OLEH :
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
Dasar Perlindungan Tanaman yang berjudul Homoptera ini tepat waktu. Dalam
1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moral maupun
material.
2. Ibu Ir.Efrida Lubis, M.P selaku Dosen penanggung jawab Praktikum Dasar
Perlindungan Tanaman.
3. Ibu Rini Susanti,S.P,.M.P selaku Asisten Praktikum Dasar Perlindungan
Tanaman.
4. Abang Yoga Dwi Prasetyo selaku Asisten Praktikum Dasar Perlindungan
Tanaman.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna untuk itu
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Praktikum 3
Kegunaan Praktikum 3
TINJAUAN PUSTAKA 5
Ordo Isoptera 5
Rayap (Coptotermes curvignathus) 5
Klasifikasi dan Biologi 6
Daur Hidup 6
Gejala Serangan 7
Cara Pengendalian 7
PELAKSANAAN PRAKTIKUM 9
Tempat dan Waktu 9
Bahan dan Alat 9
HASIL DAN PEMBAHASAN 17
Hasil 17
Pembahasan 23
KESIMPULAN DAN SARAN 25
Kesimpulan 25
Saran 26
DAFTAR PUSTAKA 27
ii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Isoptera berasal dari kata iso (sama) dan ptera ( sayap) . Serangga ini
berukuran kecil, bertubuh lunak dan biasanya berwarna coklat pucat. Antenna
pendek dan berbentuk seperti benang atau seperti rangkaian manic. Sersi biasanya
pendek. Serangga dewasa ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Jika
bersayap, maka jumlahnya dua pasang, bentuk bentuk memanjang. Ukuran serta
bentuk sayap sama. Pada saat istirahat sayap diletakkan Mendatar Di Atas Tubuh.
berkembang pada kayu yang lapuk. Ordo homoptera seperti kutu kebul memiliki
sayap tipis, dan tubuh serangga berwarna putih hingga kekuningan merupakan
hama bagi tanaman yang menyerang pada bagian bawah daun yang menyebabkan
nama ada sekitar 2000 spesies dan dari padanya sekitar 120 spesies merupakan
hama, sedangkan di negara kita dari kurang lebih 200 spesies yang dikenal baru
sekitar 20 spesies yang diketahui berperan sebagai hama perusak kayu serta hama
banyak bahan kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang
telah mati maupun masih hidup. Di Indonesia rayap subteran yang paling banyak
Rayap merupakan salah satu jenis serangga dalam ordo Isoptera yang
tercatat ada sekitar 200 jenis dan baru 179 jenis yang sudah teridentifikasi di
Rayap merupakan hama yang seringkali juga merusak kayu sebagai bagian
gedung atau menyerang pohon dan tanaman hidup sehingga menjadi hama yang
potensial, terutama di areal perkebunan kelapa sawit, karet dan tanaman hutan
curvignathus pada tanaman di lapangan merupakan salah satu kendala utama yang
menimbulkan kerugian ekonomis yang cukup besar. Hal ini disebabkan rayap
dapat menyerang akar dan batang tanaman sehingga translokasi air dan zat hara
didalam tanah dan pada sisa-sisa kayu yang menjadi makanan, tempat
pada tanaman kelapa sawit mencapai 10,8 %, pada tanaman karet yang mencapai
disebabkan oleh rayap tiap tahun tercatat sekitar Rp. 224 miliar - Rp. 238 miliar.
termitisida yang beredar di pasaran saat ini sangat tidak sesuai bila digunakan
untuk tanaman. Cara ini bila dilakukan selain tidak efektif juga mematikan
tanaman dan bahkan bisa meracuni manusia bila teknik aplikasinya tidak tepat.
Penerapan konsep PHT tidak saja didasarkan pada aspek ekonomi tetapi juga
aspek ekologi. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah pengendalian
Tujuan Praktikum
ditimbulkan serangga.
Kegunaan Praktikum
berikut :
Sumatera Utara.
TINJAUAN PUSTAKA
Isoptera berasal dari bahasa latin yang berarti Insekta bersayap sama. Ciri-
ciri lain yang dimiliki oleh ordo Isoptera adalah (1) tubuh lunak, (2) memiliki dua
sayap, (3) Bersifat hemitabola, (4) memiliki dua pasang sayap tipis yang tipe dan
sempurna, (6) tipe mulut penguyah, (7) cara hidupnya membentuk koloni dengan
sistem pembagian tugas tertentu yang disebut polimorfisme, (8) rayap memiliki 4
kasta, yaitu : kasta reproduksi pertama bersayap dan akan ditanggalkan setelah
perkawinan, kasta reproduksi kedua dewasa secara seksual tapi dalam bentuk
ympha, kasta pekerja tidak bersayap dan memiliki banyak tugas untuk
memelihara koloni, kasta tentara bersifat steril dan memiliki kepala dan mandi
Kingdom : Artropoda
Kelas : Insecta
Sub-kelas : Pterigota
Ordo : Isoptera
Family : Rhinotermitidae
Sub-family : Coptotermitinae
6
Genus : Coptotermes
Biologi
36.000 sehari bila koloninya sudah berumur ± 5 tahun. Bentuk telur rayap ada
yang berupa butiran yang lepas ada pula uang berupa kelompok terdiri dari 16-24
butir telur yang melekat satu sama lain. Telur-telur ini berbentuk silinder dengan
Daur Hidup
Telur rayap lunak berwarna jingga transparan yang menetas menjadi nimfa
akan mengalami 5-8 instar. Jumlah telur rayap bervariasi, tergantung kepada jenis
dan umur.Saat pertama bertelur betina mengeluarkan 4-15 butir telur. Telur rayap
berbentuk silindris, dengan bagian ujung yang membulat yang berwarna putih.
Panjang telur bervariasi antara 1-1,5 mm. Telur C.curvignathus akan menetas
setelah berumur 8-11 hari. Telur selanjutnya akan berkembang menjadi larva
Telur yang menetas akan menjadi larva, kemudian akan tumbuh menjadi rayap
muda yang disebut nimfa (nymph) yang akan mengalami 8 kali pergantian kulit
hingga dewasa Ketika beranjak dewasa, nimfa akan memilih peran mereka sesuai
dengan kebutuhan koloni. Nimfa-nimfa yang sedang tumbuh dapat diatur menjadi
anggota kasta, yang diperlakukan bahwa nasib rayap dewasa siap terbang dan
Gejala Serangan
yaitu rayap membuat sarang berupa alur-alur pada batang dan belum menutup
kulit batang, tanaman masih bertahan hidup. Tetapi bila serangan rayap sangat
berat, dimana rayap membuat sarang pada batang dan sudahmenutupi semua kulit
batang,maka tanaman tidak akan bertahan hidup atau tanaman akan mati.
Kematian tanaman ditandai dengan daun berwarna kuning dan daun rontok serta
tanaman mati dan biasanya diikuti dengan batang pohon patah/roboh bila kena
Cara Pengendalian
dengan cara penyemprotan. Karena sifatnya yang kanibal, maka rayap yang telah
mati akibat terinfeksi oleh jamur akan dimakan oleh rayap lainnya yang masih
ditempatkan di titik-titik jalur lalu lalang rayap. Rayap yang sudah terkontaminasi
rayap lain karena rayap memiliki sifat trofolaksis. Dapat juga dilakukan dengan
dilarutkan dalam air dan disiramkan di sekitar batang dan perakaran, atau
langsung pada lorong-lorong yang biasa terdapat pada kulit ( Lizarni, 2017).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah rayap (C.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah beaker glass,
Cara Kerja
Npm : 1904290012
Hasil
Ordo : Isoptera
Paraf Asisten :
Dorsal Lateral
18
Keterangan Gambar :
I. Kepala (Caput)
1. Antena (Antenae)
2. Mata Tunggal (Oceli)
3. Mata Majemuk (Foset)
4. Mulut (Oral)
II. Dada (Thorax)
5. Dada Depan (Prothorax)
6. Dada Tengah (Mesothorax)
7. Dada Belakang (Methatorax)
8. Kaki Tengah (Tibia)
9. Fermur
10. Claw
11. Koksa
III. Perut (Abdomen)
12. Spirakel
13. Annus
14. Ovipositor
19
Npm : 1904290012
Hasil
Ordo : Isoptera
Paraf Asisten :
Dorsal Lateral
20
Keterangan Gambar :
I. Kepala (Caput)
1. Antena (Antenae)
2. Mata Tunggal (Oceli)
3. Mata Majemuk (Foset)
4. Mulut (Oral)
II. Dada (Thorax)
5. Dada Depan (Prothorax)
6. Dada Tengah (Mesothorax)
7. Dada Belakang (Methatorax)
8. Kaki Tengah (Tibia)
9. Fermur
10. Claw
11. Koksa
III. Perut (Abdomen)
12. Spirakel
13. Annus
14. Ovipositor
21
Npm : 1904290012
Hasil
Ordo : Isoptera
Paraf Asisten :
Dorsal Lateral
22
Keterangan Gambar :
I. Kepala (Caput)
1. Antena (Antenae)
2. Mata Tunggal (Oceli)
3. Mata Majemuk (Foset)
4. Mulut (Oral)
II. Dada (Thorax)
5. Dada Depan (Prothorax)
6. Dada Tengah (Mesothorax)
7. Dada Belakang (Metathorax)
8. Kaki Depan (Tibia)
9. Kaki Belakang (Tarsus)
III. Perut (Abdomen)
10. Spirakel
11. Annus
12. Ovipositor
23
PEMBAHASAN
kehidupannya. Kasta dalam rayap terdiri dari tiga, yaitu: (1). Kasta
pekerja,jumlahnya jauh lebih besar dari seluruh kasta yang terdapat dalam koloni
rayap. Peranan kasta ini adalah bekerja sebagai pencari makan, memberikan
makan ratu rayap, membuat sarang, dan memindahkan makanan saat sarang
terancam serta melindungi dan memelihara ratu. Rayap dari kasta inilah yang
dapat merusak kayu, karena memiliki kemampuan mencerna selulosa dalam kayu,
makanan induk, prajurit dan para larva (Arisandi, 2017). Nimfa yang menetas dari
telur pertamadari seluruh koloni yang baru akan berkembang menjadi kasta
pekerja. Waktu keseluruhan yang dibutuhkan dari keadaan telur sampai dapat
bekerja secara efektif sebagai kasta pekerja pada umumnya adalah 6-7
berbentuk dari nimfa-nimfa yang cukup besar dan mempunyai warna yang lebih
polisacharida yang disebut chitin dan menebal pada bagian rahangnya. Pada
segmen terakhir dari pangkal sterink terdapat alat kelamin yang tidak berkembang
Kasta prajurit, kasta ini mempunyai ciri-ciri kepala yang besar dan
penebalan yang nyata dengan peranan dalam koloni, yaitu sebagai pelindung
koloni terhadap gangguan dari luar. Kasta ini mempunyai mandibleyang sangat
Dengan memiliki spesialisasi anatomi dan prilaku untuk melawan serangan, rayap
24
jenis ini memiliki rahang yang besar sehingga mereka tidak mampu makan
betina yangbertugas bertelur dan jantan yang bertugas membuahi betina. Ukuran
tubuh ratu mencapai 5-9 cm atau lebih (Sandi, 2015). Rayap-rayap pada kasta ini
adalah calon raja dan ratu koloni baru, memiliki mata yang tidak dimiliki oleh
rayap pekerja atau prajurit. Bentuk tubuh yang indah untuk golongan rayap
(ramping dan bersayap) tidak akan bertahan lama. Sayapnya sangat rapuh, dan
akan segera rontok begitu mereka telah menemukan tempat untuk membangun
koloni baru. Jika terpilih menjadi ratu, tubuh betina tidak akan ramping lagi dan
akan mengalami obesitas karena tujuan hidupnya hingga akhir hidupnya adalah
bertelur untuk koloni. Setelah tiba di calon tempat tinggal baru, rayap reproduksi
terpilih akan menjadi raja dan ratu dalam koloni,dalam koloni hanya terdapat satu
raja dan satu ratu. Ratu rayap merupakan serangga dengan umur terpanjang di
dunia, ratu rayap dapat hidup 50 tahun dalam kondisi ideal. Saat kemampuan
bertelur ratu menurun, fungsinya dalam hal reproduksi akan dibantuoleh rayap
reproduksi yang sebelumnya gagal terpilih menjadi ratu dan raja koloni baru.
Meskipun rayap reproduksi bertelur lebih sedikit dari ratu, jumlah mereka dalam
koloni bisa mencapai ratusan. Kontribusi mereka untuk kapasitas bertelur koloni
dapatmenjadi luar biasa dan ketika ratu mati mereka dapat mengambil alih total
tugas reproduksi
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Ordo Isoptera adalah serangga yang pada umumnya dikenal sebagai hama
curvignatus).
3. Kasta prajurit Kasta ini ditandai dengan bentuk tubuh yang kekar karena
4. Kasta Prajurit Kasta ini membentuk sebagian besar koloni rayap. Tidak
mengangkutnya ke sarang.
samping pohon kelapa sawit maka sawit itu sudah terkena serangan rayap
Saran
Chenon, R. D. dan H.
Management.
Pertanian
Bantara Sukoharjo.
Raden, 2016. Efektifitas Bahan Non Toksik Untuk Mengendalikan Rayap Pada
Sandi, 2015. The Pest of Corp in Indonesia. Revised and tranlete by P.A.Van Deer
Jakarta.
32
LAMPIRAN PRAKTIKUM
Kingdom : Artropoda
Kelas : Insecta
Sub-kelas : Pterigota
Ordo : Isoptera
Family : Rhinotermitidae
Sub-family : Coptotermitinae
Genus : Coptotermes
Kingdom : Artropoda
Kelas : Insecta
Sub-kelas : Pterigota
Ordo : Isoptera
Family : Rhinotermitidae
Sub-family : Coptotermitinae
Genus : Coptotermes