ETIS
PENDAHULUAN
Motivasi
Harus ditumbuhkan pada semua pihak baik pengusaha,
karyawan dan mahasiswa untuk peka terhadap etika dan
tanggung jawab sosial mereka.
Etika Intuisi
Lakukan apa yang “firasat anda” katakan untuk
anda lakukan.
Imperatif Kategoris
Jangan mengadopsi prinsip-prinsip tindakan,
kecuali prinsip tersebut dapat tanpa adanya
inkonsistensi, diadopsi oleh orang lain.
Aturan Praktis Utk Pengambilan Keputusan Etis
Etika Profesi
Lakukan hanya apa yang bisa anda jelaskan di
depan komite dari rekan-rekan profesional anda.
Prinsip Utilitarian
Lakukan “yang terbaik untuk jumlah terbesar”
Prinsip Kebajikan
Lakukan apa yang menunjukkan kebajikan yang
diharapkan.
Kepentingan Dasar Bagi Para Stakeholder
Kesejahteraan
Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan lebih
banyak keuntungan dari pada biaya.
Keadilan
Distribusi manfaat dan beban harus berimbang.
Hak
Keputusan yang diusulkan tidak boleh melanggar hak
pemangku kepentingan dan pembuat keputusan.
Sifat Kebajikan
Keputusan yang diusulkan harus menunjukkan kebajikan
seperti yang diharapkan.
Penilaian Dampak Bagi Stakeholder
Dampak yang dapat dikuantifikasi
Hanya laba atau Rugi
Analisis biaya manfaat (ABM)
Analisis resiko manfaat (RBA)
ABM atau RBA ditambah peringkat
stakeholder.
Penilaian Dampak Bagi Stakeholder
Penilaian Dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan
Keadilan di antara para stakeholder
Hak stakeholder
Kehidupan
Kesehatan dan keselamatan
Perlakuan adil
Penggunaan hati nurani
Harga diri dan privasi
Kebebasan berbicara
Pendekatan Tradisional dlm Peng. Keputusan Etis
Pendekatan 5 – pertanyaan
Apakah keputusan itu
Menguntungkan?
Sah dimata hukum?
Adil?
Benar?
Mendukung pembangunan berkelanjutan lebih
lanjut?
Pendekatan Tradisional dlm Peng. Keputusan Etis
Masalah bersama
Mengembangkan aksi yang lebih etis
Permasalahan dlm Pengambilan Keputusan Etis
Kekeliruan umum dalam pengambilan keputusan etis
1) Menyetujui budaya perusahaan yang tidak etis
2) Salah menafsirkan harapan masyarakat
3) Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan dampak
pada pemegang saham
4) Berfokus hanya pada legalitas
5) Batas keberimbangan
6) Batas untuk meneliti hak
7) Konflik kepentingan