Anda di halaman 1dari 17

Study Objectives :

1. Memahami fungsi dari neraca

2. Mengidentifikasi klasifikasi utama dari neraca

3. Membuat sebuah neraca

4. Menentukan informasi neraca yang memerlukan


pengungkapan tambahan

5. Menjabarkan teknik pengumngkapan pada neraca

PROGRAM STAR BPKP

MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MATARAM

ARDIANSYAH

I2 F015 067

A. NERACA

Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi
kumulatif mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham, yang disajikan pada akhir
periode tertentu. Salah satu dari bagian laporan keuangan ini, menyajikan informasi terkait sifat
dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan atau dalam hal ini kekayaan perusahaan,
kewajiban kepada kreditor, dan modal pemilik. Sehingga, neraca dapat membantu meramalkan
jumlah, waktu, dan sebuah ketidakpastian arus kas di masa mendatang.

Dilihat dari isinya, neraca adalah dasar perhitungan tingkat pengembalian dan dasar
evaluasi struktur modal perusahaan. Informasi dalam neraca juga dapat digunakan untuk menilai

66
risiko perusahaan dan arus kas masa depan. Dalam hal ini, neraca dapat dimanfaatkan untuk
menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

Likuiditas dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menggambarkan jumlah waktu yang
dibutuhkan sampai kewajiban dapat terealisasi atau dibayar. Rasio ini dapat membantu investor
dan kreditor menilai seberapa besar kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi utang jangka
pendeknya. Sementara bagi pemegang saham, rasio likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan
dividen tunai di masa depan atau pembelian kembali saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin besar rasio likuiditas suatu perusahaan, maka risiko yang dihadapi perusahaan semakin
kecil.

Solvensi adalah rasio yang mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar
utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Dapat dikatakan sebuah perusahaan berisiko apabila
perusahaan yang memiliki utang baik jangka pendek maupun jangka panjang, sementara aktiva
yang dimiliki perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk ekspansi dan pengembangan
perusahaan harus didistribusikan untuk menutup utang-utang tersebut. Sehingga risiko yang
dihadapi bukan hanya aktiva perusahaan yang berkurang, lebih buruk lagi aktiva tidak dapat
menutupi utang-utang perusahaan.

Fleksibilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam hal mengambil
keputusan-keputusan yang efektif dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan kondisi
keuangan perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dikatakan tidak sehat, maka
keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemilik perusahaan akan sangat terbatas
melihat dengan terbatasnya aktiva yang dimiliki saat ini. Sehingga dalam kata lain, semakin
tinggi tingkat fleksibilitas perusahaan, makan semakin kecil risiko yang akan dihadapi
perusahaan tersebut.

Selain kegunaan-kegunaan neraca bagi pengguna laporan keuangan, terdapat beberapa


kelemahan juga yang dimiliki oleh neraca. Beberapa diantaranya adalah, yang pertama, hamper
seluruh aktiva dan kewajiban dicatat sebesar biaya historisnya. Akibatnya, informasi yang
diungkapkan pada neraca memiliki tingkat reabilitas yang lebih tinggi, sementara penggunaan
prinsip nilai wajar yang dianggap lebih relevan tidak dilaporkan. Yang kedua, dalam menentukan
berbagai pos yang dilaporkan di dalam neraca, menggunakan pertimbangan dan estimasi. Dan

67
yang terakhir, dalam melaporkan sebuah laporan posisi keuangan, seringkali banyak pos-pos
yang merupakan nilai finansial atau material bagi perusahaan, namun diabaikan karena tidak
dapat dicatat secara objektif. Contoh yang paling konret adalah ketika aktiva tak bewujud yang
merupakan aktiva paling berharga dalam sebuah perusahaan, namun tidak dilaporkan di dalam
neraca karena ukuran objektifitasnya sulit untuk dinilai. Dalam beberapa kasus, banyak
perusahaan yang mengalami kebangkrutan akibat dari ketidak patuhannya dalam prinsip full
disclosure.

Dalam menyusun laporan posisi keuangan atau neraca, yang perlu diperhatikan adalah
dalam menempatkan pos-pos secara sistematis agar dapat dilihat hubungan antara pos-pos
tersebut, dan dapat diidentifikasi tingkat likuiditas dari masing-masing pos. Dalam hal ini,
diperlukan klasifikasi dari neraca sehingga dapat menyusun neraca yang baik.

Setiap pos harus dilaporkan dan diklasifikasikan terpisah dengan rincian yang tepat
sehingga pengguna laporan keuangan dapat menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian
arus kas masa depan, serta mengevaluasi faktor likuiditas dan fleksibilitas keuangan,
profitabilitas, serta risiko perusahaan. Untuk mengklasifikasikan pos-pos dalam laporan
keuangan, perusahaan mengelompokkan pos-pos yang memiliki karakeristik serupa dan
memisahkan pos-pos yang memiliki karakteristik yang berbeda seperti, aktivitas yang berbeda
jenis dan fungsinya yang diharapkan pada operasi utama atau aktivitas lainnya, aktiva dan
kewajiban yang memiliki implikasi berbeda atas fleksibilitas keuangan perusahaan, dan aktiva
dan kewajiban yang memiliki perbedaan karakteristik likuiditas.

Tiga kelompok pos yang umum terdapat dalam laporan posisi keuangan atau neraca
adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

1. Aktiva, adalah hasil perolehan dari transaksi yang terjadi di masala lalu maupun
sekarang atau kekayaan yang dimiliki dan dikendalikan penuh oleh perusahaan, dan
manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh di masa mendatang.

2. Kewajiban, adalah pengorbanan manfaat ekonomi, dalam hal ini adalah aktiva yang
telah lalu, masa kini, maupun masa depan sebagai pemenuhan kebutuhan perusahaan.

68
3. Ekuitas, adalah modal yang mana mendasari kegiatan operasional perusahaan sebagai
basis pendanaan kegiatan tersebut yang di masa depan akan mengalami kenaikan
ataupun penurunan yang disebabkan oleh penggunaan dan alokasi dari aktiva dan
kewajiban tertentu.

1. Aktiva

Klasifikasi dari Aktiva adalah sebagai berikut :

a. Aktiva tidak lancar

Aktiva tidak lancar meliputi beberapa pos dibawah ini :

 Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang disajikan dalam neraca tepat dibawah aktiva lancar. Investasi jangka
panjang biasanya dipegang selama bertahun-tahun. Investasi jangka panjang terdiri dari empat
jenis investasi berikut :

1. Investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang.

2. Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam operasi,
seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi.

3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun,
atau dana ekspansi pabrik.

4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolodasi.

 Properti, Pabrik, dan Peralatan

Properti, pabrik, dan peralatan adalah jenis aktiva yang berumur panjang dan bersifat tahan
lama yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan. Aktiva tersebut terdiri dari
properti atau kekayaan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan sumber daya yang

69
tidak dapat diperbaharui. Sebagian besar dari aktiva ini juga dapat disusutkan, kecuali tanah.
Penilaian akumulasi penyusutan harus diungkapkan sebagai pengurang dari nilai guna aktiva
tersebut.

 Aktiva tak berwujud

Aktiva tak berwujud tidak termasuk ke dalam intrumen keuangan karena tidak memiliki
substansi fisik. Aktiva tak berwujud meliputi paten, hak cipta, franchise, goodwill, merek
dagang, nama dagang, dan kepercayaan pelanggan. Pada umumnya, semua aktiva tak berwujud
diamortisasi selama masa manfaatnya. Aktiva tak berwujud dapat menjadi sumber daya ekonomi
yang paling signifikan yang dimiliki oleh perusahaan, namun banyak perusahaan yang
mengabaikannya dalam pengungkapan laporan keuangan karena sisi objektifitasnya sulih
diidentifikasi.

 Aktiva lainnya

Pos-pos yang termasuk aktiva lain-lain meliputi biaya-biaya dibayar dimuka seperti biaya
pensiun, piutang jangka panjang, pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan kas dan sekuritas
yang dibatasi. Perusahaan harus membatasi bagian ini hanya untuk pos-pos tidak biasa yang
cukup berbeda dengan aktiva yang termasuk dalam kategori khusus.

b. Aktiva lancar

Aktiva lancar merupakan kas dan bentuk aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat
dikonversi menjadi kas, dijual, atau dialokasikan dalam satu tahun berjalan atau satu periode
akuntansi, tergantung mana yang paling lama. Siklus operasi yang dimaksud adalah dimulai dari
kas yang direalisasikan dari penjualan produk yang berasal dari penggunaan bahan baku dan
penggunaan peralatan dalam kegiatan produksi. Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut
urutan likuiditasnya. Aktiva lancar meliputi pos-pos berikut :

 Persediaan

Untuk menyajikan persedian di laporan posisi keuangan secara tepat, dasar penilaian, yaitu
mana yang paling rendah antara biaya atau harga pasar, dan metode penetapan harga seperti
FIFO, LIFO, ataupun biaya rata-rata harus diungkapkan seluruhnya sebelum diakumulasi total.

70
 Piutang

Setiap piutang yang digunakan sebagai jaminan atau antisipasi piutang yang tak tertagih
harus diidentifikasi secara jelas. Kategori piutang harus disajikan dalam neraca atau catatan
terkait. sedangkan untuk piutang untuk transaksi yang tidak biasa, perusahaan harus
mengklasifikasikannya secara terpisah sebagai piutang jangka panjang, kecuali diperkirakan
akan diterima dalam jangka waktu satu tahun.

 Biaya dibayar di muka

Biaya dibayar di muka adalahpengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan
diterima dalam satu tahun atau siklus operasi. Biaya ini digolongkan ke dalam aktiva lancar
karena apabila biaya tersebut belum dibayarkan, maka perlu digunakan kas selama tahun
berjalan atau tahun berikutnya. Biaya dibayar di muka dilaporkan pada jumlah biaya yang belum
jatuh tempo atau belum digunakan. Contoh umumnya adalah pembayaran polis asuransi dan
sewa bangunan dibayar dimuka. Sehingga biaya dikeluarkan terlebih dahulu sebelum menerima
manfaat terkait.

 Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek dalam hal ini investasi dalam sekuritas utang dan ekuitas harus
dilaporkan sebagai aktiva lancar dan dikelompokkan dalam tiga klasifikasi untuk tujuan
pelaporan yang terpisah.

1. Sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh-tempo, adalah jenis sekuritas kewajiban


perusahaan yang memiliki nilai positif dan memiliki kemampuan untuk dipegang sampai
dengan tanggal jatuh temponya.

2. Sekuritas perdagangan, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang terutama
diotorisasi dan dipegang untuk dijual dalam jangka waktu dekat untuk mendapatkan
untung atas selisih harga jangka pendek tersebut.

71
3. Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang
tidak dapat dikelompokkan sebagai sekuritas yang dapat dipegang-hingga-jatuh tempo
dan sekuritas perdagangan.

 Kas

Umumnya kas terdiri atas uang tunai dan giro. Kas atau dalam bentuk mata uang ini adalah
seluruh aktiva yang likuid dan dapat direduksi. Atau alat pertukaran yang dapat diterima bank
untuk disimpan. Sementara ekuivalen kas adalah investasi yang sangat likuid dan aman sehingga
dalam prakteknya sama dengan uang tunai. Untuk keperluan laporan keuangan, ekuivalen kas
diartikan sebagai surat berharga yang sangat likuid dengan nilai pasar dan waktu jatuh tempo
yang diketahui. Juga surat berharga pasar uang jangka pendek.

2. Modal

Modal atau ekuitas pemilik adalah salah satu kelompok yang diungkapkan di dalam neraca
sejumlah nilai par yang diotorisasi, diterbitkan dan beredar. Modal atau ekuitas pemilik ini dapat
diperoleh berdasarkan perjanjian modal saham dan laba ditahan dari periode tertentu. Pos-pos
yang terdapat dalam kelompok modal adalah :

 Modal saham, yaitu nilai par atau yang ditetapkan atas saham yang diterbitkan. Modal
saham melingkupi saham biasa dan saham preferen. Baik saham biasa maupun preferen,
perusahaan harus mengungkapkan nilai par dan nilai saham yang diotorisasi, diterbitkan
dan beredar

 Saham premium, yaitu kelebihan jumlah yang dibayar dari jumlah yang tertera pada
lembar saham atau nilai par.

 Laba ditahan, yaitu laba perusahaan yang tidak didistribusikan. Laba ditahan dibagi
dalam laba ditahan yang tidak semestinya, yaitu nilai yang tersedia untuk
mendistribusikan dividen, dan laba ditahan yang terbatas seperti perjanjian pinjaman.

 Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya, yaitu jumlah total dari pos-pos pendapatan
komprehensif lain-lain.
72
 Saham treasury, yaitu saham yang beredar kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.

 Bunga tak terkendali, yaitu kepentingan dari para pemegang saham yang bila
dikumpulkan memiliki kurang dari separuh saham dalam suatu perusahaan. Pada neraca
konsolidasi perusahaan yang anak perusahaannya tidak dimiliki sepenuhnya, maka
dilaporkan sebagai suatu kewajiban.

3. Kewajiban

Pos-pos kewajiban dikelompokkan menjadi dua, yaitu kewajiban jangka panjang dan
kewajiban jangka pendek.

a. Kewajiban jangka panjang

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan tidak akan dilikuidasi dala
siklus operasi yang normal, melainkan akan dibayar pada pada tanggal tertentu pada periode
yang biasanya lebih dari satuh tahun akuntansi. Contoh dari kewajiban jangka panjang meliputi
utang obligasi, wesel bayar, sebagian pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan utang sewa.
Kewajiban jangka panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

 Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan obligasi,
utang sewa jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.

 Kewajiban yang berasal dari operasi perusahaan, seperti kewajiban pajak penghasilan
yang ditangguhkan dan kewajiban pensiun.

 Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu kejadian di masa depan
untuk mengkonfirmasi jumlah yang harus dibayar, atau tanggal pelunasan seperti jaminan
jasa atau produk dan kontijensi lainnya.

b. Kewajiban jangka pendek

73
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diperkirakan akan dilikuidasi melalui
penggunaan aktiva lancar atau adanya kewajiban jangka pendek lainnya. Umumnya kewajiban
jangka panjang diharapkan dapat dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus
akuntansi. Klasifikasi dari kewajiban jangka pendek meliputi :

 Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa, seprti utang usaha, utang gaji, dan utang
pajak.

 Penagihan yang diterima di muka sebelum barang tersebut dikirimkan atau jasa belum
diberikan, seperti pendapatan sewa yang belum dihasilkan.

 Kewajiban lain yang dilikuidasi akan dilunasi dalam siklus operasi seperti bagian obligasi
jangka panjang yang harus dibayarkan pada tahun berjalan, atau jangka pendek yang
berasal dari pembelian peralatan.

Dari klasifikasi pos-pos pada neraca yang telah dibahas sebelumnya, maka format dari
penyusunan lapran posisi keuangan atau neraca secara komprehensif adalah sebagai berikut :

74
B. LAPORAN ARUS KAS

Berbeda dengan laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca yang menyajikan
informasti mengenai pos-pos di dalam persamaan dasar akuntansi yang saling berhubungan dan
terperinci, laporan arus kas adalah suatu laporan keuangan yang menunjukkan sumber-sumber
kas dan penggunaan basis kas yang masuk atau keluar dalam berbagai transaksi bisnis. Hasil
netonya tercermin dalam neraca perkiraan kas dalam suatu periode waktu tertentu. Atau
merupakan laporan mengenai perubahan dalam posisi keuangan karena aliran kas, bukan karena
modal kerja. Laporan ini juga menunjukkan pengaruh kas dari aktiva-aktiva suatu bisnis periode
tertentu, yang memisahkan aliran kas menjadi aliran kas operasi, investasi, dan pendanaan.

Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan terkait
dengan penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan jumlah bersih kas dapat
membantu investor, kreditor, dan berbagai pihak eksternal mengetahui apa yang terjadi terhadap
sumber daya perusahaan yang paling likuid tersebut.

Penerimaan kas dan pembayaran kas selama satu periode akuntansi dapat diklasifikasikan
dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas yang berbeda, yaitu :

1. Aktivitas operasi, yaitu meliputi pengaruh kas dari transaksi yang terjadi untuk
menentukan laba bersih.

2. Aktivitas investasi, yaitu meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan
dari pelepasan investasi, baik utang maupun ekuitas, serta property, pabrik, dan
peralatan.

3. Aktivitas pendanaan, yaitu melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.


Aktivitas pendanaan ini meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dan
komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya dan
pinjaman dan pelunasan dari kreditor.

75
Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari neraca komparatif,
laporan laba rugi periode berjalan, dan data transaksi terpilih. Pembuatan laporan arus kas dari
melalui tahap-tahap berikut ini :

1. Penentuan kas yang disebabkan oleh aktivitas atau digunakan dalam operasi.

2. Penentuan kas yang disediakan atau digunakan dalam kegiatan investasi dan
pembiayaan.

3. Penentuan perubahan kas, baik kenaikan maupun penurunan, selama periode berjalan.

4. Rekonsiliasi perubahan kas pada saldo kas awal dan saldo kas akhir.

Kas yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan kas atas
pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan mengkonversi laba bersih atas
dasar akrual menjadi dasar kas. Hal ini dilakukan dengan menambahkan atau mengurangkan laba
bersih pos-pos dalam laporan laba rugi yang tidak mempengaruhi kas. Sedangkan aktivitas
pendanaan dan investasi dilaporkan dalam skedul terpisah di bagian bawah laporan arus kas
maupun dalam catatan terpisah atas laporan keuangan. Pelaporan aktivitas nonkas seperti itu
memenuhi prinsip pengungkapan penuh.

Laporan arus kas dapat digunakan untuk mengukur likuiditas dan fleksibilitas keuangan
yang dimiliki oleh perusahaan dengan maksud untuk mengetahui apakah perusahaan dapat
melunasi kewajiban jangka pendeknya dalam tahun tertentu dari siklus operasinya, dan
kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas operasi tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi,
dengan membandingkan kas bersih yang diterima perusahaan dari kegiatan operasional dengan
rata-rata kewajiban jangka pendek serta rata-rata total utangnya.

Free cash flows adalah jumlah arus kas perusahaan untuk membeli investasi tambahan,
melunasi utang, membeli saham treasury, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan.
Free cash flows dapat dihitung dengan cara mengurangi kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan

76
operasional perusahaan dengan aktivitas permodalan dan pembagian deviden yang dilakukan
perusahaan.

Berikut ini adalah format laporan arus kas secara komprehensif :

Statement of Cash Flow (in thousands)


Operating activities
Net income $ 40,000
Increase in accounts receivable(10,000)
Increase in accounts payable 5,000
Depreciation expense 40,000
Cash flow from operations 75,000
Investing activities
Purchase of equipment (8,000)
Financing activities
Proceeds from notes payable 20,000
Dividends paid (5,000)
Cash flow from financing 15,000
C. INFORMASI Increase in cash
TAMBAHAN $ 82,000

Umumnya laporan keuangan dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan, yang
berisi tentang penjabaran pos-pos yang dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan. Catatan
atas laporan keuangan juga memberikan informasi mengenai kebijakan perusahaan terkait
akuntansi. Kebijakan ini meliputi prinsip-prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan, dan praktek
yang diterapkan oleh perusahaan dalam penyusunan dan penyajian informasi keuangan.

IFRS mengatur pengungkapan khusus untuk beberapa pos di dalam laporan keuangan,
seperti (1) pos properti, pabrik, dan peralatan dibedakan ke dalam kelompok-kelompok seperti
tanah, bangunan, dan lain-lain. Kemudian (2) piutang dibedakan menjadi piutang nasabah usaha,
piutang dari pihak terkait, muka, dan jumlah lainnya. (3) Persediaan dipisahkan ke dalam
klasifikasi seperti barang dagangan, persediaan produksi, barang dalam proses, dan barang jadi.
Dalam rangka pemenuhan pengungkapan yang baik, maka dibedakan dua teknin-teknik
pengungkapan; parenthetical explanation, yaitu penjelasan yang terdapat pada bagian pos-pos
terkait; dan cross-reference and contra items, yaitu penjelasan mengenai pos-pos terkait yang
dijelaskan secara tersirat pada bagian pos-pos yang lain.

Terkait pelaporan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, ada beberapa
pedoman yang perlu diingat. Pedoman yang pertama adalah offsetting. Offsetting menekankan

77
pada pentingnya aktiva dan
kewajiban, serta pendapatan dan
biaya untuk dilaporkan secara
terpisah untuk menjadikan
laporan keuangan lebih informatif. Pedoman yang kedua adalah konsistensi. Pedoman ini
memiliki makna bahwa metode, prinsip, dan format yang digunakan perusahaan untuk menyusun
laporan keuangan harus selalu dijaga konsistensinya. Metode, prinsip, dan format yang sama dari
tahun ke tahun akan memudahkan analisis terhadap perusahaan itu sendiri. Pedoman yang ketiga
atau yang terakhir adalah fair presentation. Fair presentation atau pemaparan yang wajar ini
berarti bahwa apa yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut memang benar adanya, tidak
dibuat-buat atau dimanipulasi demi kepentingan pihak-pihak tertentu.

1. Jelaskan yang anda ketahui mengenai Neraca!

2. Jelaskan pengertian dari rasio likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan!

3. Mengapa historical cost dapat mengurangi relevansi nilai atas aset dan liabilitas yang
dilaporkan dalam laporan posisi keuangan?

78
4. Laporan arus kas terbagi menjadi tiga aktivitas yang berbeda. Sebutkan dan jelaskan
mengenai aktivitas-aktivitas tersebut dan pengelompokkannya!

5. Bagaimana cara menemukan indikasi suatu perusahaan yang memiliki potensi yang baik
berdasarkan laporan arus kas?

6. Mengapa perusahaan perlu membuat laporan arus kas? Apakah ini berarti informasi yang
dilaporkan dalam laporan posisi keuangan tidak cukup?

7. PT. Sumber Kencana pada 31 Desember 2012, memiliki neraca saldo sebagai berikut:
sewa dibayar di muka 52.000, diadakan untuk koleksi sekuritas56.000, biaya yang
ditangguhkan 17.000, lahan yang dimiliki untuk investasi 39.000, piutang jangka panjang
42.000. Siapkan akumulasi pos investasi jangka panjangnya!

79
1. Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi
kumulatif mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham, yang disajikan pada
akhir periode tertentu. Salah satu dari bagian laporan keuangan ini, menyajikan informasi
terkait sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan atau dalam hal ini
kekayaan perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan modal pemilik. Sehingga, neraca
dapat membantu meramalkan jumlah, waktu, dan sebuah ketidakpastian arus kas di masa
mendatang.

2. Likuiditas dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menggambarkan jumlah waktu
yang dibutuhkan sampai kewajiban dapat terealisasi atau dibayar. Rasio ini dapat
membantu investor dan kreditor menilai seberapa besar kemampuan suatu perusahaan
dalam melunasi utang jangka pendeknya.

Solvensi adalah rasio yang mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar
utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Dapat dikatakan sebuah perusahaan berisiko
apabila perusahaan yang memiliki utang baik jangka pendek maupun jangka panjang,
sementara aktiva yang dimiliki perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk ekspansi
dan pengembangan perusahaan harus didistribusikan untuk menutup utang-utang
tersebut.

Fleksibilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam hal mengambil
keputusan-keputusan yang efektif dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan
kondisi keuangan perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dikatakan tidak
sehat, maka keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemilik perusahaan akan
sangat terbatas melihat dengan terbatasnya aktiva yang dimiliki saat ini.

3. Karena dengan menggunakan historical cost nilai yang dilaporkan dalam laporan
keuangan berdasarkan nilai perolehan dan tidak menggunakan nilai aset yang
sebenarnya( nilai dari aset jika aset dijual saat itu juga). Hal ini menyebabkan nilai dari

80
aset ataupun libilitas menjadi kurang relevan karena tidak menunjukkan nilai yang
sebenarnya.

4. Operating: kegiatan yang langsung berhubungan dengan usaha atau kegiatan


perusahaan dalam mendapatkan laba.

Investing: kegiatan perusahaan dalam berinvestasi atau menanamkan dana dengan


harapan akan mendapatkan pengembalian yagn menguntungkan.

Financing: kegiatan untuk mendapakan dana, untuk mendanai kegiatan operasi.

5. Titik awal yang baik dalam pemeriksaannya adalah menemukan kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas operasi.Jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi
tinggi, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang
mencukupi secara internal dari operasi untuk membayar kewajibannya tanpa harus
meminjam dari luar.

6. Perusahaan harus membuat laporan arus kas karena informasi yang diberikan dalam
laporan posisi keuangan belum menunjukkan keadaan dan peredaran kas perusahaan
secara terperinci sehingga membatasi pengetahuan pembaca terhadap kondisi kas
perusahaan. Informasi yagn ditampilkan dalam laporan posisi keuangan sebenarnya telah
mencakup informasi penting yang dibutuhkan, namun hanya belum menunjukkan aliran
atau peredaran kas secara lebih rinci.

7. Investasi jangka panjang

Dimiliki hingga jatuh tempo $ 61,000

Tanah yang dimiliki untuk investasi 39.000

81
Piutang jangka panjang 42.000

Jumlah investasi $ 142.000

82

Anda mungkin juga menyukai