Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli

Penyimpangan sosial merupakan bentuk perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang tidak
sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Bruce J. Cohen,
ukuran yang menjadi dasar adanya penyimpangan bukan baik atau buruk, benar atau salah
menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran norma dan nilai sosial suatu
masyarakat.

Perilaku menyimpang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kehidupan sosial dalam
masyarakat. Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita
alami atau kita lakukan.

Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana
penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat
terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat.

Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah
segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap
kehendak masyarakat.

Definisi penyimpangan sosial :

 James W. Van Der Zanden :

Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai
hal yang tercela dan diluar batas toleransi.

 Robert M. Z. Lawang:

Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam
sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk
memperbaiki perilaku menyimpang.
 Secara umum, Perilaku menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari
norma-norma yang berlaku di suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang
dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut.

Penyimpangan dalam suatu masyarakat tidak berarti ialah suatu penyimpangan dalam
masyarakat lain karena adanya perbedaan standar atau ukuran tentang nilai dan norma.

Bentuk Penyimpangan Sosial


Bentuk penyimpangan menurut pelakunya:

1. Penyimpangan Individu yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh Individu yang


berlawanan dengan Norma. Penyimpangan ini biasanya dilakukan di lingkungan
keluarga. Misalnya sesorang mencuri dilakukan sendiri.

2. Penyimpangan kelompok yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok orang


yang tunduk pada norma kelompoknya yang bertentangan dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat. Contoh kelompok yang melakukan penyimpangan adalah kelompok
pengedar narkotika, sindikat penjahat atau mafia, pemberontak.

Bentuk penyimpangan Sosial menurut Sifatnya:

1. Penyimpangan bersifat positif : Penyimpangan ini terarah pada nilai sosial yang
berlaku dan dianggap ideal dalam masyarakat dan mempunyai dampak yang bersifat
positif.

Cara yang dilakukan seolah-olah menyimpang dari norma padahal tidak. Contohnya
adalah: Bermunculan Wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita, biro jodoh.

2. Penyimpangan bersifat negatif : Penyimpangan ini berwujud dalam tindakan yang


mengarah pada nilai-nolai sosial yang dipandang rendah dan dianggap tercela dalam
masayarakat. Contohnya: pemerkosaan, pencurian, pembunuhan, perjudian dan
pemakaian narkotika.
Bentuk penyimpangan Sosial menurut Lemert (1951).

1. Penyimpangan Primer: merupakan penyimpangan sosial yang bersifat sementara dan


biasanya tidak diulangi lagi. Seseorang yang melakukan penyimpangan ini masih
diterima di masyarakat. Contoh: orang yang melanggar lalu lintas dengan tidak membawa
SIM dan perbuatannya itu tidak diulangi lagi, Orang yang belum membayar pajak.

2. Penyimpangan Sekunder : merupakan penyimpangan sosial yang nyata dan dilakukan


secara berulang-ulang bahkan menjadi kebiasaan dan menunjukkan ciri khas suatu
kelompok. Seseorang yang melakukan penyimpangan ini biasanya tidak akan diterima
lagi di masyarakat. Contoh: Pemabuk yang seringa mabuk-mabukan dipasar, di
diskotik dll.

untuk lebih memperjelas pengertian Anda tentang Penyimpangan Sosial, amatilah gambar
berikut ini:
Dari gambar no. 1 s/d no. 5 diatas coba Anda jawab di kertas jawaban tersendiri, mengapa
termasuk sebagai perilaku menyimpang. Diskusikan jawaban Anda dengan teman-temanmu!

Teori penyimpangan sosial


 Teori Differential Association. Menurut pandangan teori ini, penyimpangan sosial
bersumber pada pergaulan yang berbeda yang terjadi melalui proses alih budaya.

 Teori Labeling. Menurut teori ini seseorang menjadi menyimpang karena proses
Labeling, penberian julukan, cap, etiket dan merek yang diberikan masyarakat secara
menyimpang sehingga menyebabkan seseorang melakukan penyimpangan sosial.

 Teori Merton. Teori penyimpangan ini bersumber dari struktur sosial. Menurut Merton
terjadinya perilaku menyimpang itu sebagai bentuk adabtasi terhadap situasi tertentu.

 Teori Fungsi Durkheim. Bahwa kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak
mungkin terjadi karena setiap orang berbeda satu sama lainnya tergantung faktor
keturunan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Menurut Durkheim kejahatan itu
perlu, agar moralitas dan hukum itu berkembang secara formal.

 Teori konflik. Karl Mark, mengemukakan bahwa kejahatan erat terkait dengan
perkembangan kapitalisme. Menurtu teori ini apa yang merupakan perilaku menyimpang
hanya dalam pandangan kelas yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka.

Dengan demikian, peradilan pidana pun lebih memihak pada kepentingan mereka. Oleh
sebab itu, orang yang dianggap melakukan kejahatan dan terkena hukuman pidana
umumnya berasal dari kalangan rakyat miskin.

Penyebab penyimpangan Sosial :

Latar Belakang/sebab-sebab terjadinya penyimpangan Sosial :


Proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak berhasil karena seseorang mengalami kesulitan
dalam hal komunikasi ketika bersosialisasi. Artinya individu tersebut tidak mampu mendalami
norma- norma masyarakat yang berlaku.

Penyimpangan juga dapat terjadi apabila seseorang sejak masih kecil mengamati bahkan meniru
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang dewasa.

Terbentuknya perilaku menyimpang juga merupakan hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan
menyimpang yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi dan faktor agama.
Contoh karena kekurangan biaya seorang pelajar mencuri dan seseorang yang tidak memiliki
dasar agama hidupnya tanpa arah dan tujuan.

Faktor Penyimpangan Sosial

Menurut James W. Van Der Zanden

Faktor-faktor penyimpangan sosial adalah sebagai berikut:

 Longgar/tidaknya nilai dan norma.

Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar salah menurut
pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar tidaknya norma dan nilai sosial suatu
masyarakat.

Norma dan nilai sosial masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat
yang lain. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan, di masyarakat barat
merupakan hal yang biasa dan wajar.

 Sosialisasi yang tidak sempurna.

Di masyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan
perilaku menyimpang. Contoh: di masyarakat seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai
panutan atau pedoman, menjadi teladan namun kadangkala terjadi pemimpin justru memberi
contoh yang salah, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir tindakan tersebut
maka terjadilah tindak perilaku menyimpang.
 Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang.

Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai sub kebudayaan yang
menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma
budaya yang dominan/ pada umumnya.

Contoh: Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh, masalah etika dan estetika kurang
diperhatikan, karena umumnya mereka sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup yang
pokok (makan), sering cekcok, mengeluarkan kata-kata kotor, buang sampah sembarangan dsb.
Hal itu oleh masyarakat umum dianggap perilaku menyimpang.

Menurut Casare Lombroso

Perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor-faktor:

 Biologis

Misalnya orang yang lahir sebagai pencopet atau pembangkang. Ia membuat penjelasan
mengenai “si penjahat yang sejak lahir”. Berdasarkan ciri-ciri tertentu orang bisa diidentifikasi
menjadi penjahat atau tidak. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang
menyambung menjadi satu dan sebagainya.

 Psikologis

Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau
kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan. Dapat juga karena
pengalaman traumatis yang dialami seseorang.

 Sosiologis

Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang
kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu
yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan.
Penyimpangan Individual (Individual Deviation)

Penyimpangan individual merupakan penvimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa
pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudavaan yang telah mapan. Penyimpangan ini
disebabkan oleh kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku yang jahat/tindak kriminalitas.

Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dapat dibagi
menjadi beberapa hal, antara lain:

1. Tidak patuh nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang baik,
penyimpangannya disebut pembandel.

2. Tidak taat kepada peringatan orang-orang yang berwenang di lingkungannya,


penyimpangannya disebut pembangkang.

3. Melanggar norma-norma umum yang berlaku, penyimpangannya disebut pelanggar.

4. Mengabaikan norma-norma umum, menimbulkan rasa tidak aman/tertib, kerugian harta


benda atau jiwa di lingkungannya, penyimpangannya disebut perusuh atau penjahat.

Apakah Anda pernah melakukan penyimpangan individual? Semoga tidak! Namun kadang kala
karena kekhilafan kita sebagai manusia biasa penyimpangan individual itu pernah kita lakukan.
Bagaimana kalau hal itu terjadi? Tentu Anda akan minta maaf pada lingkungan Anda dan
berjanji untuk tidak mengulangi kembali perbuatan itu, bukan?

Marilah kita lanjutkan kembali belajarnya!

Kategori Penyimpangan Individual

Yang termasuk dalam tindak penyimpangan individual antara lain:

 Penyalahgunaan narkoba
Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama. Contoh pemakaian
obat terlarang/narkoba antara lain:

1. Narkotika (candu, ganja, putau)


2. Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin)

 Proses sosialisasi yang tidak sempurna.

Apabila seseorang dalam kehidupannya mengalami sosialisasi yang tidak sempurna, maka akan
muncul penyimpangan pada perilakunya.

Contohnya: seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya yang banyak
melakukan tidak ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian dan sebagainya.

 Pelacuran

Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan menyerahkan diri kepada umum untuk dapat
melakukan perbuatan sexual dengan mendapatkan upah. Pelacuran lebih disebabkan oleh tidak
masaknya jiwa seseorang atau pola kepribadiannya yang tidak seimbang. Contoh: seseorang
menjadi pelacur karena mengalami masalah (ekonomi, keluarga dsb.)

 Penvimpangan seksual

Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan seseorang. Beberapa jenis penyimpangan
seksual:

 Lesbianisme dan Homosexual


 Sodomi
 Transvestitisme
 Sadisme
 Pedophilia
 Perzinahan
 Kumpul kebo

 Tindak kejahatan/kriminal
Tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, sosial dan agama. Yang termasuk ke dalam
tindak kriminal antara lain: pencurian, penipuan, penganiayaan, pembunuhan, perampokan dan
pemerkosaan.

 Gaya hidup

Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau biasanya.
Penyimpangan ini antara lain:

 Sikap arogansi

Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian, kekuasaan, kekayaan dsb.

 Sikap eksentrik

Perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh, misalnya laki-laki
beranting di telinga, rambut gondrong dsb.

Bagaimana, apakah Anda telah paham seluruh kategori penyimpangan individual? Semoga.
Namun bila ada yang sulit catatlah hal-hal yang belum Anda pahami tersebut sebagai bahan
diskusi atau pertanyaan pada saat tatap muka. Dengan demikian kita bisa melanjutkan belajarnya
dengan bahasan penyimpangan kolektif berikut ini:

Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)

Penyimpangan kolektif yaitu: penyimpangan yang dilakukan secara bersama- sama atau secara
berkelompok. Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara bersama-
sama (kolektif). Mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan
dengan norma masyarakat yang berlaku.

Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman.


Kesatuan dan persatuan dalam kelompok dapat memaksa seseorang ikut dalam kejahatan
kelompok, supaya jangan disingkirkan dari kelompoknya.
Penyimpangan yang dilakukan secara kelompok/kolektif antara lain:

 Kenakalan remaja

Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi,
sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan,
membentuk geng-geng yang membuat onar dsb.

 Tawuran/perkelahian pelajar

Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-
kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan di kota besar. Demikian juga tawuran yang
terjadi antar kelompok/etnis/warga yang akhir-akhir ini sering muncul.

Tujuan perkelahian bukan untuk mencapai nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas
dendam atau pamer kekuatan/unjuk kemampuan.
Penyimpangan kebudayaan

Karena ketidakmampuan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam kepribadian masing-


masing individu dalam kelompok maka dapat terjadi pelanggaran terhadap norma-norma
budayanya.

Contoh: tradisi yang mewajibkan mas kawin yang tinggi dalam masyarakat tradisional
banyak ditentang karena tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman.

Dampak Penyimpangan Sosial

Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu

Seseorang yang melakukan tindak penyimpangan oleh masyarakat akan dicap sebagai
penyimpang (devian). Sebagai tolok ukur menyim- pang atau tidaknya suatu perilaku ditentukan
oleh norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Setiap tindakan yang
bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat akan dianggap sebagai
penyimpangan dan harus ditolak.

Akibat tidak diterimanya/ditolak perilaku individu yang bertentangan dengan nilai dan norma
masyarakat, maka berdampaklah bagi si individu tersebut hal-hal sebagai berikut:

 Terkucil

Umumnya dialami oleh pelaku penyimpangan individual, antara lain pelaku penyalahgunaan
narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal. Pengucilan kepada pelaku
penyimpangan dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan supaya pelaku penyimpangan
menyadari kesalahannya dan tindak penyimpangannya tidak menulari anggota masyarakat yang
lain.

Pengucilan dalam berbagai bidang, antara lain: hukum, adat/budaya dan agama. Pengucilan
secara hukum, melalui penjara, kurungan, dsb. Pengucilan melalui agama, pada agama tertentu
(contohnya: Katolik) ada hak-hak tertentu yang tidak boleh diterima oleh si pelaku
penyimpangan, misalnya tidak boleh menerima sakramen tertentu bilamana seseorang
melakukan tindakan penyimpangan (berdosa).
 Terganggunva perkembangan jiwa

Secara umum pelaku penyimpangan sosial akan tertekan secara psikologis karena ditolak oleh
masyarakat. Baik penyimpangan ringan maupun penyimpangan berat akan berdampak pada
terganggunya perkembangan

mental atau jiwanya, terlebih-lebih pada penyimpangan yang memang diakibatkan dan yang
mempunyai sasaran pada jaringan otaknya, misalnya pada pelaku penyalahgunaan narkoba dan
kelainan seksual.

 Rasa bersalah

Sebagai manusia yang merupakan mahluk yang berakal budi, mustahil seorang pelaku tindak
penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa bersalah bahkan merasa menyesal telah
melanggar nilai-nilai dan norma masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan
muncul karena tindak penyimpangan tersebut telah merugikan orang lain, hilangnya harta benda
bahkan nyawa.

Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok

Seorang pelaku penyimpangan senantiasa berusaha mencari kawan yang sama untuk bergaul
bersama, dengan tujuan supaya mendapatkan ‘teman’. Lama- kelamaan berkumpullah berbagai
individu pelaku penyimpangan menjadi penyimpangan kelompok, akhirnya bermuara kepada
penentangan terhadap norma masyarakat. Dampak yang ditimbulkan selain terhadap individu
juga terhadap kelompok/masyarakat.

Dampak apa saja yang muncul akibat adanya tindak penyimpangan terhadap kelompok
masyarakat? Marilah kita bahas:

 Kriminalitas
Tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain,
sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat.

Contoh: seorang residivis dalam penjara akan mendapatkan kawan sesama penjahat,
sehingga sekeluarnya dari penjara akan membentuk ‘kelompok penjahat’, sehingga dalam
masyarakat muncullah kriminalitas-kriminalitas baru.

 Teraanaaunva keseimbangan sosial

Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku menyimpang itu
merupakan penyimpangan melalui struktur sosial. Karena masyarakat merupakan struktur sosial,
maka tindak penyimpangan pasti akan berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu
keseimbangan sosialnya.

Contoh: pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk dsb.

 Pudarnya nilai dan norma

Karena pelaku penyimpangan tidak mendapatkan sangsi yang tegas dan jelas, maka muncullah
sikap apatis pada pelaksanaan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat. Sehingga nilai dan norma
menjadi pudar kewibawaannya untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat.

Juga karena pengaruh globalisasi di bidang informasi dan hiburan memudahkan masuknya
pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia mampu memudarkan nilai dan
norma, karena tindak penyimpangan sebagai eksesnya.

Contoh: karena pengaruh film-film luar yang mempertontonkan tindak penyimpangan


yang dianggap hal yang wajar disana, akan mampu menimbulkan orang yang tidak
percaya lagi pada nilai dan norma di Indonesia.

Solusi Cara Mengatasi Penyimpangan Sosial


USAHA MENGANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL

Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial

Antisipasi adala usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang
melaui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi.

Jadi sebelum tindak penyimpangan terjadi atau akan terjadi seseorang telah siap dengan berbagai
‘perisai’ untuk menghadapinya.

Upaya mengantisipasi tersebut melalui:

 Penanaman nilai dan norma yang kuat

Penanaman nilai dan norma pada seseorang individu melalui proses sosialisasi. Adapun tujuan
proses sosialisasi antara lain sebagai berikut:

1. pembentukan konsep diri


2. pengembangan keterampilan
3. pengendalian diri
4. pelatihan komunikasi
5. pembiasaan aturan.

Dengan melihat tujuan sosialisasi tersebut jelas ada penanaman nilai dan norma. Apabila tujuan
sosialisasi tersebut terpenuhi pada seseorang individu dengan ideal, niscaya tindak
penyimpangan tidak akan dilakukan oleh si individu tersebut.

 Pelaksanaan Peraturan Yang Konsisten

Segala bentuk peraturan yang dikeluarkan pada hakekatnya adalah usaha mencegah adanya
tindak penyimpangan, sekaligus juga sebagai sarana/alat penindak laku penyimpangan.

Namun apabila peraturan-peraturan yang dikeluarkan tidak konsisten justru akan dapat
menimbulkan tindak
penyimpangan. Apa yang dimaksud dengan konsisten? Konsisten adalah: satu dan lainnya saling
berhubungan dan tidak bertentangan atau apa yang disebut dengan ajeg.
 Berkepribadian Kuat dan Teguh

Apa yang dimaksud dengan Kepribadian? Menurut Theodore M. Newcomb kepribadian adalah:
Kebiasaan, sikap-sikap dan lain-lain, sifat yang khas yang dimiliki seseorang yang berkembang
apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.

Seseorang disebut berkepribadian, apabila seseorang tersebut siap memberi jawaban dan
tanggapan (positif) atas suatu keadaan. Apabila seseorang berkepribadian teguh ia akan
mempunyai sikap yang melatarbelakangi semua tindakannya. Dengan demikian ia akan
mempunyai pola pikir, pola perilaku, pola interaksi yang sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku di masyarakatnya.

 Keluarga

Merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak. Kepribadian
seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam
lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya.

 Lingkungan

Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermain. Lingkungan tempat tinggal juga dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial.

Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalm
melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan2 yang baik maka keadaan ini akan
mempengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial
begitu sebaliknya.

 Media

Media Massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak
terpengaruh akibat media massa adalah apabila kamu ingin menonton acara di televisi pilih acara
yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh tidak baik.
Sebelum kita menemui penyimpangan sosial terjadi dalam masyarakat, secara pribadi individu
hendaklah sudah berupaya mengantisipasinya. Namun, apabila penyimpangan sosial terjadi juga,
kita masing-masing berusaha untuk mengatasinya.

Langkah-langkah apa yang dapat kita lakukan?

 Sanksi yang tegas

Apa itu sanksi? Sanksi yaitu persetujuan atau penolakan terhadap perilaku tertentu. Persetujuan
adalah sanksi positif, sedangkan penolakan adalah sanksi negatif yang mencakup pemulihan
keadaan, pemenuhan keadaan dan hukuman. Sanksi diperlukan untuk menjamin tercapainya
tujuan dan dipatuhinya norma-norma.

Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya mendapatkan sanksi yang tegas, yang berupa
hukuman yang tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku demi pemulihan keadaan
masyarakat untuk tertib dan teratur kembali.

 Penyuluhan – penyuluhan

Melalui jalur penyuluhan, penataran ataupun diskusi-diskusi dapat disampaikan kepada


masyarakat penyadaran kembali pelaksanaan nilai, norma dan peraturan yang berlaku. Kepada
pelaku penyimpangan sosial kesadaran kembali untuk berlaku sesuai dengan nilai, norma dan
peraturan yang berlaku yang telah dilanggarnya,

harus melalui penyuluhan secara terus menerus dan berkesinambungan. Terlebih-lebih pada
pelaku tindak kejahatan/ kriminal. Peran lembaga-lembaga agama, kepolisian, pengadilan,
Lembaga Permasyarakatan (LP) sangat diharapkan untuk mengadakan penyuluhan- penyuluhan
tersebut.

 Rehabilitasi sosial

Untuk mengembalikan peranan dan status pelaku penyimpangan ke dalam masyarakat kembali
seperti keadaan sebelum penyimpangan terjadi, itulah yang dimaksud dengan Rehabilitasi. Panti-
panti rehabilitasi sosial sangat dibutuhkan untuk pelaku penyimpangan tertentu, misalnya Panti
Rehabilitasi Anak Nakal, Pecandu Narkoba, Wanita Tuna Susila dsb.
Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial

Dalam menghadapi baik sebelum maupun sesudah terjadinya penyimpangan sosial kita perlu
bersikap. Sikap-sikap apa saja yang dapat kita perbuat?

 Tidak mudah terpengaruh

Masih ingat dengan kepribadian? Asal kita punya kepribadian yang kuat dan teguh niscaya kita
tidak mudah atau gampang terpengaruh pada hal-hal yang tidak baik atau menyimpang.
Seandainya setiap insan/individu masing-masing mempunyai kepribadian yang matang, maka
pengaruh buruk tidak akan bisa membuatnya berperilaku menyimpang, dunia ini akan damai,
tenang dan tentram. Semoga!

 Berpikir positif (Positive Thinking)

egala sesuatu yang kita pikirkan hendaknya mengenai hal-hal yang baik- baik saja (positif).
Dengan berpikir positif maka kita akan berperilaku dan berbuat hal yang positif pula.
Penyimpangan sosial tidak akan muncul dari individu-individu yang berpikir positif (positive
thinking).

Kepada pelaku tindak penyimpangan kita juga harus mampu menunjukkan sikap positive
thinking, sehingga pelaku penyimpangan tersebut akan mampu dan mau meneladani kita, yang
pada akhirnya dia akan tidak lagi berperilaku menyimpang.

 Menahan diri dari Arogansi dan Sikap Eksentrik

Tanpa adanya kesombongan dan menonjolkan sifat unik/eksentrik kita, maka tindakan/pelaku
penyimpangan tidak akan muncul.

Kenapa? Karena apabila kita memiliki dua sikap tersebut akan menimbulkan tindakan
penyimpangan serta pelaku penyimpang yang lain akan merasa dirinya tersaingi sehingga ia akan
berbuat lagi penyimpangan demi penyimpangan.
Pemahaman usaha mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial telah berakhir. Kami
harap Anda sudah mengerti dan paham betul. Guna lebih memperdalam pemahaman Anda,
marilah kita cari contoh-contoh konkritnya, dari masing-masing upaya mengantisipasi dan
mengatasi penyimpangan sosial dari dalam tabel berikut ini sebelum Anda mengerjakan tugas-
tugas.

TABEL CONTOH DAN BENTUK PENYIMPANGAN DALAM MENGANTISIPASI


DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL

BENTUK
UPAYA HAL CONTOH NYATA
PENYIMPANGAN
a.   penyalahgunaan
a.  dilarang merokok
narkoba
1. Penanaman nilai b.  pendidikan seks
b.   seks pra nikah
dan norma
c.   pendidikan
c.   tindak
agama
kejahatan/kriminal
a.  aturan keluarga
2. Pelaksanaan a. kenakalan remaja,
peraturan yang kriminal
b.  tata tertib sekolah
b.   kenakalan remaja,
c. undana-undana yg perkela- hian pelajar, bolos
konsisten berlaku (mis, UU
no.9 tahun 1976 c.    penyalahgunaan
narkoba
Mengantisipasi
a.   kriminal, penyimpangan
perilaku
a. kebiasaan baik
3. Berkepribadian b.   kenakalan remaja,
b.  sikap terpuji
kuat dan teauh tawuran
c. mandiri
c.    mabuk-mabukan,
phobia
a. dibuang dari adat/ a.   gaya hidup, sosialisasi
keluarga tidak sempurna

1. Sanksi yang tegas b.  dikeluarkan dari b.   kenakalan remaja,


sekolah tawuran

c.  penjara/kurungan c.    kriminal


Mengatasi 2. Penyuluhan- a. penyuluhan a. penyalahgunaan narkoba
narkoba
b.  pembinaan di LP
b.   kriminal
(rutan)
penyuluhan
c.    kenakalan remaja,
c.  diskusi kenakalan
tawuran, mabuk-mabukan
remaja
a. Parmadisiwi,
RSKO a.   penyalahgunaan
narkoba
b.  Panti wanita
3. Rehabilitasi sosial
nakal b.   pelacuran

c.  Panti rehabilitasi c.    kenakalan remaja


anak nakal

Ciri Penyimpangan Sosial


Menurut Paul B. Horton penyimpangan sosial mmepunyai ciri-ciri nya yaitu sebagai berikut:

1. Penyimpangan harus dapat didefinisikan

Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus dapat dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan
diketahui penyebabnya.

2. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak

Perilaku menyimpang tidak selamanya negatif, adakalanya penyimpangan dapat diterima


masyarakat, misalnya wanita karier. Adapun pembunuhan dan perampokan
adalah penyimpangan sosial yang ditolak masyarakat.

3. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak

Semua orang pernah melakukan suatu penyimpangan sosial, tetapi pada batas-batas tertentu yang
sifatnya relatif untuk semua orang. Dikatakan relatif karena perbedaannya hanya pada frekuensi
dan kadar penyimpangan.

Jadi secara umum, penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung relatif. Bahkan orang
yang sudah melakukan penyimpangan mutlak lambat laun harus berkompromi dengan
lingkungannya.
4. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal

Budaya ideal merupakan segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok
masyarakat. Akan tetapi pada suatu kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap
segenap peraturan resmi tersebut karena antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi
kesenjangan. Artinya, peraturan yang sudah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan
kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.

5. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan

Norma penghindaran ialah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan
mereka, tanpa harus menentang suatu nilai-nilai tata kelakukan secara terbuka.Jadi norma-norma
penghindaran adalah bentuk penyimpangan perilaku yang sifatnya setengah melembaga.

6. Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan)

Penyimpangan sosial tidak selamanya menjadi ancaman karena kadang-kadang bisa dianggap
sebagai alat pemikiran stabilitas sosial.

Jenis Penyimpangan Sosial


1. Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial Berdasarkan Kekerapananya

 Penyimpangan Sosial Primer: yaitu penyimpangan yang sifatnya sementara (temporer).


Orang yang melakukannya masih tetap bisa diterima oleh kelompok sosialnya karena
tidak terus menerus melanggar aturan. Seperti biasanya melanggar rambu lalu lintas atau
pernah meminum minuman keras di suatu pesta.

 Penyimapangan Sosial Sekunder: yaitu penyimpangan sosial yang dilakukan oleh


pelakunya secara terus menerus meskipun sudah diberikan sanksi-sanksi. Oleh sebab itu,
setiap pelaku secara umum dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Seperti,
seseorang yang setiap hari minum minuman keras, siswa SMA/MA yang terus
menyontek teman kelasnya.

2. Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial Berdasarkan Jumlah Orang Yang Terlibat


 Penyimpangan Individu: yaitu suatu penyimpangan yang dilakukan sendiri tanpa dengan
orang lain. Hanya satu individu saja yang melakukan belawanan dengan norma-norma
yang berlaku.

 Penyimpangan Kelompok: yaitu suatu penyimpangan yang terjadi bila individu perilaku


menyimpang tersebut dilakukan secara bersama-sama di suatu kelompok tertentu.

3. Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial Berdasarkan Sifatnya

 Penyimpangan Bersifat Negatif: yaitu suatu penyimpangan sosial yang berwujud dari
tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan tercela karena tidak sesuai
dengan norma-norma yang berlaku.

 Penyimpangan Bersifat Positif: yaitu suatu penyimpangan sosial yang


mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena dianggap ideal dalam
masyarakat.

Contoh Penyimpangan Sosial


Tindakan kriminal

Kriminalitas yaitu bagian yang tidak bisa terpisahkan dari masyarakat. Semakin hari semakin
meningkat, baik dari segi kualitas ataupun dari segi kuantitasnya. Kriminalitas sebenarnya bukan
semata-mata bawaan dari sejak lahir, melainkan dapat terjadi karena sifatnya kondisional.

Kondisi yang mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal yaitu sebagai berikut :

 Keadaan ekonomi nya yang tidak teratur


 Karna tingginya angka pengangguran
 Karena timbulnya kecemburuan sosial
 Karena rasa ingin cepat menyelesaikan masalah

Anda mungkin juga menyukai