15 Nov 2020
15 Nov 2020
Pasien datang dengan keluhan sesak disertai nyeri dada sejak ± 1 hari SMRS. Sesak diakui
terjadi tiba-tiba dan semakin memberat meskipun sedang istirahat. Nyeri dada diakui pasien
tidak tembus ke belakang ataupun menjalar ke bagian lain. Mual (-), muntah (-), nyeri perut (-).
BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat penyakit dahulu: disangkal
Pemeriksaan Sistem:
- Kepala: conjungiva anemis (-/-), slera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)
- Leher: tidak teraba pembesaran KGB
- Dada: SDV (+/+); ronkhi (-/-); wheezing (-/-), BJ I & II normal, gallop (-), murmur (-)
- Perut: supel, bising usus (+) dbn, nyeri tekan abdomen (-)
- Anggota gerak: akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium:
- Hb: 15,3 g/dl
- Leukosit: 16.600/μl
- Hematokrit: 44%
- Eritrosit: 5,3 x 106 / μl
- Trombosit: 250.000/μl
- MCH: 29 pg
- MCHC: 35g/dl
- MCV: 84 fl
- Eosinofil: 0,60
- Basofil: 0,10
- Netrofil: 72,90
- Limfosit: 13,70
- Monosit: 12,70
- GDS: 127 mg/dl
- Ureum: 36 mg/dl
- Creatinin: 1,15 mg/dl
- SGOT: 143 U/L
- SGPT: 51 U/L
- HbsAg: non-reaktif
- Kalium: 4,1 mmol/L
- Natrium: 132 mmol/L
- Chlorida: 110 mmol/L
EKG:
Old Infark miokard, LAD
Diagnosa:
Observasi chest pain, kolik abdomen
Penatalaksanaan:
Tatalaksana di IGD:
- Oksigenasi dengan nasal kanul 3 lpm
- Infus asering 15 tpm
- Injeksi furosemid 1 amp
- Injeksi ranitidine 50 mg
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan demam sejak 2 hari SMRS. Demam sempat turun
setelah minum obat tapi kemudian naik lagi. Keluhan juga disertai adanya kejang sejak ± 15
menit SMRS. Kejang di seluruh tubuh disertai kaku dan mata mendelik keatas. Pasien sempat
kejang lagi saat di IGD selama ± 5 menit. Kejang berupa kaku di seluruh tubuh dan mata
mendelik keatas. Mencret (-).
Obat yang dikonsumsi: Paracetemol 3 x ¾ cth
Pemeriksan Tanda Vital:
- Kesadaran: compos mentis GCS: E4M6V5
- Nadi: 110 x/menit
- RR: 30x/menit
- Suhu: 37,4 C
Pemeriksaan Sistem:
- Kepala: conjungiva anemis (-/-), slera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)
- Leher: tidak teraba pembesaran KGB
- Dada: SDV (+/+); ronkhi (-/-); wheezing (-/-), BJ I & II normal, gallop (-), murmur (-)
- Perut: supel, bising usus (+) dbn, nyeri tekan abdomen (-)
- Anggota gerak: akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium:
- Hb: 14,0 g/dl
- Leukosit: 10.100/μl
- Hematokrit: 40%
- Eritrosit: 5,2 x 106 / μl
- Trombosit: 217.000/μl
- MCH: 27 pg
- MCHC: 35 g/dl
- MCV: 75 fl
- Eosinofil: 0,10
- Basofil: 0,30
- Netrofil: 42,00
- Limfosit: 46,50
- Monosit: 11,10
- GDS: 104 mg/dl
Diagnosa:
Kejang Demam Kompleks
Penatalaksanaan:
Tatalaksana di IGD:
- Diazepam suppositoria 5 mg
- IVFD D5 1/4 NS 35 tpm (mikro)
Tatalaksana Selanjutnya:
- IVFD D5 1/4 NS 35 tpm (mikro)
- Injeksi paracetamol 3 x 100 mg
- Injeksi diazepam ½ amp (jika kejang)
28 Juni 2020
Pasien datang ke IGD setelah tersiram air panas ± 15 menit SMRS. Air panas terkena pada paha
sebelah kanan bagian belakang. Nyeri kaki (+). Pasien mengaku luka sudah diberikan
penanganan dengan pasta gigi oleh pasien.
Pemeriksaan Sistem:
- Kepala: conjungiva anemis (-/-), slera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)
- Leher: tidak teraba pembesaran KGB
- Dada: SDV (+/+); ronkhi (-/-); wheezing (-/-), BJ I & II normal, gallop (-), murmur (-)
- Perut: supel, bising usus (+) dbn, nyeri tekan abdomen (-)
- Anggota gerak: akral hangat, CRT < 2 detik
- Skala nyeri: VAS 8
Status Lokalis:
A/r femoralis posterior dextra: terdapat luka terbuka ukuran 15 cm x 10 cm, dasar dermis,
warna lebih terang dari sekitar, luka bersih.
Diagnosa:
Luka bakar derajat I a/r femoralis posterior dextra
Penatalaksanaan:
Tatalaksana di IGD:
- GV luka
- Burnazine (silver sulfadiazine) applic part dol
Tatalaksana Selanjutnya:
- Amoxicillin 3 x 500 mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
28 Juni 2020
Pasien datang post KLL kecelakaan motor tunggal ± 3 jam SMRS. Nyeri kepala (-), mual (-),
muntah (-), pingsan (-). Perdarahan pada bibi bagian atas (+). Pasien mengaku sudah berobat ke
bidan puskesmas dan kemudian disarankan ke RS. Nyeri pada mulut (+)
Riwayat penyakit: Asma
Obat yang rutin dikonsumsi: salbutamol
Pemeriksaan Sistem:
- Kepala: conjungiva anemis (-/-), slera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)
- Leher: tidak teraba pembesaran KGB
- Dada: SDV (+/+); ronkhi (-/-); wheezing (-/-), BJ I & II normal, gallop (-), murmur (-)
- Perut: supel, bising usus (+) dbn, nyeri tekan abdomen (-)
- Anggota gerak: akral hangat, CRT < 2 detik
- Skala nyeri: VAS 7
Status Lokalis:
A/r Labia Oris Superior: terdapat vulnus laceratum uk. 3 cm x 2 cm, dasar dermis, perdarahan
aktif (+), luka kotor (+)
Diagnosa:
Vulnus laceratum a/r labia oris superior
Penatalaksanaan:
Tatalaksana di IGD:
- Hecting
- GV luka
Tatalaksana Selanjutnya:
- Amoxicillin 3 x 500 mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
29 Juni 2020
Pasien baru datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1 hari SMRS. Pusing dirasakan tiba-
tiba dan semakin memberat sehingga pasien tidak bisa beraktivitas. Mual (+), muntah (+)
sebanyak 2 kali, isi makanan dan cairan. Demam (-), gangguan pendengaran (-). BAK dan BAB
masih normal.
Pemeriksaan Sistem:
- Kepala: conjungiva anemis (-/-), slera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)
- Leher: tidak teraba pembesaran KGB
- Dada: SDV (+/+); ronkhi (-/-); wheezing (-/-), BJ I & II normal, gallop (-), murmur (-)
- Perut: supel, bising usus (+) dbn, nyeri tekan abdomen (-)
- Anggota gerak: akral hangat, CRT < 2 detik
Diagnosa:
Vertigo
Penatalaksanaan:
Tatalaksana di IGD:
- Injeksi diphenhydramine 1 ampul
- Injeksi ondansentron 4 mg
Tatalaksana Selanjutnya:
- Dimenhidrinat 3 x 50mg
- Domperidon 3 x 10 mg
- Sucralfat 3 x 2 cth
29 Juni 2020
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak ± 3 hari SMRS. Nyeri dirasakan
seperti tertekan beban berat dan terasa tidak nyaman. Nyeri semakin memberat sejak 1 hari
terakhir hingga sulit beraktivitas. Mual (+), muntah (+) sejak tadi pagi sebanyak 2 kali, isi cairan.
Demam (-). BAK tidak lancer sejak 1 hari terakhir, terasa seperti anyang-anyangan. Rasa
berpasir, panas saat BAK disangkal. BAK warna kuning pekat, darah (-). Pasien punya kebiasaan
kurang minum air putih
Pemeriksaan Sistem:
- Kepala: conjungiva anemis (-/-), slera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)
- Leher: tidak teraba pembesaran KGB
- Dada: SDV (+/+); ronkhi (-/-); wheezing (-/-), BJ I & II normal, gallop (-), murmur (-)
- Perut: supel, bising usus (+) dbn, nyeri tekan abdomen (+), CVA (+/-)
- Anggota gerak: akral hangat, CRT < 2 detik
- Skala nyeri: VAS: 8
Diagnosa:
Kolik renal dextra e.c. suspek ISK
Penatalaksanaan:
Tatalaksana di IGD:
- Injeksi ketorolac 30 mg
- Injeksi ranitidin 50 mg
01 Juli 2020
Pasien baru post KLL ± 10 menit SMRS. Pasien sedang mengendarai motor, lalu tiba-tiba ada
sepeda dan mobil dari sisi sebelah kanan dari arah yang sama. Pasien mencoba untuk
menghindar dengan mengarahkan motor yang dikendarainya kea rah sebelah kiri. Pasien
kemudian terjatuh, dengan sisi sebelah kanan dan mengenai aspal.
Pemeriksaan Sistem:
- Kepala: conjungiva anemis (-/-), slera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)
- Leher: tidak teraba pembesaran KGB
- Dada: SDV (+/+); ronkhi (-/-); wheezing (-/-), BJ I & II normal, gallop (-), murmur (-)
- Perut: supel, bising usus (+) dbn, nyeri tekan abdomen (-)
- Anggota gerak: akral hangat, CRT < 2 detik
- Skala nyeri: VAS: 7
Status Lokalis:
A/r olecranon dextra: terdapat vulnus ekskoriatum uk. 3 cm x 3 cm, luka bersih, dasar dermis,
ROM dbn.
A/r gastrocnemius sinistra: terdapat vulnus ekskoriatum, uk. 1 cm x 1 cm, luka bersih, dasar
dermis
Diagnosa:
Vulnus Ekskoriatum Multiple
Penatalaksanaan:
Tatalaksana di IGD:
- Rawat luka