Anda di halaman 1dari 6

DATA PENGKAJIAN

1). Biodata Pasien


Nama : Tn. T
No Register : C827….
Jenis kelamin : Laki- laki
Tanggal Lahir : 4 Maret 1989
Alamat : Jl. Sriwijaya, Sadai Bengkong, Kepulauan Riau
Atatus perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnosa Medis : Acute myeloid leukimia (AML)

2). Keluhan Utama


Pasein mengatakan untuk bernafas terasa sesak,badan terasa lemas

3). Riwayat Penyakit Sekarang


Pada Tanggal 1 September 2020 pasien merasakan badan meriang, bartuk,
pilek,nafsu makan menurun, setiap melakukan pekerjaan terasa cepat capai.
Berat badan turun 7 kg. Pasien memeriksakan kesehatannya di RSUD
setempat. Dari RSUD setempat pasien di Rujuk ke RSUP. DR kariadi
Semarang. Pada tanggal 13 September pasien Rawat Inap ruang Rajawali 5A
RSUP dr. Kariadi Semarang untuk dilakukan pemeriksaan Lanjut yaitu BMP
dan biopsy pada leher karena ada benjolan. Pada tanggal 2 Oktober pasien
pindah rawat inap di ruang Kasuari Lt. 5 Rencana akan ilakukan Tindakan
Kemoterapi. Perawat primer memprogram untuk dilakukan latihan batuk
efektif, pemantauan respirasi pasien, dukungan kepada pasien untuk
kepatuhan dalam pengobatan. Pemantauan minum obat sudah dilakukan,
pemasangan O2 kanul sudah dilakukan.

4). Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien belum pernah mengalami penyakit yang sama seperti saat ini

5). Data Fokus


DS: pasien mengatakan batuk ,dahak susah keluar, dada berat , sesak untuk
bernafas,dan mudah lelah
DO: konjungtiva tampak anemis ,kapileri refil 4 detik ,pasien tampak
lemah,aktifitas dibantu keluarga, adanya retraksi otot dada, adanya
ronkhi, pasien berkeringat ,gusi pasien berdarah, TD 110/70 mmhg, nadi
90 x/ menit, suhu 37 0C, RR 24 x/menit,.pasien terpasang infus 2 jalur,
nacl 0,9% 20 tetes/menit, aminofusin hepar 500 mg/ 24 jam

Data penunjang:
a. Pemeriksaan Radiologi
Foto Thorak: Terdapat Gambaran bronkopneumonia

b. Hasil laboratorium tanggal 18/10/2020


Hemoglobin 8 gr/dl
Hematokrit 23,8 %
Eritrosit 2,80 10^6/ul
Leukosit 141, 8 10^3/ul
Trombosit 10 10^3lul
Gula darah sewaktu 142
SGOT 59 U/L
SGPT 76 U/L
Bilirubin total 1,1 mg/dl
Bilirubin direk 0,5 mg/dl
Bilirubin indirek 0.6 mg/dl
Ureum 148 mg/dl
Creatinine 2,4 mg/dl
magnesium 0,78 mmol/L
Natrium 142 mmol/L
Kalium 3,6 mmol/L
Chloride 110 mmol/L
Hasil BGA:
PH 7, 324 mmhg
pCO2 39,1
pO2 52,1
FIO2 44,0
BE (B) 84,5

c. Hasil patologi anatomi


Sediaan SIPS dexstra hiperseluler menurut usia, memberi kesan acute
myeloid leukimia ( AML).

d. Hasil BMP
- Sellularitas sumsum tulang hiperselluler
- Dysplasia Biliage, eritroid hyperplasia ringan
- Peningkatan tingkat monosut 45% dengan monoblas 18%
meiloblas 5 %
- Sesuai gambaran Acute Meylomonocytis leukemia dengan
eusinofil dan dysplasia

e. Diit yang peroleh:


Diet yang diberikan
Oral : Lunak 1300/40 gp dan snack: nutrican 1 x 5 sdt, jus buah,
pudding mpt 2x1 PN : aminofusin hepar 500 ml/24 jam

f. Therapi yang diperoleh


- Infus Nacl 0,9 % 20 tetes/ menit
- Therapi oksigen 3 liter/menit
- Moxifloxacin 400 mg /24 jam
- Lansoprazole 30 mg/12 jam
- Asam folat 1 tab/24 jam
- Bicnat 500 mg/6 jam
- Allopurinol 300 mg /24 jam
- N asetilsistein 200 mg /8 jam
- Metylprednisoslon 31 mg/24 jam
- Asam traneksamat 500 mg/ 8 jam
- Masuk PRC 2 kolf
- Masuk Trombosit 6 kolf
- Masuk tromboaferesis 1 kantong
- Obat kemoterapi:
 Danourubicin 82 mg diberikan dalam nacl 50 cc 0,9 %
intravena selama 3-5 menit (3 hari)
 Cytarabin 184 mg dalam 500 cc Nacl 0,9 % selama 24 jam (7
hari)

Program dari DPJP: cek adarah rutin setelah dilakukan transfusi, obat
kemoterapi masih dilanjutkan

--------------------Selamat Belajar----------------------
ASKEP SKENARIO 1

1. Analisa Data
DS dan DO Penyebab Masalah
DS: Sekresi yang tertahan Bersihan jalan nafas
- Pasien mengatakan tidak efektif
nafas terasa sesak
- Pasien mengatakan
dahak susah keluar
- Pasien mengatakan
batuk

DO:
- Adanya retraksi
otot dada
- Adanya ronkhi
- TTV
TD: 110/70mmHg
N: 90x/mnt
S: 37ºC
RR: 24x/mnt
DS: Hambatan upaya nafas Pola nafas tidak efektif
- Pasien mengatakan
sesak untuk
bernafas
- Pasien mengatakan
mudah lelah
- Dada terasa berat

DO:
- Adanya retraksi
otot dada
- CRT 4 detik
- Terpasang oksigen
3 liter/mnt
- RR: 24x/mnt
DS: Ketidak seimbangan Ganggaun pertukaran
- Pasien mengatakan ventilasi – perfusi gas
sesak
- Pasien mengatakan
batuk dan dahak
susah keluar
- Pasien mengatakan
dada terasa berat
DO:
- PO2 menurun
(52.1)
- PH menurun (7.32)
- Bunyi nafas
tambahan (ronkhi)
- Pasien tampak
anemis/sianosis
- Diaphoresis
- Retraksi otot dada
- CRT 4 detik

2. Diagnose Keperawatan
- Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan (D.0149)
- Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (D.0005)
- Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi –perfusi
(D.0003)

3. Intervensi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan Latihan batuk efektif: (I.01006)
keperawatan. Diharapkan O:
ekspetasi bersihan jalan - Identiikasi kemampuan batuk
nafas meningkat, dengan - Monitor adanya retensi sputum
kriteria hasil: (L.01001) T:
- Batuk efektif
- Atur posisi semi fowler/fowler
meningkat - Pasang perlak pengalas dan bengkok
- Produksi sputum dipangkuan
menurun - Buang secret pada tempat sputum
- Ronkhi menurun E:
- Frekuensi nafas- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
membaik efektif
- Pola nafas membaik - Anjurkan Tarik nafas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian
dikeluarkan melalui mulut
- Anjurkan mengulangi Tarik nafas
dalam
- Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah Tarik nafas ke-3
K:
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran
Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi: (I.01014)
keperawatan diharpkan O:
ekspetasi pola nafas - Monitor frekuensi, irama,
membaik, dengan kriteria kedalaman, dan upaya nafas
hasil: (L.01004) - Monitor pola nafas
- Ventilasi semakin - Monitor adanya produksi sputum
meningkat - Monitor adanya sumbatan jalan
- Penggunaan otot bantu nafas
nafas menurun T:
- Pemanjangan fase - Pertahankan kepatenan jalan nafas
ekspetasi menurun - Posisikan semi fowler-fowler
- Frekuensi nafas - Beri minum hangat
membaik - Beri oksigen, jika perlu
- Kedalaman nafas - Atur interval pemantauan respirasi
membaik sesuai kondisi pasien
- Dokumentasi
E:
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasi hasil
K:
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspetoran, mukolitik
Setelah dilakukan tindakan Terapi oksigen:
keperawatan diharapkan, O:
pertukaran gas meningkat, - Monitor kecepatan aliran O2
dengan kriteria hasil: - Monitor aliran O2 secara periodic dan
(L.01003) pastikan fraksi cukup
- Dyspnea menurun - Monitor efektifitas terapi O2
- Bunyi nafas tambahan (oksimetri, AGD)
menurun - Monitor integritas mukosa hidung
- Diaforesis menurun akibat pemasangan O2
- PO2 membaik T:
- PH arteri membaik - Bersihkan secret
- Sianosis membaik - Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Warna kulit membaik - Berikan O2 tambahan
E:
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan O2 dirumah
K:
- Penggunaan O2 saat aktivitas dan
atau

Anda mungkin juga menyukai