Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO KASUS

Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan


keluhan lemas, penglihatan sering kabur, tiap malam hari sering buang air kecil
terus-menerus selama 8 kali, sering merasa lapar padahal selalum makan dengan
porsi cukup, sering merasa haus ingin selalu minum terus-menerus. Dari hasil
pengkajian tentang Antropometri: Berat badan klien semakin turun dari 45 kg
saat ini menjadi 40 kg, tinggi badan 150 cm. Kadar gula darah sewaktu yaitu 350
mg/dl. Konjungtiva anemis, turgor kulit jelek, mukosa bibir kering. Diet: Nasi
putih, tahu, tempe serta sayur, kadang menggunakan daging. Klien mengatakan
tidak mengetahui nutrisi yang baik untuk pasien Diabetes Mellitus (DM) di
rumah. Klien biasanya hanya makan nasi putih dan tempe, terkadang
menggunakan tambahan sayur dan sesekali juga makan daging dalam kehidupan
sehari-hari. Pada riwayat keluarga sebelumnya dalam keluarga klien ada riwayat
DM dalam keluarga. Pesien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit DM,
tanda gejala dan penyebabnya. Pasien mengatakan tidak pernah di rawat di RS
sebelumnya, saat ini cemas karena takut terjadi komplikasi, tampak gelisah dan
mengeluh sulit tidur. Hasil pemeriksaan fisik TD 140/90 mmhg nadi 91x/mnt,
frekwensi napas 24x/mnt tipe nafas kusmaul, CRT 3 detik, kalium 3 mmol/L,
Infus Nacl 0,9 % 60 tetes/menit mendapat terapi Actrapit 10 IU.

A. Identitas Pasien
1. Nama : Tn. X
2. Usia : 65 tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
B. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat ini.
a. Alasan masuk Rumah Sakit/Keluhan utama: Lemas dan
penglihatan kabur
b. Faktor Pencetus: D[iabetes Melitus
c. Lamanya Keluhan : -
d. Timbulnya keluhan : bertahap
e. Faktor yang memperberat : -
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dg penyakit skrg): -
b. Kecelakaan: -
c. Pernah dirawat : -
d. Riwayat Operasi : -
3. Pengkajian Pola Fungsi
a. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1) Persepsi pasien tentang kesehatan diri
Pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya
2) Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan
perawatannya: pasien tidak mengetahui tentang penyakit
diabetes
3) Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
- Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat: Klien
biasanya hanya makan nasi putih dan tempe, terkadang
menggunakan tambahan sayur dan sesekali juga makan
daging dalam kehidupan sehari-hari
4) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan :
- Yang dilakukan bila sakit: berobat ke dokter
- Kemana pasien biasa berobat bila sakit: ke klinik, atau
Rumah Sakit
b. NUTRISI, CAIRAN DAN METABOLIK
1) Gejala (Subyektif):
a) Diit biasa (tipe): norma. Jumlah makan per hari 3x.
b) Pola diit: Nasi putih, tahu, tempe serta sayur, kadang
menggunakan daging
c) Nafsu/selera makan: baik
d) Mual : -
e) Muntah : -
f) Nyeri ulu hati: -
g) Alergi makanan: -
h) Masalah mengunyah/menelan: -
i) Keluhan demam: -
j) Pola minum / cairan : sering merasa haus ingin selalu
minum terus-menerus
k) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir: turun dari 45 kg
saat ini menjadi 40 kg
2) Tanda (obyektif):
a) Suhu tubuh: 36,5°C
b) Berat badan: 40kg
c) Tinggi Badan: 150cm
d) Turgor kulit : jelek, CRT 3 detik
e) Edema: -
f) Ascites: -
g) Distensi Vena jugularis: -
h) Bau mulut / Halitosis: keton
i) Kondisi mulut gigi/ gusi/mukosa mulut dan lidah: mukosa
bibir kering
c. PERNAFASAN
1) Gejala (Subyektif):
a. Dispnea: ada
b. Yang meningkatkan / mengurangi sesak: -
c. Pemajanan terhadap udara berbahaya: -
d. Penggunaan alat bantu: -
2) Tanda (Obyektif):
a) Frekwensi : 24x/mnt
b) Kedalaman : tipe nafas kusmaul
c) Simetris: -
d) Penggunaan otot bantu nafas: ada
e) Nafas cuping hicung: ada
f) Batuk: -
g) Auskultasi bunyi nafas:
d. AKTIVITAS DAN LATIHAN
1) Gejala (Subyektif)
a) Kegiatan dalam pekerjaan; dibantu
b) Kesulitan / keluhan dalam aktifitas: ada
c) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek,
makan dll): dibantu
d) Toileting (BAB/BAK): dibantu
e) Keluhan sesak napas setelah aktifitas: tidak ada
f) Mudah merasa kelelahan: ada
2) Tanda (Obyektif):
a) Respon terhadap aktifitas yang teramati : lemah, lemas
b) Status mental (misalnya menarik diri, letargi): baik
c) Penampilan umum: tampak lemah
e. ISTIRAHAT
1) Gejala (Subyektif):
a) Kebisaaan tidur: mengalami kesulitan tidur
b) Masalah berhubugan dengan tidur: memikirkan
penyakitnya
c) Insomnia: ada
2) Tanda (obyektif):
a) Tampak mengantuk/ mata sayu: -
b) Mata merah: -
c) Sering menguap: -
d) Kurang konsentrasi: -
f. SIRKULASI
1) Gejala (Subyektif):
a) Riwayat Hipertensi: tidak ada
b) Riwayat edema kaki: tidak ada
c) Penyembuhan lambat : tidak ada
d) Rasa kesemutan: tidak ada
e) Palpitasi : tidak ada. Nyeri dada: tidak ada
2) Tanda (obyektif):
a) Tekanan Darah (TD): 140/90mmHg
b) Bunyi jantung: Frekuensi: 91x/mnt, reguler, kuat
c) Ekstremitas: normal
d) Pengisian Kapiler: 3detik
e) Membran mukosa: kering
f) Konjungtiva: anemis
g. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF
1) Gejala (subyektif)
a) Adanya nyeri : -
b) Rasa ingin pingsan/ pusing: -
c) Sakit kepala: -
d) Kesemutan / kebas/ kelemahan (lokasi): -
e) Kejang: -
f) Penurunan penglihatan: ada
g) Penurunan pendengaran : tidak ada
h) Epistakasis: -
2) Tanda (Objyektif)
a) Kesadaran : Composmentis
b) Skala Koma Glasgow (GCS) : 15
c) Penggunaan alat bantu penglihatan/ pendengaran: tidak ada
d) Reaksi pupil terhadap cahaya: -
h. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING
1) Gejala (Subyektif)
a) Faktor stress: penyakit yang di derita saat ini
b) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan: dibantu
c) Yang dilakukan jika menghadapi sutu masalah: mencari
pertolongan / berbicara dengan orang lain
d) Upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang:
berkonsultasi kepada dokter dan perawat mengenai
penyakitnya
e) Perasaan cemas/takut : ada
f) Perasaan katidakberdayaan: tidak ada
g) Perasaan keputusasaan: tidak ada
2) Tanda (Obyektif)
a) Status emosional : gelisah,
b) Respon fisologis yang terobservasi: tampak cemas
i. DATA PENUNJANG
1) Antropometri: Berat badan klien semakin turun dari 45 kg
saat ini menjadi 40 kg, tinggi badan 150 cm.
2) Diet: Nasi putih, tahu, tempe serta sayur, kadang menggunakan
daging.
3) Kadar gula darah sewaktu yaitu 350 mg/dl
4) Terapi:
a) Kalium 3 mmol/L
b) Infus Nacl 0,9 % 60 tetes/menit
c) Terapi Actrapit 10 IU.

C. Analisa Data
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: Ketidaksatabilan kadar Gangguan toleransi
-Mengeluh sering lapar glukosa darah gula darah
-Ada Riwayat DM
pada keluarga

DO:
GDS 350mg/dl
DS: Perfusi perifer tidak hiperglikemia
- efektif
DO:
-CRT 3 detik
-Akral dingin
-Konjungtiva anemis
DS: Pola nafas tidak Ganggaun
- Pasien merasa cemas efektif neuromuskular
karena takut terjadi
komplikasi

DO:
-Frekwensi napas
24x/mnt
-Tipe nafas kusmaul
- Tampak gelisah
DS: Deficit pengetahuan Kurang terpapar
-Pesien mengatakan informasi
tidak mengerti tentang
penyakit DM, tanda
gejala dan
penyebabnya
- pasien cemas karena
takut terjadi komplikasi
- Klien mengatakan
tidak mengetahui
nutrisi yang baik untuk
pasien Diabetes
Mellitus (DM)

DO:
-Tampak gelisah
DS: Ansietas Krisis situasional
- pasien cemas karena
takut terjadi komplikasi
- mengeluh sulit tidur

DS:
-Tampak gelisah
-Frekwensi napas
24x/mnt
-Nadi 91x/mnt
DS: Deficit Nutrisi Ketidakmampuan
- mengabsorbsi
nutrien
DO:
- Berat badan klien
semakin turun dari 45
kg saat ini menjadi 40
kg
- TB 150cm
- IMT: 17,7 (kurus)
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir kering

D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidaksatabilan kadar glukosa darah b.d Gangguan toleransi gula
darah. Ditandai dengan mengeluh sering lapar, ada riwayat DM pada
keluarga, GDS 350mg/dl
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d hiperglikemi. Ditandai dengan CRT 3
detik, akral dingin, konjungtiva anemis
3. Pola nafas tidak efektif b.d ganggaun neuromuscular. Ditandai dengan
pasien merasa cemas karena takut terjadi komplikasi, frekwensi napas
24x/mnt, tipe nafas kusmaul, tampak gelisah
4. Deficit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi. Ditandai
dengan pesien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit DM, tanda
gejala dan penyebabnya, pasien cemas karena takut terjadi komplikasi,
klien mengatakan tidak mengetahui nutrisi yang baik untuk pasien
Diabetes Mellitus (DM), tampak gelisah
5. Ansietas b.d krisis situasional. Ditandai dengan pasien cemas karena
takut terjadi komplikasi, mengeluh sulit tidur, tampak gelisah,
frekwensi napas 24x/mnt, nadi 91x/mnt
6. Deficit Nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient. Ditandai
dengan berat badan klien semakin turun dari 45 kg saat ini menjadi 40
kg, TB 150cm, IMT: 17,7 (kurus), konjungtiva anemis, mukosa bibir
kering

E. Intervensi dan luaran


Diagnose Luaran dan KH Intervensi
Ketidaksatabilan Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemi:
kadar glukosa tindakan keperawatan, Obesvasi
darah b.d diharapkan kadar gula - Identifikasi
Gangguan toleransi dalam rentang normal. kemungkinan penyebab
gula darah. Dengan KH: hiperglikemia
Ditandai dengan - Koordinasi meningkat - Identifikasi situasi yang
mengeluh sering - Keluhan lapar menyebabkan kebutuhan
lapar, ada riwayat menurun insulin meningkat (mis.
DM pada keluarga, - Rasa haus menurun penyakit kambuhan)
GDS 350mg/dl - Kadar glukosa darah - Monitor kadar glukosa
membaik darah, jika perlu
- Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia (mis.
poliuria, polidipsia,
polifagia, kelemahan,
malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor keton urin,
kadar analisa gas darah,
elektrolit, tekanan darah
ortostatik dan frekuensi
nadi
Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral
- Konsultasi dengan medis
jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada
atau memburuk
- Fasilitasi ambulasi jika
ada hipotensi ortostatik
Edukasi
- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari
250 mg/dL
- Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
- Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian
keton urine, jika perlu
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (mis.
penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan
cairan, penggantian
karbohidrat, dan bantuan
profesional kesehatan)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
kalium, jika perlu.
Perfusi perifer Setelah dilkaukan Perawatan sirkulasi:
tidak efektif b.d tindakan keperawatan Observasi:
hiperglikemi. diharapkan perfusi - Periksa sirkulasi perifer
Ditandai dengan perifer meningkat. - Periksa faktor resiko
CRT 3 detik, akral Dengan KH: gangguan sirkulasi
dingin, konjungtiva - Denyut nadi perifer - Monitor bengkak pada
anemis meningkat ekstremitas
- Warna kulit pucat Terapeutik:
menurun - Hindarai pemasangan
- Akral membaik infus atau pengambilan
- Turgor kulit membaik darah di area
keterbatasan perfusi
- Lakukan perawatan kaki
dan kuku
Edukasi:
- Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang
tepat
- Anjurkan program diet
untuk memperbaiki
sirkulasi
- Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus
dilaporkan
Pola nafas tidak Setelah dilakukan Pemantauan respirasi
efektif b.d tindakan keperawatan Observasi
ganggaun diharapkan pola nafas - Monitor frekuensi,
neuromuscular. membaik. Dengan KH: irama, kedalaman dan
Ditandai dengan - Frekuensi nafas upaya napas
pasien merasa membaik - Monitor pola napas
cemas karena takut - Dyspnea menurun (seperti bradipnea,
terjadi komplikasi, - Pemanjangan fase takipnea, hiperventilasi,
frekwensi napas ekspirasi menurun Kussmaul, Cheyne-
24x/mnt, tipe nafas Stokes, Biot, ataksik)
kusmaul, tampak - Monitor kemampuan
gelisah batuk efektif
- Monitor adanya produksi
sputum
- Monitor adanya
sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray
toraks
Terapeutik
- Alur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
- Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Deficit Setalah dilakukan Observasi
pengetahuan b.d tindakan keperawatan - Identifikasi kesiapan dan
kurang terpaparnya diharapkan tingkat kemampuan menerima
informasi. Ditandai pengetahuan informasi
dengan pesien meningkat. Dengan - Identifikasi faktor-faktor
mengatakan tidak KH: yang dapat
mengerti tentang - Perilaku sesuai meningkatkan dan
penyakit DM, anjuran meningkat menurunkan motivasi
tanda gejala dan - Perilaku sesuai perilaku hidup bersih
penyebabnya, dengan pengetahuan dan sehat
pasien cemas meningkat Terapeutik
karena takut terjadi - Pertanyaan masalah - Sediakan materi dan
komplikasi, klien yang dihadapi media pendidikan
mengatakan tidak menurun kesehatan
mengetahui nutrisi - Persepsi yang keliru - Jadwalkan pendidikan
yang baik untuk dalam masalah kesehatan sesuai
pasien Diabetes menurun kesepakatan
Mellitus (DM), - Berikan kesempatan
tampak gelisah untuk bertanya
Edukasi
- Jekaskan faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Ansietas b.d krisis Setalah dilakukan Reduksi ansietas:
situasional. tindakan keperawatan Observasi:
Ditandai dengan diharapkan tingkat
- Monitor tanda-tanda
pasien cemas ansietas menurun.
karena takut terjadi Dengan KH: ansietas
komplikasi, - Perilaku gelisah
mengeluh sulit menurun Terapeutik:
tidur, tampak - Pola tidur membaik
gelisah, frekwensi - Frekuensi nadi - Ciptakan suasana
napas 24x/mnt, menurun terapeutik untuk
nadi 91x/mnt
menumbuhkan
kepercayaan

- Temani pasien untuk


mengurangi kecemasan,
jika memungkinkan

- Pahami situasi yang


membuat ansietas

- Dengarkan dengan
penuh perhatian

- Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan

- Motibasi indentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan

- Diskusikan prencanaan
realistis tentang
peristiwa yang akan
dating

Edukasi:
- Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis

- Anjurkan keluarga untuk


tetap bersama pasien

- Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi

- Latih teknik relaksasi

Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
Deficit Nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
ketidakmampuan tindakan keperawatan Observasi
mengabsorbsi diharapkan status - Identifikasi status nutrisi
nutrient. Ditandai nutrisi baik. Dengan - Identifikasi alergi dan
dengan berat badan KH: intoleransi makanan
klien semakin turun - Berat badan membaik - Identifikasi makanan
dari 45 kg saat ini - IMT membaik yang disuka
menjadi 40 kg, TB - Identifikasi kebutuhan
150cm, IMT: 17,7 kalori dan jenis nutrient
(kurus), - Identifikasi perlunya
konjungtiva penggunaan selang
anemis, mukosa nasogastric
bibir kering - Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
piramida makanan)
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
- Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen
makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogatrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis, pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu

F. Implementasi
No.D Implementasi
x
1 - Memberikan asupan cairan oral
- Mengkonsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk
- Memfasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
2 - Menghindarai pemasangan infus atau pengambilan darah di
area keterbatasan perfusi
- Melakukan perawatan kaki dan kuku
3 - Mengatur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Mendokumentasikan hasil pemantauan
- Mengedukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Menginformasikan hasil pemantauan, jika perlu
4 - Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
5 - Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
- Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
- Memahami situasi yang membuat ansietas
- Mendengarkan dengan penuh perhatian
- Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- memotibasi indentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Mendiskusikan prencanaan realistis tentang peristiwa yang
akan dating

6 - Memfasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida


makanan)
- Memberikan suplemen makanan, jika perlu
- Mengajarkan diet yang diprogramkan

Anda mungkin juga menyukai