A PDF
A PDF
ABSTRAK
Dalam memperkirakan tingkat risiko dalam menghadapi ketidakpastian,
perusahaan dapat memanfaatkan analisa laporan keuangan sebagai alat
perumusan rencana masa depan. Melalui analisis laporan keuangan
perusahaan mampu mengetahui estimasi pencapaian kinerja dari semua
divisinya. Penelitian ini melakukan analisis rasio profitabilitas untuk
mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Tujuan pada penelitian ini ialah
guna mengetahui maupun melakukan identifikasi terhadap kinerja keuangan
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode 2014 hingga 2018.Dalam penelitian ini
pengumpulan data digunakan melalui melalui cara observasi dan studi pustaka
dengan mengacu data kinerja keuangan pada perusahaan. Metode penelitian
padapenulisan ini dilakukan melalui analisa rasio dengan pendekatan
kuantitatif. Pengamatan data terhadap laporan keuangan PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk periode 2014 – 2018 menunjukkan bahwa secara umum selama
kurun waktu pengamatan data rasio tahun tersebut maka pada rasio GPM,
NPM, OIM, ROE dan EPS mengalami fluktuasi turun dan naik serta pada rasio
ROA cenderung mengalami penurunan.
Kata kunci: Analisis rasio, Kinerja Keuangan, Profitabilitas
ABSTRACT
In estimating the risk of uncertainty, companies can use financial report analysis
as the formulation tool for plans. By using financial report analysis, companies are
capable of knowing the estimated work achievement of all division in the
company. To find out the company's financial performance, in this case, analysis
is done through profitability ratio analysis (Rentability). The purpose of this study
was to find out and identify the financial performance of PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk 2014 period until 2018. In this study, data collection was used
through means of observation and literature by referring to financial performance
data on the company. The research method is done through ratio analysis with a
quantitative approach. Observation of data on the financial statements of PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk for the period 2014 – 2018 reveal that in general
during the period of observation of the year data ratio, the GPM, NPM, OIM, ROE
and EPS ratios fluctuated down and up, the ROA ratio tends to decrease.
Keywords: Ratio analysis, financial performance, profitability
88
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
89
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
90
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
91
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
keuangan berupa aktiva, utang dan hak cipta, merek dagang, biaya
modal perusahaan pada saat tertentu. pendirian, lisensi, goodwil dan
Secara garis besar komponen neraca lainnya. Selain tersebut aktiva tidak
dapat di jabarkan sebagai berikut: lancar lainnya juga pada beban yang
a) AktivaLancar ditangguhkan seperti biaya penelitin,
Merupakan uang kas dan aktiva biaya pemasaran, diskonto obligasi,
lainnya yang dapat diharapkan biaya pembukaan perusahaan dan
untuk dicairkan atau ditukarkan sebagainya. Bagian lain dari aktiva
menjadi uang tunai, dijual atau di tidak lancar juga bisa berupa
konsumer dalam periode berikutnya, kekayaan yang belum dapat
paling lama satu tahun atau dalam diklasifikasikan seperti gedung
perputaran kegiatan perusahaan dalam proses, tanah dalam
yang normal (Munawir, 2014). Aktiva penyelesaian, piutang jangka
lancar terdiri dari rekening Kas, panjang dan lainnya.
bank, investasi jangka pendek,
c) Hutang lancar
piutang wesel, piutang dagang,
Merupakan kewajiban
pesediaan, penghasilan yang masih
keuangan perusahaan yang
harus diterima, biaya dibayar
pelunasannya atau pembayaran
dimuka.
akan dilakukan dalam jangka
b) AktivaTidak Lancar pendek (satu tahun sejak tanggal
Merupakan aktiva yang neraca) dengan menggunakan aktiva
mempunyai umur kegunaan relatip lancar yang dimiliki perusahaan
permanen atau jangka panjang, (Munawir, 2014). Hutang lancar
mempunyai umur ekonomis lebih terdiri dari rekening hutang dagang,
dari satu tahun atau tidak akan hutang wesel, hutang pajak, biaya
habis dalam satu kali perputaran yang masih harus dibayar, hutang
operasi perusahaan (Munawir, 2014). jangka panjang yang akan jatuh
Aktiva tidak lancar terdiri dari tempo, penghasilan diterima dimuka.
rekening investasi jangka panjang
d) Hutang Jangka Panjang
baik beupa saham, obligasi, aktiva
Merupakan kewajiban
tetap non operasional, pendanaan
keuangan yang jangka waktu
khusus. Pada contoh lainnya bisa
pembayarannya masih jangka
berupa aktiva tetap seperti tanah,
panjang, lebih dari satu tahun sejak
bangunan, mesin, inventaris,
tanggal neraca (Munawir, 2014).
kendaraan. Terdapat pula aktiva
Hutang jangka panjang terdiri dari
tetap tidak berwujud yang meliputi
92
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
93
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
94
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
95
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
96
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
97
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
sejak tahun 2014 itu pada tahun manajemen pajak menjadi lebih
98
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
Tahun Profit for the period Total Revenues Net Profit Margin
2014 750.796 12.463.216 6,02 %
2015 703.005 13.620.101 5,16 %
2016 1.147.145 15.668.833 7,32 %
2017 1.356.115 26.176.403 5,18 %
2018 1.057.161 21.003.556 5,03 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2019)
99
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
100
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
101
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
102
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
mampu memberi laba usaha dari laba bersih sebelum pajak karena
sebesar Rp. 0,133. pada data keuangan tersebut juga
d) Pada tahun 2017 dengan tidak tercantum nilai beban dan
penjualan sebesar Rp 1 dapat pendapatan lain-lain sebagai
mampu memberi laba usaha pengurang maka nilai laba usaha
sebesar Rp. 0,056. yang merupakan selisih laba kotor
e) Pada tahun 2018 dengan dikurangi dengan biaya usaha dalam
penjualan sebesar Rp 1 dapat konteks ini bernilai sama dengan laba
mampu memberi laba usaha bersih sebelum pajak. Kecilnya nilai
sebesar Rp. 0,083. laba usaha pada tahun 2017
Maka berdasar pada nilai OIM disebabkan karena besarnya atau
tahun 2014–2018 mengindikasikan terdapatnya ketidakefisienan pada
tingkat OIM PT Wijaya Karya (Persero) beban usaha (Operating Expenses)
Tbk mengalami fluktuasi turun dan yang besar.
naik, hal ini mengindikasikan kinerja Nilai rasio Persentase OIM ini
keuangan PT Wijaya Karya (Persero) dari tahun 2014 – 2016 berada diatas
Tbk mengalami turun dan naik pada rata-rata standar industri yang
efisiensi kegiatan utama perusahaan. sebesar 10,80 %, rasio tertinggi
Bahkan jika di komparasikan antara sebesar 13,27% di tahun 2016. Pada
tahun 2014 sampai 2018 maka untuk tahun 2017 dan 2018 terjadi
penjualan sebesar Rp 1 mampu penurunan yang mana posisi OIM ini
memberi kontribusi laba usaha menjadi turun di bawah persentase
tertinggi pada tahun 2016 sebesar Rp rata-rata industri dan yang terendah
0,133 jika dibandingkan pada tahun pada tahun 2017 sebesar 5,59%.
2018 yang turun menjadi sebesar Rp
0,083. 4. ROE
Data rasio OIM terkecil terjadi Mengacu berdasar hasil
pada tahun 2017 yang mana perhitungan rasio keuangan maka
penjualan Rp 1 memberi kontribusi melalui analisa yang penulis hendak
laba usaha sebesar Rp 0,056. Pada tunjukan bahwa:
sumber data keuangan PT Wijaya a) Pada tahun 2014 dengan
karya (Persero) Tbk (PT Bursa Efek investasi modal oleh pemegang
Indonesia, 2019) pun tidak saham sebesar Rp 1 dapat
mencantum secara jelas nilai laba mampu memberi laba neto
usaha (Operating Profit), namun sebesar Rp. 0,151.
penulis mengambil data turunannya
103
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
104
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
105
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
dari Rp 122,10 di tahun 2014 GPM ini tahun demi tahun masih
menjadi Rp 117,86 di tahun 2018. berada dibawah Standar umum Ratio
EPS tertinggi pada tahun 2017 atau Rata-rata industri sebesar 24,
sebesar Rp 151,18, EPS terendah 90 %. Performa kinerja keuangan
pada tahun 2015 sebesar Rp 114,32. yang di tunjukan melalui nilai rasio
Hal ini mengindikasikan kinerja Persentase GPM ini baru di kisaran
keuangan PT Wijaya Karya (Persero) antara 11 sampai 17% pada tiap
Tbk masih mengalami fluktuasi tahunnya.
terhadap optimalisasi laba/
2. NPM (Net Profit Margin)
keuntungan yang di hasilkan melalui
Pada rasio ini perusahaan
representasi jumlah saham yang
mengalami fluktuasi turun dan naik,
beredar.
hal ini mengindikasikan kinerja
keuanganPT Wijaya Karya (Persero)
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
Tbk mengalami turun dan naik pada
KETERBATASAN PENELITIAN
seluruh efisiensi produksi,
Simpulan
admnistrasi, pendanaan, penentuan
Berdasarkan pada ulasan dalam
harga, pemasaran dan manajemn
penelitianini maka yang dapat
pajak dalam rentang waktu tahun
penulis simpulkan mengetahui
2014 – 2018 tersebut.
mengenai kinerja keuanganpada PT
Kinerja keuangan rasio
Wijaya Karya (Persero) Tbk periode
persentase NPM tahun demi tahun
2014 sampai 2018 menggunakan
semuanya berada diatas standar
perhitungan dan analisa terhadap
umum ratio atau rata-rata industri
rasio profitabilitas adalah sebagai
sebesar 3, 92 %. Performa kinerja
berikut:
keuangan yang di tunjukan melalui
1. GPM (Gross Profit Margin),
nilai rasio NPM tahun 2014 - 2018 di
Pada rasio ini perusahaan
kisaran 5 sampai 7% pada tiap
mengalami fluktuasi turun dan naik,
tahunnya.
hal ini mengindikasikan kinerja
3. OIM (Operating Income Margin)
keuangan PT Wijaya Karya (Persero)
Pada rasio ini perusahaan
Tbk mengalami turun dan naik pada
mengalami fluktuasi turun dan naik
efisiensi produksi dan penentuan
hal ini mengindikasikan kinerja
harga jual dalam rentang waktu
keuangan PT Wijaya Karya (Persero)
tahun 2014 – 2018 tersebut.
Tbk mengalami turun dan naik pada
Kinerja keuangan yang
efisiensi atas kegiatan (operasi usaha)
ditunjukan melalui rasio persentase
106
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
107
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 4, No. 1, hal: 88-109 • Juni 2019
108
Vidada, dkk – Analisis Rasio Kinerja Keuangan Profitabilitas…
109