Anda di halaman 1dari 24

Nama RumpunIlmu :IlmuKeperawatan

USULAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

JUDUL :

PENYULUHAN TENTANG PERAWATAN OSTEOPOROSIS PADA


LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2018

OLEH :
Ns. Nurleny , M.kep(Ketua)
Sri Fajar Rini151211137 (Anggota)
Sri Putri Wahyui 151211138(Anggota)
Uswatun Khasanah 151211139 (Anggota)
Yuri Aulia Arrahim 151211146 (Anggota)
Singgih Elva Putra 151211135 (Anggota)
Prima Yoza 151211128 (Anggota)
Merisya Septrina 151211121 (Anggota)

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2018
Halaman Pengesahan Pengabdian Masyarakat

1. Judul : Penyuluhan Kesehatan tentang Senam Rematik


2. Nama Mitra : Wilayah Kerja Puskesmas Nanngalo
3. Ketua :
a. Nama : Ns. Nurleny, M.Kep
b. NUPN : 1026098702
c. Program Studi : S1 Keperawatam
d. Perguruan Tinggi : STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
e. Bidang Keahlian : KeperawatanKomunitas
f. Alamat : Pariaman
4. Anggota tim
a. Jumlah Anggota : 8Orang
b. Nama Anggota 1/Bidang keahlian :Ns. Nurleny, M.Kep/Keperawatan
c. Nama Anggota 2/Bidang keahlian :Sri Fajar Rini/Keperawatan
d. Nama Anggota 3/Bidang keahlian : Sri Putri Wahyuni/Keperawatan
e. Nama Anggota 4/Bidang keahlian : Uswatun Khasanah /Keperawatan
f. Nama Anggota 5/Bidang keahlian : Yuri Aulia Arrahim/Keperawatan
g. Nama Anggota 6/Bidang keahlian : Singgih Elva Putra/Keperawatan
h. Nama Anggota 7/Bidang keahlian : Prima Yoza/Keperawatan
i. Nama Anggota 8/Bidang keahlian : Merisya Septrina /Keperawatan
5. Lokasi Kegiatan :
a. Wilayah : Nanggalo
b. Kabupaten : Padang
c. Propinsi : Sumatera Barat
6. Luaran yang dihasilkan : Video pelaksanaan kegiatan
7. Jangka Waktu : Satu bulan
8. Biaya : 2.500.000 (Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah )

Padang, November 2018

Mengetahui,
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang Ketua Tim Pengusul
Ketua

Hj.Elmiyasna, K.SKp.MM Ns. Nurleny, M.Kep


NIP 1954082811978102001 NIDN 1026098702

Menyetujui,
Ketua LP2M STIKes MERCUBAKTIJAYA

Ns. Sunesni., SSiT., M.Biomed


NIDN 1016037501
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...................................................................................................... i
Halaman Pengesahan............................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
RINGKASAN......................................................................................................... iv
.
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Analisa Situasi..................................................................................................... 1
B. Perumusan Mitra................................................................................................. 2
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN........................................................ 2
BAB 3 METODE PELAKSANAAN................................................................... 4
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................... 5
BAB 5. HASIL KEGIATAN................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN

Osteoporosis adalah kelainan penulangan akibat gangguan metabolisme dimana tubuh

tidak mampu menyerap dan memanfaatkan zat-zat yabg diperlukan untuk proses pematangan

tulang pada osteoporosi terjadi pengurangan masa atau jaringan tulang per unit volume tulang

dibandingkan dengan keadaan normal. Dengan bahasa awam dikatakan tulang menjadi ringan

dan lebih rapuh dari biasanya, meskipun mungkin saat zat-zat dan mineral untuk

pembentukan tulang didalam darah masih dalam batas nilai normal. Proses pengurangan ini

terjadi diseluruh tulang dan berkelanjutan sepanjang kehidupan.

Manusia lanjut usia (lansia) berisiko menderita osteoporosis, sehingga setiap patah

tulang pada lansia perlu diasumsikan sebagai osteoporosis, apalagi jika disertai dengan

riwayat trauma ringan dan kesehatan seperti mata, jantung, dan fungsi organ lain. Pada usia

60-70 tahun, lebih dari 30% perempuan menderita osteoporosis dan insidennya meningkat

menjadi 70% pada usia 80 tahun ke atas. Hal ini berkaitan dengan defisiensi estrogen pada

masa menepouse dan penurunan masa tulang karena proses penuaan. Pada laki-laki

osteoporosis lebih dikarenakan proses usia lanjut, sehingga insidennya tidak sebanyak

perempuan.

Di indonesia jumlah wanita lansia penderita osteoporosis mengalami trend yang

meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan bencana sosial luar biasa pada masyarakat

karena peningkatan biaya pengobatan atau perawatan serta dapat menurunkan kualitas hidup.

Saat ini saja 22-55% wanita lansia indonesia menderita osteoporosis jika diubah dalam

angka, maka ada sekitar 8,5 juta lansia yang mencapai total 17 juta dari 222 juta penduduk

indonesia menderita osteoporosis. Seiring meningkatnya jumlah penduduk menjadi 261 juta

pada tahun 2020 maka jumlah penderita diperkirkirakan akan meningkat menjadi 5-12 juta.

Dan dengan penduduk 273 juta pada 2050 maka jumlah penderita menjadi 5,2-11,5 juta.
Hal ini bukanlah masalah sepele. Sebagaimana diketahui penderita osteoporosis

mudah sekali menderita patah tulang. Kendaalnya, penanganan patah tulang di Indonesia

menyedot biaya sangat tinggi menurut ichramsjah, biaya termurah keperawatan patah tulang

adalah Rp 14 juta hinggan 50 juta. Jika 25% dari 4,25 juta lansia terkena patah tulang maka

biaya kesehatannya diperkirakan akan mencapai USDI, 48 juta. Jumlah ini sangat besar

tentunya, selain yang bersangkutan tidak produktif, lansia patah tulang juga harus ditunggui

selalu, akibatnya orang yang tidak produktif bertambah lagi jumlahnya.

Kendala lainnya adalah, alat diagnostik osteoporosis yang diakui lembaga kesehatan

dunia, WHO, yaitu deaxabone densitometer jumlahnya sangat terbatas. Indonesia hanya

memiliki 23 alat. Sebanyak 18 diantaranya berada di Jakarta. Dengan demikian, satu unit alat

yang ada di Indonesia, terpaksa digunakan untuk mengecek enam juta pasien. Padahal

idealnya, satu unit alat hanya untuk mengecek paling banyak 500 pasien saja.

Perubahan gaya hidup, dimana orang yang semasa mudanya kurang gerak di katakan

berpotensi besar menderita osteoporosis. Selain karena perubahan gaya hidup, faktor resiko

terjadinya osteoporosis bisa karena nutrisi, penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka

panjang, kurang paparan sinar matahari, dan gangguan haid pada wanita.
BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI
Dengan meningkatnya usia harapan hidup, maka berbagai penyakit degeneratif dan metabolik,

termasuk osteoporosis akan menjadi problem muskolokeletal yang memerlukan perhatian

khusus, terutama dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Pada tahun 1990, ternyata jumlah

penduduk yang berusia 55 tahun atau lebih mencapai 9,2%, meningkat 50% dibandingkan survey

tahun 1971. Dengan demikian, kasus osteoporosis dengan berbagai akibatnya, terutama fraktur

diperkirakan juga akan meningkat ( Sodoyo, 2009 ). Dengan bertambahnya usia harapan hidup

orang Indonesia, jumlah manusia lanjut usia di Indonesia akan bertambah banyak pula. Dengan

demikian, masalah penyakit akibat penuaan akan semamkin banyak dihadapi. Salah satu penyakit

yang harus diantisipasi adalah penyakit osteoporosis dan patah tulang. Pada situasi mendatang,

akan terjadi perubahan demografis yang akan meningkatkan populasi lanjut usia dan

meningkatkan terjadinya patah tulang karena osteoporosis. Seiring bertambahnya usia, fungsi

organ tubuh pun berangsur – angsur menurun dan berakibat pada timbulnya berbagai macam

penyakit. Osteoporosis atau pengoroposan tulang memang rawan menyerang orang - orang

berusia di atas 40 tahun, terutama pada kaum perempuan. Dari hasil penelitian di Amerika

Serikat pada orang berusia di atas 50 tahun, 1 dari 4 perempuan dan 1 dari 8 laki – laki terkena

osteoporosis. Osteoporosis dapat dijumpai tersebar di seluruh dunia dan sampai saat ini masih

merupakan masalah dalam kesehatan masyarakat terutama di negara berkembang. Di Amerika

Serikat osteoporosis menyerang 20-25 juta penduduk, 1 diantara 2-3 wanita post-menopause dan

lebih dari 50% penduduk di atas umur 75-80 tahun. Sekitar 80% klien penyakit osteoporosis

adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi

(amenorrhea). Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena

osteoporosis. Makalah Osteoporosis | 2 Pada osteoporosis massa yang membentuk tulang sudah

berkurang, sehingga tulang dapat dikatakan keropos. Struktur pengisi tulang antara lain berupa

senyawa-senyawa kolagen disamping juga kalsium. Ketika massa ini menjadi berkurang maka
tulang menjadi kurang padat sehingga tak kuat menahan benturan ringan sekalipun yang

mengenainya, resikonya patah tulang gampang terjadi. Di luar dari mudahnya tulang yang

keropos itu mengalami fraktur, tulang yang keropos hampir tak bergejala sama sekali, silent

disease. Jadi, keduanya memang dekat dengan wanita usia post menopause dikarenakan proses

metabolisme di tulang memang membutuhkan pengaruh dari hormone estrogen yang lazimnya

menurun saat wanita post menopause. Penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita,

pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit

osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami

menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat. Jumlah usia lanjut di Indonesia

diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-2025, sedangkan perempuan

menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun

2015. Beberapa fakta seputar penyakit osteoporosis yang dapat meningkatkan kesadaran akan

ancaman osteoporosis di Indonesia adalah Prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70

tahun untuk wanita sebanyak 18-36%, sedangkan pria 20-27%, untuk umur di atas 70 tahun

untuk wanita 53,6%, pria 38%. Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang di seluruh dunia

kemungkinan terjadi di Asia pada 2050. Mereka. Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria

di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang. Berdasarkan data Depkes, jumlah klien

osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dan merupakan Negara dengan klien osteoporosis

terbesar ke 2 setelah Negara Cina. Makalah Osteoporosis | 3 Ada beberapa faktor risiko

osteoporosis diantaranya genetic, jenis kelamin dan masalah kesehatan kronis, defisiensi

hormone, kurang olah raga, serta rendahnya asupan kalsium, Bila dalam suatu keluarga

mempunyai riwayat osteoporosis maka kemungkinan peluang anak mengalami hal yang sama

adalah 60-80%. Dilihat dari jenis kelamin 80% wanita mengidap osteoporosis. Risiko

osteoporosis juga akan meningkat apabila mengidap penyakit kronis. Sedangkan hubungan

antara perempuan osteoporosis karena menaupose akibat penurunan hormone esterogen,

(Siswono, 2003). Penelitian Roeshadi di Jawa Timur, mendapatkan bahwa puncak massa tulang

dicapai pada usia 30-34 tahun dan rata-rata kehilangan massa tulang pasca menopause adalah

1,4% tahun. Penelitian yang dilakukan di klinik Reumatologi RSCM mendapatkan faktor resiko
osteoporosis yang meliputi umur, lamanya menopause dan kadar estrogen yang rendah,

sedangkan faktor proteksinya adalah kadar estrogen yang tinggi, riwayat berat badan

lebih/obesitas dan latihan yang teratur ( Sudoyo, 2009 ). Secara progresif, tulang meningkatkan

kepadatannya sampai tercapai kepadatan maksimal (sekitar usia 30 tahun). Setelah itu kepadatan

tulang akan berkurang secara perlahan. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral

dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah

osteoporosis. Dapat disimpulkan osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang

progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral

seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Untuk mempertahankan

kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan

harus menghasilkan hormon dalam jumlah yang mencukupi (hormon paratiroid, hormon

pertumbuhan, kalsitonin, estrogen pada wanita dan testosteron pada pria). Juga persediaan

vitamin D yang adekuat, yang diperlukan untuk menyerap kalsium dari makanan dan

memasukkan ke dalam tulang.

B. PERMASALAHAN MITRA

Berdasarkan permasalahan yang tejadi pada lansiamaka kami tertarik memberikan


penyuluhan tentang perawatan osteoporosis pada lansia wilayah kerja puskesmas nanggalo
tahun 2018
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. SOLUSI

Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan keluarga danlansia dapat memahami dan

melakukan perawatan rematik dengan kompres jahe hangat untuk menurunkan nyeri

sendi pada lansia. Adapun tujuan khusus dari penyuluhan yang dilakukan diharapkan

peserta mampu :

1. Mampu melakukan demonstrasi menggunakan kompres jahe hangat untuk

menurunkan nyeri sendi pada lansia

B. TARGET LUARAN
a. Evaluasi struktur

 Penyuluhan dan peserta dapat hadir sesuai rencana

 Tempat, media, serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia sesuai rencana

 Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir

b. Evaluasi proses

 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang di rencanakan

 Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan saat penyuluhan


berlangsung

 Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi

 Anggota penyuluhan melakukan tugas sesuai dengan tupoksinya

c. Evaluasi hasil

 Diharapkan 90 % Peserta dapat memahami dan mendemonstrasikan


tentang kompres jahe hangat untuk menurunkan skala nyeri sendi pada
lansia.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini menggunakan metode pelaksanaan
1. Ceramah
Dilakukan untuk menjelaskan teori dari rematik mulai dari pengertian, macam
– macam,manfaat dan langkah – langkah membuat kompres jahe hangat
2. Demonstrasi
Dilakukan metode ini untuk mempraktekkan carapelaksanaan mobilisasi.
3. Diskusi
Dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada audiens/ masyarakat untuk
mengeluarkan pendapat/ pertanyaan tentang materi yang masih kurang paham

B. Pengorganisasian
Moderator : Yuri Aulia Arrahim
Penyaji : Ns. Nurleny, S.Kep,M.Kep
Fasilitator : Singgih Elva Putra
Observer : Merisya Septrina

C. Uraian Tugas
1) Penanggung jawab

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

2) Moderator

a) Membuka acara

b) Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing

c) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan

d) Menjelaskan kontrak waktu

e) Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri

f) Mengarahkan alur diskusi

g) Memimpinnya jalan penyuluhan


h) Menyimpulkan penyuluhan

i) Menutup acara

3) Penyaji

a) Menyampaikan materi penyuluhan

b) Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluha

c) Bertanggung jawab menjawab pertanyaan audiens

4) Fasilitator

a) Memotifasi peserta agar berperan aktif

b) Membuat absensi penyuluhan

c) Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan

d) Bertanggung jawab menjawab pertanyaan audien

5) Observer

a) Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

b) Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

c) Menilai perjalanan kegiatan.

D. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens/Peserta


1 Pembukaan :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memberikan reinforcement positif b. Mendengarkan
c. Melakukan evaluasi dan validasi c. Menjawab
d. Memperkenalkan kelompok dan d. Mendengarkan
pembimbing
e. Menjelaskan tujuan penyuluhan e. Mendengarkan
f. Kontrak waktu, tempat dan bahasa f. Menyetujui kontrak
2 Pelaksanaan :
a. Menggali pengetahuan klien tentang a. Mengemukakan pendapat
pengertianpersonal hygiene
b. Memberikan reinforcement positif atas b. Bertepuk tangan
keberhasilan peserta
c. Menjelaskan tentang pengertianpersonal c. Mendengarkandan
hygiene memperhatikan
d. Menggali pengetahuan tentang tujuan d. Mengemukakan pendapat
personal hygiene
e. Memberikan reinforcement positif e. Bertepuk tangan
f. Menjelaskan tentang tujuan personal f. Mendengarkan dan
hygiene memperhatikan
g. Memberikan reinforcement positif atas g. Mengemukakan pendapat
keberhasilan peserta
h. Menggali pengetahuan tentang faktor h. Bertepuk Tangan
mempengaruhi personal hygiene i. Mendengarkan dan
i. Memberikan reinforcement positif memperhatikan
j. Menjelaskan tentang faktor j. Mengemukan pendapat
mempengaruhi personal hygiene
k. Menggali pengetahuan klien tentang k. Bertepuk tangan
dampak yang sering timbul pada personal
hygiene
l. Memberikan reinforcement positif atas l. Mendengarkan dan
keberhasilan peserta memperhatikan
m. Menjelaskan tentang dampak yang sering m. Mengemukakan pendapat
timbul pada personal hygiene
n. Menggali pengetahuan klien tentang n. Bertepuk tangan
jenis-jenis pada personal hygiene
o. Menjelaskan tentang dampak yang sering o. Mendengarkan dan
timbul pada personal hygiene memperhatikan
p. Mendemonstrasikan bersama lansia p. Mengikuti pemberi
tindakan personal hygiene penyuluhan dan
memperhatikan
q. Proses tanya jawab : q. Bertanya
 Memberikan kesempatan audiens  Bertanya
untuk bertanya  Bertepuk tangan
 Memberikan reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjawab pertanyaan memperhatikan
Lampiran

PROSEDUR PELAKSANAAN

PERAWATAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA

A. Topik

Osteoporosis yang lebih dikenal dengan pengeroposan tulang, menurut WHO adalah
penyakit skeletal sistemik dengan karakteristik massa tulang yang rendah dan perubahan
mikroarsitekstur dari jaringan tulang dengan akibat meningkatnya fragilitas tulang dan
meningkatnya kerentanan terhadap patah tulang. Osteoporosis adalah kelainan dimana
terjadi penurunan massa tulang total.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa
masa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan
kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria
usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui. sedangkan osteoporosis sekunder
disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :

a.       Kelainan Hepar

b.      Kegagalan ginjal kronis

c.       Kurang gerak

d.      Kebiasaan minuman alcohol

e.       Pemakai obat-obatan

f.       Kelebihan kafein

g.      Merokok

Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama


pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada
wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa
mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko
yang sama untuk menderita osteoporosis postmenokkpausal, wanita kulit putih dan
daerah.
B. Perawatan Osteoporosis

Perawatan yang dapat dilakukan pada klien dengan osteoporosis adalah antara lain : 1.

Diet 2. Pemberian kalsium dosis tinggi 3. Pemberian vitamin D dosis tinggi 4.

Pemasangan penyangga tulang belakang (spiral brace) untuk mengurangi nyeri

punggung 5. Pencegahan dengan menghindari faktor risiko osteoporosis (misalnya

merokok, mengurangi konsumsi alkohol, berhati-hati dalam aktivitas fisik) 6.

Penanganan terhadap deformitas serta fraktur yang terjadi.

C. Manfaat

Dari hasil kegiatan diharapkan responden dapat mengetahui cara merawat

osteoporosis atau pengeroposan tulang.

d. Prosedur Kerja

Bila merasakan nyeri akibat osteoporosis, maka dokter mungkin akan menyarankan

beberapa hal, yaitu:

1. Mengonsumsi obat analgesik (penghilang rasa nyeri).

2. Fisioterapi.

3. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS, memutus sinyal nyeri yang

berjalan ke otak dengan menggunakan bantalan elektroda yang ditempel ke kulit).

4. Latihan relaksasi.

5. Terapi komplementer (termasuk akupunktur).


6. Patah tulang panggul karena osteoporosis umumnya ditangani dengan pembedahan.

Sedangkan patah tulang pergelangan biasanya digips atau mungkin juga bila perlu

dilakukan pembedahan.

.      Pengertian Osteoporosis

e.    Tanda Dan Gejala Osteoporosis

Tanda – tanda osteoporosis perubahan tinggi badan, terjadinya patah tulang di

pergelangan tangan, tulang belakang atau panggul setelah terjatuh atau trauma yang

ringan.

Gejala osteoporosis meliputi : Nyeri punggung, hilang tinggi badan, badan

membungkuk, tulang mudah patah.

f.  Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Osteoporosis

Risiko osteoporosis lebih tinggi jika usia lanjut, menopause, keturunan, amenore,

gaya hidup tidak aktif, diet rendah kalsium atau vitamin D, merokok, terlalu banyak

minum alkohol, mengkonsumsi obat tertentu (termasuk beberapa obat anti-kejang,dan

sebagainya. Kondisi hormonal tertentu juga dapat mempengaruhi penyakit osteoporosis.

Wanita selain memiliki resiko terhadap osteoporosis pada usia tua, namun resiko ini

menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor dibawah ini :

a.       Merokok

b.      Konsumsi alcohol

c.       Diet rendah kalsium


d.      Gangguan dalam hal diet: bulimia dan anoreksi

e.       Menopause yang lebih awal

Pada usia diatas 30 tahun, di dalam tubuh wanita sudah mulai mengambil cadangan

kalsium yang ada di dalam tulang untuk keperluan metabolisme lainnya, sehingga pada

usia ini pula resiko akan osteoporosis sudah mulai terjadi. Untuk itu bagi wanita yang

sudah berumur 30 tahun dianjurkan untuk mulai mengkonsumsi suplemen kalsium.

g.    Cara-Cara Pencegahan Osteoporosis

a.       Rajin berolah raga

b.      Upayakan mencapai berat tubuh yang idal

c.       Penuhi kebutuhan nutrisi tulang dengan menambah Kalsium clan vitamin D

d.      Hilangkan kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol clan kafein.

e.       Berjemur ± 15 menit di bawah sinar matahari pagi atau sore hari, membantu
tubuh untuk mensintesa atau membuat vitamin D-nya sendiri.

f.       Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)

h      Makanan Yang Dianjurkan

a.       Susu

Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk menjaga kesehatan

tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar kebutuhan kalsium terpenuhi tanpa perlu

kawatir tubuh Anda akan menjadi gemuk. Anda pun bisa mendapatkan

asupan kalsium dari produk-produk olahan susu seperti keju, es krim dan lain-lain.

b. Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah kaya

akan magnesium yang membantu pembentukan kalsium. Walnut, kaya akan asam

lemak omega-3 dan alphalinoleic acid yang membantu menguatkan tulang.


c.       Wortel

Wortel kaya akan alpha-carotene, beta carotene danbetacryptoxanthin yang baik untuk

mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel dan makanlah dalam keadaan

masih mentah. Wortel mentah punya manfaat lebih baik bila dibandingkan yang sudah

dimasak matang. Anda juga dapat mengonsumsi wortel sebagai campuran salad.

Usahakan untuk mengonsumsi makanan diatas setiap hari agar Anda memiliki tulang

yang kuat.

d.      Sayuran yang berdaun hijau

e.       Ikan
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. J, 2001, Hand book of nursing diagnosis, 8-e (buku saku diagnosa keperawatan,
8-e), Alih bahasa monica ester dkk, Jakarta, EGC

Brunner & Suddart, 2002, Buku Ajar Keperawatan medical Bedah Edisi 8 Vol.3, EGC,
Jakarta.

Wilkinson, Judith. M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Krietria Hasil NOC edisis 7. Jakarta. EGC

Carpenito. L. Juall. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta Kowalak,

P. Jennifer. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. EGC : Jakarta Evelyn. C. Pearce. 2008. Anatomi
dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
PENYULUHAN TENTANG PERAWATAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2018
Acara : Penyuluhan Kesehatan
Tanggal/Jam : Kamis, 20 November 2018 jam10.00 – 10.30 wib
Tempat : Di RW VII Kelurahan Surau Gadang Nanggalo

A. Tahap Persiapan
Pelaksanaan penyuluhan ditetapkan pada tanggal 20 November 2017.Untuk
kelancaran acara penyuluhan dilakukan persiapan dimulai dengan melakukan persiapan
proposal Satuan Acara Penyuluhan.Melakukan persiapan power point untuk tampil pada
kegiatan pengabdian masyarakat penyuluhan tentang rematik pada lansia, melakukan
persiapan diri anggota untuk tampil pada pengabdian masyarakat penyuluhan pada
tanggal 20 November 2017.
Pada tanggal20 November 2017 acara direncanakan pada jam 10.00 Wib,tetapi
pelaksanaan jadinya jam 10.15 wib, setengah jam sebelum kegiatan dilakukan anggota
melakukan persiapan tempat pelaksanaan pengabdian masyarakat penyuluhan yang telah
direncanakan sebelumnya yaitu di salah satu rumah kader kesehatan di RW VII
Kelurahan Surau Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo. Melakukan persiapan alat
dan media yang dibutuhkan dalam penyuluhan seperti LCD, laptop dan wireless.

B. Tahap Pelaksanaan
Acara dimulai jam 10.15 dan kegiatan ini ditunda 15 menit karena peserta masih ada
yang belum datang dan melakukan aktifitas. Jumlah audiens yang mengikuti kegiatan
pengabdian masyarakat penyuluhan sebanyak 17 orang. Seluruh tim terlibat dalam
penyuluhan dan berperan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat penyuluhan dan
harus ditingkatkan lagi karena masih ada kekurangan karena moderator gugup.
Para peserta/audiens kegiatan pengabdian masyarakat dapat mengikuti seluruh
kegiatan pengabdian masyarakat penyuluhan dan semua peserta berperan aktif dalam
kegiatan pengabdian masyarakat karena terlihat peserta aktif bertanya tentang
pengabdian masyarakat penyuluhan tentang rematik apda lansia.Selama
pelaksanaankegiatan suasana tenang dan peserta/ audiens memperhatikan penyuluhan
dengan penuh perhatian dan fokus.
Waktu berlangsung kegiatan dari awal sampai akhir selama 40 menit yaitu meliputi
perkenalan antara tim kegiatan pengabdian masyarakat dengan peserta/audiens yang
hadir dengan menjelaskan kontrak waktu dan bahasa, penyampaian materi tentang
kompres hangat jahe sesi tanya jawab tetang suatu hal yang tdiak dimengerti oleh
audiensi tentang rematik serta melakukan evaluasi kembali yang termasuk dalam tahap
penutup dan kegiatan ini selesai pukul 11.00 wib.

C. Tahap Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Waktu tidak sesuai dengan perencanaan yaitu telat 15 menit.
b. Setting tempat dan alat sudah sesuai dengan yang direncanakan
c. Pengorganisasian sesuai dengan perencanaan
d. Audiens duduk mengahadap ke penyaji sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan terlambat dari yang direncanakan 15 menit karena masih
menununggu audiens untuk berkumpul.
b. Audiens berperan aktif dan dapat mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat
sebanyak 17 orang.
c. Audiesn berperan serta aktif dalam kegiatan dengan aktif bertanya tentang hal
yang tidak diketahui dan dipahaminya.
d. Audiens dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
e. Tim kegiatan pengabdian masyarakat hadir tepat waktu dan berperan sesuai
dengan perannya

3.Evaluasi hasil
a. Audiens yang hadir mampu mendemonstrasikan kompres jahe hangat untuk
menurunkan nyeri sendi
Lampiran
Justifikasi Anggran Pengabdian Masyarakat
1. Honorarium Pelaksana

Honor Honor/jam Waktu Hari Honor (Rp)


(Rp) (jam/hari)

Ketua dan 50.000 5 jam/hari 4 1.000.000


anggota

SUB TOTAL (Rp) 1.000.000

2. Bahan habis pakai dan peralatan

Materi Justifikasi Kuantitas Harga Biaya (Rp)


pemakaian satuan (Rp)

Alat tulis Alat bantu untuk 1 paket 300.000 300.000


pembuatan
proposal,
penyuluhan dan
lain-lain

Konsumsi Asupan nutrisi 10 orang x 12.500 500.000


4 hari

Sewa Kelengkapan 1 paket 200.000 200.000


laptop dan media penyuluhan
LCD

SUB TOTAL (Rp) 1.000.000

3. Perjalanan

Materi Justifikasi Kuantitas Harga Biaya (Rp)


pemakaian satuan (Rp)

Perjalanan ke 3 orang x 2 30 hari 10.000 300.000


tempat kali/kunjungan
pengabdian

SUB TOTAL (Rp) 300.000


4. Lain-lain

Materi Justifikasi Kuantitas Harga Biaya (Rp)


pemakaian satuan
(Rp)

Lain-lain 200.000
(administrasi,
laporan serta lainnya)

SUB TOTAL (Rp) 200.000


Lampiran

BIODATA KETUA

A. Identitas Diri

1 NamaLengkap Ns. Nurleny, M.Kep.


2 JenisKelamin Perempuan
3 NIDN
4 NIP/NIK/identitaslainnya 108.201407.19870926
5 Tempat/TanggalLahir Pariaman/26 September1987
6 e-mail nurleny.hardian@gmail.com
7 Nomortelepon/HP 081394130109
8 Alamat Kantor Jalan Jamal JamilPondok Kopi Siteba
Padang
9 Nomortelepon/faks 0751-442295/442286
10 Mata Kuliah yang diampu KeperawatanKomunitas
Keperawatan Gerontik

B. Riwayat Pendidikan

Nama Perguruan Tinggi S-1 S-2

Universitas Andalas Keperawatan

Universitas Padjadjaran Magister Keperawatan


Komunitas

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikianlah biodata ini
saya buat dengan sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai