Anda di halaman 1dari 5

Hasil diskusi kelompok 12

Mata Kuliah Landasan dan problematika pembelajaran biologi


Pertemuaan ke- 12
Hari/tanggal Senin, 28 Desember 2020
Topik MODALITAS MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN DAN KESULITAN
SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS/BIOLOGI
pemateri ADE AYU CHUSNUL M. 200341862534
ARIADNA SAFITRI 200341864460
DESI INDAH SARI 200341862522
SITI MARIROTUZ ZAHRO 200341862521
Moderator Lianto 200341862519
Maria Rosalia ijung Anggur 200341862516

Pertnyaan

1. Yolanda H.I Pakereng/200341864468

Apa strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kecerdasan linguistik,
kecerdasan logika-matematis, kecerdasan spasial-visual, kecerdasan kinestetis-jasmani,
kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis,
dan kecerdasan eksistensial? Mohon kelompok berikan contoh strategi dari masing2 kecerdasan
tersebut.
Jawaban Pemateri
Ariadna Safitri 200341864460
Pengembangan kecerdasan majemuk ini telah diterapkan pada sekolah2 yaitu pada saat
peminatan atau kegiatan ekstrakurikuler. sehingga siswa bisa memilih kegiatan yg sesuai dengan
keinginan dan passionnya mba.
Desi Indah Sari /200341862522
a) Kecerdasan linguistik, dengan metode bercerita, dimana siswa diajak menyenangi dan
mencintai bahasa, dimana siswa dapat menikmati suara dari kata kata, menghargai dan
memakai kekuatan dengan penuh tanggungjawab.
b) Kecerdasarn logika-matematis, dengan cara mencari analogi masalah yang dipecahkan,
memilah suatu masalah, mengusulkan solusi dan menemukan masalah yang dihadapi
kemudian memecahkannya, dan penalaran ilmiah mendukung seseorang untuk
melakukan riset
c) kecerdasan spasial-visual, dengan cara siswa diminta untuk memejamkan dan
membayangkan apa yang mereka baca atau pelajari. Kemudian, mereka menggambarkan
pengalaman mereka, penggunaan beragam alat tulis untuk memberi kode tertentu pada
poin kunci. Penggunaan warna untuk memberikan penekanan pada pola, peraturan, atau
klasifikasi selama proses belajar mengajar.
d) kecerdasan kinestetis-jasmani, Bisa menggunakan metode bermain peran dalam
pembelajaran biologi.
e) kecerdasan musikal, guru dapat menyanyikan lagu sederhana yang berkaitan dengan
materi
f) kecerdasan interpersonal, pembelajaran dapat di lakukan dengan kerja kelompok,
mengajari teman sekelas, curah pendapat dalam kelompok, berbagi dengan teman
sekelas, dan pertemuan sosial sebagai sarana belajar.
g) kecerdasan intrapersonal, dengan cara evaluasi dan pengembangan diri siswa. Siswa
diarahkan untuk menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri (problem solving)
sehingga siswa dapat mengetahui keadaan yang dapat membuatnya nyaman.
h) kecerdasan naturalis, dapat dilakukan dengan menerapkan rasa cinta lingkungan dengan
tidak menyakiti hewan, merawat tanaman, berhemat air, membuang sampah pada
tempatnya, dan kegiatan lain yang dapat diterapkan di sekolah

Siti Marirotuz Zahro' (200341862521)

Kecerdasan linguistik bisa dikembangkan melalui kegiatan bercerita maupun tukar gagasan.
Kalkulasi dan kuantifikasi dapat diterapkan untuk mengembangkan kecerdasan logika-matematis.
Sedangkan untuk kecerdasan spasi-visual dapat dikembangkan melalui kegiatan yang berhubungan
dengan gambar dan warna. Kegiatan menari dan olahraga dapat dikembangkan untuk kecerdasan
kinestetis-jasmani. Musik sebagai iringan kegiatan menari merupakan instrument dalam
kecerdasan musikal. Untuk mengembangkan kecerdasan musikal dapat melalui kegiatan menyanyi
diawal pembelajaran (apersepsi), selain untuk mengajarkan materi pembelajaran, kegiatan ini juga
dapat meningkatkan antusias siswa. Kecerdasan interpersonal dapat dikembangkan dengan diskusi
kelompok dimana siswa bertukar pikiran untuk membangun sebuah kesimpulan. Kegiatan ini juga
dapat mengembangkan kecerdasan linguistik karena berkaitan dengan bahasa. Siswa yang percaya
diri dalam menyampaikan gagasannya berarti memiliki kecerdasan interpersonal yang baik, dimana
siswa tersebut mampu mengenali kelebihan dirinya sendiri dan percaya akan potensinya.
Kecerdasan intrapersonal dapat dikembangkan melalui kegiatan yang membantu anak mengenal
dirinya secara mandalam. Hal yang bisa dilakukan guru adalah dengan memberikan tauladan yang
baik kepada siswa, serta membangun lingkungan yang kondusif bagi perkembangan karakter siswa.
Banyak-banyak mmbaca buku agama, filsafat, dan buku-buku rohani dapat membantu
mengembangkan kecerdasan eksistensial. Kecerdasan natural dapat dikembangkan dengan
kegiatan yang melibatkan pengamatan terhadap alam sekitar.

Tambahan

Yulista Trias R. 20024862506

Untuk melihat potensi kecerdasan majemuk dari siswa, Guru harus memperkenalkan banyak hal
kepada siswa. Menggunakan variasi media atau metode agar semua aspek kecerdasan siswa
berkembang. Langkah tersebut juga merupakan bentuk stimulasi awal pada setiap aspek
kecerdasan. Kemudian, observasi bagaimana siswa merespons stimulasi tersebut. Jika siswa
menaruh minat pada satu media atau metode tertentu, kemudian eksplorasi lebih jauh
kesukaannya. Lalu, gunakan variasi yang siswa sukai untuk membantu mengembangkan aspek
kecerdasan lainnya.

2. wa ode nurhawa/200341862515
Bagaimana cara guru agar potensi siswa berkembang maksimal seperti kita ketahui bahwa setiap
siswa memiliki iintelegensi yg berbeda-beda.
Jawaban Pemateri
Ariadna Safitri 200341864460
Menurut Oemar Hamalik (2012: 186-192) cara-cara melayani perbedaan individual adalah
sebagaiberikut: akselerasi dan program tambahan, pengajaran individual, pengajaran unit, kelas
khusus bagi siswa yang cerdas, kelas remidi bagi para siswa yang lamban, pengelompokan
berdasarkan abilitas, pengelompokan informal (kelompok kecil dalam kelas), supervisi periode
individualisasi, memperkaya dan memperluas kurikulum, pelajaran pilihan (selective subjects),
diferensiasi pemberian tugas dan pemberian tugas yang fleksibel, sistem tutorial (tutoring
system), pelajaran padat, bimbingan individual, modifikasi metode-metode mengajar.
Disisi lain, menurut Nini Subini (2012: 44-53) menyatakan bahwa cara penanganan terhadap
perbedaan individual dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: sistem modul, pembelajaran
dengan bantuan komputer (computer assisted instruction), pembelajaran terprogram, sistem
tugas, dan sistem keller (ARCS)
Desi Indah Sari / 200341862522
Menurut saya, sebelum pembelajaran dimulai, guru bisa memberikan pilihan kepada siswa
bagaimana cara belajar mereka , kemudian melakukan perencanaan dan pelaksanaan program
pengajaran yang disesuaikan dengan perbedaan tersebut supaya setiap siswa mampu
berkembang sesuai dengan kemampuan dan kecepatan yang dimiliki oleh masing-masing individu
siswa. Misalnya dengan cara memberikan tugas dan dikerjakan sesuai dengan gaya belajar siswa.
Misal tentang materi reproduksi sel. bisa menjawab dengan membuat lagu reproduksi sel, bisa
membuat mindmap dengan spidol warna warni.
Siti Marirotuz Zahro' (200341862521)
Kecerdasan majemuk memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya.
Kondisi lingkungan yang kondusif dan selaras dengan kecerdasan yang dimiliki membuat
seseorang dapat mengembangkan kecerdasannya dengan maksimal. Hal tersebut bisa dilakukan
dengan melakukan pembelajaran yang memuat nilai dari masing-masing kecerdasan. Untuk
mencapai keberhasilan, maka diperlukan usaha bersama dalam membuat rencana pembelajaran
dan penerapannya agar sesuai dengan tujuan yang sesuai dengan teori kecerdasan majemuk.

Tambahan

Siti Aisyah. 200341864476.

Mengembangkan intelegensi yang berbeda dari setiap siswa merupakan tugas bersama, bukan
tugas satu guru saja. sehingga, peran kebijakan sekolah juga berpengaruh agar bisa mengakomodir
potensi intelegensi yang dimiliki siswa. sepertinya hampir tidak mungkin jika hanya mengandalkan
satu guru atau satu pelajaran untuk memaksimalkan potensi ini. sehingga, semua guru, semua mata
pelajaran, termasuk kegiatan ekstrakulikuler merupakan perpaduan untuk bisa memaksimalkan
potensi atau intelegensi yang dimiliki siswa, karena tidak semua kecerdasan itu bisa dikembangkan
di dalam kelas juga.

3. Siti Aisyah, 200341864476.


bagaimana upaya yang bisa dilakukan guru untuk memaksimalkan pembelajaran, mengingat tipe
belajar siswa dalam satu kelas yang majemuk? apakah memungkinkan mengakomodir kegiatan
pembelajaran secara visual, auditori dan kinestetik dalam setiap tatap muka? sementara tidak
semua materi ataupun mata pelajaran memiliki karakter yang bisa dilakukan secara auditori
maupun kinestetik.
Jawaban Pemateri
Desi Indah Sari/200341862522
Dengan cara menerapkan model VAK, yang dikembangkan oleh Fleming, menyatakan bahwa para
siswa memperoleh informasi melalui satu dari tiga indera: visual, auditori, atau kinestetik (VAK
merupakan singkatan dari ketiga indera dengan menggunakan huruf depannya). Menurut
Fleming, sebagian besar siswa memiliki kecenderungan umum terhadap salah satu indera tetapi
sebagian siswa merupakan multimodal, kecenderungan mereka terhadap gaya belajar tertentu
bergantung pada situasi atau tugas yang diberikan (Ryan, dkk., 2011). Model pembelajaran VAK
menggunakan ketiga modalitas atau gaya belajar untuk menyerap informasi. Siswa menyerap
informasi yang mereka dapat selama proses belajar dengan ketiga modalitas. Walaupun salah
satunya dominan bukan berarti yang lainnya tidak baik. Jika pembelajaran dapat mencakup
berbagai gaya belajar atau modalitas secara bersamaan maka pembelajaran akan menjadi
semakin aktif dan bermakna bagi siswa. Kombinasi ketiga modalitas ini akan mempercepat siswa
memahami materi (Rahmawati, 2011). Kerangka perencanaan pembelajaran VAK dapat
direncanakan dalam empat tahap: (1) Tahap persiapan (pendahuluan), pada tahap ini guru
mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran dengan membangkitkan ketertarikan mereka
terhadap topik yang akan dibahas, misalnya dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-
hari siswa. (2) Tahap Penyampaian (kegiatan inti), pada kegiatan ini guru membantu siswa dengan
merancang penyampaian materi pembelajaran yang melibatkan ketiga gaya belajar sehingga
siswa dapat menemukan materi yang dirasa paling cocok. (3) Tahap Pelatihan (kegiatan inti), pada
kegiatan ini, guru membantu siswa dalam mengoptimalkan penyerapan pengetahuan dengan
berbagai metode atau cara yang mendukung setiap gaya belajar. (4) Tahap penampilan hasil
(kegiatan penutup), pada tahap ini, guru memfasilitasi agar siswa dapat menerapkan
pengetahuan baru mereka serta membantu meningkatkan kemampuan siswa sehingga hasil
belajar siswa dapat terus meningkat. artinya dalam setiap tatap muka guru berusaha melakukan
pembelajaran yang mengakomodir tipe visual, auditori dan kinestetik? bagaimana dengan
pelajaran atau mungkin satu materi yang tidak bisa dilakukan dengan kinestetik? atau tidak bisa
dilakukan secara visual karena keterbatasan gambar sehingga hanya berisi tulisan atau hanya
mendengarkan penjelasan saja?
Ariadna safitri 200341864460
terdapat penelitian oleh murni setianingrum, Penggunaan Variasi Media Ajar Terhadap 3 Gaya
Belajar Siswadalam Pembelajaran Bahasa Jepang, dalam penelitian tsb dijelaskan bahwa
Mengajar membutuhkan metode pengajaran yang kreatif dan penggunaan media ajar yangkreatif
sehingga ilmu yang disampaikan dapat di terima dengan baik oleh siswa. Kemampua anak dalam
menangkap materi ajar tergantung dari gaya belajarnya. Gaya belajar adalahkombinasi dari
menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Ada 3 gaya belajar yang di
jelaskan dalam Quantum Learning, yaitu Audio, visual, dan kinestetik. Gaya belajar visualadalah
gaya belajar dengan melalui indera penglihatannya. Media ajar yang sesuai untuk gaya belajar
visual adalah berupa gambar, grafik, ilustrasi, slide dan tulisan yang berwarna-warni.Gaya belajar
auditori adalah gaya belajar melalui indera pendengarannya. Media ajar yang sesuai untuk gaya
belajar auditori adalah berupa video, rekaman suara, dan pola bercerita dengan bunyi,irama, dan
nada. Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar melalui bergerak, menyentuh, danmelakukan
sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar dia dapat mengingatnya. Mediaajar yang
sesuai untuk gaya belajar kinestetik adalah dengan alat bantu peraga. Dalampenyampaian materi
tiap tatap muka di mulai dengan memberikan motivasi yang berfokus untuk3 gaya belajar siswa.
Kemudian di lanjutkan dengan pengenalan materi dan penyampaian materidengan menggunakan
variasi media ajar sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik kepada3 gaya belajar siswa
tersebut. Di akhir pelajaran pada saat memainkan role play diperlukanteknik role play yang
memiliki aturan permainan yang mengkombinasikan 3 gaya belajarsehingga semua dapat
memainkannya. kesimpulannya untuk mengatasi pembelajaran siswa yg memiliki perbedaan gaya
belajar maka dapat dibantu menggunakan media ajar. Pembelajaran visual tidak hanya gambar
Bisa tulisan yg berwarna warni, grafik, ilustrasi.
Nanda Bhekti Fadilla/200341864474.
Memang tidak semua topik memungkinkan mengakomodir kegiatan pembelajaran secara visual,
auditori dan kinestetik dalam setiap tatap muka, tetapi pendidik yang kreatif dan inovatif
seharusnya dapat menyikapi permasalahan tersebut. Misal dengan mempelajari model
pembelajaran yang dapat mengakomodasi ketiga hal tersebut, selain model VAK (visual, auditory
dan kinestetik) yang dikembangkan oleh Fleming, terdapat juga model pembelajaran quantum.
Model tersebut merupakan salah satu model pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan
gaya belajar siswa. Model pembelajaran quantum mengembangkan cara belajar dengan
memaksimalkan alat indra yang dimiliki untuk memberikan makna terhadap pengalaman belajar
siswa. Pengalaman belajar dilakukan secara langsung dengan cara melihat (visual), belajar dengan
mendengar (auditori) dan belajar dengan gerak dan emosi (kinestetik).

Anda mungkin juga menyukai