Anda di halaman 1dari 1

~ Cerdasnya pemikiran Ummu Salamah”~

Hindun binti Abu Ummayah Al-Makhzumi merupakan nama asli dari Ummu Salamah. Ia adalah
salah seorang istri Rasulullah SAW yang cerdas, bijaksana, berani, dan penuh kasih. Setitik kisah
mengenai latar belakang Ummu Salamah. Sebelum menjadi Ummul Mukminin, Ummu Salamah
merupakan istri dari Abdullah bin Abdul Asad bin Makhzum al-Quraisy atau akrab dikenal dengan nama
Abu Salamah. Selama menjalani rumah tangga dengan Abu Salamah, tentu banyak kisah suka dan duka
mereka lalui. Pada tahun 2H, tanpa disangka terjadilah Perang Badar yang bermula ketika Rasulullah
mengajak para sahabat untuk mencegat kafilah Abu Sufyan. Abu Salamah turut serta dalam peperangan
ini, hingga menyebabkan ia wafat pada Jumadil Akhir tahun 3H (Ibnu al-Atsir:Asad al-Ghabah,3/190).

Sepeninggal Abu Salamah, banyak tokoh islam yang hendak meminangnya namun ditolak.
Hingga Rasulullah datang ke rumah Ummu Salamah dan menyampaikan niat bahwa Rasulullah ingin
meminangnya. Ia khawatir dan merasa tidak layak jika bersanding dengan Rasulullah. Namun Rasulullah
meyakinkannya seraya berkata “Yang engkau sebut berupa kecemburuan, Allah akan menghilangkan hal
itu darimu. Tentang umurmu, aku pun telah berumur sebagaimana engkau. Dan tentang anak-anakmu,
anak-anakmu juga anak-anakku.” Ummu Salamah pun menikah dengan Rasulullah.

Sebenarnya banyak sekali kisah Ummu Salamah yang dapat kita tauladani sebagai akhwat. Salah
satunya adalah bagaimana kecerdasan berpikir Ummu Salamah ketika menyampaikan gagasannya
kepada Rasulullah terkait hasil dari Perjanjian Hudaibiyah. Kala itu, Rasulullah berseru kepada para
sahabat untuk menyembelih hewan kurban dan menggunduli kepala mereka. Namun, tidak ada
seorangpun sahabat yang melakukan hal tersebut hingga Rasulullah mengulangi perintah itu sebanyak
3kali. Hal ini karena para sahabat masi berharap Rasulullah dapat merubah keputusan yang ada pada
Perjanjian itu. Melihatnya Rasulullah pun masuk ke tenda menemui istrinya dan menceritakan kejadian
itu. Ummu Salamah menaggapinya dengan berkata “Wahai Nabi Allah kalau Anda mau, keluarlah tanpa
berbicara dengan seorang pun dari mereka. Kemudian sembelihlah hewan Anda. Panggil tukang cukur
Anda, dan cukurlah rambut Anda”. Rasulullah keluar dari tenda tanpa berbicara dan melakukan apa
yang dianjurkan oleh Ummu Salamah. Beliau menyembelih hewan, memanggil tukang cukur dan
mencukur rambutnya. Melihat ini para sahabatpun sadar bahwa keputusan Rasululah tak lagi berubah
dan melakukan hal yang sama seperti apa yang diserukan Rasulullah sebelumnya.

Subhanallah.. betapa benarnya pandangan Ummu Salamah akan kejadian hal tersebut. Semoga Allah
Meridhai kita untuk dapat mengambil teladan dari Ummu Salamah.. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai