OLEH :
KELOMPOK 8
ANITA M. BOROLE
Penyusun
Kelompok 8
SAMPUL MAKALAH.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
3.1 KESIMPULAN....................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer
sektor publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial
dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat
pengendalian organisasi.
tujuan dan sasaran program unit kerja yangn pada akhirnya akan
kelembagaan.
4. Capital rationing
bottom up).
PEMBAHASAN
sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer
sektor publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial
dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat
pengendalian organisasi.
tujuan dan sasaran program unit kerja yangn pada akhirnya akan
kelembagaan.
Selain itu, pihak legislatif menggunakan ukuran kinerja ini untuk
kepada masyarakat pengguna jasa publik karena mereka tidak mau selalu
ukuran finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja sektor publik.
bottom up).
and punishment).
terpenuhi.
a. Skala Nominal
lebih rendah atau lebih tinggi tingkatannya dari pada kelompok yang lain,
b. Skala Ordinal
Skala ini lebih tinggi tingkatannya atau lebih baik dari pada skala
dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah dari pada golongan yang lain.
c. Skala Interval
yang sama, sehingga jarak antara satu titik dengan titik yang lain, atau
d. Skala rasio
bawahnya. Skala rasio memiliki titik nol yang sebenarnya yang berarti
bahwa apabila suatu obyek diukur dengan skala rasio dan berada pada
titik nol, maka gejala atau sifat yang diukur benar-benar tidak ada.
ini:
KINERJA
dianggarkan.
tersebut sejalan dengan sektor publik yang menempatkan laba bukan hanya
jika memungkinkan.
pengukuran, yaitu:
pengukuran, yaitu:
sebagai berikut:
ditawarkan.
dijanjikan.
hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama yaitu:
- Proses inovasi
- Proses Operasi
pelanggan.
perspective).
Balanced Scorecard.
organisasi
2) Sangat volatile (mudah berubah) dan dapat berubah dengan
cepat
dengan segera.
(on-going process)
Proses ini merupakan suatu cerminan dari upaya organisasi untuk selalu
dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik yang bersifat finansial maupun
kinerja.
Indikator biaya diukur dalam bentuk biaya unit (unit cost), misalnya
biaya per unit pelayanan (panjang jalan yang diperbaiki, jumlah ton
tidak dapat ditentukan biaya unitnya karena output yang dihasilkan tidak
b. Penggunaan (utilization)
e. Kepuasan (satisfaction)
b. Dapat diukur,
angka,
standar penilaian.
organisasi.
dihasilkan
melakukan pilihan
sasaran
value for money, yaitu: ekonomis (hermat cermat) dalam pengadaan dan
sumberdaya, serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan atau
sasaran.
menjadi dua bagian, yaitu: indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisisensi),
Ekonomi
Dengan kata lain, ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa
Efisiensi
output), dan dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil
kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana
Efektifitas
(spending wisely).
ekonomis dan efisien akan tetapi output yang dihasilkan tidak sesuai
tujuan, tetapi tidak dicapai dengan cara ekonomis dan efisien. Jika suatu
effectivenness.
a. Pengukuran Ekonomi
b. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara output dengan input. Rasio
c. Pengukuran Efektifitas
d. Pengukuran Outcome
Expert Judgement
peningkatan kinerja.
Trend
Regresi
dependen.
Hasil kebijakan ada tiga jenis, yaitu : output, akibat, dampak, dan
pengambilan keputusan.
Pertimbangan Input
Input Mahasiswa - Latar belakang sosial ekonomi
- Latar belakang budaya
Sumber Daya - Jumlah dosen
- Fasilitas
Indikator Proses
Staf - Kualitas dosen
- Tingkat perpindahan dosen
Perkuliahan - Frekuensi temu kelas dan konsultasi
- Rasio dosen
Kurikulum - Mata kuliah utama
- Mata kuliah pilihan
Daya Dukung Pendidikan - Forum-forum ilmiah
- Saran olahraga
Organisasi - Manajemen perguruan tinggi
- Organisasi mahasiswa
Mutually - Tingkat ekspektasi dosen
- Tingkat tanggung jawab mahasiswa
Indikator Output
Mahsiswa - Sikap dan perilaku masasiswa
- Tingkat kehadiran dan ketidak hadiran
Dosen - Tingkat kehadiran dan ketidakhadiran
- Keterlambatan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
melalui alat ukur finansial dan non finansial. System pengukuran kinerja
Erlangga.