homolog saling berhadapan di
1) Terjadi pada sel kelamin (gamet). ekuator.
2) Melalui dua kali pembelahan dan 2) Sentriol lalu menjulurkan benang spindel
menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat yang berikatan dengan tiap kromosom
haploid (n) dan beda dengan induknya. homolog.

3) Bertujuan untuk menghasilkan gamet melalui Tahap anafase I, terjadi reduksi kromosom,
gametogenesis. kromosom homolog ditarik benang spindel
menuju masing-masing kutub.
Tahapan pembelahan mitosis terdiri atas
meiosis I dan meiosis II, masing-masing dengan Tahap telofase I:
tahap profase, metafase, anafase dan telofase. 1) Inti sel mulai terbentuk.
Meiosis I adalah tahap reduksi kromosom. 2) Sentriol kembali menjadi sentromer.
Tahap profase I (fase terlama meiosis), dibagi 3) Sitokinesis (pembelahan sel) tahap awal.
lagi menjadi beberapa tahap: Hasil akhir meiosis I menghasilkan dua sel
1) Leptoten anakan dengan kromosom haploid (n), karena
terjadi reduksi kromosom.
Kromatin memadat membentuk kromosom.
Interkinesis adalah jeda waktu antara meiosis I
2) Zigoten
menuju meiosis II.
- Kromosom homolog saling berdekatan
Meiosis II adalah tahap perbanyak sel anakan,
dan menempel (sinapsis).
dan tahapannya sama seperti pembelahan
- Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol,
mitosis.
kemudian menuju kutub yang
berlawanan. Tahap profase II:

3) Pakiten 1) Kromatin memadat membentuk kromosom,


lalu membentuk kromatid.
- Kromosom homolog saling menempel
membentuk struktur tetrad/bivalen dan 2) Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol,
mengganda. kemudian menuju kutub yang berlawanan.
- Pindah silang (crossing over) gen pada 3) Inti sel mulai menghilang.
kromosom homolog terjadi pada Tahap metafase II:
kiasma, yaitu bagian lengan dua 1) Kromatid berjejer di ekuator.
kromosom yang saling menempel. 2) Sentriol lalu menjulurkan benang spindel
yang berikatan dengan tiap kromatid.
A D
A D B C Tahap anafase II:
B C kiasma B C 1) Kariokinesis (pembelahan inti), kromatid
a B C d a d dan sentromernya membelah menjadi
crossing over kromosom.
A b c D A D 2) Kromosom kemudian ditarik benang spindel.
b c b c
d Tahap telofase II:
a
b c
1) Inti sel mulai terbentuk.
kromatid kembar a d
2) Sentriol kembali menjadi sentromer.
- Pindah silang menyebabkan 3) Sitokinesis (pembelahan sel).
terbentuknya sel gamet dengan susunan Hasil akhir meiosis II menghasilkan empat sel
gen baru. anakan dengan kromosom haploid (n).
4) Diploten
E. GAMETOGENESIS
- Pindah silang telah selesai dan
Gametogenesis adalah proses pembentukan
kromosom homolog menjauh, namun
gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum).
masih ada kiasma.
1) Gametogenesis pada hewan terdiri dari
- Inti sel mulai menghilang.
spermatogenesis dan oogenesis.
5) Diakinesis
2) Gametogenesis pada tumbuhan terdiri dari
- Kromosom homolog sudah berpisah.
mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
- Inti sel telah menghilang.

PEMBELAHAN SEL 3
materi78.co.nr BIO 4
Spermatogenesis adalah proses pembentukan 3) Sperma akan mengalami mitosis dalam
spermatozoa oleh testis. buluh serbuk menjadi inti sperma 1 (n) dan
Tahap spermatogenesis: inti sperma 2 (n).
dari sel germinal Megasporogenesis adalah proses pembentukan
spermatogonium 2n dalam tubulus megaspora dalam ovulum (ovarium) yang berasal
seminiferus dari megasporosit.
mitosis Megasporogenesis menghasilkan 4 macam inti
sebanyak 8 buah inti.
spermatosit
primer 2n Tahap megasporogenesis:
meiosis I
spermatosit 2
n 1 3
n
sekunder
meiosis II

spermatid n n n n
spermiasi
kalaza
sel n n
sperma IKLS
antipoda
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum ovum
oleh ovarium. sinergid
mikrofil
Tahap oogenesis:
1) Megasporosit (sel induk, 2n) mengalami
dari sel germinal meiosis menjadi empat sel megaspora (n).
oogonium 2n
folikel ovarium
Kemudian tiga sel megaspora mati.
mitosis 2) Sel megaspora yang tersisa mengalami 3 kali
kariokinesis tanpa sitokinesis menjadi sel
2n oosit primer kandung lembaga yang mengandung
meiosis I delapan inti.
oosit polosit 3) Inti sel kandung lembaga lalu bergerak:
n
sekunder primer n a. Tiga inti menuju mikrofil menjadi ovum
meiosis II (n) dan 2 sinergid.
ootid n n n n b. Dua inti berada di tengah bergabung
ovulasi polosit menjadi IKLS (2n).
sekunder c. Tiga inti menuju kalaza menjadi
n
antipoda, kemudian mati.
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan
mikrospora dalam buluh serbuk sari yang berasal
dari mikrosporosit.
Mikrosporogenesis menghasilkan 2 macam inti
sebanyak 3 buah inti.
Tahap mikrosporogenesis:
IG
1 3 IG2
2 IG1
IV
1) Mikrosporosit (sel induk, 2n) mengalami
meiosis menjadi 4 mikrospora.
2) Mikrosporosit mengalami kariokinesis tanpa
sitokinesis membentuk inti vegetatif (inti
tabung, n) dan inti generatif (sperma, n).

PEMBELAHAN SEL 4

Anda mungkin juga menyukai