Anda di halaman 1dari 6

ANALISA KASUS NUTRISI

A. DATA PENGKAJIAN
1) Biodata Klien
Nama : Ny. S
No RM : C830…………..
Tgl Lahir : 23 April 1970 (50 Th, 5 bulan, 28 hari)
2) Keluhan utama: saat ini pasien mengeluh badan sering terasa lemes, tidak ada mual
ataupun muntah, batuk dan demam sudah hilang, nyeri kepala masih sedikit terasa,
VAS 1
3) Riwayat penyakit sekarang
Pasien dirujuk dari RS Keluarga Sehat, Pati dengan suspek COVID.
Pasien saat MRS mengeluh demam disertai batuk berdahak dan menggigil selama 1
minggu. Nyeri kepala 1 minggu ini hilang timbul, terasa seperti ditusuk-tusuk. Keluhan
lain sesak (-), mual dan muntah (-), nyeri perut (-), diare (-), indera penciuman
berkurang (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan, nafsu makan menurun.
4) Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat sakit DM sejak 4 tahun yang lalu, rutin kontrol dan minum
obat.
5) Data fokus
DS: Saat ini pasien mengeluh badan terasa lemes dan nyeri kepala dengan VAS 1, berat
badan mengalami penurunan dalam 6 bulan terakhir (baju- baju pasien terasa lebih
longgar, badan dirasakan bertambah kurus) tetapi pasien tidak mampu menyebutkan
berapa kg penurunan berat badannya, nafsu makan menurun.
DO: kesadaran komposmentis, BB: 40 Kg, TB: 155 CM, LILA: 21 cm, IMT: 16.6
Kg/m2 (kurus/ kekurangan BB tingkat berat), ascites (-), edema (-), TD: 97/64 mmHg,
N: 94 X/mnt, RR: 20 X/mnt, T: 36.4 C; SpO2: 98 %, pasien tampak sangat kurus,
konjungtiva anemis, tampak lemah, CRT 3 detik, kulit tampak kusam.
B. DATA PENUNJANG
Hasil pemeriksaan penunjang:
Ro Thorax: Cor tak membesar, konfigurasi normal, ada gambaran bercak infiltrat
dan gambaran Ground Glass Opacity pada kedua lapang paru
mengarah ke pneumonia COVID 19.
MSCT kepala: infark lakuner di cerebellum, nucleus lentiformis dan corona
radiata kanan dan kiri, mild aging atrophy.
Laborat: HB 8.2 gr/dl, Leukosit: 9100/uL, Trombosit: 385000/uL, Limfosit 12%,
CRP kwantirrtatif 25.08 mg/dl, GDS: 165 mg/dl, HbA1C: 9.2
Swab 1 dan 2 : positif

Diit yang diperoleh-->oral: Tim DM 1300 kkal, snack: sonde RS DM coklat 2X 150 ml

Terapi yang diperoleh: infus NaCl 0.9% 20 tpm, inj omeprazole 40 mg/12 jam iv, inj
vit C 1 gr/12 jam iv, inj moxiflovacin 400 mg/24 jam iv, zinc 1X20 mg PO, lovenox
0.4/ 24 jam SC, aluvia 2 tab/ 12 jam, lantus 22 unit/ 24 jam SC, glimepirid 2 mg/ 24
jam PO, metformin 500 mg/ 12 jam PO, O2 3L/mnt dan PRC 2 kolf.
C. ANALISA DATA

No DS dan DO Etiologi Masalah


1. Ds : Faktor Psikologis Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan berat
badan mengalami
penurunan dalam 6 bulan
terakhir
- Pasien mengatakan nafsu
makan menurun
Do :
A: BB 40 kg, TB 155cm,
LILA 21 cm, IMT 16,6
Kg/m2 (kurus)
B: HB 8.2 gr/dl, Leukosi
9100/uL, Trombosit
385000/uL, Limfosit
12%,
C: Lemah, kurus, klien
tidak nafsu makan, TD
97/64 mmHg, Suhu
36,4ºC, konjungtiva
anemis, kulit tampak
kusam
- D: Oral: Tim DM 1300
kkal, snack: sonde RS
DM coklat 2X 150 ml

-
2. Ds : Nyeri Akut Pencedera fisik
- Pasien mengatakan nyeri
kepala
P:
Q:
R :Kepala
S:
T:
Do :
- Pasien nampak lemah
3. Ds : Disfungsi Pangkreas Ketidaksabilan
- Pasien mengatakan kadar glukosa darah
memiliki riwayat DM 4
tahun yang lalu
Do :
- GDS : 165 mg/dl
- Diit yang diperoleh--
>oral: Tim DM 1300
kkal, snack: sonde RS
DM coklat 2X 150 ml

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi b/d faktor psikologis (D.0019)
2. Nyeri akut b/d Pencedera fisik
3. Ketidakstabilan kadar glukosa daraah b/d disfungsi pangkreas (D.0027)
E. INTERVENSI KEPERAWATAN

Nomor Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


DX

1. Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi (I.03119)


keperawatan selama 1x24jam Observasi:
b.d faktor diharapkan status nutrisi - Identifikasi status nutrisi
psikologis. pasien adekuat. - Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
(D.0019) Ekspektasi: membaik
- Identifikasi makanan
Kriteria hasil (L. 03030): yang disukai
a. Indeks masa tubuh - Monitor asupan makanan
membaik Terapeutik:
b. Frekuensi makan - Fasilitasi penentuan
membaik pedoman diet
c. Nafsu makan - Sajikan makanan secara
meningkat menarik
- Berikan makanan tinggi
serat
Edukasi
- Ajarkan diet yang di
programkan
Kolaborsi:

- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makam
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori yang di
butuhkan

2. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)


keperawatan selama 1 x 24
pecedera fisik
jam diharapkan tingkat Observasi
nyeri menurun. - Identifikasi lokasi,
Kriteria hasil: karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri frekuensi, kualitas,
Nomor Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
DX

- Nafsu Makan intensitas nyeri


- Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respon
nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri

Terapeutik
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri

Edukasi
- Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri.

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3. Ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan Manajemen hiperglikemia (I.
keperawatan selama 1x24jam 01011)
kadar glukosa diharapkan kadar glukosa Observasi:
darah b.d darah dalam rentang normal - Identifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia
disfungsingsi Ekspetasi: meningkat. - Identifikasi situasi yang
menyebabkan kebutuhan
pancreas Kriteria hasil (L. 03022):
insulin meningkat
(D.0027) a. Pusing menurun - Monitor kadar glukosa
b. Lelah atau lesu darah
menurun - Monitor tanda dan gejala
c. Kesadaran meningkat hiperglikemi
d. Kadar glukosa dalam - Monitor intake dan
darah membaik output cairan
Terapeutik:

- Berikan asupan cairan


Nomor Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
DX

oral
- Konsultasi dengan medis
jika ada tanda
hiperglikemi

Edukasi:
- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari
250 mg/dl
- Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet
- Anjurkan pengelolaan
diabetes seperti insulin
atau obat oral
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
insulin
- Kolaborasi pemberian
intravena
- Kolaborasi pemberian
kalium

Anda mungkin juga menyukai