Anda di halaman 1dari 8

WISATA ALAM BUKIT LAWANG

OLEH

GEBITA P. MELINIA
182204013

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Wisata Bukit Lawang
Cuaca cerah sabtu pagi itu menyinari Kota Medan, dan menjadi
keberuntungan kami yang akan pergi study tour ke Bukit Lawang karena
beberapa hari ini Medan selalu diguyur hujan. Kami sepakat akan kumpul di
kampus pukul 9 dan akan langsung berangkat ke Bukit Lawang. Tapi ya
begitu, dibilang berangkat jam 9 tapi masih banyak juga yang on the way
dari rumah atau kosnya jam 9. Ujung-ujungnya berangkat jam 20.40. Saat
semua udah kumpul, bus kami pun datang. Bus nya ga sebagus dalam
pikiranku. Kecil, sempit, panas, dan beberapa temanku ada yang tidak dapat
tempat duduk. Dan dalam perjalanan pun tak lupa kami menjemput teman
kami yang kebetulan tinggal di Binjai dan juga searah dengan tujuan yang
ingin kami kunjungi. Perjalanan yang kami jajaki ini cukup jauh, yaitu
berjarak 92km dari Medan, dan dalam perjalanan pun kami menikmati
kebersamaan di dalam bus dengan bernyanyi ria, berbincang hingga melepas
tawa bersama.

Sesampainya di lokasi, kami harus dihadapkan dengan situasi dimana kami


harus melakukan tracking jika ingin menikmati keindahan alam Bukit
Lawang. Tapi sebelum itu, kami harus mengisi tenaga kami dengan
bersantap siang bersama di pinggiran sungai. Tak lupa kegilaan kami, yakni
berfoto selfie yang digandrungi anak muda sekarang kami lakukan, dan ada
beberapa kejadian lucu ketika kami berfoto, beberapa ekor monyet
menghampiri kami, mungkin mereka ingin ikut berfoto atau penasaran
dengan kedatangan kami.
Setelah tenaga kami terisi, kami pun melakukan tracking menuju lokasi yang
kami tuju, dan kami dipandu oleh ranger untuk melakukan perjalanan.
Selama 2 jam perjalanan, kami melewati hutan yang cukup lebat, sungai-
sungai kecil yang airnya bisa diminum langsung karena bersala dari mata
air, dan cuaca cukup cerah sehingga matahari cukup terik yang membuat
kami berkeringat melakukan perjalanan. Dan ketika kami lelah, kami
berhenti di setiap pos yang dibuat untuk beristirahat dan tak lupa ber-
swafoto bareng teman-teman. Selama diperjalanan kami beberapa kali harus
menyebrangi sungai dengan ban yang sudah disediakan, meskipun agak ribet
tapi kami sangat menikmati perjalanan ini karena ini merupakan perjalanan
yang kuidamkan selama ini bersama teman-temanku. Arus sungai yang
cukup deras cukup memacu semangat kami menyebrang sembari kami
bermain air, hingga kami tak terasa langit sudah berubah menjadi senja yang
menandakan bahwa waktu sudah sore. Akhirnya sampai di perkemahan,
kami pun meletakkan barang-barang kami kedalam bilik kemah, dan
perlengkapan kemah lainnya untuk digunakan pada malam hari. Perkemahan
nya tidak sesuai sama apa yang aku ekspetasikan. Ada sekitar 5 tenda yang
cukup besar di tempat itu. Satu untuk tempat ranger dan tempat dimana
memasak air untuk air minum. Ya tanpa basa basi aku langsung lari ke tenda
yang ada diujung, ya karena Cuma itu tenda yang tinggal kosong. Rasa lelah
kami yang melakukan perjalanan tadi pun kami balas dengan mandi untuk
membersihkan keringat dan melepas lelah kami, ya walaupun kami harus
turun di bawah air terjun yang lumayan seram untuk mandi, tapi kami tak
peduli. Rasanya sangat segar setelah mandi di bawah air terjun. Kami kesana
rame-rame, dan itu sekitar jam 7 jadi langit sudah gelap. Karena rame, air
yang dipinggir-pinggir udah agak kotor terkena sabun dari teman-teman
yang lain. Jadi aku bertiga bersama temanku memberanikan diri dekat ke air
terjunnya supaya kami mendapat air yang masih bersih dan belum tercemar
sabun atau pasta gigi. Waktu kami bertiga kesana, itu benar-benar cuma
kami bertiga. Teman kami yang tiga menunggu di pinggir, dan yang lainnya
sudah kembali ke tendanya. Tapi salah satu temanku melihat sesuatu yang
ada di air terjunnya. Ya mungkin dia berhalusinasi kali ya. Tapi karena hal
itu, kami bertiga teriak dan langsung lari. Tapi karena aku ga percaya sama
hal yang begitu, aku tidak terlalu memikirkannya.

Waktu malam pun tiba, kami pun berkumpul sambil menyalakan bara api di
tengah-tengah perkemahan sambil bersantap makan malam bersama.
Suasana makan malam kami pun dibarengi dengan tawa dan senyum teman
sekaligus dosen pembimbing perjalanan kami, dan tak lupa juga langit yang
penuh akan bintang-bintang menyempurnakan malam kami disini. Dosen
yang bersama kami adalah Pak Danta dan Pak Koko. Tak langsung beranjak
untuk istirahat, kami pun melakukan kegiatan kami di tenda kami masing-
masing. Biasanya orang yang melakukan trip ke alam pasti kumpul semua,
bermain games dan yang lainnya. Tapi disini kami semua berkumpul dengan
temannya masing- masing, ya aku juga begitu. Bukannya bermusuhan,
mungkin karena tidak terlalu akrab dan kalo berkumpul bersama akan
merasa canggung. Tapi meskipun kami ada di tenda masing-masing, suasana
masih teasa ramai. Ada yang asik bernyanyi, ada yang saling bercerita dan
ada juga yang berkumpul dengan dosen untuk melakukan tanya jawab
seputar kegiatan kami di Bukit Lawang ini. Rasa kantuk pun tak mampu
mempengaruhi ku, sehingga aku pun menjahili teman-temanku yang ingin
istirahat. Diantara mereka ada yang kupotret ketika tidur, ada yang kutarik
selimutnya, hingga ada yang kuganggu sehingga dia capek dan tidak jadi
tidur. Temanku sangat jengkel kepadaku karena aku memainkan flash
handphone ku dan itu sangat menyilaukan mata. Ya mau gimana, aku tidak
suka berbicara sama orang tapi mukanya tidak kelihatan. Jadi ya begitu, aku
menganggu mereka semua, dan akhirnya mereka tidak jadi tidur dan kami
pun bergossip ria. Namanya juga wanita, kalau cerita pasti tidsk jauh dari
hubungan. Teman-temanku bercerita tentang mantan nya, ya aku asik
mendengarkan dan memberi solusi juga. Aku juga bercerita tentang sesorang
yang ku suka. Oh iya, yang aku suka itu juga salah sau dari semua yang ikut
di perjalanan ini. Karena cerita tentang cowok, kami pun berceritanya sangat
heboh sampai berteriak, tertawa sangat keras, dan yang lainnya. Karena
bahasan kami sudah habis, akhirnya beberapa temanku kembali tidur karena
jam sudah menunjukkan pukul 12.00. Dan ujung-ujungnya pun aku tidak
bisa tidur, aku pergi ke tenda temanku yang lain hanya untuk mengecek apa
mereka masih melek atau tidak. Dan salah satu tenda kawan ku penghuninya
belum tidur, akhirnya aku nimbrung ke tenda mereka, dan mereka pun
menawari aku segelas kopi. Kami pun berbincang-bincang sambil
menikmati malam yang cukup dingin, dan ketika kami berbincang tiba-tiba
kami melihat seekor kunang-kunang terbang disekitar tenda kami. Awalnya
aku merasa biasa, karena di daerah hutan begini pasti banyak kunang-
kunang. Tapi beberapa temanku berkata, jika kunang-kunangnya hanya 1
ekor itu pertanda ada makhluk halus yang berada didekat kami. Akibat dari
kunang-kunang itu pun, kami tiba-tiba membahas sesuatu yang horor dan itu
membuat malam kami semakin panjang tanpa tidur. Dan tepat di waktu
kunang-kunang tersebut, tends sebelah heboh karena melihat ada tangan dan
temanku amabel terbangun karena merasa ada yang mengelus-elus
kepalanya. Kata dia halusinasi dia tapi terasa nyata. Karena kejadian
kunang-kunang tersebut, aku langsung mengingat cerita tentang kakakku
yang KKN di sebuah desa. Dia melihat seekor kucing, tapi temannya yang
bisa melihat makhluk halus mengatakan kalau itu sebenarnya adalah tuyul
yang kalau orang biasa melihatnya adalah kucing. Jadi aku langsung berpikir
kalau itu bukan kunang-kunang, melainkan sesuatu yang tidak ada di alam
kita. Tapi karena aku juga tidak takut tentang hal begitu, akupun tidak peduli
dan langsung melupakannya. Bosan ngobrol, aku pun kembali ke tendaku.
Tetap tak mengantuk, aku pun mengganggu temanku yang tertidur lelap.
Sungguh jahatnya diriku malam ini hehehe, dan ujung-ujungnya aku pun
tidak tidur sampai di pagi harinya. Di jam setengah 5, aku kebelet pipis tapi
aku juga ga berani sendiri ke sungai. Jadi aku menbangunkan temanku
Helen, dan menyuruh dia untuk menemaniku buar air kecil di sungai. Air
sungainya dingin sekaliiii, tapi segarr. Maafkan aku Helen sudah
mengganggu tidur nyenyakmu haha.

Pagi hari jam 6 semua teman-temanku sudah bangun, dan beberapa teman
ada yang bergegas memasak mie instan, mungkin mereka sudah sangat lapar
sampai tidak bisa menunggu sarapan. Sekitar jam setengah 8, kami pun
disuruh sarapan. Tapi kami sarapannya tidak berkumpul, kami makan
masing-masing di tenda kami. Beberapa temanku juga ada yang memasak
nugget dan kentang goreng. Selesai sarapan, kami pun pergi berkeliling
disekitaran kemah kami untuk melakukan tugas video yang diperintahkan
oleh dosen.
Kami disini dibagi dua kelompok, kelompok pertama ke air terjun dan
kelompok kedua ke sungai. Aku masuk dikelompok pertama, tapi karena
aku sudah memvideokan air terjun, kami pun menyusul ke sungai. Di sungai
sudah sudah terkumpul semuanya dan kami melakukan tugas kami. Setelah
selesai, semua teman-temanku berfoto ria karena pemandangannya sangat
bagus. Aku bersama temanku Helen tidak ikut berfoto-foto dan kami hanya
bernyanyi sambil memainkan gitar. Meskipun suara ku sangat dibawah rata-
rata, aku tetap aja bernyanyi. Suara si Helen sangat bagus dan dia pandai
bermain gitar, keren sekaliii.
Setelah semuanya selesai dan bosan, kami pun kembali ke tenda untuk
bersiap-siap pulang. Jadi kami semuanya disuruh berkemas dan selesai
berkemas kami mebersihkan tempat tersebut dari sampah. Setelah semuanya
selesai, kami pun kembali ke sungai tempat kami tadi berfoto-foto.
Setelah itu kami kembali ke perkemahan dan bersiap-siap untuk kembali ke
kota Medan,tapi sebelum itu kami akan melewati arum jeram untuk kembali
ke tenda. Ketika kami semua sampai di tepi sungai, kami akan diberi jaket
pelampung dan kebetulan ketika mengambil jaket pelampung aku langsung
mengambil warna kuning karena aku sangat menyukai warna kuning. Kami
pun menaiki ban yang digabung 5 ban menjadi sebuah perahu kecil. Dan
didalam bisa duduk 8 orang, dan aku bersama temasn-temanku melakukan
arum jeram. Sangat seru dan menyenangkan sekaligus menegangkan.
Seharusnya ban tersebut untuk 6 orang, tapi disini kami 8 orang. Mungkin
karena ban nya kurang, tetapi tetap seru karena suasananya jadi ramai.
Disaat kami melakukan arum jeram, itu sangat seru karena arus nya deras.
Awalnya aku takut sekali karena sebelum kami melakukan, hujan turun
cukup deras tapi untung hanya sebentar. Selama arum jeram, aku bersama
teman-temanku teriak karena ombaknya juga besar tetapi seru. Di tengah,
temanku helen terjatuh dan kami semua tertawa. Ranger langsung menolong
helen naik ke atas ban. Untung Helen pandai berenang, jadi dia tidak panik
dan katanya seru jatuh ke sungainya dan dia masih mau jatuh haha ada- ada
saja si Helen ini. Tapi kalau misalnya kau yang jatuh, udah kacau sekali
karena aku tidak pandai berenang dan aku orangnya mudah panik.

Setelah sampai, kami semua mandi untuk membersihkan diri dan siap-siap
untuk makan siang. Beberapa jam kemudian bus kami datang, dan kami di
tuntun rapi kedalam bus untuk pulang. Didalam bus kusempatkan untuk
tidur karena semalam aku tidak tidur. Itulah ceritaku selama melakukan
kegiatan wisata kampus ke objek wisata alam Bukit Lawang. Perjalanan
yang sangat seru dan kalau semester depan ada perjalanan ke Bukit Lawang,
mungkin aku akan ikut.

Anda mungkin juga menyukai