Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYULUHAN ALAT KOTRASEPSI KELUARGA BERENCANA


DI RUANG KIA PUSKESMAS REUBEE
KECAMATAN DELIMA KABUPATEN PIDIE

A. Latar Belakang
keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015).
Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan
(laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih
organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan
perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini
pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan reproduksinya
yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehingga
jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan
kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang (Manuaba, 2015).
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama
dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat, yaitu dari 238,5 juta pada
tahun 2010 menjadi 305,6 juta pada tahun 2035. Sesuai dengan amanat
UndangUndang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga,penduduk harus menjadi titik sentral dalam
pembangunan berkelanjutan di Indonesia.Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan terencana di segala bidang untukmenciptakan perbandingan
ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dandaya
tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi mendatang,
sehingga menunjang kehidupan bangsa (BKKBN, 2017).
Melihat hal tersebut, sudah lama Pemerintah mencanangkansebuah
program untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, yaitu program
Keluarga
Berencana (KB). Di Indonesia, program KB pertama kali ditetapkan sebagai
program pemerintah pada tanggal 29 Juni. Sejalan dengan meningkatnya
jumlah penduduk Indonesia serta tingginyaangka kematian ibu dan kebutuhan
kesehatan reproduksi, program KB digunakan sebagaisalah satu cara untuk
menekan pertumbuhan jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatanibu
dan anak (Kemenkes, 2014).
Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan sebagai mahasiswa
Kepaniteraan Klinik Keperawatan Senior (K3S) ketika paraktik atau dinas di
ruang KIA di Puskesmas Reubee saya mendapatkan sepasang keluarga yang
akan memasang alat kontrasepsi tetapi pasangan ini kurang tahu alat
kontrasepsi apa yang baik dan aman untuk digunakan. Sehingga penulis
berkeinginan memberikan penyuluhan terkait dengan Keluarga Berencana
(KB) di wilayah kerja Puskesma Reubee kecamatan Delima kabupaten Pidie.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan pasangan usia subur atau keluarga
berencana (KB) mengenai pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui apa itu KB
2) Untuk mengetahui cara memilih metode kontrasepsi
3) Untuk mengetahui macam-macam alat kontrasepsi

C. Rencana Kegiatan
1. Nama Kegiatan : Penyuluhan Keluarga Berencana (KB)
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab, dan Diskusi
3. Media : Leaflet dan Booklet
4. Hari/Tanggal : Jumat, 16 Oktober 2020
5. Pukul : 11.00 WIB s/d selesai
6. Tempat : Puskesmas Reubee
D. Strategi Pelaksanaan
Kegiatan Peserta Metode dan
no waktu
penyuluhan penyuluhan Tanya jawab
1 11.00- Pembukaan: 1. Menjawab Ceramah dan
11.03 1. Memberikan salam Tanya jawab
salam 2. Mendengarkan
2. Memeperkenal dan
kan diri berpartisipasi
3. Menjelaskan aktif dan
tujuan memperhatikan
penyuluhan
dan pokok
materi yang
akan
diasampaiakan
2 11.04- Pelaksanaan: 1. Mendengarkan Berdiskusi,
11.15 1. Menjelaskan 2. Memperhatikan dan Tanya
tentang jawab
pnegertian KB
2. Menjelaskan
tentang cara
memilih
metode
kontrasepsi
3. Menjelaskan
tentang
macam-
macam alat
kontrasepsi
3 11.16- Penutup: 1. Menanyakan -
11.25 1. Menyampaika hal yang
n kesempatan belum jelas
bertanya 2. Mengucapkan
2. Mengevaluasi salam dan
kembali materi menjawab
yang salam
disampaiakan
3. Menyampaika
n terima kasih
atas waktu
kehadiran
klien

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Memberitahukan apa itu KB dan kontrasepsi pada klien
b. Adanya kesiapan dan partisipasi dari klien
c. Media dan peralatan sudah tersedia
d. Tempat kegiatan sesuai dengan rencana
e. Waktu yang dipergunakan sesuai dengan yang direncanakan
2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa dan pasien berperan aktif
b. Kegiatan berlangsung dengan lancer
c. Kegiatan selesai sesuai dengan perencanaan
3. Evaluasi Hasil
a. 70% pasien dapat menyebutkan kembali pengertian KB
b. 70% pasien dapat menyebutkan kembali pengertian kontrasepsi
c. 70% pasien dapat menyebutkan kembali macam-macam alat
kontrasepsi

DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Cetakan ke-5. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.

BKKBN. 2017. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009


tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Indonesia: BKKBN.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Analisis Keluarga Berencana.


Jakarta: Pusdatin.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2015. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Materi : Keluarga Berencana (KB)


Pokok Pembahasan : Penyuluhan tentang KB
Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Oktober 2020
Waktu Pertemuan : 25 Menit
Tempat : Ruang KIA puskesmas Reubee
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan pasangan usia subur atau keluarga
berencana (KB) mengenai pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui apa itu KB
2) Untuk mengetahui cara memilih metode kontrasepsi
3) Untuk mengetahui macam-macam alat kontrasepsi

B. Metode
Diskusi, dan Tanya jawab

C. Materi
Terlampir

D. Media
1. Materi
2. Leaflet
3. Booklet

E. Rencana Kegiatan
n wakt Kegiatan Peserta Metode
o u penyuluhan penyuluhan dan Tanya
jawab
1 11.00- Pembukaan: 1. Menjawab Ceramah
11.03 1. Memberikan salam dan Tanya
salam 2. Mendengarkan jawab
2. Memeperkenalkan dan
diri berpartisipasi
3. Menjelaskan aktif dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
dan pokok materi
yang akan
diasampaiakan
2 11.04- Pelaksanaan: 1. Mendengarkan Berdiskusi,
11.15 1. Menjelaskan 2. Memperhatikan dan Tanya
tentang pnegertian jawab
KB
2. Menjelaskan
tentang cara
memilih metode
kontrasepsi
3. Menjelaskan
tentang macam-
macam alat
kontrasepsi
3 11.16- Penutup: 1. Menanyakan - -
11.25 1. Menyampaikan hal yang
kesempatan belum jelas
bertanya 2. Mengucapkan
2. Mengevaluasi salam dan
kembali materi menjawab
yang salam
disampaiakan
3. Menyampaikan
terima kasih atas
waktu kehadiran
klien

F. Evaluasi
1. 70% pasien dapat menyebutkan kembali pengertian KB
2. 70% pasien dapat menyebutkan kembali pengertian kontrasepsi
3. 70% pasien dapat menyebutkan kembali macam-macam alat kontrasepsi
MATERI PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA (KB)

A. Pengertian
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan
(Sulistyawati, 2013).
keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hakreproduksi untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas(BKKBN, 2015).
Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan
(laki-laki dan perempuan) sudah cukup matangdalam segala hal terlebih
organ reproduksinya sudah berfungsidengan baik. Ini dibedakan dengan
perempuan usia subur yangberstatus janda atau cerai. Pada masa ini pasangan
usia subur harusdapat menjaga dan memanfaatkan reproduksinya yaitu
menekanangka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehinggajumlah
dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untukmeningkatkan kualitas
reproduksi dan kualitas generasiyang akan datang (Manuaba, 2015).
Kontrasepsi adalah pencegaha terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yangtelah dibuahi ke
dinding rahim (Nugroho,Taufan.dkk, 2014).

B. Memilih Metode Kontrasepsi


Menurut Hartanto (2015), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah
kontrasepsiyang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Aman atau tidak berbahaya
2. Dapat diandalkan
3. Sederhana
4. Murah
5. Dapat diterima oleh orang banyak
6. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).
Menurut Hartanto (2015), faktor-faktor dalam memilih metode
kontrasepsi yaitu:
1. Faktor pasangan
a. Umur
b. Gaya hidup
c. Frekuensi senggama
d. Jumlah keluarga yang diinginkan
e. Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu
f. Sikap kewanitaan
g. Sikap kepriaan.
2. Faktor kesehatan
a. Status kesehatan
b. Riwayat haid
c. Riwayat keluarga
d. Pemeriksaan fisik
e. Pemeriksaan panggul.

C. Macam-macam Kontrasepsi
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat.Metode
kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi(MAL),
Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks,Metode
Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antarasuhu basal
dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi sederhanadengan alat
yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida(Handayani, 2010).
2. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu
kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik)
danyang hanya berisi progesteron saja. Kontrasepsi hormonal
kombinasiterdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi
hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant
(Handayani,2010).
3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu
AKDR yang mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) danyang
tidak mengandung hormon (Handayani, 2010).
4. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode
Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW
seringdikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah
memotongatau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah
pertemuanantara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal
dengan namavasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat
saluran vas deferenssehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau
ejakulasi (Handayani,2010).

D. Macam-Macam Kontrasepsi
Menurut (Atikah proverawati, 2010)Macam-macam kontrasepsi dapat
dibedakan menjadi :
1. Pil KB, Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pilatau
tablet yang berisi gabungan hormon estrogen danprogesteron (Pil
Kombinasi) atau hanya terdiri dari hormone progesteron saja (Mini Pil).
Cara kerja pil KB menekan ovulasiuntuk mencegah lepasnya sel telur
wanita dari indung telur,mengentalkan lendir mulut rahim sehingga
sperma sukar untukmasuk kedalam rahim, dan menipiskan lapisan
endometrium.Mini pil dapat dikonsumsi saat menyusui. Efektifitas pil
sangattinggi, angka kegagalannya berkisar 1-8% untuk pil kombinasi,dan
3-10% untuk mini pil. Efek sampingnya dapat gangguan siklus haid,
tekanan darah tinggi, kenaikan berat badan, jerawat dan bercak bercak
coklat pada wajah.
2. Suntik KB, Suntik KB ada dua jenis yaitu, suntik KB 1 bulan(cyclofem)
dan suntik KB 3 bulan (DMPA). Cara kerjanya samadengan pil KB. Efek
sampingnya dapat terjadi gangguan haid, depresi,keputihan, jerawat,
perubahan berat badan, pemakaian jangka panjangbisa terjadi penurunan
libido, dan densitas tulang.
3. Implant, implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawahkulit,
biasanya dilengan atas. Cara kerjanya sama dengan pil,
implantmengandung levonogestrel. Keuntungan dari metode implant ini
antaralain tahan sampai 5 tahun, kesuburan akan kembali segera
setelahpengangkatan. Efektifitasnya sangat tinggi, angka kegagalannya
1-3%.
4. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / IUD AKDR adalah
alatkontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
bentuknyabermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethyline), ada yang
dililittembaga (Cu), dililit tembaga bercampur perak (Ag) dan ada pula
yangbatangnya hanya berisi hormon progesteron. Cara
kerjanya,meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu
blastokistasampai ke rahim endometrium belum siap menerima
nidasi,menimbulkan reaksi mikro infeksi sehingga terjadi penumpukan
seldarah putih yang melarutkan blastokista, dan lilitan
logammenyebabkan reaksi anti fertilitas. Efektifitasnya tinggi,
angkakegagalannya 1%.
5. Kondom, kondom merupakan selubung/sarung karet tipis yangdipasang
pada penis sebagai tempat penampungan spermayang dikeluarkan pria
pada saat senggama sehingga tidaktercurah pada vagina. Cara kerja
kondom yaitu mencegahpertemuan ovum dan sperma atau mencegah
spermatozoamencapai saluran genital wanita.
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Cetakan ke-5. Jakarta:


Pustaka Sinar Harapan.

Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:


Pustaka Rihama.

Hartanto, H. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar


Harapan.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2015. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Nugroho, Taufan., dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Proverawati Atikah, dkk. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta:


Numed.

Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba


Medika.

Anda mungkin juga menyukai