Anda di halaman 1dari 5

[ TINJAUAN PUSTAKA ]

Pengaruh Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone Periode Kronik


Terhadap Kadar SGOT dan SGPT

Imelda Puspita
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Penggunaan handphone menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan Indonesia
saat ini mencapai 63 juta orang dalam mengakses internet. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk
mengakses jejaring sosial. Kondisi ini disebabkan kesadaran masyarakat di negara berkembang yang semakin meningkat
akan akses informasi. Dengan meningkatnya pengguna ponsel terhadap paparan medan elektromagnetik, hati sebagai
organ penting dalam tubuh yang terkena salah satu efek radiasi. Dari efek radiasi ditemukan adanya perbedaan kadar Enzim
penting adalah serum transaminase oksaloasetat glutamat (SGOT) dan serum glutamic piruvat transaminase (SGPT) yang
cenderung meningkat sehingga penting dalam studi masalah ini. [J Agromed Unila 2015; 2(4):536-540]

Kata kunci: handphone, paparan gelombang elektromagnetik, SGOT, SGPT

Effect of Electromagnetic Wave Mobile Exposure Chronic on


SGOT and SGPT levels
Abstract
The use of mobile phones according to the Ministry of Communications and Information Technology (Kemenkominfo)
reveals Indonesia currently reaches 63 million people accessing the Internet. Of that number, 95 percent use the Internet to
access social networking. This condition is due to public awareness in developing countries will be increasing access to
information. With increasing mobile users against exposure to electromagnetic fields, the liver as an important organ in the
body is exposed to one of the effects of radiation. From the effects of radiation found important differences in enzyme levels
are serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) and serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT), which tends to
increase so important in the study of this issue. [J Agromed Unila 2015; 2(4):536-540]

Keywords: handphone, electromagnetic fields exposure, SGOT, SGPT

Korespondensi: Imelda Puspita | Jln. Soemantri Brojonegoro Alysha Home, Bandar Lampung | HP 082176163177
e-mail: puspita_melda@yahoo.com

Pendahuluan pengguna ponsel pintar, hal lain yang


Penggunaan handphone menurut terintegrasi dengan ponsel pintar ini yaitu
Kementerian Komunikasi dan Informatika internet. Jumlah pengguna internet Indonesia
(Kemenkominfo) mengungkapkan Indonesia dari 2013 sebanyak 71 juta dikatakan juga
saat ini mencapai 63 juta orang dalam meningkat menjadi 82 juta jiwa di 2014.2
mengakses internet. Dari angka tersebut, 95 Meningkatnya pengguna ponsel
persennya menggunakan internet untuk terhadap paparan medan elektromagnetik dari
mengakses jejaring sosial.1 antena ponsel dan penerima atau pemancar
Jumlah pengguna ponsel pintar telepon selular yang meningkat, hati sebagai
Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. organ penting dalam tubuh yang terkena salah
Hal itu disampaikan Martin Niens, digital satu efek radiasi sehingga penting dalam studi
specialist dari Arcade, 80 persen dari masalah ini. Telah diamati dengan efek medan
masyarakat perkotaan di Indonesia memiliki elektromagnetik pada sel-sel hati dan sel
perangkat ponsel khususnya smartphone atau mononuklear pada limpa embrio tikus terdapat
ponsel pintar. Kondisi ini disebabkan kesadaran efek yang signifikan dan sel-sel Kopfer serta
masyarakat di negara berkembang yang limfosit limpa yaitu megakariost terdapat juga
semakin meningkat akan akses informasi. Juga peningkatan yang signifikan.3
sebagian besar menjadi sarana Mengingat begitu besarnya penggunaan
mengekspresikan diri di media sosial. Selain gelombang elektromagnetik salah satunya
Imelda Puspita | Pengaruh Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone Periode Kronik

adalah handphone yang sangat erat Parenkim hati tersusun dalam lobuli-
hubungannya dengan aktivitas, penting untuk lobuli. Di tengah-tengah lobuli terdapat 1 vena
membahas, memahami dan memantau sentralis yang merupakan cabang dari vena-
dampak paparan gelombang elektromagnetik vena hepatika (vena yang menyalurkan darah
terhadap kesehatan masyarakat khususnya keluar dari hepar). Di bagian tepi di antara
pada perubahan kadar SGOT dan SGPT. lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat
Sehingga diharapkan setelah penulisan yang disebut traktus portalis atau TRIAD yaitu
tinjauan pustaka ini bisa meningkatkan traktus portalis yang mengandung cabang-
kewaspadaan dan dapat meminimalisir efek cabang vena porta, arteri hepatika, ductus
paparan gelombang elektromagnetik terhadap biliaris. Cabang dari vena porta dan arteri
diri sendiri maupun orang sekitar. hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke
dalam sinusoid setelah banyak percabangan
Isi sistem bilier dimulai dari canaliculi biliaris yang
Hati merupakan kelenjar yang terbesar halus yang terletak di antara sel-sel hepar dan
dalam tubuh manusia.4 Hati dibungkus oleh bahkan turut membentuk dinding sel.
kapsul yang tebal, terdiri dari serabut kolagen Canaliculi akan mengeluarkan isinya ke dalam
dan jaringan elastis yg disebut kapsul Glisson. intralobularis, dibawa ke dalam empedu yang
Simpai ini akan masuk ke dalam parenkim hati lebih besar, air keluar dari saluran empedu
mengikuti pembuluh darah getah bening dan menuju kandung empedu.6
duktus biliaris.5 Hati pada manusia terletak Parenkim hati seperti spons yang terdiri
pada bagian atas cavum abdominis, di bawah dari sel-sel yang disusun di dalam lempengan-
diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang lempengan atau plate dimana akan masuk ke
sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. dalamnya sistem pembuluh kapiler yang
Beratnya 1200–1600 gram.4 disebut sinusoid. 5
Pada hati juga terdapat beberapa Hati sendiri merupakan organ penting
ligamen. Macam-macam ligamen pada hepar: untuk metabolisme dan detoksifikasi. Hati
1. Ligamentum falciformis mengandung sejumlah besar asam lemak tak
Ligamentum yang menghubungkan hepar jenuh ganda, yang rentan terhadap kerusakan
ke dinding anterior abdomen dan terletak oleh radikal bebas. Di mana SGPT dan SGOT
diantara umbilicus dan diafragma. adalah pembuat status fungsional hati karena
2. Ligamentum teres hepatis (round ligament) mereka menunjukkan kerusakan parenkim
Merupakan bagian bawah ligamentum hati.7
falciformis, merupakan sisa-sisa Golongan transaminase ini secara
peninggalan v.umbilicalis yang telah normal dapat ditemukan pada serum dalam
menetap. kosentrasi yang rendah yaitu kurang dari 30-
3. Ligamentum gastrohepatica dan 40U/L. Dengan adanya peranan yang cukup
ligamentum hepatoduodenalis penting dari jenis enzim ini utamanya dalam
Merupakan bagian dari omentum minus yg organ hepar, maka kemudian digunakan dalam
terbentang dari curvatura minor lambung pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi
dan duodenum sebelah proksimal ke hepar. adanya kelainan fungsi hati. Jika terjadi
Di dalam ligamentum ini terdapat peningkatan Serum Glutamic Oksaloasetic
Aa.hepatica, v.porta dan duct.choledocus Transaminase (SGOT) dalam darah, maka dapat
communis. Ligamen hepatoduodenale turut diduga bahwa telah terjadi kelainan pada hati.8
membentuk tepi anterior dari Foramen Serum transaminase dalam hal ini SGOT
Wislow. (AST) dan SGPT (ALT), walaupun bukan satu-
4. Ligamentum coronaria anterior kiri–kanan satunya petanda fungsi hati, namun
dan ligamentum coronaria posterior kiri- keberadaannya seringkali digunakan sebagai
kanan screening enzyme, merupakan parameter dasar
Merupakan refleksi peritoneum terbentang untuk suatu diagnosis dan follow up terhadap
dari diafragma ke hepar. gangguan fungsi hati.7
5. Ligamentum triangularis kiri-kanan Glutamat Piruvat Transaminase (GPT)
Merupakan fusi dari ligamentum coronaria enzim yang banyak ditemukan pada organ
anterior dan posterior dan tepi lateral kiri hepar terutama pada mitokondria. Glutamat
kanan dari hepar.4 Piruvat Transaminase memiliki fungsi yang

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 537


Imelda Puspita | Pengaruh Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone Periode Kronik

sangat penting dalam pengiriman karbon dan menyebabkan kerusakan makromolekul


14
nitrogen dari otot ke hati. Dalam otot rangka, termasuk protein, lipid dan DNA.
piruvat ditransaminasi menjadi alanin sehingga Perusakan sel oleh radikal bebas reaktif
menghasilkan penambahan rute transport didahului oleh kerusakan membran sel antara
nitrogen dari otot ke hati. Sedangkan Glutamat lain mengubah fluiditas, struktur dan fungsi
Oksaloasetat Transaminase (GOT) merupakan membran sel. Adanya ketidakseimbangan
enzim yang banyak ditemukan pada organ antara produksi radikal bebas (senyawa
hepar terutama pada sitosol. Glutamat oksigen reaktif) dengan kemampuan
Oksaloasetat Transaminase diperlukan oleh pertukaran antioksidan akan menimbulkan
tubuh untuk mengurangi kelebihan oxidative stress, yang dapat menimbulkan
9,10
ammonia. kerusakan sel sehingga terjadi peningkatan
Seperti yang telah dijelaskan di atas kadar SGOT dan SGPT.15
bahwa SGOT yang sekarang lebih dikenal Ketika sel hati mengalami kerusakan,
dengan Aspartat Transaminase (AST) enzim tersebut berada dalam darah, sehingga
merupakan enzim yang banyak terdapat dalam dapat diukur kadarnya. Hal ini disebabkan
organ hati. Karena itu peningkatan kadar enzim karena kerusakan pada struktur dan fungsi
ini pada serum dapat dijadikan indikasi membran sel hati. Apabila kerusakan yang
terjadainya kerusakan jaringan yang akut.11 timbul oleh radang hati hanya kecil, kadar SGPT
SGPT paling banyak ditemukan dalam lebih dini dan lebih cepat meningkat dari kadar
hati, sehingga untuk mendeteksi penyakit hati, SGOT.16
SGPT dianggap lebih spesifik dibanding SGOT. Penelitian yang dilakukan Devrim 2002
Peningkatan kadar SGOT dan SGPT akan terjadi memperoleh hasil gelombang elektromagnetik
jika adanya pelepasan enzim secara intraseluler ponsel dapat menyebabkan stres oksidatif
ke dalam darah yang disebabkan nekrosis sel- pada eritrosit, hati, jantung, dan ovarium tikus
sel hati atau adanya kerusakan hati.12 putih (Rattus norvegicus). Dari beberapa studi
Selain itu kenaikan SGOT bisa bermakna epidemiologi pada populasi manusia melalui
kelainan non hepatik atau kelainan hati yang studi retrospektif dari rekam medis, kuesioner
didominasi kerusakan mitokondria. Hal ini dan tes fisik, menunjukkan indikasi bahwa
terjadi karena SGOT berada dalam sitosol dan paparan kronik radiasi elektromagnetik dapat
mitokondria.13 Ketika terjadi kerusakan pada meningkatkan insiden gejala secara fisik seperti
hati, maka sel-sel hepatositnya akan lebih penyakit hati, kanker, kelahiran abnormal, dan
permeabel sehingga enzim SGOT bocor ke keguguran.17
dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan Paparan secara terus menerus oleh
kadarnya meningkat pada serum. Nilai normal gelombang elektromagnetik salah satunya
SGOT pada perempuan adalah kurang dari 31 dapat menyebabkan stres. Pada keadaan stres,
U/L dan pada laki-laki kurang dari 35 U/L.11 sistem saraf sensorik membawa rangsangan ke
Selain di hati, SGOT terdapat juga di sistem saraf pusat sampai sistem limbik. Di
jantung, otot rangka, otak dan ginjal. sistem limbik rangsangan diteruskan ke
Peningkatan kedua enzim selular ini terjadi hipotalamus. Hipotalamus akan mengirimkan
akibat pelepasan ke dalam serum ketika perintah ke kelenjar pituitari untuk melepaskan
jaringan mengalami kerusakan. Pada kerusakan Adrenocorticotropic Hormone (ACTH). Hormon
hati yang disebabkan oleh keracunan atau ini ACTH merangsang korteks adrenal,
infeksi, kenaikan aktivitas SGOT dan SGPT merangsang pembuatan kortikosteroid untuk
dapat mencapai 20-100x harga batas normal mensekresi hormon glukokortikoid, salah
tertinggi. Umumnya pada kerusakan hati yang satunya adalah hormon kortisol. Hormon
menonjol ialah kenaikan aktivitas SGPT.13 kortisol ini berperan pada metabolisme lipid
Adanya akumulasi metabolit – metabolit dan protein di dalam hati. Lipid dan protein
dalam tubuh akibat paparan terus menerus diubah menjadi glukosa dan dilepas di sirkulasi
dengan gelombang elektromagnetik akan darah. Ketika terjadi peningkatan produksi
menyebabkan oxidative stress. Oxidative stress hormon kortisol, kemungkinan dapat
adalah kondisi gangguan keseimbangan antara menyebabkan terjadinya keradangan pada
produksi radikal bebas dan antioksidan yang seluruh organ tubuh, salah satunya adalah
berpotensi menimbulkan kerusakan. Produksi hati.18
radikal bebas yang tidak seimbang, akan

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 538


Imelda Puspita | Pengaruh Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone Periode Kronik

Rangsangan stres akan mengaktifkan enzim tersebut berada dalam darah, sehingga
seluruh sistem dan menyebabkan pelepasan dapat diukur kadarnya.
kortisol secara cepat. Kortisol ini selanjutnya
akan menginduksi suatu rangkaian efek Simpulan
metabolisme untuk mengurangi efek Dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengerusakan dari stres. Stres yang terjadi dampak paparan gelombang elektromagnetik
secara terus menerus akan mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat khususnya
sistem hormonal yang berperan dalam proses pada perubahan kadar SGOT dan SGPT yang
metabolisme, peradangan dan kekebalan terkait dengan kerusakan hati.
tubuh.19
Telah dilaporkan bahwa paparan Daftar Pustaka
tersebut dapat merangsang berbagai jalur yang 1. Kementerian Komunikasi dan Informasi
mengarah ke peningkatan produksi oksigen Republik Indonesia. Pengguna internet di
radikal bebas. Radikal bebas menghasilkan Indonesia [internet]. Jakarta:
kaskade peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid Kemenkominfo RI; 2013 [diakses tanggal
adalah salah satu hasil utama yang disebabkan 12 Maret 2015]. Tersedia dari:
oleh stres oksidatif. Peroksidasi lipid dapat http://kominfo.go.id
menghasilkan berbagai konsekuensi enzimatis 2. Republika. Pengguna smartphone
yang merusak. Dengan demikian, peroksidasi indonesia peringkat kelima dunia
lipid dianggap sebagai konsekuensi serius [internet]. Jakarta: Republika; 2014
toksisitas radikal bebas yang menyebabkan [diakses 12 Maret 2015]. Tersedia dari:
perubahan besar dalam struktur membran dan http://www.republika.co.id
fungsi yang dapat menyebabkan kematian sel. 3. Baharara J, Ashraf A, Jaafari M, Halalat H.
Stres diketahui mengubah beberapa tingkat Effects of simulated waves radiated by
enzim serum. Enzim penting adalah serum mobile phones on gonads of male rat. J
transaminase oksaloasetat glutamat (SGOT), Islamic Azad Univ of arak. 2004; 7(3):10-25.
serum glutamic piruvat transaminase (SGPT).20 4. Genneser F. Buku teks histologi jilid 2.
Enzim pelaku detoksifikasi pada hati Jakarta: Binarupa Aksara; 1994.
menyebabkan enzim tersebut yakni SGOT, 5. Johnson KE. Histologi dan biologi sel.
dapat digunakan sebagai parameter kerusakan Jakarta: Binarupa Aksara; 2011.
hati. Dua macam enzim aminotransferase yang 6. Junqueira LC, Carneiro J. Basic histology.
sering digunakan dalam diagnosis klinik Edisi ke-11. New York: The McGraw Hill
kerusakan sel hati adalah SGOT.21 companies; 2003.
7. Souza LJ, Alves JG, Nogueira RMR, Neto CG,
Ringkasan Bastos DA, Siqueira EW, et al.
Gelombang elektromagnetik yang kita Aminotranferase changes and acute
ketahui banyak memberi keuntungan dan hepatitis in patients with dengue fever:
memudahkan kita dalam melakukan kegiatan Analysis of 1,585 cases. The Brazilian
pada masa ini ternyata memiliki dampak yang journal of infectious disease. 2004;
tidak dapat diacuhkan. Salah satu dari dampak 8(2):156-63.
tersebut adalah perubahan kadar SGOT dan 8. Handoko I. Tes fungsi hati [internet].
SGPT yang merupakan salah satu petanda Jakarta: Lab Hati; 2003 [diakses tanggal 10
terjadinya kerusakan pada hati. Maret 2015]. Tersedia dari:
Perubahan ini disebabkan oleh beberapa http://www.klinikku.com
faktor, yaitu stres akibat paparan gelombang 9. Miller J. Baik dan buruk antioksidan
elektromagnetik tersebut yang akan memicu [internet]. Jakarta: Alysaku; 2005 [diakses
sekresi dari hormon-hormon seperti ACTH, 18 Maret 2015]. Tersedia dari:
glukokortikoid, hormon epinefrin dan http://www.alysakuw.Multiply.com
norepinefrin, serta kortisol. Mekanisme lainnya 10. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Edisi ke-
adalah terjadinya perubahan keseimbangan 9. Jakarta: EGC; 2008.
kadar radikal bebas yang akan menimbulkan 11. Schumann G, Bonora R, Cerioti F, Ferrero
stres oksidatif dan mengakibatkan kerusakan CA, Franck PF, Gella FJ, et al. IFCC primary
hepar sehingga terjadi perubahan kadar enzim reference procedure for the measurement
di hepar. Ketika sel hati mengalami kerusakan, of catalytic activity concentration of

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 539


Imelda Puspita | Pengaruh Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone Periode Kronik

aspartate aminotransferase. Clin Chem 16. Widmann FK. Tinjauan klinis atas hasil
Lab Med. 2002; 40(7):718-24. pemeriksaan laboratorium. Edisi ke-9.
12. Wibowo AW, Maslachah L, Bijanti R. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
Pengaruh pemberian perasan buah 1995.
mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap 17. Smith I. Electromagnetic radiation and
kadar sgot dan sgpt tikus putih (Rattus health risks: cell phones and microwave
norvegicus) diet tinggi lemak. Jurnal radiation in New Zealand. Journal of
Veterineria Medika Universitas Airlangga. Environmental Health. 1996; 59(1):19-45.
2008; 1:1-5. 18. Yahya H. Keajaiban hormon [internet].
13. Sadikin M. Biokimia enzim. Jakarta: Indonesia: Harun Yahya; 2003 [diakses
Penerbit Widya Medika; 2002. tanggal 18 Maret 2015]. Tersedia dari:
14. Atessahin A, Yilmaz S, Karahan I, Pirincci I, http://www.harunyahya.com
Tasdemir B. The effects of vitamin e and 19. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi
selenium on cypermethrin induced kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC;
oxidative stress in rats. Turk J Vet Anim Sci. 2007.
2005; 29:385-91. 20. Nagaraja HS, Jeganathan. Effect of short
15. Jawi IM, Suprapta DN, Sutirtayasa IWP. and long terms restraint stress on some
Efek antioksidan ekstrak umbi jalar ungu physiological and biochemical parameters
terhadap hati setelah aktivitas fisik in rats. Ind J Med Res. 1999; 109: 76-80.
maksimal dengan melihat kadar alt dan 21. Murray K, Graner D, Mayes P, Rodwel V.
ast pada darah mencit. Dexa Media. 2007; Biokimia harper. Edisi ke-25. Jakarta:
3(20):103-6. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 540

Anda mungkin juga menyukai