Data penunjang:
a. Pemeriksaan Radiologi
Foto Thorak: Terdapat Gambaran bronkopneumonia
d. Hasil BMP
- Sellularitas sumsum tulang hiperselluler
- Dysplasia Biliage, eritroid hyperplasia ringan
- Peningkatan tingkat monosut 45% dengan monoblas 18%
meiloblas 5 %
- Sesuai gambaran Acute Meylomonocytis leukemia dengan
eusinofil dan dysplasia
Program dari DPJP: cek adarah rutin setelah dilakukan transfusi, obat
kemoterapi masih dilanjutkan
--------------------Selamat Belajar----------------------
ASKEP SKENARIO 1
1. Analisa Data
DS dan DO Penyebab Masalah
DS: Sekresi yang tertahan Bersihan jalan nafas
- Pasien mengatakan tidak efektif
nafas terasa sesak
- Pasien mengatakan
dahak susah keluar
- Pasien mengatakan
batuk
DO:
- Adanya retraksi
otot dada
- Adanya ronkhi
- TTV
TD: 110/70mmHg
N: 90x/mnt
S: 37ºC
RR: 24x/mnt
DS: Hambatan upaya nafas Pola nafas tidak efektif
- Pasien mengatakan
sesak untuk
bernafas
- Pasien mengatakan
mudah lelah
- Dada terasa berat
DO:
- Adanya retraksi
otot dada
- CRT 4 detik
- Terpasang oksigen
3 liter/mnt
- RR: 24x/mnt
DS: Ketidak seimbangan Ganggaun pertukaran
- Pasien mengatakan ventilasi – perfusi gas
sesak
- Pasien mengatakan
batuk dan dahak
susah keluar
- Pasien mengatakan
dada terasa berat
DO:
- PO2 menurun
(52.1)
- PH menurun (7.32)
- Bunyi nafas
tambahan (ronkhi)
- Pasien tampak
anemis/sianosis
- Diaphoresis
- Retraksi otot dada
- CRT 4 detik
2. Diagnose Keperawatan
- Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan (D.0149)
- Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (D.0005)
- Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi –perfusi
(D.0003)
3. Intervensi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan Latihan batuk efektif: (I.01006)
keperawatan. Diharapkan O:
ekspetasi bersihan jalan - Identiikasi kemampuan batuk
nafas meningkat, dengan - Monitor adanya retensi sputum
kriteria hasil: (L.01001) T:
- Batuk efektif
- Atur posisi semi fowler/fowler
meningkat - Pasang perlak pengalas dan bengkok
- Produksi sputum dipangkuan
menurun - Buang secret pada tempat sputum
- Ronkhi menurun E:
- Frekuensi nafas- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
membaik efektif
- Pola nafas membaik - Anjurkan Tarik nafas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian
dikeluarkan melalui mulut
- Anjurkan mengulangi Tarik nafas
dalam
- Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah Tarik nafas ke-3
K:
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran
Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi: (I.01014)
keperawatan diharpkan O:
ekspetasi pola nafas - Monitor frekuensi, irama,
membaik, dengan kriteria kedalaman, dan upaya nafas
hasil: (L.01004) - Monitor pola nafas
- Ventilasi semakin - Monitor adanya produksi sputum
meningkat - Monitor adanya sumbatan jalan
- Penggunaan otot bantu nafas
nafas menurun T:
- Pemanjangan fase - Pertahankan kepatenan jalan nafas
ekspetasi menurun - Posisikan semi fowler-fowler
- Frekuensi nafas - Beri minum hangat
membaik - Beri oksigen, jika perlu
- Kedalaman nafas - Atur interval pemantauan respirasi
membaik sesuai kondisi pasien
- Dokumentasi
E:
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasi hasil
K:
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspetoran, mukolitik
Setelah dilakukan tindakan Terapi oksigen:
keperawatan diharapkan, O:
pertukaran gas meningkat, - Monitor kecepatan aliran O2
dengan kriteria hasil: - Monitor aliran O2 secara periodic dan
(L.01003) pastikan fraksi cukup
- Dyspnea menurun - Monitor efektifitas terapi O2
- Bunyi nafas tambahan (oksimetri, AGD)
menurun - Monitor integritas mukosa hidung
- Diaforesis menurun akibat pemasangan O2
- PO2 membaik T:
- PH arteri membaik - Bersihkan secret
- Sianosis membaik - Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Warna kulit membaik - Berikan O2 tambahan
E:
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan O2 dirumah
K:
- Penggunaan O2 saat aktivitas dan
atau